39 research outputs found

    Penerapan Bermain Messy Play dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Tk Kelompok A

    Full text link
    Salah satu aspek kemampuan yang penting untuk dikembangkan pada anak usia dini adalahkemampuan motorik halus anak. Kemampuan motorik halus membantu anak untukmemperoleh kemandiriannya, membantu mendapatkan penerimaan sosial, dan dapatmenimbulkan rasa percaya diri pada anak. Kemampuan motorik halus dapat ditingkatkan melaluibermain messy play. Messy Play merupakan jenis permainan yang merangsang sensor motorikhalus dan kasar.Permainan ini dilakukan anak baik di alam terbuka maupun di dalam ruangandan membuat tubuh anak menjadi kotor, sehingga dikatakan dengan bermain messy play.Selaintubuh anak aktif, anak juga akan belajar mengkoordinasikan panca inderanya melalui sentuhan,bau, rasa, pendengaran, dan penglihatan. Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1)mendeskripsikanpenerapan bermain messy play dalam meningkatkan kemampuan motorik halus anak KelompokA, (2) Mendeskripsikan hasil penerapan bermain messy play dalam meningkatkan kemampuanmotorik halus anak Kelompok A. Sedangkan luaran yang ditargetkan dalam penelitian ini adalahtersedianya perangkat pembelajaran dengan penerapan bermain Messy Play untukmeningkatkan kemampuan motorik halus pada anak TK kelompok A. Metode yang digunakandalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan melalui 4tahapan dalam setiap siklusnya. Adapun tahapan tersebut adalah: (1) perencanaan, (2)pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah BustanulAthfal Kalibader dengan 2 siklus. Siklus I dilakukan empat kali pertemuan, jika dalam siklus Ibelum berhasil, maka dilakukan siklus II dengan tiga kali pertemuan. Teknik pengumpulan datamenggunakan observasi, lembar asesmen, wawancara dan dokumentasi. Hasil penerapanbermain messy play dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak kelompok A di TKAisyiyah Kalibader. Hal ini dibuktikan adanya peningkatan pada nilai ketuntasan di siklus I dansiklus II. Pada siklus I ketuntasan nilai keseluruhan kelompok A adalah 65%, dan pada siklus IIketuntasan nilai keseluruhan kelompok A adalah 88,1%. Hal ini membuktikan adanya peningkatankemampuan motorik halus anak kelompok A setelah dilakukan penerapan bermain messy play

    Additional file 1: Table S1. of Fast food diet-induced non-alcoholic fatty liver disease exerts early protective effect against acetaminophen intoxication in mice

    No full text
    Compositions of the NC and FF diets. FF composed of more fat, cholesterol, carbohydrate and high fructose than NC. NC, normal chow; FF, fast food. Table S2. Sequences of sense and antisense primers used in the present study. (DOCX 14 kb

    Additional file 1: of Flux-sum analysis identifies metabolite targets for strain improvement

    No full text
    Ethanol, acetate and succinate production profiles in Escherichia coli under metabolite flux-sum attenuation/intensification. (DOC 129 kb)

    Additional file 2: of Flux-sum analysis identifies metabolite targets for strain improvement

    No full text
    Attenuation/intensification targets for succinate overproduction in Saccharomyces cerevisiae. (DOC 62 kb)

    Additional file 3: of The cross-interaction between global and age-comparative self-rated health on depressive symptoms–considering both the individual and combined effects

    No full text
    Figure S3. Values of estimates for CES-D by each nine SRH-combined categories by gender. SRH means self-rated health. SRH-global is general self rated health, while SRH-age is age-comparative self–rated health. Among men, subjects with low SRH-age and all kinds of SRH-global levels (low; b = 0.825, p < 0.001, middle; b = 0.472, p = 0.006, high; b = 0.696, p = 0.001) had higher CESD compared to the reference middle SRH-global * middle SRH-age group. Similarly, women with low SRH-global * low SRH-age (b = 0.553, p < 0.001) and middle SRH-global * low SRH-age (b = 0.286, p = 0.037) showed association with higher CESD. However, there was no statistical difference in women with high SRH-global * low SRH-age group although the estimate was positive (b = 0.377, p = 0.064). (DOCX 18 kb

    Additional file 2: Tables S1 and S2. of Variants of cancer susceptibility genes in Korean BRCA1/2 mutation-negative patients with high risk for hereditary breast cancer

    No full text
    This file includes two tables regarding baseline characteristics of study participants, possibly pathogenic variants and the classification according to ACMG guidelines mentied in the main manuscript. (DOCX 24 kb
    corecore