44 research outputs found

    Memediasi Nilai-nilai Luhur Budaya Maluku Masa Lampau

    Get PDF
    No Abstrac

    PENGELOLAAN SUMBERDAYA ARKEOLOGI

    Get PDF
    To manage of the archaeological resources from early finding until the used must be following in unity and continuity of a managing cylus, to succesfull to get the aims. This condition is not yet done in Indonesia, so the working still in fragment form and based to the egosectoral. The aims of this paper are to try to promoted an alternative of archaeological resorces managing with used a system who called with cultural resorches management, hoppelly can managing the archaeological resources in unity and continuity working procces, so resulting bicome maxcimal. The Cultural resources management including several procces, like : Planning; Doing; Organizing; Net Working and a good controlling. With used this method. We are hoppelly the all of archaeological resources, will be done by sustainable development procces. Pengelolaan sebuah sumberdaya arkeologi sejak penemuan hingga pemanfaatannya semestinya melalui sebuah siklus pengelolaan yang berurutan dalam satu kesatuan, sehingga berhasil mencapai tujuannya. Kondisi inilah yang belum dikerjakan di Indonesia, sehingga pengerjaan masih bersifat sepotong-sepotong dan berdasarkan kepentingan sektoral saja, sehingga sangat tidak menguntungkan bagi keberadaan sumberdaya arkeologi. Tujuannya adalah untuk mencoba mengajukan sebuah alternatif pengelolaan sumberdaya arkeologi dengan menggunakan sebuah sistem yang disebut managemen sumberdaya budaya, agar terjadi pengelolaan sumberdaya arkeologi yang sistematik dalam satu kesatuan proses kerja, sehingga hasilnya menjadi maksimal. Managemen sumberdaya budaya meliputi beberapa proses, seperti perencanaan, pelaksanaan, organisasi, jaringan kerja dan pengawasan yang baik, Dengan menggunakan metode ini, kita berharap seluruh sumberdaya arkeologi, akan dapat dikembangkan secara berkelanjutan

    Temuan struktur di situs Aimoli Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur

    Get PDF
    Temuan struktur bangunan di Aimoli, Alor secara arkeologis sangat penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk, fungsi, dan peran struktur, serta penyebab kerusakannya. Metode yang dipergunakan adalah ekskavasi, survei, dan wawancara. Analisis yang dipakai adalah analisis morfologi, teknik, gaya, dan komparatif terhadap temuan struktur bangunan di Aimoli. Beberapa bentuk batuan komponen bangunan, yaitu batu lapik, batu berbentuk lingkaran, batu berbentuk elips, dan lainnya. Struktur tersebut merupakan bagian dari bangunan keagamaan. Struktur mengalami kerusakan yang disebabkan oleh kondisi geografis, kualitas bahan yang kurang baik, dan penguasaan teknologi yang terbatas

    Sumberdaya Arkeologi, Peranannya Bagi Pembangunan Daerah Maluku

    Get PDF
    No Abstrac

    Visi dan Misi Balai Arkeologi Ambon

    Get PDF
    No Abstrac

    Dua Buah Arca Perwujudan Koleksi Museum Negeri Siwalima Ambon

    Get PDF
    No Abstrac

    TINGGALAN ARKEOLOGI DI PURA PUSEH KIADAN, KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG: KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI

    Get PDF
    Puseh Kiadan is a temple which store many important archaeological remains. This study aimsto know the form and function of the archaeological remains. The data were collected througharchaeological survey, then analyzed using the methods of iconography, iconoclastic, iconometry, iconology, technology, and contextual. The result of this research are in the forms of ganesha, ancestor figurine, a yoni, and several plates of selonding traditional music instrument. From their forms, it is known that these remains came from Bali Madya period, which are still used as worshipping media by the villagers.Pura Puseh Kiadan merupakan pura yang menyimpan banyak tinggalan arkeologi, yang bernilaipenting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk dan fungsi tinggalan arkeologidi pura tersebut. Data penelitian ini dikumpulkan melalui survei arkeologi, kemudian dianalisissecara ikonografi, ikonoklastik, ikonometri, ikonologi, teknologi dan kontekstual. Hasil penelitian ini berupa tiga buah arca Ganesa, arca Perwujudan, sebuah yoni dan beberapa bilah gamelan selonding. Berdasarkan bentukanya dapat diketahui bahwa tinggalan ini berasal dari periode Bali Madya, yang sejak dahulu sampai sekarang masih dimanfaatkan sebagai media pemujaan bagi masyarakat

    IDENTIFIKASI BANGUNAN PADA PAHATAN TEBING DI SEPANJANG SUNGAI PAKERISAN, KABUPATEN GIANYAR

    Get PDF
    Pakerisan River which located in Gianyar Regency is one of the famous rivers which has many archaeological sites. Some of them are rock-cut architectures, carved along its riverbank, such as Gunung Kawi Temple Site, Kerobokan Temple Site, Goa Garbha, and Tegallinggah Temple Site. In general, all of the rock-cut architectures are the depiction of buildings and could be categorized as sacred or profane in regard to their functions. These sites were built around 10th- 13th Century. This research aims to indentify all the building types based on the carving. Survey and interview were used in data collection, and were used in collecting data. Then, the data were analyzed with morphological, technological and contextual analysis. The result of this research shows that these rock-cut architectures consist of sacred buildings, i.e. rock-cut temples, worship niches, hermitage niches, and some house-like profane buildings. These architectural concepts of rock-cut architecture might be used as references to understand the origin of Balinese traditional architecture nowadays. Sungai Pakerisan yang ada di Kabupaten Gianyar adalah salah satu situs arkeologi yang terkenal di Bali. Sebab di sepanjang sungai itu terdapat beberapa pahatan tebing kuno, seperti Komplek Gunung Kawi, Situs Kerobokan, Situs Goa Garbha, dan Situs Tegallinggah. Umumnya semua pahatan tebing tersebut merupakan bentuk-bentuk bangunan yang dapat diketahui sebagai bangunan suci dan bangunan biasa yang dibangun sekitar abad ke- 10-13 Masehi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tipe-tipe bangunan berdasarkan pahatan tebing yang ada di sana. Metode survei dan wawancara diterapkan dalam penelitian ini untuk memperoleh data. Analisa data menggunakan teknik analisis morfologi, analisis teknologi dan analisis kontekstual pahatan tebing. Dari kegiatan penelitian ini diharapkan dapat diketahui seluruh tipe bangunan yang ada di sana. Temuan penelitian ini berupa berbagai pahatan tebing berbentuk bangunan pada DAS Pakerisan, yang secara garis besar terdiri atas bangunan suci (sakral) berupa candi tebing, ceruk pemujaan dan ceruk pertapaan, serta bangunan profan berupa rumah. Dengan melihat pahatan-pahatan tebing tersebut, tersirat adanya konsep-konsep dasar arsitektur yang mungkin sebagai cikal-bakal dari arsitektur tradisional Bali yang kita kenal sekarang

    Benang Merah Budaya Masyarakat Kei Kecil dan Masyarakat Bali

    Get PDF
    No Abstrac

    POTENSI WISATA ARKEOLOGI DI KAWASAN DANAU BERATAN

    Get PDF
    The site around of Beratan Lake, at Candi Kuning Village, District of Baturiti, Tabanan regency, until present day become one destination area at Bali Island. It offers environment tourism, water tourism and also agro tourism. Beside that, surely this area has potential in the aspect of cultural tourism, esspecially archaeological tourism. Around Beratan lake, it was found several archaeological site which spread in many places and consist of several item of archaeological remains, with the their uniquenesses. All of archaeological remains exactley to be sustainable development, caused by the quality and the quantity of the archaeological resourches more posibble became one of the tourism destinations. Planned and integrated treatments of all stake holders are necessary. Kawasan Danau Beratan, di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan,sampai saat ini sudah menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata di Pulau Bali. Daya tariknya berupa wisata alam, wisata air, dan juga agrowisatanya. Disamping semua daya tarik tersebut, sebenarnya wilayah ini memiliki potensi dalam bidang wisata budaya, khususnya wisata arkeologi. Disekitar danau Beratan banyak ditemukan situs-situs arkeologi yang tersebar di berbagai tempat serta terdiri dari berbagai jenis tinggalan arkeologi yang memiliki daya tarik tersendiri. Tinggalan-tinggalan arkeologi ini, sangat tepat untuk dikembangkan secara berkelanjutan, mengingat kwantitas dan kwalitas sumberdaya arkeologi yang ada sangat memungkinkan untuk dijadikan sebuah daya tarik pariwisata. Hanya saja diperlukan penangaan yang bersifat terencana dan terpadu dari semua komponen
    corecore