17 research outputs found

    Analisis Pengelolaan Sampah Terkait Pembangunan Polder Kali Banger Di Wilayah Kecamatan Semarang Timur

    Get PDF
    Semarang is a subdistrict of east lowlands adjacent to the shore which consists of 10 villages and a catchment area Banger. Polder is a flood control system and runoff the community based management is a pilot project in Indonesia, located at the eastern most region of Semarang District land surface elevation below sea level tide. Disposal of rain water that fell in the region to the sea or water bodies need to help pump. In connection with the issue of waste management is carried optimal efforts to hold and manage the garbage that is not transported before it goes into the river and impede performance polder pump. One way of method 3R ( Reuse, Reduce and Recycle ) are performed and optimized in research in this area is to chop / grind waste to reduce its volume ( Volume Reducing Waste / VWR ) and to reduce the air content in the waste compaction using tools hydraulic jack with a capacity of 2 ton ( Hidrolic Compactioning System / HCS ). trial was made with two kinds of conditions in the experiment without the waste samples sorted and experiment with sorted. Of waste compaction test by hand without the obtained results are sorted and enumerated volume reduction of 17.3 % (0.000812 m3 from 0.0047 m3 ) determining the value of the correlation coefficient R2 = 0.821 or R = 0.906, it is meaning that compaction can not be optimal because the condition of waste still influenced by the mix of many types of material and content of the air in it. Further trials compaction of waste with hydraulic equipment and waste sorted and chopped / grinded results obtained R2 = 0.885 or R = 0.940, for the meaning that optimal compaction due to the condition of selected waste (organic) and content of the air inside is removed and segregated garbage can be reused or sold. The continued impact of the measures is a reduction in the number of garbage trucks ritation and can save transportation costs and fuel in accordance with national austerity program. In addition, if the waste disposed to landfill (TPA), the volume reduction process will extend the life of the landfill. The new research is a preliminary study to examine the percentage of reduction in production, reduction of production costs and transport costs in managing the waste that does not go in the garbage or dumped into the Banger. The purpose of this paper is one effort to disseminate to the public and local government in the optimal waste management and integrated with the flood disaster management should be in conjunction with waste manage mentand waste water

    PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK KRESEK BERWARNA UNTUK PEMBUATAN BETON RINGAN PENUTUP SALURAN dan BLOK TIANG BENDERA RT 03 dan RT 06/ RW 17 PUCANG SARI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN

    Get PDF
    Laporan ini mempresentasikan aplikasi beton limbah kantong plastik untuk perbaikan dinding saluran dan jalan RT 06 dan RT.03 / RW 17 Pucang Sari , Pucang Gading, Mranggen. Dengan aplikasi ini diharapkan masyarakat khususnya tenaga konstruksi bangunan dapat mengerti bagaimana mengolah dan memanfaatkan limbah kantong plastik untuk bahan pengganti sebagian agregat kasar beton bertulang, agar lebih bermanfaat dan mengurangi pencemaran lingkungan. Penggunaan limbah kantong plastik untuk pengganti sebagian agregat kasar untuk perbaikan saluran, dan plat penutup saluran memberikn manfaat bertambahnya lebar jalan perumahan yang relatif sempit untuk kendaraan berpapasan. Campuran pengganti agregat kasar dari limbah kantong plastik pada pengabdian ini diambil dari hasil proporsi penelitian yaitu 33% dari proporsi campuran 1PC: 2Ps : 3 Split. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh tenaga tukang yang dibantu oleh masyarakat RT 06 dan RT.03 / RW 17 Pucangsari. Kebutuhan tulangan sebagian disediakan oleh warga yang salurannya dijadikan tempat aplikan. Sedangkan bahan semen, pasir, split dan split LKP disediakan oleh tim pengabdi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap hari minggu/ libur dan berjalan selama hampir 8 minggu.

    PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK KRESEK BERWARNA UNTUK PEMBUATAN BETON RINGAN PENUTUP SALURAN dan BLOK TIANG BENDERA RT 03 dan RT 06/ RW 17 PUCANG SARI DESA BATURSARI KECAMATAN MRANGGEN

    Get PDF
    Laporan ini mempresentasikan aplikasi beton limbah kantong plastik untuk perbaikan dinding saluran dan jalan RT 06 dan RT.03 / RW 17 Pucang Sari , Pucang Gading, Mranggen. Dengan aplikasi ini diharapkan masyarakat khususnya tenaga konstruksi bangunan dapat mengerti bagaimana mengolah dan memanfaatkan limbah kantong plastik untuk bahan pengganti sebagian agregat kasar beton bertulang, agar lebih bermanfaat dan mengurangi pencemaran lingkungan. Penggunaan limbah kantong plastik untuk pengganti sebagian agregat kasar untuk perbaikan saluran, dan plat penutup saluran memberikn manfaat bertambahnya lebar jalan perumahan yang relatif sempit untuk kendaraan berpapasan. Campuran pengganti agregat kasar dari limbah kantong plastik pada pengabdian ini diambil dari hasil proporsi penelitian yaitu 33% dari proporsi campuran 1PC: 2Ps : 3 Split. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh tenaga tukang yang dibantu oleh masyarakat RT 06 dan RT.03 / RW 17 Pucangsari. Kebutuhan tulangan sebagian disediakan oleh warga yang salurannya dijadikan tempat aplikan. Sedangkan bahan semen, pasir, split dan split LKP disediakan oleh tim pengabdi. Pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap hari minggu/ libur dan berjalan selama hampir 8 minggu

    MINIMALISASI TIMBULAN SAMPAH DOMESTIK DI KECAMATAN SEMARANG TIMUR

    Get PDF
    Pengelolaan sampah merupakan permasalahan yang sering diabaikan pengelolaannya dibandingkan dengan kegiatan penangananan penataan kota yang lain. Kota Semarang sebagai ibukota Jawa Tengah yang terbagi dalam 11 wilayah kecamatan dengan jumlah penduduk sebesar 1.489.495 tahun 2012 dengan produksi sampah sekitar 4.500 m3/hari perlu segera dicarikan solusi pengelolaan sampahnya. Keterbatasan lahan TPA, kurangnya sarana dan prasarana juga dana sering menjadi alasan. Pola pengelolaan yang kurang serius akan berdampak timbulnya permasalahan di kemudian hari. Khusus di wilayah Kecamatan Semarang Timur yang mempunyai luas wilayah 7,70 Ha, dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sebesar 80.433 jiwa (BPPS,Profil Kota Semarang 2011,) tingkat kepadatan 10,415 jiwa/Km2. Wilayah ini sering mengalami banjir akibat luapan sungai Banger maka diadakan pembangunan polder dengan perlengkapan pompa penyedot kapasitas besar guna mengalihkan genangan air dalam polder ke laut/sungai. Masalah lain adalah besarnya timbunan sampah domestik yang cukup besar yaitu 236.016 m3/hari dengan tingkat pelayanan sampah sebesar 60,5 %. Kondisi prasarana dan biaya operasional menyebabkan penurunan kwalitas layanan sampah di wilayah ini. Untuk itu perlu perbaikan pengelolaan sampah yang berada di Tempat Penimbunan Sementara (TPS) harus segera dilakukan. Tujuannya agar timbunan sampah tidak mencemari/ mengotori aliran sungai akibat terbawa air banjir serta untuk mengurangi pencemaran lingkungan wilayah sekitar. Adapun cara menanggulangi pencemaran lingkungan akibat limbah domestik memerlukan penanganan khusus. Berbagai cara sudah dilakukan dan yang sudah dilaksanakan di wilayah ini salah satunya metode 3R (Reduce, Reuse dan recycle). Kenyataannya timbunan masih cukup banyak hampir di semua tempat pembuangan akhir (TPS) kelurahan. Cara 3R tersebut adalah dengan langkah memisahkan sampah jenis organik yang dapat diuraikan oleh mikro organisme (biodegradable) diolah menjadi kompos dan sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non biodegradable) di daur ulang ataupun diolah menjadi barang bentuk lain yang memiliki nilai jual. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan alternatip sistem pengelolaan sampah dengan teknik optimasi pengelolaan sampah terhadap residu akhir buangan. Caranya dengan mengolah sampah sisa yang tidak terkelola di TPS digiling menjadi serbuk (partikel kecil) untuk memperkecil fisik sampah. Selanjutnya kandungan udara dalam partikel sampah tersebut dihilangkan dengan cara memadatkan partikel sampah agar pengurangan volumenya lebih optimal. Dengan cara ini sampah sisa tidak memerlukan tempat yang luas baik saat ditimbun di TPS maupun saat diangkut ke TPA. Dari hasil analisa penelitian didapatkan beberapa parameter yang dapat dipakai sebagai dasar usulan optimasi pengelolaan sampah di wilayah ini antara lain : nilai koefisien korelasi prediktor analisa regresi, ( R2) =88,8 % untuk tingkat pertumbuhan penduduk dan (R2) = 88,7 % untuk tingkat pertumbuhan PDRB menunjukan hubungan yang sangat kuat terhadap timbulan sampah,hasil analisa regresi berganda dengan koefisien X1= pertumbuhan penduduk dan X2 = pertumbuhan PDRB diperoleh hasil nilai produk timbulan sampah Y = 3,8161 E+17 + 1,26231722.X1 – 1,11714E+15..X2 . Nilai koefisien pertumbuhan penduduk lebih berpengaruh terhadap timbulan sampah maka yang di optimasi untuk dibatasi adalah laju pertumbuhan penduduk setempat atau pemberdayaan masyarakat setempat untuk peduli kebersihan lingkungan sangat diutamakan. Pemadatan dengan cara ke 6 optimasi diperoleh pengurangan volume residu sampah hingga 88 % lebih yaitu dengan cara dipilah, dicacah dan dipadatkan dengan alat hidrolik (kompaktor). Nilai B/C kelayakan ekonomi = 1,05 artinya manfaat optimasi lebih besar dari nilai biaya langsung yang dikeluarkan, dipertimbangkan lebih menguntungkan. Hasil analisa penjualan sampah dipilah dengan optimasi didapat Rp.206.173.759,-/hari pada tahun 2011 artinya nilai penjualan per tahun dapat mencapai ± Rp.75.-miliar bisa untuk subsidi biaya Operasional & Pemeliharaan. Jika digunakan dasar analisa Rate Of return antara Benefits – Cost didapatkan hasil impas atau sama dengan nol (0) maka dengan dasar analisis ini teknik optimasi bisa dipertimbangkan juga

    PENGARUH SUBSTITUSI PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP PARAMETER DAYA DUKUNG TANAH

    Get PDF
    Soil is one of the most important parts in the construction of civil buildings, because it is used as the main element of the foundation of a building. If the subgrade contains clay, it can cause damage to building construction due to its low bearing capacity. To overcome these properties, stabilization is necessary. Stabilization in this study using sand as a stabilizer. This paper presents the results of a laboratory study on the effect of adding sand to clay to be used as foundation soil. The sand content used for stabilization was 0%, 5%, 10%, 15% and 20%. From the test results, the original soil has a liquid limit of 65,02%, plastic limit of 27,30% and plasticity index of 37,70%. Based on the USCS classification system, the original soil is included in the category of high plasticity clay (CH). Based on these parameters, the soil shear strength (τ) value is 0.0480 kg/cm2. While the result of mixed soil testing is found that the greater level of sand can reduce the properties of plasticity, and shear strength parameters,but the moisture content of soils increased because the sand can’t absorb water completely

    KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SERAT KARUNG GONI UNTUK MEMPEROLEH HASIL KUAT LENTUR BALOK LAMINASI KAYU KRUING

    Get PDF
    The development of increasingly rapid construction resulting in the need of building materials for the construction of buildings is increasing. A wooden one. To overcome this problem one way is the efficient use of wood that is in laminate. The need for special treatment to increase the strength of laminated wood beams with the provision of added material in the form of fiber sack. The purpose of this study is the use of wood waste kruing with thin dimensions as laminated wood beams, utilization of waste fiber jute sacks at the same influence on the flexural strength of wood laminated beams kruing, analyzing the flexural strength limit kruing laminated timber beams with the addition of fiber sack. The scope of the research that is being simulated laminate system is horizontal, the study is testing the flexural strength, the wood being simulated is kruing wood, the glue used is poly vinyl acetate (PVA). The test object is made with two variations A and B with a size of 5 cm x 10 cm x 100 cm. With A variation in the form of ordinary laminated beams without the addition of fiber while variation B in the form of laminated beams with the addition of fiber sack. From the results obtained flexural strength test of intact wooden beams kruing biggest is 807.240 kg/cm2 , the smallest is 657.930 kg/cm2 , and an average of 708.120 kg/cm2. Flexural strength of wood laminated beams kruing without additional fiber largest is 509.880 kg/cm2 , the smallest is 479.850 kg/cm2 and an average of 499.520 kg/cm2 . Flexural strength of wood laminated beams kruing with the addition of fiber jute sacks biggest is 444.150 kg/cm2 , the smallest is 390.810 kg/cm2 and an average of 418.950 kg/cm2 . The addition of fiber jute sacks againts wood laminated beams kruing results are not in accordance with the targets to be achieved and laminated beams can not be used for structural use.Kata kunci : laminate, wood kruing, burlap sacks

    KOMPARASI KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN DATA N-SPT, KALENDERING, DAN PDA TEST (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Jalan Tol Semarang – Demak Seksi 2: STA 10+690 s.d. 27+000)

    Get PDF
    Ruas Jalan Tol Semarang – Demak diharapkan dapat mengatasi kemacetan di jalur pantura Semarang-Demak-Surabaya yang sudah melebihi kapasitas. Jalan Tol Semarang – Demak Seksi 2 dibangun di atas tanah lunak dan mempunyai karakteristik daya dukung rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut, dipilih konstruksi jalan dengan sistem struktur plat pada tiang (Slab on Pile). Konstruksi plat tiang mempunyai daya dukung yang baik untuk kondisi tanah tersebut, dimana beban konstruksi bagian atas ditahan oleh gaya geser (gaya gesek) sepanjang selimut tiang, Sistem Slab on Pile menggunakan perhitungan kapasitas daya dukung friksi. Penentuan kapasitas daya dukung tiang dapat dilakukan metode empiris: berdasarkan data N-SPT (Standart Penetration Test) menggunakan metode Meyerhoff (1976) dan kontrol akhir dengan data kalendering menggunakan metode Hilley (1930) serta PDA Test ( Pile Driving Analyzer) dengan analisis CAPWAP (Case Pile Wave Analysis Program). Berdasarkan penelitian diperoleh daya dukung kalendering terhadap jumlah segmen dari konfigurasi tiang pancang menunjukkan peningkatan secara linear. Perbandingan daya dukung tiang pancang berdasarkan metode empiris yaitu data N-SPT dengan metode Meyerhoff cenderung memiliki nilai daya dukung yang lebih kecil dari hasil pengujian dinamik melalui PDA. Sedangkan berdasarkan kalendering menggunakan metode Hilley menunjukan nilai daya dukung yang relatif sama dengan PDA, hal ini karena keduanya merupakan tes dinamik

    PEMODELAN PENINGKATAN KADAR AIR AKIBAT INFILTRASI DITINJAU DARI PARAMETER KEKUATAN TANAH

    Get PDF
    Tanah merupakan salah satu aspek penting dalam konstruksi yang memerlukan perhatian saat perencanaan yang berhubungan dengan daya dukung pondasi, stabilitas lereng, tekanan tanah lateral serta bangunan sipil lainya. Sehingga banyak kejadian kegagalan struktur geoteknik terjadi saat kondisi tanah paling kritis. Oleh sebab itu, penelitian ini dirancang untuk mempelajari bagaimana pengaruh variasi kadar air terhadap kekuatan tanah pada kondisi normal dan jenuh sempurna. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimental di Laboratorium Mekanika Tanah Politeknik Negeri Semarang. Peningkatan variasi nilai infiltrasi dilakukan dengan cara merendam sampel tanah dalam cawan. Setelah dilakukan pemeraman, kemudian sampel tanah diuji triaksial UU. Penelitian menunjukkan bahwa pada awal penjenuhan penyerapan air maksimum akan tercapai (19,6%) dan akan berkurang sebanding dengan lama penjenuhan. Nilai kadar air bertambah mendekati nilai 100% saat penjenuhan berlangsung selama 10 hari. Parameter kuat geser tanah (kohesi) akibat penjenuhan sebesar 0,39 kg/cm2; 0,28 kg/cm2 dan 0,35 kg/cm2. Sedangkan semakin jenuh tanah maka nilai sudut gesek dalam tanah juga menurun mendekati nilai nol, yaitu 11,80o; 12,17o dan 2,76o. Bertambahnya nilai kadar air pada tanah mengakibatkan menurunnya nilai kohesi dan sudut gesek dalam pada tanah. Semakin jenuh tanah (semakin lama penjenuhan) maka sudut gesek dalam tanah mendekati nol dan kohesi tanah lebih kecil dibanding kondisi tanah asli. Sehingga semakin jenuh tanah maka nilai daya dukung tanah tersebut semakin kecil
    corecore