11 research outputs found

    Aktivitas Fraksi Daun Krinyuh (Eupatorium odoratum L.) Terhadap Bakteri Staphylococcus epidermis

    Get PDF
    Kirinyuh Leaf (Eupatorium odoratum L.) Contains Tannins, Phenols, Flavonoids, Saponins and Steroids.  Flavonoids are known to have antibacterial activity. This study aims to determine the activity of kirinyuh leaf fraction against Staphylococcus epidermidis bacteria. Kirinyuh leaf extract was prepared by maceration method using 96% ethanol as solvent. The results obtained in the first observation are FI (7,33mm, 7,52mm, 7,35mm and average 7,4mm) FII (7,42mm, 7,56mm, 7,71mm and average 7,56mm) FIII (7,54mm7,59mm, 7,74mm and average 7,62mm) and FN (10,30mm, 11,13mm, 11,26mm and average 10,89mm) while in the second experiment, it was obtained FI (7,98mm, 8,07mm, 8,03mm and average8,02mm) FII (9,09mm, 8,78mm, 8,55mm and average 8,80mm) FIII (8,94mm, 8,83mm, 8,71mm and average 8,82mm) and FN (11,87mm, 12,13mm, 12,17mm and average 12,05mm). Kirinyuh leaves have antibacterial activity with an inhibitory power of at low concentrations with moderate inhibition (inhibition zone 5-10mm). Daun kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) mengandung tanin, fenol, flavonoid, saponin, dan steroid. Flavanoid diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas fraksi daun kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Ekstrak daun kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) dibuat dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Hasil yang diperoleh pada pengamatan pertama yaitu FI (7,33mm, 7,52mm, 7,35mm dan rata-rata 7,4mm), FII (7,42mm, 7,56mm, 7,71mm dan rata-rata 7,56mm), FIII (7,54mm, 7,59mm, 7,74mm dan rata-rata 7,62mm) dan FN (10,30mm, 11,13mm, 11,26mm dan rata-rata 10,89mm). Sedangkan pada percobaan kedua diperoleh yaitu FI (7,98mm, 8,07mm, 8,03mm dan rata-rata 8,02mm), FII (9,09mm, 8,78mm, 8,55mm dan rata-rata 8,80mm), FIII (8,94mm, 8,83mm, 8,71mm dan rata-rata 8,82mm) dan FN (11,87mm, 12,13mm, 12,17mm dan rata-rata 12,05mm). Daun kirinyuh (Eupatorium odoratum L.) memiliki aktivitas sebagai antibakteri dengan daya hambat pada konsentrasi rendah dengan daya hambat yang sedang (zona hambat 5-10mm)

    Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Sediaan Krim Ekstrak Batang Sereh Wangi (Cymbopogon nardus L) dengan Variasi Trietanolamin Terhadap Staphylacoccus aureus

    Get PDF
    Cream is a semi-solid preparation with one or more medicinal ingredients dispersed in two types of emulsions, namely water in oil (W/O) and oil in water (O/W) type cream. Lemongrass stems (Cymbopogon nardus L) contain citronellal, geraniol and cistronellol aimed at inhibiting bacterial activity. This research aims to formulate, evaluate physical quality and stability and determine the effect of variations in triethanolamine concentration on the potency of cream preparations. Citronella stems are macerated using 96% ethanol solvent then formulated into a cream preparation with an extract concentration of 20% with variations of triethanolamine in formula 1 (1%), formula 2 (2%), formula 3 (3%). The cream that is made is then tested for the physical quality of the preparation including organoleptic, type of cream, homogeneity, spread ability, stickiness, pH, viscosity and stability as well as testing the inhibitory activity of the cream preparation. The results of the research show that the lemongrass Steam Extract Cream With varying concentrations of Triethanolamine as an emulsifier meets good physical quality and stability. The higher the concentration of Triethanolamine as an emulsifier, the higher the inhibition zone produced. The drag zone obtained in formula 3 has the highest drag, namely 13.67 mm, followed by formula 2 and 1 with 12.77 and 11.33 mm. Krim merupakan sediaan setengah padat dengan satu atau lebih bahan obat yang terdispersikan dalam dua tipe emulsi yaitu krim tipe air dalam minyak (A/M) dan tipe minyak dalam air (M/A). Batang Sereh (Cymbopogon nardus L) mengandung sitronelal, geraniol dan sistronelol bertujuan untuk menghambat aktivitas bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi, mengevaluasi mutu fisik dan stabilitas serta mengetahui pengaruh variasi konsentrasi trietanolamin terhadap potensi sediaan krim. Batang Sereh wangi dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% kemudian di formulasi menjadi sediaan krim dengan konsentrasi ekstrak 20% dengan variasi trietanolamin pada formula 1 (1%), formula 2 (2%), formula 3 (3%). Krim yang dibuat kemudian diuji mutu fisik sediaan meliputi organoleptik, tipe krim, homogenitas, daya sebar, daya lekat, pH, viskositas dan stabilitas serta pengujian aktivitas daya hambat pada sediaan krim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krim ekstrak Batang Sereh Wangi dengan variasi konsentrasi Trietanolamin sebagai emulgator memenuhi mutu fisik dan stabilitas yang baik. Semakin tinggi konsentrasi Trietanolamin sebagai emulgator maka semakin tinggi zona daya hambat yang dihasilkan. Zona daya hambat yang diperoleh pada formula 3 memiliki daya hambat yang paling tinggi yaitu 13,67 mm, diikuti formula 2 dan 1 masing-masing sebesar 12,77 dan 11,33 m

    Uji Efek Penurunan Kadar Gula Darah Fraksi Heksan Daun Kirinyu (Chromolaena odorata L.) terhadap Tikus Putih (Rattus novergicus)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daun kirinyu (Chromolaena odorata L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus norvegicus) dan menentukan dosis efektif fraksi daun kirinyu (Chromolaena odorata L.) terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi Prodi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Pancasakti. Metode ekstraksi yang disarankan pada penelitian ini adalah secara maserasi dengan pelarut etanol 96%. Kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi. Penelitian ini menggunakan hewan uji tikus sebanyak 20 ekor, dibagi menjadi 5 kelompok terdiri atas kelompok I yang diberikan NA. CMC 1% sebagai kontrol negatif, kelompok II, III dan IV sebagai kelompok perlakuan diberikan fraksi daun kirinyu dengan dosis masing-masing 175 mg/kg BB, 200 mg/kg BB dan 225 mg/kg BB, sedangkan kelompok V sebagai kelompok kontrol positif yang diberi suspensi glibenklamid. Kadar glukosa darah ditentukan dengan metode glucose aksidase biosensor, menggunakan alat “One Touch Ultra” alat monitoring glukosa darah. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa Fraksi Daun Kirinyu dengan dosis 175 mg/kgBB, 200 mg/kgBB dan 225 mg/kgBB memiliki aktivitas terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus. Fraksi daun kirinyu dengan dosis 225 mg/kgBB menunjukkan efek penurunan kadar glukosa darah yang paling besar Dari hasil tersebut menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara semua kelompok perlakuan dan hasil analisis statistic dengan uji Anova menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara semua kelompok perlakuan dimana nilai P<0,05

    PENGARUH KONSENTRASI HYDROXYPROPYL METHYLCELLULOSE (HPMC) TERHADAP STABILITAS FISIK GEL ANTI JERAWAT EKSTRAK BIJI PINANG (Areca cathechu L.). DAN UJI AKTIVITAS TERHADAP Propionibacterium acne

    Get PDF
    Betel nut (Areca cathechu L.) combines a flavonoid chemical compound that may inhibit bacteria. As antibacteria can be formulated in a supply. gel. The study aims to find out the impact of hydroxy propyl methyl cellulose (HPMC) concentration on the physical stability of existing pinang acne gel (Areca cathechu L.) the kind of research used was an experimental research using positive medi-klin 1% control. And test the activity of the proploibacterium acne.  The research is done by creating a availability of gel formulations where valuations are made of organoleptic tests, homogeneity tests, ph tests, viscosity tests, diffusive tests, snap and stability tests. Research has revealed that a 5% pinang extract (areca cathechu l.) with a agent gelling HPMC can be formulated into a 1996 gel-based gel. Based on the results of a physical quality test of the three formulas, it was obtained that the forstarts, II and III with a variety of HPMC 4 percent gelling agents, and 6% met the requirements in 1996. Formula I with a variant of HPMC 2%, no t gel qualified. The method used for pen. Biji pinang (Areca Cathechu L.) mengadung senyawa kimia flavonoid yang bisa menghambat bakteri. Sebagai antibakteri dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Konsentrasi Hydroxy Propyl Methyl Cellulose (HPMC) Terhadap Stabilitas Fisik Sediaan Gel Anti Jerawat Ekstrak Biji Pinang (Areca Cathechu L.). Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan control positif medi-klin 1%. dan di uji aktivitas terhadap Propionibacterium acnes.Penelitian ini dilakukan dengan membuat formulasi sediaan gel dimana evaluasi sediaan diantaranya uji organoleptik, uji homogenitas,uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat dan uji stabilitas. Dari hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa ekstrak Biji Pinang (Areca Cathechu L.) 5% dengan gelling agent HPMC dapat diformulasikan menjadi gel yang memenuhi syarat gel SNI 1996. Dari hasil pemeriksaan uji mutu fisik pada ketiga formula, didapatkan bahwa pada formulaI, II dan III dengan variasi gelling agent HPMC 4 %, dan 6% memenuhi syarat SNI 1996. Sedangkan formula I dengan variasi gelling agentHPMC 2%, tidak memenuhi syarat gel. Metode yang digunakan untuk pengujian aktivitas terhadap Propionibacterium acne yaitu menggunakan metode difusi agar mengunakan sumuran.Gel ekstrakBiji Pinang (Areca Cathechu L.) Pada Konsentrasi HPMC 6% memiliki daya hambat paling besar terhadap Propionibacterium acne dan stabilitas fisik yang bai

    Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Kebiul (Caesalpinia bonduc L.) Terhadap Penurunan Kolesterol Pada Mencit Jantan (Mus musculus)

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian tentang Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Biji Kebiul (Caesalpinia bonduc L.) Terhadap Penurunan Kolesterol Pada Mencit Jantan (Mus musculus). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol Biji Kebiul dan dosis optimal yang mampu menurunkan kadar kolesterol pada Mencit. Penelitian ini menggunakan 25 ekor Mencit yang dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Semua Mencit dibuat hiperkolesterolemia dengan pemberian kombinasi lemak Babi dan kuning telur. Setelah dilakukan pengukuran kolesterol awal, kelompok I diberi Na CMC 1% b/v sebagai kontrol negatif, kelompok II, III, IV diberi ekstrak etanol Biji Kebiul dengan dosis berturut-turut 100 mg/kgBB, 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan kelompok V diberi simvastatin sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menujukkan bahwa aktivias ekstrak etanol Biji Kebiul dapat menurunkan kolesterol dan dosis 300 mg/kgBB menunjukkan aktivitas optimal menurunkan kolesterol. Hasil analisis menggunakan SPSS One Way Anova, diperoleh sig 0,000 > 0,0

    PENYULUHAN PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL KEPADA LANSIA PUSKESMAS PALANRO KABUPATEN BARRU

    Get PDF
    Lansia merupakan salah satu kelompok masyarakat yang rentan terhadap penyakit, dan memiliki fungsi fisiologis yang berbeda dari manusia muda sehingga pola pengobatannya pun menjadi lebih hati-hati.  Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyakit dominan pada lansia di Puskesmas Palanro, meningkatkan pengetahuan masyarakat lansia dalam pengolahan tanaman mulai dari pengambilan hingga menghasilkan obat tradisional yang siap digunakan serta menyediakan Modul Pemilihan dan penggunaan obat tradisional yang mudah digunakan oleh masyarakat.  Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Palanro Kabupaten Barru mulai bulan Agustus hingga Oktober 2016. Kegiatan ini dilaksanakan bersama petugas di puskesmas (PKM) Palanro dan diikuti oleh 54 orang lansia.  Inti dari kegiatan ini adalah pemberian penyuluhan, pemberian tanaman obat dan modul pengolahan tanaman obat untuk lansia.  Hasil dari kegiatan ini menunjukan peningkatan kemampuan swamedikasi obat tradisional pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Palanro untuk mengobati Diabetes Melitus, Hipertensi dan asam Urat,Kata Kunci: Lansia, Obat Tradisional, Penyuluhan, Puskesmas Palanro

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jambu Putih (Syzygium malaccense (L.) Merr. & L.M. Perry) Terhadap Pertumbuhan Escherichia coli dan Streptococcus mutans

    Get PDF
    White guava leaves (Syzygium malaccense (L.) Merr. & L.M. Perry) contain flavonoids, saponins and tannins which are used as antibacterial. This study aims to determine the antibacterial activity of guava leaf extract on the growth of Escherichia coli and Streptococcus mutans. The scope of this research is in the field of microbiology, where the research was carried out in the Microbiology Laboratory of the Department of Pharmacy, Polytechnic of the Ministry of Health, Makassar. Guava leaves are macerated with 96% ethanol. Testing the antibacterial activity of guava leaf extract using the agar diffusion method. This study used white guava leaf extract with a concentration of 2%, 4%, and 6%, positive control (ciprofloxacin) and negative control (Na. CMC) which then measured the inhibition zone diameter in Escherichia coli and Streptococcus mutans. The results obtained by Escherichia coli at a concentration of 2% were 12.3 mm, the concentration of 4% was 14.3 mm, the concentration of 6% was 18.67 mm, while the positive control was 23 mm and the negative control did not show any zone of resistance. Meanwhile, the results obtained by Streptococcus mutans at a concentration of 2% were 8.67 mm, a concentration of 4% was 11.67 mm, a concentration of 6% was 16.3 mm, while the positive control was 31 mm and in the negative control there was no visible zone of resistance. For ANOVA calculations using Graphad prism, P value(<0.0001) indicates significant with an F caunt of 307,7Keywords: White guava leaves (Syzygium malaccense (L.) Merr. & L.M. Perry), antibacterial activity, Escherichia coli, Streptococcus mutans.Daun jambu putih (Syzygium malaccense (L.) Merr. & L.M. Perry) memiliki kandungan flavonoid, saponin dan tanin yang digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri ekstrak daun jambu putih terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Streptococcus mutans. Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang mikrobiologi yang dimana penelitian dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar. Daun jambu putih dimaserasi dengan etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak daun jambu putih menggunakan metode difusi agar. Penelitian ini menggunakan ekstrak daun jambu putih dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6%, kontrol positif (ciprofloxacin) dan kontrol negatif (Na. CMC) yang kemudian dilakukan pengukuran diameter zona hambat pada Escherichia coli dan Streptococcus mutans. Hasil yang diperoleh Escherichia coli pada konsentrasi 2% adalah 12,3 mm, konsentrasi 4% adalah 14,3 mm, konsentrasi 6% adalah 18,67 mm, sedangkan pada kontrol positif adalah 23 mm dan kontrol negatif tidak terlihat adanya zona hambatan. Sedangkan hasil yang diperoleh Streptococcus mutans pada konsentrasi 2% adalah 8,67 mm, konsentrasi 4% adalah 11,67 mm, konsentrasi 6% adalah 16,3 mm, sedangkan pada kontrol positif adalah 31 mm dan kontrol negatif tidak terlihat adanya zona hambatan, untuk perhitungan anova menggunakan Graphad prism P value (< 0,0001) menyatakan signifikan dengan nilai F hitung 307,7Kata kunci : Daun jambu putih (Syzygium malaccense (L.) Merr. & L.M. Perry), aktivitas antibakteri, Escherichia coli, Streptococcus mutans

    Perbandingan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Dalam Penggunaan Krim Pemutih Berbahaya Diantara Remaja Putri dan Wanita Dewasa

    Get PDF
    Comparison level of knowledge and attitude between adolescents and women in Mattampae village, Bone regency toward the use of hazardous whitening creamWhitening creams are very popular among women, both teenagers, and adults. They are tempted to use whitening cream products so that their facial skin looks bright and smooth. The whitening cream they use is not necessarily the right whitening cream and guarantees safety. This study aimed to compare the knowledge and attitudes between adolescent girls and adult women toward the use of harmful whitening creams. This research was conducted in February 2022 in Mattampae Village, Ponre District, Bone Regency. This study uses a descriptive comparative method with a quantitative approach. The sample in this study amounted to 55 respondents consisting of 2 groups, namely 29 adolescent female respondents and 26 adult female respondents who were obtained using a purposive sampling technique. The questionnaire distributed contained knowledge and attitudes, then the data was processed using Mann Whitney with a 95% confidence level using the SPSS program. The results of this study indicate that the knowledge of adolescent girls is in a good category (79.7%) and adult women in the category are quite good (73.1%). The attitude of adolescent girls' attitudes are quite good (74.9%) and adult women are also quite good (72%). From the results of the study, it can be concluded that there is no significant difference in knowledge and attitudes between adolescent girls and adult women in Mattampae Village, Ponre District, Bone Regency towards the use of harmful whitening creams with a p-value > 0.05.Keywords: Attitude; Knowledge; Mature Woman; Whitening Cream; Young Woman.Krim pemutih banyak digemari oleh kalangan wanita baik remaja maupun dewasa. Mereka tergiur menggunakan produk krim pemutih, agar kulit wajahnya terlihat cerah dan halus, padahal, krim pemutih yang mereka gunakan mungkin saja tidak tepat serta tidak terjamin keamanannya. Penelitian ini akan membandingan tingkat pengetahuan dan sikap dalam penggunaan krim pemutih berbahaya diantara remaja putri dengan wanita dewasa terhadap. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2022 di Desa Mattampae Kecamatan Ponre Kabupaten Bone. Penelitian ini menggunakan metode komparasi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel pada penelitian ini berjumlah 55 responden yang terdiri dari 2 kelompok yakni 29 responden remaja putri dan 26 responden wanita dewasa yang diperoleh menggunakan teknik purposive sampling. Kuesioner yang dibagikan berisi pengetahuan dan sikap kemudian data diolah menggunakan analisis Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 95% menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan remaja putri termasuk kategori baik (79,7 %) dan wanita dewasa kategori cukup baik (73,1 %). Sikap remaja putri kategori cukup baik (74,9 %) dan wanita dewasa juga kategori cukup baik (72%). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna mengenai pengetahuan dan sikap antara remaja putri dengan wanita dewasa di Desa Mattampae Kecamatan Ponre Kabupaten Bone terhadap penggunaan krim pemutih berbahaya dengan nilai p-value > 0,05.Kata Kunci : Sikap; Pengetahuan; Krim pemutih;  Wanita Dewasa,

    Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Masker Gel Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix D.C)

    Get PDF
    Formulation And Physical Stability Test For The Preparation Of Orange Leaf Extract Gel Mask (Citrus hystrix D.C)Phonolic content of Kaffir lime leaf (Citrus hystrix DC). efficacious as an antioxidant but its use is still traditional so it needs to be developed into pharmaceutical products such as gel masks. The purpose of this study was to formulate kaffir lime leaf extract (Citrus hystrix DC) in the form of a gel mask and to test its physical stability. Kaffir lime leaf (Citrus hystrix DC) were macerated using 96% ethanol solvent and then formulated in 3 concentrations with variations in PVA concentrations of 5%, 10% and 15%. Physical tests were carried out before and after accelerated storage which included organoleptic tests, homogeneity, pH, dispersion and drying time of the preparation as well as viscosity. Based on the results of the study, the average pH of the formula 5%, 10% and 15% before the accelerated test was 5.17, 5.67, and 6.17 and after the accelerated test was 6, 6.17, and 6.33. The results of the research average dispersion formula 5% 10% 15% before the accelerated test by 8.1 cm 6.7 cm and 5.1 cm then after the accelerated test 8.3 cm 7.1 cm and 5, respectively, 3 cm. The results of the average drying time for the formula 5% 10% 15% before the accelerated test were 9 minutes 55 seconds, 17 minutes 13 seconds and 22 minutes 7 seconds, then after the accelerated test was 9 minutes 22 seconds, 16 minutes4 seconds and 20 minutes 33 seconds. The results of the average viscosity formula 5% 10% 15% before the accelerated test were 18000 cps, 37500 cps, 40000 cps and after the accelerated test were 14000 cps, 36000 cps, 38000 cps, so it can be concluded that the Leaf Extract Kaffir lime (Citrus hystrix DC) can be formulated as a gel mask preparation and gel mask that meets the requirements and is stable in storage, namely in formulation 3 with a PVA concentration of 15%.Key words : Kaffir lime leaf extract gel mask, physical stabilityKandungan fenolik Daun Jeruk purut (Citrus hystrix DC). berkhasiat  sebagai antioksidan namun penggunaannya masih secara tradisional sehingga perlu dikembangkan menjadi produk kefarmasian seperti masker gel. Tujuan dari penelitian ini  untuk memformulasikan ekstrak daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) dalam bentuk Masker Gel dan menguji stabilitas fisiknya. Daun Jeruk Purut dimaserasi menggunakan pelarut etanol 96% lalu diformulasikan dalam 3 konsentrasi dengan variasi pada konsentrasi PVA yaitu 5%, 10% dan 15%. Pengujian fisik dilakukan sebelum dan setelah penyimpanan dipercepat yang meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya sebar dan waktu sediaan mengering serta viskositas. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil rata-rata pH formula 5%, 10% dan 15% sebelum uji dipercepat yaitu 5,17, 5,67, dan 6,17 dan setelah uji dipercepat sebesar 6, 6,17, dan 6,33. Hasil rata-rata penelitian daya sebar formula 5% 10% 15% sebelum uji dipercepat sebesar 8,1 cm 6,7 cm dan  5,1 cm lalu setelah uji dipercepat berturut-turut sebesar 8,3 cm 7,1 cm dan 5,3 cm. Hasil rata-rata waktu sediaan mengering formula 5% 10% 15% sebelum uji dipercepat berturut-turut sebesar 9 menit 55 detik, 17 menit 13 detik dan 22 menit 7 detik lalu setelah uji dipercepat berturut-turut sebesar 9 menit 22 detik, 16 menit4 detik dan 20 menit 33 detik. Hasil rata-rata viskositas formula 5% 10% 15% sebelum uji dipercepat berturut-turut sebesar 18000 cps, 37500 cps, 40000 cps dan setelah uji dipercepat berturut-turut sebesar 14000 cps, 36000 cps, 38000 cps, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ekstrak Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) dapat diformulasikan sebagai sediaan masker gel serta masker gel yang memenuhi syarat dan stabil dalam penyimpanan yaitu pada formulasi 3 dengan konsentrasi PVA 15%.  Kata kunci : Masker Gel Ekstrak Daun Jeruk Purut, Stabilitas Fisi

    Pemanfaatan Pati Singkong Tergelatinasi Sebagai Pengikat Tablet Asetosal Yang Dibuat Dengan Metode Kempa Langsung

    Get PDF
    Direct compression is the simplest and most efficient method of making tablets, but not all additives adopt this method. This research aims to analyze the ability of gelatinized cassava starch (Manihot utillissima) as an additive for the manufacture of tablets by direct compression using the acetosal active ingredient with a concentration of 100 mg. Furthermore, the cassava starch made from tubers (Manihot utillissima) is gelatinized by heating and then used as an additive in the manufacturing of acetosal tablets by direct compression. The results showed that the gelatinized cassava starch (Manihot utillissima) powder had good flow and compressibility properties and the acetosal acetosal tablets produced had good physical properties and solubility, therefore it was concluded that it is used as an additional ingredients in manufacturing acetosal tablets with direct compression methodKeywords : Gelatinized Cassava Starch (Manihot utillissima), Direct Compression, AsetosalKempa Langsung merupakan metode pembuatan tablet yang paling sederhana dan efisien, namun tidak semua bahan tambahan tablet dapat digunakan dalam metode kempa langsung. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pati singkong (Manihot utillissima) yang tergelatinasi sebagai bahan tambahan dalam pembuatan tablet secara kempa langsung dengan menggunakan bahan aktif asetosal dengan konsentrasi 100 mg. Pati singkong dari umbi singkong (Manihot utillissima) dibuat tergelatinasi dengan pemanasan lalu digunakan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan tablet asetosal dengan metode kempa langsung. Hasil penelitian menunjukan serbuk pati singkong (Manihot utillissima) tergelatinasi memilki sifat Alir dan kompresibilitas yang baik dan tablet Asetosal asetosal yang dihasilkan memilki sifat fisik dan kelarutan yang baik, sehingga dapat disimpulkan Pati Singkong tergelatinasi dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan dalam pembuatan tablet Asetosal dengan meode kempa langsungKata kunci : Pati Singkong (Manihot utillissima) tergelatinasi, Kempa Langsung, Asetosal
    corecore