7 research outputs found

    Implementation of Job Shadowing Learning Model Towards Task Skill Practice of Normal Delivery Care for Students of Midwifery

    Get PDF
    This study aimed to determine the effectiveness of the job shadowing learning model in the practice of normal delivery care for task skills. This type of quantitative research has a quasi-experimental pre- and post-test design. The sample size is 33 people. The collection used a task-skill questionnaire about normal delivery care. The task skill components measured include task management skills (TMS), work environment skills (WES), interpersonal skills (IS), and workplace learning skills (WLS). The results showed a difference in the average pre-test, post-test 1, and post-test 2 task skills, which experienced an increase. Statistically, the t-dependent test shows a p-value of 0.000, meaning that the job shadowing learning model in normal delivery care effectively increases task skills. It is hoped that midwifery education institutions will strengthen the evaluation of learning about normal delivery care practices through the job shadowing learning model by paying attention to the task skill aspect. This requires increased external cooperation, such as maternity homes and hospitals, as places for midwifery students to apply their knowledge.

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTEK PEMILIHAN MAKANAN JAJANAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 29 PEKANBARUTANGKERANG SELATAN BUKIT RAYATAHUN 2017

    Get PDF
    FAO (Food and Agriculture Organization) defines snacks as food which are presented or sold in side of road, in a public area, that has been prepared and cooked before at home or at production place. In this case, from 2001 until 2009, the data showed that Elementary students were poisoning as much 1.101 KLBfood poisoning. In 2011, there were 128 cases of KLB. In 2013, in Riau province, PJAS was out of standard for 52 samples, with 2samples, 1 formalin sample, 1 rhodamin B sample, 21 physics and chemistry samples dan27 microbiology samples. It was really a bad situation. The objective of this research is to find out some related factors to the snacks choices at Sekolah DasarNegeri29 Pekanbaru Tangkerang Selatan Bukit Raya in 2017.This is a quantitative research with analysis survey by using cross sectional design. This research was done on May 2017 with respondents are class I, II, III, IV and V of SDN 29 Pekanbaru Tangkerang Selatan Bukit Raya. The data was collected by giving questionnaire and it was analyzed by using univariate and bivariate chi-square tests, and also it was processed by computer program. The result shows that there is relationship among knowledge (P value 0,002, nilai POR= 2,561), students’ attitude (P value 0,000, nilai POR = 3,291) and teachers’ role (P value 0,003, nilai POR= 3,007) to the food choice practice.Finally, the writer suggests to teachers of SDN 29Pekanbaru and health agency to do counseling program about healthy food. In other words, students’ negative attitude about food can be decreased. Then, teachers’ role in supervising healthy food like healthy canteen should be increased that it can be applied well in SDN 29 Pekanbaru in term of food choice practice

    PENYULUHAN DAN PRAKTEK PIJAT OKSITOSIN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DI RW 19 KELURAHAN SIALANG MUNGGU PEKANBARU

    Get PDF
    ASI merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan beragam garam anorganik yang dikeluarkan oleh kelenjar payudara ibu yang bermanfaat sebagai makanan pertama bayi. ASI eksklusif merupakan ASI yang diberikan pada bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan, tanpa menambahkan dan/atau mengganti dengan makanan atau minuman lain, kecuali obat, vitamin, dan mineral. Produksi ASI yang lancar pada ibu menyusui akan membantu kesuksesan pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan, sehingga membantu bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, tidak semua ibu menyusui dapat mengeluarkan ASI dengan lancar dan mudah, sehingga dapat menghambat pemberian ASI eksklusif pada bayi, sehingga berpengaruh pada capaian ASI eksklusif yang dicanangkan pemerintah, dimana target nasional cakupan ASI eksklusif adalah sebesar 80%. Pijat oksitosin merupakan salah satu cara untuk mengatasi ketidaklancaran produksi ASI. Pijat oksitosin dapat menjadikan ibu merasa rileks dan menghilangkan stress, sehingga merangsang pengeluaran hormon oksitosin yang dapat memperlancar pengeluaran produksi ASI. Metode yang digunakan dalam pengabdian adalah dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan pijat oksitosin pada ibu menyusui di RW 19 Kelurahan Sialang Munggu Pekanbaru. Tujuan penyuluhan dan pelatihan pijat oksitosin ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu menyusui dan keluarganya tentang pijat oksitosin dan manfaatnya, serta dapat mengaplikasikannya pada orang terdekat. Hasil pengabdian ini akan di publikasikan didalam jurnal pengabdian sinta 5

    PENYULUHAN PENGETAHUAN TENTANG KELUARGA BERENCANA (KB) DAN METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG (MKJP

    Get PDF
    Keluarga Berencana merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam menekan angka kelahiran di Indonesia. KB bertujuan membentuk keluarga kecil, sehat, dan sejahtera. Pelaksanaan program KB diharapkan dapat mengatur jumlah kelahiran, jarak kelahiran, dan jumlah anak yang diharapkan dalam keluarga, serta meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan keluarga, terutama ibu dan anak. Keikutsertaan Pasangan Usia Subur (PUS) dalam program KB dan pemilihan alat kontrasepsi yang tepat diharapkan dapat mensukseskan program KB yang bertujuan membentuk keluarga kecil sehat dan sejahtera. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya keikutsertaan dalam program KB dan pemilihan metode kontrasepsi yang tepat. Metode pengabdian ini yaitu penyuluhan kesehatan tentang pentingnya KB dalam membentuk keluarga kecil, sehat, dan sejahtera, serta Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Hasil pre test sebelum penyuluhan menunjukkan bahwa 70% ibu (PUS) mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Setelah dilakukan penyuluhan, hasil posttest menunjukkan hampir semua (90%) ibu (PUS) tersebut bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Hal ini membuktikan bahwa penyuluhan yang diberikan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu-ibu (PUS) tentang KB dan pentingnya menjadi akseptor KB, serta dapat memilih salah satu alat kontrasepsi MKJP. Peran dari petugas kesehatan dan kader KB di desa juga sangat penting dalam mengingatkan ibu-ibu (PUS) tentang pentingnya keikutsertaan dalam program KB, dan memilih kontrasepsi yang tepat

    Pengetahuan Ibu Berhubungan dengan Pelaksanaan Toilet Training pada Anak Usia 3-5 Tahun di PAUD Islam Cerliana Kota Pekanbaru Tahun 2016

    Get PDF
    Toilet training to children is an effort to train the children to be able to control the urinate and defecate process. Toilet training can conduct to children on 18 months-2 years old. In this training, children needs preparation physically, psychologically and intellectually, So children expected to be able to control the urinate and defecate by them selves. The study aims is to find out the correlation between knowledge, education level, occupation and mother’s ages with the implementation of toilet training to children. This was a quantative analytical study with cross sectional approach. The samples were 41 respondents in early childhood Cerliana Islam. The sampling was used saturated sampling techniques. The data collection was used quesonnaires. The data analyze was an univariate and bivariate with chi-square test at the 95% confidence level used a computer program. The results showed. There was a significant correlation between mother’s knowledge (p = 0.00), with the implementation of toilet training in children aged 3-5 years in early childhood Islam Cerliana Pekanbaru. It is recommended to mother to train their children to urinate and defecate in the toilet early. The other side, it is recommended to school especially teachers to teach toilet training early to children by avoid the use of diapers.Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Toilet training ini dapat berlangsung pada fase kehidupan anak yaitu umur 18 bulan-2 tahun. Dalam melakukan latihan buang air kecil dan besar pada anak membutuhkan persiapan baik secara fisik, psikologis maupun secara intelektual, melalui persiapan tersebut diharapkan anak mampu mengontrol buang air besar atau kecil secara sendiri. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 41 responden di PAUD Islam Cerliana. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, analisis data univariat dan bivariate. Hasil penelitian di uji secara statistik dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 % menggunakan program komputer. Hasil penelitian menunjukkan. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p = 0,00), dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu, pekerjaan ibu, umur ibu, dan lingkungan dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia 3-5 tahun di PAUD Islam Cerliana Kota Pekanbaru Tahun 2016. Diharapkan kepada ibu untuk melatih anak agar BAK dan BAB ditoilet sejak dini. Diharapkan kepada pihak sekolah khususnya para guru untuk mengajarkan toilet training sejak dini pada anak dan menghindari penggunaan diapers pada anak

    Determinan Masturbasi pada Remaja di SMA Negeri 3 Tapung Kabupaten Kampartahun 2017

    Get PDF
    Masturbation is the activity of stimulate with touch or sex organs own up and down my leg . It is influenced by a factor of the development of the reproductive organs of growth that occurs in adolescents. Due to change sexual maturity is biologically experienced by teenager is one of the things that can cause teenagers experienced confusion in the face of sexual impulse is by masturbates. This study aims to analyze determinan of masturbation in adolescents public SMA Negeri 3 Tapung Kampar district in 2017. Method this study used a cross sectional. The sample collection in this research be conducted by way of technique stratified random sampling namely high school students which is going to be based on the number of sample were randomly selected a total of desired many as 87 students . Analysis done in univariat and bivariat by test statistic chi-square aimed at independent and to connect between variable. The research results show that 75,9 % of respondents exposed to mass media, 78.2 % of respondents knowledge low, 60,9 % of respondents have people parents are not had a role, 77 % of respondents have leverage their peers an influential.From the test chi-square shows that there are meaningful relations between the media mass (pvalue = 0,001 and or = 6,591 2,126-20,429), knowledge (pvalue = 0,018 and or = or = 4,200 1,405-12,558 ), the role of parents (pvalue = 0,001 and or = 8,533 2,726-26,708 ), and influence their peers (pvalue = 0,005 and or = 5,091 1,713-15,128). The conclusion the results of research 4 variables studied (mass media, knowledge, parent role and peer influence) 4 variable have significant relationship with masturbation and suggestions to make parents more able to establish more intensive communicate with adolescent

    Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Pelaksanaan Toilet Training pada Anak Usia 3-5 Tahun di PAUD Islam Cerliana Kota Pekanbaru Tahun 2016

    No full text
    Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk melatih anak agar mampu mengontrol dalam melakukan buang air kecil dan buang air besar. Toilet training ini dapat berlangsung pada fase kehidupan anak yaitu umur 18 bulan-2 tahun. Dalam melakukan latihan buang air kecil dan besar pada anak membutuhkan persiapan baik secara fisik, psikologis maupun secara intelektual, melalui persiapan tersebut diharapkan anak mampu mengontrol buang air besar atau kecil secara sendiri. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 41 responden di PAUD Islam Cerliana. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, analisis data univariat dan bivariate. Hasil penelitian di uji secara statistik dengan uji chi square pada tingkat kepercayaan 95 % menggunakan program komputer. Hasil penelitian menunjukkan. Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu (p = 0,00), dan tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu, pekerjaan ibu, umur ibu, dan lingkungan dengan pelaksanaan toilet training pada anak usia 3-5 tahun di PAUD Islam Cerliana Kota Pekanbaru Tahun 2016. Diharapkan kepada ibu untuk melatih anak agar BAK dan BAB ditoilet sejak dini. Diharapkan kepada pihak sekolah khususnya para guru untuk mengajarkan toilet training sejak dini pada anak dan menghindari penggunaan diapers pada anak
    corecore