6 research outputs found

    Pembentukan Varietas Kedelai Tahan Cekaman Air Dari Genotipe Hasil Mutasi Gen Generasi Mutan Kedua (M2) Dengan Potensi Hasil Yang Tinggi

    Get PDF
    The aim of the study was to obtain second generation mutant lines (M2) from three gene-mutated soybean seeds, namely M2 Anjasmoro, M2 Argomulyo and M2 Dena-1 which are tolerant to drought stress, water saturation stress and high yield potential. The research was carried out in the Maros district, South Sulawesi, July-November 2022, arranged in a split plot design. The main plot is the application of water consisting of three levels, namely selection of drought stress (C1), selection of water saturation stress (C2) and selection of optimum conditions (C3). Subplots are three second generation soybean seeds resulting from gene mutations (M2), namely: M2 Anjasmoro, M2 Argomulyo and M2 Dena-1. The results showed that the best plant agronomic characters for growth and production factors were M2 Anjasmoro for water saturation stress treatment and M2 Argomulyo and M2 Dena-1 for drought stress treatment. The fastest harvesting age was obtained from the combination of drought stress and M2 Argomulyo, namely 79 days and not significantly different from the combination of drought stress and M2 Dena-1, namely 79.34 days, but significantly different from the other treatment combinations. The production obtained from the seeds resulting from the second generation of gene mutations has begun to show a difference between those given the mutation treatment and their parents, where the combination of water saturation stress and M2 Anjasmoro gave the highest production of 3.20 tonnes/ha higher than the production of its parents which only reached 2. .03-2.25 tonnes/ha. Generation M2 Argomulyo seeds were the longest surviving seeds to recovery from drought stress (38 days), in the sense that M2 Argomulyo seeds were more resistant to drought stress than the other two generations of seeds, namely M2 Anjasmoro (36 days) and M2 Dena-1 (37 days). Meanwhile, the resistance to water saturation was shown by M2 Dena-1 generation seeds, namely 40.67 days, followed by M2 Argomulyo 29.67 days and M2 Anjasmoro 27.33 days.Tujuan penelitian mendapatkan galur mutan generasi kedua (M2) dari tiga benih kedelai hasil mutasi gen, yaitu M2 Anjasmoro, M2 Argomulyo dan M2 Dena-1 yang toleran terhadap cekaman kekeringan dan cekaman jenuh air dengan potensi hasil yang tinggi. Penelitian dilaksanakan di kabupaten Maros Sulawesi-Selatan, July-November 2022, disusun dalam bentuk Rancangan Petak Terbagi.  Petak Utamanya adalah pemberian air terdiri dari tiga taraf yaitu  seleksi cekaman kekeringan(C1), seleksi cekaman jenuh air (C2) dan seleksi kondisi optimum (C3).  Anak Petak adalah tiga benih kedelai generasi kedua hasil mutasi gen (M2) yaitu : M2 Anjasmoro, M2 Argomulyo dan M2 Dena-1. Hasil penelitian didapatkan bahwa karakter agronomi tanaman terhadap faktor pertumbuhan dan produksi yang terbaik adalah M2 Anjasmoro untuk perlakuan cekaman jenuh air dan M2 Argomulyo dan M2 Dena-1 untuk perlakuan cekaman kekeringan. Umur panen yang tercepat diperoleh dari kombinasi cekaman kekeringan dan M2 Argomulyo yaitu 79 hari dan tidak berbeda nyata dengan kombinasi cekaman kekeringan dan M2 Dena-1 yaitu 79,34 hari, namun berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan yang lain. Produksi yang didapatkan dari benih hasil mutasi gen generasi kedua  sudah mulai terlihat perbedaanya antara yang diberi perlakuan mutasi dengan tetuanya, dimana kombinasi cekaman jenuh air dan M2 Anjasmoro memberikan produksi yang tertinggi yaitu 3,20 ton/ha lebih tinggi dari produksi tetuanya yang hanya mencapai 2,03-2,25 ton/ha. Benih generasi M2 Argomulyo merupakan benih yang paling lama bertahan terhadap pemulihan dari cekaman kekeringan (38 hari), dalam artian bahwa benih M2 Argomulyo lebih tahan lama terhadap cekaman kekeringan dibanding dua benih generasi yang lain yaitu M2 Anjasmoro (36 hari) dan M2 Dena-1(37 hari).  Sedangkan untuk ketahanan terhadap jenuh air diperlihatkan oleh benih generasi M2 Dena-1 yaitu 40,67 hari, disusul M2 Argomulyo 29,67 hari dan M2 Anjasmoro 27,33 hari

    Potential Entertainment Tax Revenue and Its Contribution to Local Revenue at the Bulukumba Regency Regional Revenue Agency

    Full text link
    This study aims to determine the potential for entertainment tax revenue and its contribution to local revenue at the Bulukumba Regency Regional Revenue Agency. The research method used is descriptive research with a quantitative approach, secondary data sources are the Budget Report and Realization of Regional Original Revenue, Entertainment Tax managed by the Regional Revenue Agency of Bulukumba Regency from 2018 to 2020. To find out about the potential, effectiveness and contribution of revenue entertainment tax in Bulukumba district. This research was conducted from April 22, 2021 to May 22, 2021. The results show that the potential for entertainment tax in 2018-2020 fluctuates, namely increasing and decreasing for the period 2018 - 2021. The effectiveness of entertainment tax revenues in Bulukumba district is less effective because each year it does not exceed the target. The contribution of the entertainment tax to the Bulukumba district's local tax revenue is very low because there are still many entertainment venues that have not been taxed and are also affected by restrictions on community activities due to the COVID-19 pandemic which can lead to a decrease in the contribution of entertainment taxes to Bulukumba district's income. Efforts to increase entertainment tax revenue and its contribution to local revenue at the Bulukumba Regency Regional Revenue Agency can be done by counseling the public or taxpayers about the importance of paying taxes for regional development and it is better if the organizers of entertainment venues that have not been confirmed as taxpayers are immediately confirmed as taxpayers. taxpayer

    The Effectiveness of UMKM Tax Collection at the West Makassar Primary Tax Office

    Full text link
    “The effectiveness of UMKM tax collection at the west Makassar primary tax office”. The research published o/n the final project is aimed at recognizing the effectiveness of UMKM tax collection on western Makassar primary tax services.The type of research used is qualitative descriptive that writing describes the results of observation and analyses data obtained in the freld. Writing thefinal task is the result of research performed in May 2020 to june 2020.After analyzing and discussing a problem,The authors have concluded that bthe effectiveness of umkm tax collection in the western makassar primary tax service.The effectiveness of umkm's application is not particularly effective because it is linked to the number of tax enlistments and the number of taxpayers malking payments based on PP 23 in 2018 the tax revenues from the tax were divided into two sectors of their own and out or collected by the later

    Sistem Pemanas Induksi Dengan Menggunakan Solenoid Coil Dan Mikrokontroler

    Full text link
    Pemanas induksi memiliki keterkaitan erat dengan kumparan induksi, di ameter kumparan, benda kerja, dan beban yang dipanaskan. Ketiga  faktor ini memiliki pengaruh terhadap karakteristik pemanas yang dibuat. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui pengaruh kinerja pemanas terhadap Perubahan diameter dan jumlah lilitan kumparan induksinya. Adapun metode yang digunakan adalah metode eksperimental, dengan membuat sistem pemanas induksi dan melakukan pengujian terhadap pemanas yang telah dibuat.  Hasil pengujian menunjukkan bahwa dalam  pengujian suhu 1000C tanpa beban terhadap waktu pemanasan adalah 1,32 menit pada diameter benda kerja 7 cm dengan 7 lilitan. Ini adalah waktu tersingkat dibanding dengan diamater 7 cm dengan 12 lilitan yakni 2,22 menit.   Selanjutnya, pada pengujian dengan beban terhadap waktu, dengan volume air 231mL diperoleh waktu pemanasan 2,79 4 menit. Selain itu, energi terkecil yang digunakan dalam waktu yang singkat ini adalah 83,89 kJ

    BIOTEKNOLOGI TEORI DAN APLIKASI

    Full text link
    Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol, antibiotik, asam organik) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dapat digunakan oleh manusia. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lainnya, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Buku ini di awali dengan penyajian bahasan mengenai pengertian dan ruang lingkup serta prinsip dasar dan perkembangan bioteknologi yang dilanjutkan dengan bioteknologi konvensional, hibridisasi dan fermentasi serta bioteknologi modern (kloning dan rekayasa genetika pada hewan ternak) kemudian rekayasa genetika pada tumbuhan, bioteknologi di bidang makanan dan minuman serta bioteknologi untuk peningkatan produktivitas hutan dan bioteknologi dalam bidang lingkungan lebih mendalam membahas bioteknologi dalam bidang kesehatan dan ilmu forensic serta bioteknologi dalam bidang sumber daya energi dan etika, risiko bioteknologi
    corecore