3 research outputs found

    PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PENAMBANG EMAS DESA JENDI KECAMATAN SELOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TAHUN 1990 - 2011

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang Perubahan Sosial Ekonomi Penambang Emas di Desa Jendi pada tahun 1990-2011. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana perkembangan pertambangan emas di Jendi Kecamatan Selogiri pada tahun 1990-2011 dan bagaimana perubahan sosial ekonomi penambang emas di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri tahun 1990-2011. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan teknik pengumpulan data menggunakan metode studi dokumen atau arsip dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian di kritik secara intern dan ekstern dengan di padukan dengan studi pustaka sehingga menghasilkan fakta-fakta sejarah. Fakta tersebut kemudian dianalisis dan disusun dalam sebuah historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambangan emas di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri mulai berlangsung pada tahun 1990 yang awalnya dilakukan oleh penambang tanah merah dari Klaten. Adanya pertambangan emas di Bukit Randu Kuning yang masih berjalan hingga saat ini dan seiring perkembangan zaman pertambangan emas mengalami kemajuan dan kemunduran. Pada tahun 1995 hasil pertambangan emas mengalami kemajuan dengan status illegal maka pihak KUD Selogiri berusaha untuk mendapatkan izin pertambangan hingga tahun 2003. Masa aktif izin pertambangan yang telah berakhir ternyata tidak membuat para penambang berhenti menambang. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa adanya pertambangan emas di Bukit Randu Kuning membuat kehidupan masyarakat Desa Jendi mengalami perubahan di bidang sosial dan ekonomi. Di bidang ekonomi, masyarakat mendapatkan pekerjaan di luar bidang pertanian. Buruh tani menjadi penambang, perantauan menjadi penambang dan kehidupan masyarakat menjadi lebih baik. Di bidang sosial, munculnya lembaga kemasyarakatan yang bergerak di bidang pertambangan, yaitu paguyuban Tambang Emas dan adanya interaksi sosial yang dilakukan oleh penambang (dari dalam/luar Desa Jendi) dengan berbagai kalangan

    PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN PADA WANITA USIA REPRODUKSI DI DESA SABRANG DELANGGU KLATEN

    Get PDF
    Masalah kesehatan reproduksi yang kompleks tidak hanya menyangkut kehamilan, akan tetapi mulai dari pengenalan bagian-bagian alat reproduksi, fungsi-fungsi alat reproduksi, hingga penyakit-penyakit yang rentan menyerang alat-alat reproduksi. Semua informasi mengenai kesehatan reproduksi itu sering kurang mendapat perhatian wanita, khususnya dalam masa reproduksi. Pendidikan kesehatan reproduksi dengan penyuluhan merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan pemahaman, pengetahuan, dan perilaku positif tentang kesehatan dan hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan reproduksi dan mempersiapkan kehidupan berkeluarga dalam mendukung upaya peningkatan kualitas generasi mendatang. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap perubahan tingkat pengetahuan akan kesehatan reproduksi pada wanita usia reproduksi di Desa Sabrang, Delanggu, Klaten. Penelitian inin menggunakan rancangan quasi experimental one group pre test post test design. Sampel dengan jumlah 30 orang diambil secara non probability sample dengan teknik purposive sampling pada wanita usia reproduksi di Desa Sabrang, Delanggu, Klaten. Kuesioner sebagai instrumen penelitian diberikan saat pre test dilanjutkan dengan penyuluhan kemudian post test diberikan setelah 15 hari penyuluhan. Analisis data dilakukan dengan uji t. Hasil Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna setelah diberikan penyuluhan (p<0,05). Nilai minimum pretest dari 30 responden adalah 17 dan nilai maksimumnya adalah 24. Rata-rata nilai pretest adalah 20,56 dengan standar deviasi 1,569 sedangkan nilai minimum postest adalah 22 dan nilai maksimumnya adalah 28. Rata-rata nilai postest adalah 24,7 dengan standar deviasi 1,317
    corecore