18 research outputs found

    ANALISIS FUNGSI DAN NILAI-NILAI BUDAYA MITOS EMBUNG PUNTIQ

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini mengkaji tenntang fungsi dan nilai-nilai budayamitos Embung Puntiq pada masyarakat sasak di desa sengkrang Kabupaten Lombok Tengah. Mitos Embung Puntiq adalah sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sasak. Di samping makan tersebut terdapat sebuah sumur masyarakat setempat menyebutnya lingkoq emas. Jadi mitos Embung Puntiq adalah sebuah makam yang dikeramatkan oleh masyarakat sasak karena dipercayai memiliki banyak pengaruh bagi masyarakat. Misalnya; ketika tanaman rusak, warga datang mengambil air di embung atau air sumur yang berada di makam tersebut. Ketika ada warga yang sakit namun tidak kunjung sembuh meski telah berobat ke dokter, juga dating mengambil air sebagai pengobatan Embung Puntiq menunjukan fungsi yang meluputi; 1) sebagai bentuk hiburan 2) sebagai alat pengesahan pernata dan lembaga kebudayaan; 3) sebagai alat pendidikan alat; 4) sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat dipatuhi anggota kolektifnya. Sedangkan hasil analisis nilai-nilaidan budaya meliputi; nilai relig, nilai kebersamaan, nilai social, nilai pendidikan dan nilai ekonomi.Abstract: This study examines the function and values of the budayamitos of the beak Puntiq in Sasak society in the village of central Lombok Regency. The mythical Puntiq myth is a tomb that is sacred to Sasak people. In addition to the meal there is a well local people call Lingkoq gold. So the myth of the bbly Puntiq is a tomb that is sacred to the Sasak people because it is believed to have many influences for society. For example When the plant is damaged, residents come to take water in the bbly or water wells that are in the tomb. When there is a sick citizen but do not heal despite having treatment to the doctor, also dating taking water as a medicine bbly Puntiq shows the function that is in the; 1) as a form of entertainment 2) as a means of ratification of pernata and cultural institutions; 3) As a tool education tool; 4) as a tool of wearers and supervisors so that the norms of society are adhered to by its members of its library. While the results of the analysis of values and culture include; Reliability, value of togetherness, social value, educational value and economic value

    ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL PADA SISWA KELAS V MI NAHDLATUL MUJAHIDIN NW JEMPONG, AMPENAN

    Get PDF
    Abstrak: Menulis merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang begitu kompleks. Kegiatan tersebut tidak hanya membutuhkan keterampilan menggunakan kata dan kalimat, melainkan mampu menyampaikan ide secara runut. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran perlu dilakukan cara yang menyenangkan dan inovatif guna mengembangkan kreativitas siswa dalam menulis. Salah satunya yakni dengan cara menerapkan metode show not tell, khususnya menulis narasi. Berdasarkan paparan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan data obyektif tentang kemampuan menulis karangan menggunakan metode show not tell pada siswa kelas V MI Nahdlatul Mujahidin Jempong, Ampenan. Adapun populasi dan sampelnya yakni siswa kelas V MI Nahdlatul Mujahidin Jempong yang berjumlah 19 orang. Hasil penelitian ini adalah (1) kemampuan individual kategori tinggi sebanyak 17 orang siswadan kategori sedang berjumlah 3 orang siswa; (2) Persentase masing-masing kategori tinggi 85%, kategori sedang 15%, dan kategori rendah 0%; (3) Indeks Prestasi Kelompok sebesar 85.5 sehingga termasuk dalam kategori IPK tinggi. Kata Kunci: Kemampuan;Metode show not tell;Karangan naras

    NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SESENGGAK SASAK PADA MASYARAKAT PUJUT KAB. LOMBOK TENGAH

    Get PDF
    Sebagai karya masa lampau, sesenggak sasak merupakan salah satu Aspek budaya yang muncul berdasarkan motivasi kreasi ide dan karya masyarakat pendukungnya. Secara harfiah sesenggak sasak belum banyak dikenal orang terutama kalangan generasi muda. Oleh karena itu sesenggak sasak sangat membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak. Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu menyelamatkan sesanggak sasak ( ungkapan tradisional sasak ) dari kepunahan. Teori-teori yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah teori analisis oleh Kerlinger dan sumber lainnya, nilai oleh Schwartz dan sumber lainnya, pendidikan menurut bahasa yunani, moral oleh Nurgiyantoro dan Hornby, Garanby, dan Wake field, ungkapan oleh Cervantes, kegiatan struktural oleh Ali, kajian fungsi oleh Merton, teori semiotik oleh Reffaterre.Lokasi penelitian ini adalah di desa Sengkol, Teruwai, dan desa Gapura di mana penelitian ini banyak dilakukan di desa sengkol mengingat desa sengkol merupakan ibu kota kecamatan Pujut. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan wawancara, dan metode terjemahan yaitu metode penterjemahan semantik ( semantic trasn location ).Data dan sumeber data dalam penelitian ini menggunakan dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data yang sudah terkumpul di analisis menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bagian structural dalam sesenggak ( ungkapan tradisional ) berupa diksi, tipologi, pola kalimat, dan gaya bahasa, diksi menjelaskan tentang kata-kata atau pilihan kata yang digunakan dalam ungkapan tradisional. Tipologi dalam sesenggak sasak kabupaten Lombok tengah terdiri atas 3 macam yaitu tradisi atas 2 kata, 3 kata dan 4 kata. Pola kalimat dalam pembentukan sesenggak sasak kabupaten Lombok tengah terdiri dari 9 pola pembentuk yaitu kata benda – kata benda, kata kerja, kata benda, kata kerja – kata sifat, kata sifat – kata benda – kata benda – kata kerja, kata kerja – kata kerja, kata sifat – kata kerja. Gaya bahasa dalam sesenggak ini terdiri dari 4 gaya bahasa yaitu simile, terdiri dari 2 sesenggak, antithesis 2 sesenggak, ironi 14 sesenggak dan repetisi 4 sesenggak. Sebelum menganalisis nilai-nilai ke pendidikan dalam sesenggak sasak terlebih dahulu yang di lakukan adalah menganlisis makna yang terkandung dalam sesenggak berupa nilai pendidikan moral dan social. Nilai pendidikan tradisional 10 sesenggak, moral terdiri atas 8 sesenggak dan sosial 5 sesenggak

    Gerakan Literasi Melalui Pembelajaran Sastra yang Apresiatif dan Integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari Kabupaten Lombok Barat

    Get PDF
    Literasi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam hal menulis dan membaca. Lebih luas lagi, literasi merupakan proses mengintegrasikan kemampuan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berpikir kritis. Salah satu keuntungan dari literasi yaitu dapat melatih diri untuk dapat lebih terbiasa dalam membaca serta juga dapat membiasakan seseorang untuk dapat menyerap informasi yang dibaca dan dirangkum dengan menggunakan bahasa yang dipahaminya. Akan tetapi, pada kenyataannya kemampuan literasi siswa di Indonesia masih sangat rendah. Hal ini juga disebabkan oleh kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya literasi masih kurang. Oleh karena itu, penanaman gerakan literasi dapat dilakukan melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gerakan literasi melalui pembelajaran sastra yang apresiatif dan integratif di SMA Negeri 1 Gunungsari. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Gunungsari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan metode dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data lalu melakukan penyimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa gerakan literasi di SMA Negeri 1 Gunungsari mulai dilaksanakan sejak tahun 2016. Kegiatan tersebut sempat terhenti akibat beberapa kendala seperti gempa bumi pada tahun 2018 dan pandemi covid-19. Pada awal tahun 2021, kegitan literasi kembali dilaksanakanmeski harus dilakukan melalui jarak jauh. Pada proses pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi sastra guru meminta siswa untuk tetap melaksanakan literasi di rumah masing-masing meski masih dalam keadaan pandemi. Literasi yang dilakukan siswa pada materi sastra sebagian besar adalah dengan membaca karya sastra berupa novel atau cerpen. Selain itu juga, guru meminta siswa untuk membaca buku-buku lain yang berkaitan dengan materi pelajaran seperti ensiklopedia sastra dan lainnya. Peran literasi seperti itu menghasilkan peranan yang positif terhadap hasil belajar dan juga terhadap pemahaman siswa dalam memahami materi sastra yang apresiatif dan juga integratif. Literacy is defined as a person's ability to write and read. More broadly, literacy is a process of integrating listening, speaking, reading, writing, and critical thinking skills. One of the advantages of literacy is that it can train oneself to be more accustomed to reading and can also familiarize a person to be able to absorb information that is read and summarized using the language he understands. However, in reality the literacy ability of students in Indonesia is still very low. This is also due to the lack of awareness and understanding of the importance of literacy. Therefore, the cultivation of the literacy movement can be done through appreciative and integrative literary learning. For this reason, this study aims to determine the literacy movement through appreciative and integrative literary learning at SMA Negeri 1 Gunungsari. The subjects of this study were students of class X SMA Negeri 1 Gunungsari. This type of research is a descriptive qualitative research. Methods of data collection is done by using the interview method and the method of documentation. Data analysis was carried out through the stages of data reduction and then making conclusions. Based on the results of the study, it is known that the literacy movement at SMA Negeri 1 Gunungsari has been implemented since 2016. The activity was stopped due to several obstacles such as the earthquake in 2018 and the covid-19 pandemic. In early 2021, literacy activities will be carried out again, although they must be carried out remotely. In the Indonesian language learning process, especially in literary material, the teacher asks students to continue to carry out literacy at their respective homes even though they are still in a pandemic. Literacy done by students on literary material is mostly by reading literary works in the form of novels or short stories. In addition, the teacher asks students to read other books related to the subject matter such as literary encyclopedias and others. The role of such literacy produces a positive role on learning outcomes and also on students' understanding in understanding literary material that is appreciative and also integrative

    ANALISIS NOVEL NIKA BARONTA KARYA ALAN MALINGI: SEBUAH KAJIAN FEMINISME

    Get PDF
    Abstrak: Eksistensi perempuan dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi tidak dapat dipungkiri. Hal ini disebabkan oleh penulis mengungkap fakta sejarah bahwa Jepang pernah menguasai tanah Bima. Jepang menginginkan gadis-gadis Bima sebagai Jugun lanfu. Usaha masyarakat Bima melawan Jepang agar gadis Bima tidak dijadikan pelayan Bar oleh tentara Jepang. Dengan memahami fakta dapat diketahui keberadaan perempuan pada masa penjajahan Jepang. Berdasarkan hal itu maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah eksistensi perempuan dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi dalam Perspektif Feminisme. Tujuan penelitian yakni mengkaji tentang eksistensi perempuan dari perspektif feminisme dan selanjutnya mendeskripsikan dan menjawab masalah penelitian secara lebih detail. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut Manfaat teoretis dan Manfaat praktis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang berkaitan dengan teori feminisme. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Nika Baronta karya Alan Malingi. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data yakni 1) Identifikasi, 2) Klasifikasi, 3) Interpretasi. Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka kesimpulan yang terdapat dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi yaitu 1) penindasan nilai-nilai budaya, 2) relasi kuasa, 3) budaya patriarki.  Abstract:  The existence of women in the novel Nika Baronta by Alan Malingi cannot be denied. This is because the author reveals the historical fact that Japan once controlled the land of Bima. Japan wanted Bima girls as “Jugun lanfu”. The efforts of the Bima people against the Japanese so that the Bima girls would not be used as barmaids by the Japanese soldiers. By understanding the facts, we can find out the existence of women during the Japanese colonial period. Based on this, the formulation of the problem raised in this research is What is the existence of women in the novel Nika Baronta by Alan Malingi from a Feminist Perspective. The aim of the research is to examine the existence of women from a feminist perspective and then describe the answer to the research problem in more detail. The benefits of research are as follows: Theoretical benefits and practical benefits. The method used in this research is a qualitative descriptive method related to feminist theory. The data source in this research is the novel Nika Baronta by Alan Malingi. The steps for analyzing data are 1) Identification, 2) Classification, 3) Interpretation. From the results of the analysis that has been carried out, the conclusions contained in the novel Nika Baronta by Alan Malingi are 1) oppression of cultural values, 2) socio-economic oppression, 3) power relations, 4) patriarchal culture.                      

    Ekranisasi Novel Ke dalam Film Matt And Mou Karya Wulanfadi: Sebuah Kajian Sastra Bandingan

    Get PDF
    This study aimed to: (1) describe the form of novel ecranization of Matt and Mou into the Matt and Mou movie in terms of plot, setting, and characterizations; and (2) describe the similarities and differences between the novel and film of Matt and Mou in terms of plot, background, and characterization. The literature study method was used to collect data, and the documentary method was then descriptively analyzed The study showed three types of ecranization in novels and movies: reduction, addition, and varying changes. The reduction emphasizes characterization elements, the adition emphasizes plot elements, and the various changes emphasize background elements. When the novel is filmed some of the characterizations are disappeared. The director also made additional plots in the movie, and it is different from the plot in the novel. The various changes in the movie are three settings. In addition to the form of ecranization, similarities and differences also appear in novels and movies. There are 22 characters in the novel on the contrary, there are only eight characters in the movie. Overall the characterizations in the movie are almost the same as the charactenzations in the novel except for one additional character that is not in the novel. The plot used in the novel is a mixed plot, while in the movie, it uses a forward plot. and some of the settings in the novel are also used in the movie.

    TRAINING OF WRITING BIOGRAPHIC TEXTS THROUGH INTERNET-BASED LEARNING FOR CLASS VIII STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL

    Get PDF
    Abstrak: Media internet merupakan sarana pelengkap pembelajaran yang tidak bisa diabaikan dan sudah merupakan bagian kesatuan yang sangat bermanfaat bagi siswa. Kehadiran media internet yang positif yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran tentunya akan mewarnai keberhasilan ataupun prestasi yang dicapai oleh siswa. Siswa merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan media internet, karena berbagai referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah. Untuk itu tim melakukan kegiatan pengabdian berupa “pelatihan menulis teks biografi melalui pembelajaran berbasis internet pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah”. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah sebagai berikut: 1) Pada pertemuan I, tim menjelaskan tentang prosedur kegiatan dan apa saja yang akan dilakukan oleh mitra selama kegiatan pengabdian ini berlangsung; 2) pertemuan II, tim menyampaikan materi tentang penyusunan teks biografi serta model teks biografi; 3) Pertemuan III evaluasi tahap I pekerjaan siswa yaitu hasil penyusunan teks biografi; dan 4) pertemuan IV mengevaluasi kembali hasil perbaikan pekerjaan siswa dalam menulis teks biografi.Abstract:  Internet media is a complementary learning tool that cannot be ignored and is an integral part that is very beneficial for students. The presence of positive internet media that can be used as a source of learning will certainly color the success or achievements of students. Students are one of the parties who benefit the most from the emergence of internet media, because various references, journals, and research results published through the internet are available in abundance. For this reason, the team carried out service activities in the form of "training to write biographical texts through internet-based learning for class VIII students of SMP Negeri 5 Praya Timur, Central Lombok Regency". The results of this service activity are as follows: 1) At the first meeting, the team explained the activity procedures and what partners would do during this service activity; 2) meeting II, the team delivered material on the preparation of biographical texts and models of biographical texts; 3) Meeting III of the evaluation of the first stage of student work, namely the results of the preparation of biographical texts; and 4) the fourth meeting re-evaluated the results of improving students' work in writing biographical texts

    Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kreativitas Belajar Siswa

    Get PDF
      Abstrak: Pendidikan memiliki peran dalam menetukan kemajuan bangsa. Melalui pendidikan seseorang dapat megubah pola pikirnya. Pendidikan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh kesempatan, harapan dan pengetahuan untuk mencapai hidup yang lebih baik lagi. Pendidikan dapat menjadi kekuatan untuk melakukan perubahan menuju kondisi yang lebih baik. pendidikan baik, bisa dilihat dari segi kurikulum, metode, model pembelajaran serta teori bersifat dinamis yang sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi. Hasil penelitian menemukan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas X SMA Negeri 1 Kopang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2020/2021, Kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai ttest yang diperoleh dalam penelitian ini adalah lebih besar dari pada nilai t tabel,maka dapat dikemukakan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning terhadap kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di kelas X SMA N 1 Kopang Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2020/2021Abstract: Education has a role in determining the progress of the nation. Through education a person can change his mindset. Education provides opportunities for students to gain opportunities, hopes and knowledge to achieve a better life. Education can be a force to make changes towards better conditions. Good education, can be seen in terms of curriculum, methods, learning models and theories are dynamic which at any time can change according to situations and conditions. The results found that there is an influence of the Discovery Learning learning model on student learning creativity in PPKn subjects in grade X of SMA Negeri 1 Kopang Central Lombok for the 2020/2021 academic year, This fact shows that the ttest value obtained in this study is greater than the table t value, so it can be stated that there is an influence of the Discovery Learning learning model on student learning creativity in PPKn subjects in grade X SMA N 1 Kopang Central Lombok for the 2020/2021 academic year                     

    UTILIZATION OF MADING SCHOOL AS AN EFFORT TO IMPROVE CREATIVE WRITING SKILLS OF HIGH SCHOOL STUDENTS

    Get PDF
    Abstrak: Menulis merupakan salah satu kegiatan yang begitu kompleks. Dengan sifatnya yang kompleks tersebut, banyak siswa yang belum mampu melakukan kegiatan menulis secara baik. Ketidak mampuan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu, kurangnya intensitas kegiatan menulis bagi siswa serta Kurangnya media dalam menyalurkan kreativitas siswa dalam kegiatan tulis menulis. Untuk itu, tim melakukan kegiatan pengabdian berupa pemanfaatan majalah dinding (mading) sekolah sebagai upaya meningkatkan keterampilan menulis kreatif siswa di SMA Negeri 1 Gunungsari. Adapun hasil dari kegiatan pengabdian ini  sebagai berikut: 1) Pada pertemuan I, tim menjelaskan tentang prosedur kegiatan dan apa saja yang akan dilakukan oleh mitra selama kegiatan pengabdian ini berlangsung; 2) pertemuan II, tim menyampaikan materi tentang majalah dinding serta bagaiamana proses memuat majalah dinding; 3) Pertemuan III berisi tentang kegiatan penyiapan serta pengumpulan bahan melaui kegiatan menulis kreatif yang dilakukan oleh siswa; dan 4) pertemuan IV dilakukannya produksi majalah dinding pada etalase-etalase yang ada di lingkungan sekolah.Abstract: Writing is one of the most complex activities. many students have not been able to do writing activities well. The cause is the lack of intensity of writing activities for students and the lack of media in channeling students' writing creativity. Therefore, the team carried out community service activities in the form of using school bulletin boards as an effort to improve students' creative writing skills at SMA Negeri 1 Gunungsari. The results of this service activity are as follows: 1) the first meeting, the team explained about the activity procedure and what the partners would do during this service activity; 2) the second meeting, the team delivered material about school bulletin boards and how the process of loading school bulletin boards was; 3) third meeting contains the preparation and collection of materials through creative writing activities carried out by students; and 4) the fourth meeting, the production of wall magazines was carried out in the windows in the school environment

    Dampak Pendidikan Pada Pola Pikir Anak Berkebutuhan Khusus SLB

    Get PDF
    Abstract: This study, titled "The Impact of Education on the Mindset of Special Needs Children in SLB," employs the Systematic Literature Review (SLR) method to address related research questions. Journal searches were conducted via Google Scholar, and data collection was performed by documenting relevant articles using the Mendeley application (Latifah & Ritonga, 2020). This research adopts a qualitative approach with a case study method to explore the impact of education on the mindset of special needs children in several Special Schools (SLB). The main objective is to gain an in-depth understanding of how special education influences the mindset and development of these children. The evaluation results show that education in SLB plays a vital role in the cognitive and emotional development of special needs children through a holistic approach that includes customized curricula, individualized teaching methods, the use of assistive technology, and an inclusive and supportive environment. However, gaps were identified, such as the lack of advanced training for teachers, insufficient integration of psychological support into the curriculum, and the lack of parental involvement. This study identifies the need for further research on "The Impact of Advanced Teacher Training in the Use of Educational Technology" and "The Role of Integrated Emotional Support in the Daily Curriculum on the Psychological Well-being of Students." This research is expected to provide insights to improve the effectiveness of education in SLB and ensure holistic education for special needs children.Abstrak: Penelitian ini berjudul "Dampak Pendidikan pada Pola Pikir Anak Berkebutuhan Khusus di SLB" menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) untuk menjawab pertanyaan penelitian terkait. Pencarian jurnal dilakukan melalui Google Scholar, dan pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasikan artikel-artikel relevan menggunakan aplikasi Mendeley (Latifah & Ritonga, 2020). Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mengeksplorasi dampak pendidikan pada pola pikir anak berkebutuhan khusus di beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB). Tujuan utama adalah memperoleh pemahaman mendalam mengenai pengaruh pendidikan khusus terhadap pola pikir dan perkembangan anak-anak tersebut. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pendidikan di SLB memiliki peran vital dalam perkembangan kognitif dan emosional anak berkebutuhan khusus melalui pendekatan holistik yang mencakup kurikulum yang disesuaikan, metode pengajaran individualisasi, penggunaan teknologi asistif, serta lingkungan yang inklusif dan suportif. Namun, ditemukan kesenjangan seperti kurangnya pelatihan lanjutan bagi guru, kurangnya integrasi dukungan psikologis dalam kurikulum, dan kurangnya keterlibatan orang tua. Penelitian ini mengidentifikasi kebutuhan penelitian lebih lanjut tentang "Pengaruh Pelatihan Lanjutan Guru dalam Penggunaan Teknologi Pendidikan" dan "Peran Dukungan Emosional Terintegrasi dalam Kurikulum Harian terhadap Kesejahteraan Psikologis Siswa". Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan untuk meningkatkan efektivitas pendidikan di SLB dan memastikan pendidikan yang holistik bagi anak berkebutuhan khusus
    corecore