9 research outputs found
Evaluasi Kenerja Jaringan Irigasi Bendungan Tilong Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang
Pembangunan Bendungan Tilong untuk memenuhi air baku dan air irigasi. Daerah Irigasi Tilong memiliki luas wilayah layanan irigasi sebesar 1.484 Ha diantaranya luas layanan 233 Ha untuk mengaliri daerah Fatukanutu. Dalam pengoperasiannya, jaringan irigasi mengalami beberapa kerusakan seperti rusaknya tubuh saluran akibat erosi tebing, tanaman liar dan sebagainya, sehingga peneliti ingin mengevaluasi kinerja jaringan irigasi Fatukanutu ditinjau dari aspek fisik, aspek pemanfaatan dan aspek operasional dan pemeliharaan (O & P). Metode yang dilakukan yaitu pengukuran debit inflow-outflow, dan analisis deskriptif jawaban kuesioner yang diuraikan dengan memberi nilai tertentu (skala likert) terhadap setiap variable aspek yang ditinjau. Jaringan Irigasi Fatukanutu di lihat dari aspek fisik memperoleh nilai rata-rata sebesar 2.93, Cukup Baik. Jaringan Irigasi Fatukanutu di lihat dari aspek pemanfaatan memproleh nilai rata-rata sebesar 1.98, Kurang Baik dan efektifitas pengelolaan lahan 45.55 Ha dari luas lahan rencana 233 Ha sebesar 19.55 % yaitu terdapat tiga sub ruas bagian yang difungsikan dan dimanfaatkan dalam pengelolahan lahan yaitu BT1, BFK3 dan BFK4, sedangkan 5 sub bagian lainnya tidak dimanfaatkan untuk pengelolaan lahan yaitu Sub Bagian BFK1, BFK2, BFK 5, BFK6, BFK7. Jaringan Irigasi Fatukanutu di lihat dari aspek O & P memproleh nilai rata-rata sebesar 1.65, Kurang Baik. Kinerja Jaringan Irigasi Fatukanutu secara keseluruhan berdasarkan ketiga aspek tersebut memperoleh nilai sebesar 2.19 Kurang Baik.
Tilong dam of development is to fillup main water and irrigation water. Tilong Irrigation has an area of 1,484 ha irrigation services including extensive service area of 233 hectares to flow through Fatukanutu. thelrrigation Network in Fatukanutu has been operated since 2003 to drain the land in Hamlet Fatukanutu. In operation, the irrigation network suffered some damage as a result of damage to the channel bank erosion, weeds and etc, therefore the researchers wanted to evaluate the performance of irrigation networks in Fatukanutu. The performance evaluation is reviewed based on physical aspects, aspects of utilization and operational aspects and maintenance (O & M). The method performed is conducted by inflow-outflow discharge measurements, and descriptive analysis questionnaire described by giving a specific value (scale likert) for each variable aspect reviewed. Fatukanutu irrigation network in full view from the physical aspect has get an average value of 2.93, it was Very Good. Fatukanutu irrigation network in view of the aspects of utilization obtainan average value of 1.98, Less Good and effectiveness of land managemen thas a percentage of 19.55 % or 45.55 hectares of land area of 233 hectares plan where there are three sub-sections and sections that function is used in land management BT1, BFK3 and BFK4, while the other 5 sub-section is not used for land management namely sub-section BFK1, BFK2, BFK5, BFK6, BFK7. Fatukanutu Irrigation network from the aspects of O & M to obtainan average value of 1.65, Less Good. Irrigation Network Performance Fatukanutu overall based on three aspects to obtained a value of 2.19 Less Good
Pemanfaatan Sumur Resapan Untuk Meminimalisir Genangan Di Sekitar Jalan Cak Doko
Penelitian ini bertujuan untuk mencari debit banjir setiap rumah dan debit yang akan ditampung oleh sumur resapan pada rumah-rumah di Kelurahan Oetete sekitar SMA N 1 Kupang, untuk meminimalisir genangan yang terjadi di jalan depan SMA N 1 Kupang. Dalam penelitian ini menggunakan data curah hujan 20 tahun terakhir dari stasiun curah hujan Lasiana, perhitungan debit banjir rencana mengunakan metode Log Perarson Tipe III dan Metode Gumble Tipe I. Sampel tanah pada lokasi studi diambil untuk uji permeabilitas di laboratorium. Berdasarkan pengujian tersebut diperoleh koefisien permeabilitas tanah (k) adalah 6,01x10-5 cm/detik. Sebagai contoh untuk rumah dengan tipe 8x10 memiliki diameter sumur resapan 1 meter dengan kedalaman sumur 3,3824 ≈ 3,5 m dan debit masukan 0,0007 m3/detik. Debit banjir yang terjadi pada rumah tipe 8x10 adalah 0,0014 m3/detik, setelah ada sumur resapan berkurang menjadi 0,0007 m3/detik, sehingga tereduksi banjir sebesar 50%. Hasil perhitungan diperoleh 25 buah sumur resapan dengan kedalaman bervariasi yaitu 1,5 m (4 buah); 2 m (3 buah); 2,5 m (4 buah); 3m (4 buah) untuk sumur resapan tunggal karena kedalaman sumur resapan ≤ 3 m dan kedalaman 3,5 m (2 buah); 4 m (2 buah); 6,5 m (1 buah); 9 m (1 buah); 9,5 m (3 buah) dan 21 m (1 buah) untuk sumur resapan paralel karena dari hasil perhitungan diperoleh kedalaman sumur resapan > 3m. Untuk sumur resapan paralel akan dibangun kedalaman mulai dari 1 m – 3 m sampai kedalaman sumur tepenuhi
PENGGUNAAN BLOK PERSEGI TERMODIFIKASI DAN TRAPESIUM DALAM PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI DAN SANGAT TINGGI
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan tatacara perencanaan beton mutu tinggi dan sangat tinggi dengan menggunakan blok pendekatan persegi yang termodifikasi dan blok trapesium. Penelitian dimulai dengan studi literatur dan perhitungan luasan diagram interaksi tegangan regangan beton. Setelah itu dilakukan ekuivalensi antara luasan diagram interaksi tegangan regangan dan luasan blok pendekatan, kemudian diperoleh koefisien-koefisien penyesuaian. Langkah selanjutnya adalah menurunkan rumus yang mengandung koefisien penyesuaian untuk mendapatkan rasio tulangan perlu dan langkah yang terakhir adalah menyusun tata cara perencanaan beton bertulang mutu tinggi dan sangat tinggi.
Mutu beton yang ditinjau dalam penelitian ini adalah beton dengan mutu 15 – 120 MPa. Untuk pendekatan persegi termodifikasi diperoleh koefisien penyesuaian β1 berkisar antara 0.68 sampai 0.98, dengan 0.68 merupakan nilai β1 untuk beton 120 MPa sedangkan 0.98 untuk beton 15 MPa. Nilai β1 tersebut adalah nilai yang aman karena telah sesuai dengan syarat nilai β1 menurut SNI 03-2847-2002 yaitu β1 ≥ 0.65.Untuk pendekatan trapesium diperoleh nilai koefisien α untuk penyesuaian luasan berkisar antara 0.16 sampai 0.63, sedangkan untuk koefisien penyesuaian titik berat (γ) berkisar antara 0.0061 sampai 0.0222.
The purpose of the research is to obtained a design procedure for flexure design of high strength and ultra high strength concrete; using modified rectangular block and trapezoidal block approaches. Analytical and design equations were formulated for each of the approaches, then by equating area of the block with that of actual stress-strain diagram, and internal moment of the force of the block to that of the actual stress-strain diagram, characeristic coefficients of each aproach were determined and adjusted. The procedure was done on high and ultra-high strength concrete (fc’ in the range of 15 to 120 MPa. The value of β1 ¬–coefficient for modified rectangular block approach was found to be in the range of 0.68 to 0.98, where 0.68 is β1 for 120 MPa and 0.98 for 15 MPa. These values are safe as it complies with the value required for it by SNI 03-2847-2002 namely that β1 ¬¬must be greater than 0.65. For the trapezoidal block approach there are two coefficients. They are α, coefficient for the area adjustment and γ, coefficient for the adjustment of center of mass. The research yielded that α is in the range of 0.16 to 0.63 and γ is in the range of 0.0061 to 0.0222. Design procedure was then prepared using each of the approach based on their respective characteristic coefficients
S Studi Keefektifan Penempatan Dinding Geser pada Bangunan Tingkat Tinggi dengan Menggunakan Analisis Dinamik Time History dalam Mengurangi Simpangan Struktur
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh penempatan dinding geser terhadap simpangan struktur akibat beban gempa serta perbandingan pemodelan dinding geser terhadap simpangan struktur tersebut. Terdapat 5 model gedung 10 lantai yang dianalisis yaitu model F4SW0, model F3SW1, model F2’SW2’, model F2SW2, dan model F1SW3, dengan tinggi tiap lantai adalah 4 m. Metode yang digunakan adalah Analisis Dinamik Time History dengan gempa masukan yaitu gempa El Centro menggunakan software ETABS 2016. Hasil penelitian menunjukkan nilai simpangan struktur rata-rata dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar akibat gempa El Centro berturut-turut yaitu model F1SW3 sebesar 9,07 mm, kemudian model F2SW2 sebesar 18,26 mm, model F2’SW2’ sebesar 20,80 mm, model F3SW1 sebesar 41,02 mm, dan model F4SW0 sebesar 70,56 mm. Hasil analisis menunjukan bahwa nilai simpangan struktur akan semakin kecil sebagai akibat dari penambahan jumlah dinding geser dan penempatan dinding geser yang berdampingan akan lebih efektif dalam mengurangi simpangan struktur dibandingkan dengan penempatan dinding geser yang saling terpisah