4 research outputs found

    Komposisi Kimia Minyak Atsiri Kulit Kayu Akway (Drimys Piperita Hook F.)

    Full text link
    Akway (Drimys piperita Hook f.) adalah tumbuhan berkayu dan berdaun hijau aromatik yang merupakan kerabat winteraceae. Tumbuhan ini digunakan oleh suku Sougb yang bermukim di desa Sururey Kecamatan Manokwari, untuk menyembuhkan malaria dan untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rendemen minyak atsiri kulit kayu akway menggunakan metode distilasi air dan komposisi kimia minyak atsirinya menggunakan gas chromatography and mass spectroscopy (GC-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri kulit kayu akway adalah 0.37%. Minyak atsiri kulit kayu akway tersusun dari 41 senyawa. Senyawa-senyawa yang menyusun minyak atsiri terdiri dari terpen dan turunannya sebesar 80.49% and senyawa alifatik 4.88%

    KOMPOSISI KIMIA MINYAK ATSIRI KULIT KAYU AKWAY (Drimys piperita hook F.)

    Get PDF
    Akway (Drimys piperita Hook f.) adalah tumbuhan berkayu dan berdaun hijau aromatik yang merupakan kerabat winteraceae. Tumbuhan ini digunakan oleh suku Sougb yang bermukim di desa Sururey Kecamatan Manokwari, untuk menyembuhkan malaria dan untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rendemen minyak atsiri kulit kayu akway menggunakan metode distilasi air dan komposisi kimia minyak atsirinya menggunakan gas chromatography and mass spectroscopy (GC-MS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak atsiri kulit kayu akway adalah 0.37%. Minyak atsiri kulit kayu akway tersusun dari 41 senyawa. Senyawa-senyawa yang menyusun minyak atsiri terdiri dari terpen dan turunannya sebesar 80.49% and senyawa alifatik 4.88%.Kata kunci: Drimys piperita, komposisi minyak atsir

    Evaluasi Karakteristik Antibakteri Ekstrak Heksan Kulit Batang Drimys Piperita Hook F. terhadap Pertumbuhan Bakteri Patogenik dalam Medium Padat

    Full text link
    Drimys piperita Hook f. adalah salah satu jenis tumbuhan aromatik yang dikelompokkan dalam keluarga Winteraceae. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan obat tradisional Suku Sougb yang bermukim di Pengunungan Arfak Papua Barat untuk pengobatan malaria dan peningkatan vitalitas tubuh. Penelitiaan ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan antibakteri ekstrak heksan kulit batang akway dan stabilitas antibakterinya terhadap pengaruh tingkat keasaman (pH), pemanasan dan konsentrasi natrium klorida secara in vitro serta potensinya sebagai pengawet pangan. Ekstraksi komponen antibakteri dilakukan menggunakan metode perendaman (maserasi) dalam pelarut heksan (maserasi) selama 72 jam. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode agar well diffusion pada empat bakteri uji, yaitu Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus cereus dan Staphylococcus aureus. Hasil riset memperlihatkan bahwa ekstrak heksan kulit batang akway bersifat menghambat pertumbuhan S. aureus, E. coli, dan B. cereus dengan konsentrasi terendah 0,35-0,89%. Esktrak tahan terhadap pemanasan 100°C dalam waktu 25 menit dan konsentrasi natrium klorida ≤ 5%. Perlakuan pH 4 dan pH 8,5 dapat meningkatkan aktivitas antibakteri ekstrak. Ekstrak berpotensi sebagai pengawet pangan yang diproses dengan pemanasan dan pengasaman
    corecore