7 research outputs found

    Evaluasi Program Manajemen Blended Learning (Studi Kasus Mata Kuliah Geofisika Program Studi Pendidikan Fisika Fkip Universitas Sebelas Maret)

    Full text link
    Mata kuliah Geofisika merupakan salah satu mata kuliah pilihan di Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sebelas Maret. Tujuan yang hendak dicapai dalam mata kuliah tersebut adalah mahasiswa mampu menjelaskan bumi secara umum dan metode geofisika untuk eksplorasi bumi. Mata kuliah Geofisika diselenggarakan sesuai dengan manajemen pembelajaran. Manajemen pembelajaran adalah pengelolaan sumber daya pembelajaran sesuai dengan fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan secara efektif dan efisien. Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam mata kuliah Geofisika ini adalah pembelajaran campuran (blended learning), yaitu mencampurkan pembelajaran secara tatap muka dan online menggunakan Learning Management System (LMS) Moodle. Pembelajaran online digunakan dalam aktivitas penyebaran materi, diskusi, dan evaluasi program. Sumber daya pembelajaran dalam mata kuliah Geofisika meliputi sumber daya manusia, bahan, metode, dan mesin. Evaluasi produk sebagai bagian dari evaluasi program pembelajaran Geofisika dilakukan untuk mengetahui kriteria kualitas manajemen pembelajaran yang dilakukan oleh dosen. Dari angket evaluasi produk, diperoleh hasil bahwa keempat fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan termasuk dalam kriteria baik atau skor empat pada skala linkert. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen blended learning pada mata kuliah Geofisika Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sebelas Maret Tahun Ajaran 2013/2014 telah dilaksanakan dengan baik oleh dosen

    Hubungan Antara Kreativitas Siswa Dan Kemampuan Numerik Dengan Kemampuan Kognitif Fisika Siswa SMP Kelas VIII

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara kreativitas siswa dengan kemampuan kognitif Fisika siswa SMP kelas VIII; (2) mengetahui ada atau tidak adanya hubungan kemampuan numerik siswa dengan kemampuan kognitif Fisika siswa SMP kelas VIII; (3) Untuk mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara kreativitas siswa dan kemampuan numerik siswa dengan kemampuan kognitif Fisika siswa SMP kelas VIII. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII sejumlah 250 siswa dengan sampel 34 siswa. Teknik pengambilan sampel dengan teknik Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis datanya adalah teknik analisis regresi linier ganda. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya penelitian dapat disimpulkan bahwa; (1) Ada hubungan positif yang signifikan antara kreativitas siswa dengan kemampuan kognitif Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Tahun Ajaran 2012/2013 dengan koefisien korelasi sebesar 0.486; (2) Ada hubungan positif yang signifikan antara kemampuan numerik siswa dengan kemampuan kognitif Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013 dengan koefisien korelasi sebesar 0.371; (3) Ada hubungan positif yang signifikan antara kreativitas siswa dan kemampuan numerik siswa dengan kemampuan kognitif Fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013 dengan koefisien korelasi sebesar 0.352

    Penerapan Media Mind Mapping Programpada Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (Ctl) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas Xi.a2 SMA Negeri 4 Surakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Penggunaan Mind Mapping Program melalui model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan motivasi belajar fisika siswa. (2) Penggunaan Mind Mapping Program melalui model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI.A2 SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 yang dikhususkan pada materi pokok fluida dinamis sebanyak 30 siswa. Data diperoleh melalui pengamatan, review tanggapan guru, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung dapat disimpulkan bahwa: (1) penerapan Mind Mapping Program melalui model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan motivasi belajar fisika siswa kelas XI.A2 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 pada materi pokok fluida dinamis. Peningkatan motivasi belajar fisika siswa terbukti dengan analisis lembar observasi motivasi belajar siswa selama penelitian berlangsung, yang pada awalnya rata-rata tiap indikator motivasi belajar siswa sebesar 21,67%, siklus I menjadi 52%, dan pada siklus II menjadi 53,33%. (2) Mind Mapping Program melalui model pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas XI.A2 SMA Negeri 4 Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013 pada materi pokok fluida dinamis. Peningkatan hasil belajar fisika siswa berdasarkan aspek kognitif yakni ketuntasan belajar fisika oleh siswa pada siklus I sebesar 83,33% yang kemudian meningkat menjadi 90% pada siklus II dari target yang ditetapkan yakni ketuntasan belajar siswa sebesar 75%

    Pengembangan Media Pembelajaran Ular Tangga Fisika Untuk Siswa Smp/mts Kelas VIII

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berupa permainan Ular Tangga Fisika pada pembelajaran Fisika materi Getaran dan Gelombang yang memenuhi kriteria baik dan memaparkan karakteristik media pembelajaran berupa permainan Ular Tangga Fisika pada pembelajaran Fisika materi Getaran dan Gelombang yang dikembangkan.Jenis penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menggunakan metode research and development (R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model prosedural yang mengacu pada model penelitian 4D.Data yang diperoleh berasal dari ahli materi, ahli media, guru Fisika(reviewer), dan siswa sebagai responden. Cara menentukan sampel dengan teknik purposive sample. Pada uji coba kelompok kecil diambil sampel sebanyak 12 siswa. Pada uji coba kelompok besar diambil sampel sebanyak satu kelas di SMP Negeri 2 Gondangrejo dan MTs Negeri Gondangrejo. Teknik pengumpulan data adalah dari angket dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Tahap-tahap dalam pengembangan ini yaitu: (1) Define berupa analisis kebutuhan, (2) Design meliputi: (a) Rancangan awal pembuatan media, (b) Pengumpulan data rancangan, (c) Pembuatan desain media, (d) Pembuatan media, dan (3) Develop meliputi: (a) Validasi, (b) Revisi, (c) Pengujian. Pengembangan media pembelajaran Ular Tangga Fisika memenuhi kriteria baik dengan kesesuaian hasil darivalidasi ahli materi, ahli media, dan guru Fisika (reviewer).Media pembelajaran Ular Tangga Fisika pada materi Getaran dan Gelombang telah berhasil diujicobakan kepada siswa dengan hasil yang sangat baik. Dari hasil kriteria penilaian tersebut dapat dinyatakan bahwa siswa sangat setuju apabila media Ular Tangga Fisika digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.Karakteristik media yang dikembangkan yaitu: (1) Permainan Ular Tangga Fisika terdiri dari papan ular tangga, 5 buah pion dengan bagian kaki pion diberi magnet, 2 buah dadu, kartu soal, kartu jawaban, aturan permainan, dan poin berupa stiker bintang. (2) Pengemasan media secara praktis dan menarik (seperti papan catur). (3) Papan berukuran 62x42 cm, dengan 5 kotak mendatar dan 4 kotak ke atas, dengan setiap kotak terdiri dari 4 buah kartu soal yang berbeda. (4) Materi dalam kartu soal disesuaikan dengan SK dan KD. (5) Desain media dibuat dengan program CorelDRAW X5 kemudian dicetak, selanjutnya desain papan dilaminasi dan ditempelkan pada papan kayu yang telah dilapisi dengan logam seng di atasnya. Pengembangan media pembelajaran dalam bentuk permainan Ular Tangga Fisika secara umum sudah baik

    Video Pembelajaran Berbasis Masalah Pada Materi Kalor Untuk Siswa Kelas VII

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran Fisika dalam bentuk video pada materi Kalor yang memenuhi kriteria baik dan memaparkan karakteristik media pembelajaran Fisika. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R & D) dengan tahapan; (a) analisis potensi dan masalah, (b) pengumpulan data (c) pembuatan desain, (d) pembuatan produk, (e) validasi produk, (e) revisi produk, (f) uji coba produk, (h) uji coba pemakaian. Uji coba produk pada siswa kelas VII SMP N 1 Jaten yang meliputi uji kelompok kecil dan uji kelompok besar. Jenis data yang diperoleh bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengambilan data melalui angket dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis masalah deproleh bahwa siswa menginginkan produk dalam bentuk film atau video yang memiliki visualisasi tulisan dan gambar nyata, memiliki narasi, penuh warna, menggunakan bahasa Indonesia, dengan atau tanpa musik pengiring (dapat menyesuaikan pengguna), dapat digunakan pada VCD player (keping VCD) dan dapat juga digunakan pada computer atau laptop (keping VCD atau file). Produk terdiri dari lima video yang berbeda sesuai dengan indikator tujuan pembelajaran. Produk tersusun dari pembuka (intro), langkah-langkah pembelajaran, permasalahan, waktu untuk siswa melakukan diskusi dan menampilkan hasil diskusi, kesimpulan dari permasalahan, dan penutup. Produk video pertama (pengertian kalor) dilakukan revisi materi dan media sebanyak satu kali. Produk video kedua (peran kalor), video ketiga (sistem perpindahan kalor), dan video keempat (identifikasi zat) tidak dilakukan revisi media dan materi. Produk video kelima (permasalahan tentang perpindahan kaor) dilakukan revisi materi satu kali dan tidak revisi media. Hasil validasi menunjukkan bahwa produk video pembelajaran berbasis masalah yang dikembangkan memenuhi kriteria baik dari aspek materi dan media. Hasil skor penilaian ahli materi 99,5 dan skor penilaian ahli media 96,89. Penilaian media berkriteria baik juga berdasarkan penilaian 3 guru dari setiap sekolah yang berbeda. Guru pertama memberikan persentase 84,8%, guru kedua 70,56%, dan guru ketiga dengan 74,4%. Pengujian dilakukan terhadap siswa dengan dua tahapan, rincian rata-rata uji kelompok kecil 82,23% dan uji kelompok besar 77,96%. Dengan demikian secara kualitatif produk video yang dikembangkan memiliki kriteria baik

    Evaluasi Program melalui E-learning

    Get PDF
    Pembelajaran adalah suatu proses penyampaian informasi dari pengajar kepada peserta didik dalam suatu tingkat pembelajaran. Program adalah suatu urutan kegiatan dengan tujuan tertentu. Evaluasi program pembelajaran dilaksanakan untuk mengetahui bahwa proses pembelajaran dan faktor pendukungnya bekerja sesuai tugasnya masing-masing. Evaluasi program pembelajaran dapat dilakukan melalui e-learning. Evaluasi program dapat dilakukan menggunakan metode angket. Evaluasi program melalui e-learning dalam penelitian ini adalah evaluasi program suatu pembelajaran (course) melalui e-learning berbasis Moodle yaitu dalam portal http://fisika.fkip.uns.ac.id/lms. Berdasarkan analisa data diperoleh simpulan bahwa 1) evaluasi program pembelajaran dapat dilakukan menggunakan e-learning berbasis Moodle, dan 2) Pembelajaran khususnya pada 9 course dan umumnya pada Program Pendidikan Fisika FKIP UNS telah berjalan dengan kriteria baik ditinjau dari kesiapan pembelajaran oleh dosen dan mahasiswa, pelaksanaan pembelajaran oleh dosen dan mahasiswa, pelaksanaan evaluasi pembelajaran oleh dosen dan mahasiswa, dan kesediaan sarana dan prasarana pembelajaran dan sarana dan prasarana pendukung pembelajaran

    Penggunaan Blended Learning dengan Media Moodle untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Siswa SMP

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa SMP melalui penerapan model blended learning menggunakan media Moodle pada pembelajaran IPA Terpadu dengan tema Pelestarian Lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang diadopsi dari model Kurt Lewin dengan model kolaboratif. Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 5 Surakarta dan kelas VII SMPN 14 Surakarta, kelas VIII SMPN 2 Sidoharjo, kelas VII SMPN 8 Surakarta, dan kelas VII SMPN 15 Surakarta. Data yang dikumpulkan berupa data kualitatif didukung dengan data kuantitatif melalui teknik tes, kajian dokumen, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan blended learning menggunakan media Moodle pada pembelajaran IPA Terpadu dengan tema Pelestarian Lingkungan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa SMP dengan besaran persentase ketuntasan siswa mencapai 50,7% pada siklus I dan 78,76% pada siklus II
    corecore