4 research outputs found

    KAJIAN SIFAT FISIK A ULTISOL PADA LAHAN BUDIDAYA NENAS DENGAN BERBAGAI POLA ROTASI DI PT. GREAT GIANT PINEAPPLE TERBANGGI BESAR, LAMPUNG

    Get PDF
    Ultisol merupakan salah satu jenis tanah yang mengalami pelapukan lanjut. Tanah ini memiliki kandungan lempung yang tinggi pada bagian sub soil. Berdasarkan aspek fisika, Ultisol Lampung memiliki struktur tanah yang kurang mantap, permeabilitas yang lambat, porositas yang buruk, agregat kurang stabil dan bobot isi tinggi. Rotasi tanaman merupakan alternatif dalam memperbaiki sifat fisika tanah Ultisol di PT. Great Giant Pineapple. Dengan dilakukannya rotasi tanaman diharapkan mampu memberikan dampak yang besar untuk memperbaiki sifat fisika tanah Ultisol. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sifat fisika tanah Ultisol pada pola rotasi nenas-pisang, nenas-nenas dan nenas-singkong. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan penentuan lokasi dengan menggunakan metode purposif. Beda rerata antar perlakuan untuk setiap parameter di uji menurut Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan jenjang 0,05. Pengambilan sampel tanah menggunakan ring sampler dengan pola diagonal dengan kedalaman 0-40 cm. Perlakuan dengan pola rotasi nenas-pisang merupakan perlakuan terbaik dengan menghasilkan struktur granular, dengan derajat kuat, berat volume 1,48 g/cm3, kekuatan tanah 0,78 kg/cm2, porositas 43,62%. Rotasi tanaman dengan pola rotasi nenas-pisang, merupakan teknik yang baik dalam memperbaiki sifat fisika tanah di PT. Great Giant Pineapple

    Pengembangan Sistem Pemodelan Linier Pesawat Udara Otomatis Berbasis Data Keluaran Datcom

    Get PDF
    Model linier pesawat udara menjadi salah satu komponen penting pada prosesperancangan hukum kendali terbang pesawat udara. Penyusunan model linier ini relatifmemakan waktu yang lama karena harus melalui beberapa tahapan, antara lain: ekstraksi data,pengolahan data, dan pembentukan state-space. Penelitian ini membahas tentangpengembangan sistem pemodelan linier pesawat udara otomatis dengan data keluaranperangkat lunak Datcom. Data mentah dari Datcom diekstraksi dan diolah lebih lanjut denganmelibatkan metode interpolasi untuk mendapatkan koefisien pada kecepatan dan tinggi terbangtertentu dan metode curve-fitting untuk menghitung parameter aerodinamika. Sebelum prosescurve-fitting, analisis trim dilakukan dengan menggunakan algoritma pattern search untukmendapatkan kondisi trim. Parameter-parameter ini digunakan untuk membentuk matriks statespace.Sistem ini telah dibuat dan mampu membentuk model linier dalam waktu 33,825 detik

    Persyaratan Kendali Terbang untuk Pesawat Terbang tak Berawak Sayap Tetap

    No full text
    Dalam perancangan sistem kendali terbang dibutuhkan kriteria-kriteria khusus yang unik dari setiap pesawat untuk memenuhi spesifikasi misi yang diberikan dan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder. Seperti halnya persyaratan perancangan pesawat, secara umum persyaratan desain sistem kendali diturunkan dari misi pesawat tersebut. Persyaratan tersebut juga harus memenuhi kontrak, standar, spesifikasi dan dokumen formal lainnya yang dikenakan dari para stakeholder. Setiap persyaratan desain kendali terbang tersebut harus dapat dibuktikan untuk memenuhi sertifikasi. Secara umum di Indonesia belum ada regulasi yang secara spesifik mewajibkan kriteria khusus tentang kendali terbang untuk dipenuhi pada pesawat terbang tak berawak, akan tetapi terdapat beberapa regulasi dan dokumen-dokumen standar untuk pesawat berawak sebagai panduan untuk menyusun kriteria - kriteria sistem kendali terbang. Makalah ini merangkum dokumen tersebut dan memberikan panduan dalam menyusun persyaratan untuk sistem kendali terbang pesawat udara tak berawak sayap tetap. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, persyaratan kendali terbang pada suatu pesawat sangat dipengaruhi oleh bentuk geometri dan inersia. Oleh karena sistem kendali terbang merupakan sistem berbasis software maka standar untuk sistem pesawat berbasis perangkat lunak juga harus diterapkan. Makalah ini juga memberikan metode verifikasi untuk sistem yang dirancang terhadap persyaratan yang telah disusun. Diharapkan makalah ini dapat dijadikan acuan bagi para desainer pesawat tak berawak untuk menyusun persyaratan untuk sistem kendali terbang yang dirancang

    Immunogenicity of Oral Rabies Vaccine Strain SPBN GASGAS in Local Dogs in Bali, Indonesia

    No full text
    Dog-mediated rabies is endemic in much of Indonesia, including Bali. Most dogs in Bali are free-roaming and often inaccessible for parenteral vaccination without special effort. Oral rabies vaccination (ORV) is considered a promising alternative to increase vaccination coverage in these dogs. This study assessed immunogenicity in local dogs in Bali after oral administration of the highly attenuated third-generation rabies virus vaccine strain SPBN GASGAS. Dogs received the oral rabies vaccine either directly or by being offered an egg-flavored bait that contained a vaccine-loaded sachet. The humoral immune response was then compared with two further groups of dogs: a group that received a parenteral inactivated rabies vaccine and an unvaccinated control group. The animals were bled prior to vaccination and between 27 and 32 days after vaccination. The blood samples were tested for the presence of virus-binding antibodies using ELISA. The seroconversion rate in the three groups of vaccinated dogs did not differ significantly: bait: 88.9%; direct-oral: 94.1%; parenteral: 90.9%; control: 0%. There was no significant quantitative difference in the level of antibodies between orally and parenterally vaccinated dogs. This study confirms that SPBN GASGAS is capable of inducing an adequate immune response comparable to a parenteral vaccine under field conditions in Indonesia
    corecore