45 research outputs found

    Metamorfosis Gastronomi Dalam Karya Sastra Kuliner

    Get PDF
    Abstrak. Tulisan ini merupakan hasil kajian pustaka tentang gastronomi sebagai disiplin yang memayungi kajian karya sastra kuliner yang banyak kita temukan dalam berbagai genre sastra Indonesia. Kuliner menyangkut tempat asal jenis makanan yang disiapkan, baik lokal maupun manca negara. Kuliner banyak dikenal melalui karya sastra dan storinomic yang dibaca. Gastronomi sastra dengan padanan istilah gastrocriticism atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah gastrokritik sastra yang merupakan paduan dari gastronomi dengan literarycriticism/ literary studies. Gastronomi yang dikenal sebagai satu bidang yang mengurusi tentang makanan atau tataboga, sedangkan kritik sastra/kajian sastra merupakan bidang yang mengurusi karya sastra dalam konteks pemahaman. Paduan keduanya melahirkan bidang kajian atau kritik sastra yang lebih tercurah pada karya-karya sastra yang kaya imajinasi dalam nuansa budaya kuliner. Tujuan tulisan ini mengidentifikasi berbagai bentuk metamorfosis gastronomi dalam karya sastra kuliner dan mencermati lebih dekat perkembangan kajiannya. Karya sastra kuliner hadir dalam berbagai genre sastra seperti, puisi, cerpen, novel, dan juga drama. Pendekatan gastronomi sastra atau gastrokritik dapat menjadi kajian dalam membedah karya sastra kuliner. Untuk itu, diharapkan para pemerhati sastra khususnya para akademisi dapat menaruh perhatiannya dalam kajian sastra kuliner Indonesia yang begitu kaya dengan cerminan budaya nusantara.Abstract: This paper is the result of a literature review of gastronomy as a discipline that overshadows the study of culinary literature that we find in various genres of Indonesian literature. Culinary concerns the place of origin of the type of food prepared, both local and foreign. Culinary is widely known through literary and storinomic works that are read. Literary gastronomy with the equivalent of the term gastrocriticism or in Indonesian known as literary gastrocriticism which is a combination of gastronomy with literarycriticism / literary studies. Gastronomy is known as a field that deals with food or tataboga, while literary criticism / literary studies is a field that deals with literary works in the context of understanding. The combination of the two gave birth to the field of study or literary criticism which is more devoted to literary works that are rich in imagination in the nuances of culinary culture. The purpose of this paper is to identify various forms of gastronomic metamorphosis in culinary literature and take a closer look at the development of their studies. Culinary literary works are present in various literary genres such as, poetry, short stories, novels, and also dramas. The literary gastronomic approach or gastrocriticism can be a study in dissecting culinary literary works. For this reason, it is hoped that literary observers, especially academics, can pay attention to the study of Indonesian culinary literature which is so rich in reflections of the culture of the archipelago.   

    Heating pad vs. infusion warmer to prevent hypothermia in intraoperative patients: which one is more effective?

    Get PDF
    Background: The use of heating pads and infusion warmers on intraoperative patients has been proven to prevent hypothermia. However, the differences in the effectiveness of the two methods have not been studied.Purpose: This study aims to compare the effectiveness of a heating pad and infusion warmer in preventing hypothermia (decreased body temperature and the incidence of shivering) in intraoperative patients.Methods: This research was a quasi-experimental design by a Posttest-Only Design with Nonequivalent Groups. The populations in this study were surgical patients with regional anesthesia, with a total sample of 64 respondents (32 respondents in the heating pad group and 32 respondents in the infusion warmer group) selected randomly. The incidence of hypothermia was perceived from two indicators: a decrease in body temperature and the prevalence of shivering, which was observed and recorded during the intraoperative period. The data were analyzed by discrimination tests (mean discrimination test and proportion discrimination test) to determine the difference in the effectiveness of the two groups.Results: The average decrease in body temperature during the intraoperative period (0-40 minutes of operation) in the group given the infusion warmer was greater than the group given the heating pad (p<0.001). The group given the infusion warmer was 8.750 times more likely to experience shivering than the group given the heating pad (p<0.001; OR=8.750).Conclusion: Using a heating pad is better in preventing hypothermia in intraoperative patients than using an infusion warmer

    Pelatihan Menulis Surat Undangan Resmi Dengan Menggunakan Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar Pada Perangkat Desa, Di Desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah

    Get PDF
    ABSTRAK: Tujuan pelatihan penulisan surat undangan resmi pada perangkat desa, di desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tenggah adalah untuk meningkatkan pemahaman perangkat desa tentang penulisan surat undangan resmi yang baik dan benar. Kegiatan program pengabdian pada masyaakat ini berlangsung selama tiga hari, yaitu pada tanggal 11, 12, 13 Desember 2023 yang bertempat di aula Kantor Desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Jumlah perangkat/staf desa yang mengikuti pelatihan penulisan surat undangan resmi ini berjumlah 16 orang. Berdasarkan tabel di atas, nilai ejaan peserta kegiatan sudah sangat baik, artinya bahwa ada peningkatan dalam memahami Ejaan Bahasa Indonesia. Pada hari ini juga, peserta kegiatan dan tim pelaksana mengadakan refleksi dan evaluasi mengenai materi yang sudah disampaikan. Dengan demikian, peserta kegiatan dapat menyusun surat dinas dengan baik dan benar yang sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).Kata Kunci: Pelatihan, Surat Undanga Resmi, Perangkat Desa Abstract:The aim of training on writing official invitation letters for village officials, in Beleka village, East Praya District, Central Lombok Regency, is to increase village officials' understanding of writing good and pak correct official invitation letters. This community service program activity will last for three days, namely on 11, 12, 13 December 2023, which will take place in the hall of the Beleka Village Office, East Praya District, Central Lombok Regency. The number of village officials/staff who took part in the training on writing official invitation letters was 16 people. Based on the table above, the spelling scores of the activity participants are very good, meaning that there is an improvement in understanding Indonesian Spelling. Also on this day, activity participants and the implementing team held reflections and evaluations regarding the material that had been presented. In this way, activity participants can compose official letters properly and correctly in accordance with the Enhanced Spelling (EYD).Keywords: Training, Official Invitation Letter, Village Official

    NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SESENGGAK SASAK PADA MASYARAKAT PUJUT KAB. LOMBOK TENGAH

    Get PDF
    Sebagai karya masa lampau, sesenggak sasak merupakan salah satu Aspek budaya yang muncul berdasarkan motivasi kreasi ide dan karya masyarakat pendukungnya. Secara harfiah sesenggak sasak belum banyak dikenal orang terutama kalangan generasi muda. Oleh karena itu sesenggak sasak sangat membutuhkan perhatian khusus dari berbagai pihak. Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu menyelamatkan sesanggak sasak ( ungkapan tradisional sasak ) dari kepunahan. Teori-teori yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah teori analisis oleh Kerlinger dan sumber lainnya, nilai oleh Schwartz dan sumber lainnya, pendidikan menurut bahasa yunani, moral oleh Nurgiyantoro dan Hornby, Garanby, dan Wake field, ungkapan oleh Cervantes, kegiatan struktural oleh Ali, kajian fungsi oleh Merton, teori semiotik oleh Reffaterre.Lokasi penelitian ini adalah di desa Sengkol, Teruwai, dan desa Gapura di mana penelitian ini banyak dilakukan di desa sengkol mengingat desa sengkol merupakan ibu kota kecamatan Pujut. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode observasi, dokumentasi, dan wawancara, dan metode terjemahan yaitu metode penterjemahan semantik ( semantic trasn location ).Data dan sumeber data dalam penelitian ini menggunakan dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Data yang sudah terkumpul di analisis menggunakan metode kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bagian structural dalam sesenggak ( ungkapan tradisional ) berupa diksi, tipologi, pola kalimat, dan gaya bahasa, diksi menjelaskan tentang kata-kata atau pilihan kata yang digunakan dalam ungkapan tradisional. Tipologi dalam sesenggak sasak kabupaten Lombok tengah terdiri atas 3 macam yaitu tradisi atas 2 kata, 3 kata dan 4 kata. Pola kalimat dalam pembentukan sesenggak sasak kabupaten Lombok tengah terdiri dari 9 pola pembentuk yaitu kata benda – kata benda, kata kerja, kata benda, kata kerja – kata sifat, kata sifat – kata benda – kata benda – kata kerja, kata kerja – kata kerja, kata sifat – kata kerja. Gaya bahasa dalam sesenggak ini terdiri dari 4 gaya bahasa yaitu simile, terdiri dari 2 sesenggak, antithesis 2 sesenggak, ironi 14 sesenggak dan repetisi 4 sesenggak. Sebelum menganalisis nilai-nilai ke pendidikan dalam sesenggak sasak terlebih dahulu yang di lakukan adalah menganlisis makna yang terkandung dalam sesenggak berupa nilai pendidikan moral dan social. Nilai pendidikan tradisional 10 sesenggak, moral terdiri atas 8 sesenggak dan sosial 5 sesenggak

    Jampi Maen Jaran dalam Tradisi Masyarakat Sumbawa: Kajian Semantik

    Get PDF
    Abstrak: Tradisi maen jaran atau yang biasa disebut pacuan kuda, adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan secara turun-temurun oleh masyarakat Sumbawa. Penelitian ini berjudul Analisis Makna dan Fungsi Jampi Maen Jaran dalam Tradisi Masyarakat Sumbawa. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini: (1) Bagaimanakah makna jampi maen jaran dalam tradisi masyarakat Sumbawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, wawancara, metode terjemahan dan traskripsi, metode analisis data.Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa makna jampi maen jaran dalam tradisi masyarakat Sumbawa mengandung beberapa makna yakni sebagai makna kekuatan, makna keselamatan, makna religi, dan makna spritual. Dengan mengetahui ikon, indeks, simbol dan lambang tersebut maka kita akan dapat memahami makna yang terkandung di dalamnya yang tidak lupa kita harus menerjemahkannya terlebih dahulu untuk memudahkan pemaknaan. jampi maen jaran menjadi tradisi yang diwariskan dari nenek moyang yang masih menjadi kebudayaanmasyarakat yang tidaklepasdarikehidupansehari-hari. Abstract: The tradition of playing Jaran or commonly called horse racing, is a tradition carried out from generation to generation by the Sumbawa people. This research is entitled Analysis of the Meaning and Functions of MaenJaran incantations in the Sumbawa Community Tradition. The problems that will be studied in this research: (1) What is the meaning of jampimaenjaran in the tradition of the Sumbawa people. The method used in this research is descriptive qualitative. While the data collection method used is the method of observation, interviews, documentation, interviews, translation and transcription methods, data analysis methods. Based on the results of data analysis, it can be concluded that the meaning of jampimaenjaran in the Sumbawa community tradition contains several meanings, namely the meaning of strength, the meaning of safety, the meaning of religion, and the meaning of spirituality. By knowing the icons, indexes, symbols and symbols, we will be able to understand the meaning contained in them, which we must not forget to translate first to facilitate the meaning. jampimaenjaran is a tradition passed down from ancestors which is still a community culture that cannot be separated from everyday life

    Lymphocyte-monocyte ratio as predictive factors for huvos scores in osteosarcoma extremities treated by neoadjuvan chemotherapy (cisplatin and doxorubicin)

    Get PDF
    Background: Chemotherapy is a vital treatment in osteosarcoma but it’s responses are difficult to predict, and there are still no biomarkers that can estimate the prognosis of chemotherapy. Lymphocytes and monocytes are key immune cells which are examined on complete blood count test before chemotherapy and often associated with prognosis of various malignancies. Low lymphocyte-monocyte ratio (LMR) are associated with poor prognostics in some cancers.Methods: This study is cross-sectional retrospective analytics that was conducted at Sanglah Hospital from June to August 2018. The research subject was medical records of intramedullary conventional osteosarcoma patients which fulfil inclusion and exclusion criteria. In this study, LMR as independent variable and Huvos score as dependent variable.Results: The result in this study showed positive correlation between LMR before neoadjuvan Chemotherapy and Huvos score (r=0.500) with p<0.05.Conclusions: A positive correlation was found between LMR and Huvos scores. Low LMR before neoadjuvan chemotheraphy (<2.81) were correlated with low huvos scores (grade I and II)

    Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Menggunakan Media Kartu Karakter (Kater)

    Get PDF
    Abstrak: Secara umum pembelajaran di Indonesia lebih menekankan kepada aspek kognitif. Pada aspek ini siswa diajarkan bagaimana menjawab serangkaian soal dengan benar sesuai bahan bacaan yang telah dipelajarinya. Sangat jarang siswa dilatih untuk menumbuhkan kemampuan untuk berkreatifitas sendiri. Hal inilah yang menyebabkan siswa menjadi ketergantungan terhadap buku ajar dan sulit mengungkapkan pikiran atau pun gagasan di luar buku yang telah diajarkan oleh guru mereka. Hal inilah yang menyebabkan siswa SD sebenarnya lebih berpotensi untuk mengembangkan kreatifitasnya tetapi terkendala oleh sistem pembelajaran yang kaku tadi.Padahal pembelajaran menulis cerita berkenaan dengan pengalaman  pribadi bisa menjadi pembelajaran yang sangat menyenangkan apabila guru dapat menciptakan suasana yang menyenangkan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (Classroom Based Action Research ) dengan peningkatan pada unsur kemampuan belajar siswa untuk memungkinkan diperolehnya gambaran  keefektifan  tindakan yang dilakukan. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 1 Jerowaru. Prosedur penelitian ini dilaksanakan  menggunakan 4 tahapan yang terdiri dari : Rencana, Tindakan, Observasi dan Refleksi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti menarik kesimpulan yaitu pembelajaran dengan menggunakan media kartu karakter mampu meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa di SDN 1 Jerowaru. Peningkatan tersebut dapat dilihat dan dibuktikan dari adanya peningkatan persentase dari sebelum tindakan, setelah dilakukan tindakan pada Siklus I dan setelah dilakukan tindakan pada Siklus II. Siswa mengalami peningkatan kemampuan, ini dapat dilihat pada hasil pra tindakan sebesar 57,5%, pada Siklus I sebesar 87,5%, dan pada Siklus II sebesar 97,5%. Abstract: In general, learning in Indonesia places more emphasis on cognitive aspects. In this aspect, students are taught how to answer a series of questions correctly according to the reading material they have studied. It is very rare for students to be trained to cultivate the ability to be creative on their own. This is what causes students to become dependent on textbooks and find it difficult to express thoughts or ideas outside of the books that have been taught by their teachers. This is what causes elementary school students to actually have more potential to develop their creativity but are constrained by the rigid learning system. In fact, learning to write stories related to personal experiences can be very enjoyable learning if the teacher can create a pleasant atmosphere. This study uses a classroom action research design (Classroom Based Action Research) with an increase in the elements of student learning abilities to enable an overview of the effectiveness of the actions taken. The research subjects were fifth grade students at SDN 1 Jerowaru. This research procedure was carried out using 4 stages consisting of: Plan, Action, Observation and Reflection. Based on the results of the research and discussion, the researchers concluded that learning using character card media was able to improve students' story writing skills at SDN 1 Jerowaru. This increase can be seen and proven from the percentage increase from before the action, after the action in Cycle I and after the action in Cycle II. Students experience an increase in ability, this can be seen in the results of pre-action by 57.5%, in Cycle I by 87.5%, and in Cycle II by 97.5%

    UPAYA PENERTIBAAN ADMINISTRASI ORGANISASI KEMAHASISWAAN TINGKAT FAKULTAS MELALUI PELATIHAN PENGADMINISTRASIAN SURAT-MENYURAT

    Get PDF
    Abstrak: Penertiban pendokumentasiann surat masuk dan surat keluar dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi sangat perlu dilakukan, mengacu pada lemahnya administrasi yang dilakukan oleh pengurus HMPS yang ada di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Memberikan Pembinaan dalam kegiatan pelatihan sangat diperlukan oleh mahasiswa untuk meningkatkan kualitas administrasi organisasi kemahasiswaan, agar menjadi acuan.  Salah satu alat untuk mengukur keberhasilan organisasi kemahasiwaan adalah ketertiban dalam administrasi organisasi. Adapun metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode observasi, metode ceramah dan metode penugasan. Dari hasil kegiatan pelatihan yang dilakukan mahasiswa termotivasi dalam melakukan penertiban surat masuk dan surat keluar dalam organisasi HMPS sehingga rekam jejak kegiatan yang dilakukan dapat di data dengan sebaik mungkin. Kegiatan ini juga berdampak pada peningkatan kualitas pemahaman tentang cara mengadministrasikan surat masuk dan surat keluar terutama pada penomoran surat dan penertiban pendokumentasian surat masuk dan surat keluar.Abstract: The regulation of the documentation of incoming and outgoing letters in the organization of the Study Program Student Association is very necessary, referring to the weak administration carried out by the HMPS management within the Faculty of Teacher Training and Education. Providing coaching in training activities is needed by the students to improve the quality of student organization administration, so that it becomes a reference.  One of the tools for measuring the success of student organizations is order in the administration of the organization. The methods used in this training are observation methods, lecture methods and assignment methods. From the results of the training activities carried out by the students, they are motivated in ordering incoming and outgoing letters in the HMPS organization so that the track record of the activities carried out can be recorded as well as possible. This activity also has an impact on improving the quality of understanding of how to administer incoming and outgoing mail, especially in the numbering of letters and the regulation of documenting incoming and outgoing letters

    ANALISIS NOVEL NIKA BARONTA KARYA ALAN MALINGI: SEBUAH KAJIAN FEMINISME

    Get PDF
    Abstrak: Eksistensi perempuan dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi tidak dapat dipungkiri. Hal ini disebabkan oleh penulis mengungkap fakta sejarah bahwa Jepang pernah menguasai tanah Bima. Jepang menginginkan gadis-gadis Bima sebagai Jugun lanfu. Usaha masyarakat Bima melawan Jepang agar gadis Bima tidak dijadikan pelayan Bar oleh tentara Jepang. Dengan memahami fakta dapat diketahui keberadaan perempuan pada masa penjajahan Jepang. Berdasarkan hal itu maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah eksistensi perempuan dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi dalam Perspektif Feminisme. Tujuan penelitian yakni mengkaji tentang eksistensi perempuan dari perspektif feminisme dan selanjutnya mendeskripsikan dan menjawab masalah penelitian secara lebih detail. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut Manfaat teoretis dan Manfaat praktis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yang berkaitan dengan teori feminisme. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Nika Baronta karya Alan Malingi. Adapun langkah-langkah untuk menganalisis data yakni 1) Identifikasi, 2) Klasifikasi, 3) Interpretasi. Dari hasil analisis yang telah dilakukan maka kesimpulan yang terdapat dalam novel Nika Baronta karya Alan Malingi yaitu 1) penindasan nilai-nilai budaya, 2) relasi kuasa, 3) budaya patriarki.  Abstract:  The existence of women in the novel Nika Baronta by Alan Malingi cannot be denied. This is because the author reveals the historical fact that Japan once controlled the land of Bima. Japan wanted Bima girls as “Jugun lanfu”. The efforts of the Bima people against the Japanese so that the Bima girls would not be used as barmaids by the Japanese soldiers. By understanding the facts, we can find out the existence of women during the Japanese colonial period. Based on this, the formulation of the problem raised in this research is What is the existence of women in the novel Nika Baronta by Alan Malingi from a Feminist Perspective. The aim of the research is to examine the existence of women from a feminist perspective and then describe the answer to the research problem in more detail. The benefits of research are as follows: Theoretical benefits and practical benefits. The method used in this research is a qualitative descriptive method related to feminist theory. The data source in this research is the novel Nika Baronta by Alan Malingi. The steps for analyzing data are 1) Identification, 2) Classification, 3) Interpretation. From the results of the analysis that has been carried out, the conclusions contained in the novel Nika Baronta by Alan Malingi are 1) oppression of cultural values, 2) socio-economic oppression, 3) power relations, 4) patriarchal culture.                      

    Alih Fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada Masyarakat Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada Masyarakat Desa Sengkol Kecamatan Pujut. Target penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah tulisan ini dapat terbit dalam jurnal nasional terakreditasi Sinta. Penelitian ini merupak penelitian kualitatif, adapun metode yang digunakan dalam mencapai tujuan tersebut, meliputi 1) metode penentuan subjek penelitian, 2) metode pengumpulan data, dan 3) metode analisis data. Metode penentuan subjek penelitian menggunakan purposive sample yaitu memilih informan sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini, informan yang dipilih adalah tokoh adat setempat yang betul-betul mengetahui tentang bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut. Metode pengumpulan data yang digunakan, yakni metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. Sementara itu, metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang mendukung data primer. Analisis data dilakukan dengan menjelaskan, menguraikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data, yakni tentang bentuk dan faktor penyebab terjadinya alih fungsi Masjid Kuno Gunung Pujut pada masyarakat Desa Sengkol. The purpose of this study was to describe the form and factors causing the conversion of the function of the Gunung Pujut Ancient Mosque in the Sengkol Village Community, Pujut District. The research target to be achieved in this research is that this paper can be published in an accredited national journal Sinta. This research is a qualitative research, while the methods used in achieving these goals include 1) the method of determining the research subject, 2) the method of data collection, and 3) the method of data analysis. The method of determining the research subject uses a purposive sample, namely selecting informants according to the research objectives. In this case, the selected informants are local traditional leaders who really know about the form and factors that cause the conversion of the Gunung Pujut Ancient Mosque. Data collection methods used, namely the method of observation, interview method, and method of documentation. Meanwhile, the documentation method is used to obtain data that supports primary data. Data analysis was carried out by explaining, describing, analyzing, and interpreting the data, namely about the form and factors causing the conversion of the Gunung Pujut Ancient Mosque in the Sengkol Village community
    corecore