12 research outputs found

    Aplikasi Kayu Secang (Caesalpinia Sappan L.) dalam Upaya Prevensi Kerusakan Dna Akibat Paparan Zat Potensial Karsinogenik melalui Mnpce Assay

    Full text link
    Genotoxic effect is related to the mutation of the gene in the DNA. Caesalpinia sappan L. is one of Caesalpiniaceae family found in Indonesia containing Brazilin and Brazilein. It has been reported to have antioxidant activity and could potentially be used in the prevention of DNA damage. The aim of this study is to know the activity of Caesalpinia sappan L. ethanolic extract (CEE) as antigenotoxic agent. Caesalpinia sappan L. heartwood was macerated with 70% ethanol. The antigenotoxic activity was observed by micronucleus assay in vivo modeled by cyclophosphamide-induced female Swiss mice. CEE treatment was done with the dosage of 250, 500, and 1000 mg/kgBW. Mice peripheral blood was taken in the end of the study and observed for the number of mononuclear polychromatic erythrosite (MNPCE) by Giemsa staining. Molecular docking was done to evaluate the affinity of Brazilin, Brazilein, and cyclophosphamide to CYP 3A4 enzyme. Based on the study, CEE has antigenotoxic activity showed by the number of MNPCE which is reduced significantly compared to cyclophosphamide control group. The mechanism of antigenotoxic activity is probably because of the inhibition of cyclophosphamide binding to CYP 3A4 enzyme by Brazilin and Brazilein, as the affinity to CYP 3A4 of Brazilin and Brazilein were higher than cyclophosphamide

    Perbandingan Analisis Metode Peramalan Jumlah Kasus Penyakit Menular di Kota Bandung (Studi Kasus: DInas Kesehatan Kota Bandung)

    Full text link
    Kota Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia, sehingga memiliki jumlah penduduk yang cukup padat. Adapun dampak dari kepadatan penduduk dari suatu kota yaitu timbulnya penyebaran jumlah kasus penyakit yang cukup besar. Salah satu cara mencegah penyebaran adalah dengan melakukan prediksi kasus penyakit dengan baik, agar Dinas Kesehatan Kota Bandung mampu meningkatkan layanan kesehatan untuk masyarakat sesuai dengan pertumbuhan data kasus penyakit. Beberapa penyakit menular yang diamati merupakan penyakit yang disebabkan oleh adanya virus, bakteri, maupun parasit dalam tubuh manusia yang dapat menyebar melalui udara, air, maupun penularan langsung dari orang ke orang. Analisis penelitian ini menerapkan metode prediksi dengan membandingkan metode peramalan antara lain regresi linier sederhana, single moving average, dan support vector regression yang kemudian setiap metode diuji tingkat akurasi MAPE dengan hasil yang didapatkan dalam penilitian ini adalah untuk kasus penyakit polio dan tuberkulosis metode terbaik adalah regresi linier sederhana dengan nilai akurasi error adalah 6.91% dan 6.45%, sedangkan kasus penyakit HIV metode terbaik adalah support vector regression dengan nilai akurasi error adalah 36.67%. Bandung is one of largest city in Indonesia, so it has a fairly dense population. As for the impact of the population density of a city, the emergence of the spread of a large number of cases of disease. One way to prevent the spread is to predict disease cases well, so that the Bandung City Health Office is able to improve health services for the community in accordance with the growth of disease case data. Some of the infectious diseases observed are diseases caused by the presence of viruses, bacteria, and parasites in the human body that can be spread through air, water, or direct transmission from person to person. The analysis of this study applies prediction methods by comparing forecasting methods such as simple linear regression, single moving average, and support vector regression which then each method tested mape accuracy rate with the results obtained in this study is for cases of polio and tuberculosis the best method is simple linear regression with error accuracy values of 6.91% and 6.45%,  While the best method of HIV disease is support vector regression with an accuracy error value of 36.67%

    Evaluasi SPBE pada Dinas Kesehatan Salah Satu Kabupaten di Bali

    Full text link
    Information Technology (IT), nowadays has become an integral part in the Indonesian government, namely SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik). SPBE evaluation guidelines is created by government to measure maturity level of e-government implementation. This research purpose is conducts self-evaluation maturity level of e-government implementation in the one of public health office in the Bali province. SPBE evaluation guidelines is aggreggeted with business process mapping to measures that level of maturity. As a results of the research at these public Health Office indicates that maturity index SPBE at 2.5, with domain index of the SPBE internal policy at 2.3, domain index of the SPBE governance  at 2.0, and domain index of the SPBE service at 3.1. Therefore, some recommendations are proposed for improvements of e-government implementation, in order to achieve the next maturity level of SPBE which has been determined by the central government. Teknologi Informasi (TI) saat ini sudah menjadi bagian penting didalam sistem pemerintahan Indonesia, yang kemudian lebih dikenal dengan nama SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik). Pemerintah Indonesia mengeluarkan Pedoman evaluasi SPBE untuk mengukur tingkat kematangan implementasi e-government. Tujuan penelitian ini adalah melakukan evaluasi mandiri tingkat kematangan implementasi e-government pada Dinas Kesehatan salah satu Kota di Bali. Evaluasi dilakukan dengan cara menggabungkan pedoman evaluasi SPBE dan pemetaan proses bisnis di Dinas untuk mengukur tingkat kematangan implementasi SPBE pada Dinas Kesehatan tersebut. Hasil yang diperoleh adalah Dinas Kesehatan memiliki nilai indeks SPBE sebesar 2,5, dengan indeks domain kebijakan internal SPBE 2,3, indeks domain tata kelola SPBE 2,0, dan indeks domain layanan SPBE 3,1. Berdasarkan hasil tersebut kemudian disusun saran perbaikan yang bisa diterapkan, sehingga dapat mencapai level yang diharapkan dan sesuai dengan perencanaan SPBE Pemerintah Pusat. &nbsp

    Application Design of the Medicines Usage Prediction Based on Backpropagation Neural Network Method and PHP

    Full text link
    The development of information technology makes many organizations utilizing it in their business process. For example, hospitals use certain information systems in medicine management. We observe that most medicines applications do not provide the drug usage prediction feature so that this situation causes the hospital staff being difficult in providing enough medicines. Therefore, in this experimental research, we developed an application in the form of a simple design for helping the hospitals in predicting daily medicine usage. This application also provides medicines stock management and doctor diagnosis features. The Brainy library is used to facilitate implementing the backpropagation neural network method in PHP programming language. We choose PHP because this server script is widely used in information system development. We demonstrated that the mock-up as the result of this development is able to work properly. For further study, we suggest expanding this mock-up become a full hospital information system that covers many functions in medical centers

    Evaluasi dan Implementasi Tata Kelola TI Menggunakan COBIT 2019 (Studi Kasus pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tabanan)

    Full text link
    Beberapa permasalahan sering terjadi yang menyebabkan penurununan kualitas tata kelola di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tabanan, sehingga perlu dilakukannya Audit Tata Kelola Teknologi Informasi. COBIT 2019 merupakan kerangka kerja Audit Tata Kelola TI yang memberikan langkah-langkah dan praktik yang baik, untuk membantu dalam memaksimalkan manfaat penggunaan TI dalam Perusahaan. Diperoleh delapan titik kritis pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tabanan. Setiap titik kritis diselaraskan dengan Enterprise Goals dan Alignment Goals, sehingga diperoleh domain yang meliputi EDM04, APO04, APO07, APO08, APO11, BAI03, BAI08, BAI10. Dilakukan penentuan nilai gap berdasarkan nilai current capability dan expected capability yang diperoleh dari analisis tingkat kematangan serta pemberian rekomendasi perbaikan berdasarkan nilai current capability. Implementasi perbaikan dilakukan pada proses domain APO08 yang pelaksanaannya berdasarkan pada time schedule yang telah ditentukan, yang memberikan hasil berupa peningkatan nilai capability yang sebelumnya berada pada level 1 meningkat menjadi level 2

    Implementasi Sistem Informasi Berbasis ERP dengan Menggunakan Software Odoo (Studi Kasus: PT.X)

    Full text link
    Sistem enterprise resource planning (ERP) merupakan salah satu pilihan teknologi pendukung bisnis dalam Perusahaan untuk memaksimalkan strategi bisnis. PT.X merupakan sebuah usaha menengah yang bergerak dibidang percetakan tepatnya digital printing, dan proses bisnis saat ini masih dilakukan secara manual dengan memanfaatkan microsoft excel untuk membuat laporan. Pengolahan data dan informasi secara manual untuk saat ini tentu tidak lagi dianggap efisien dan kurang akurat. Penelitian ini membahas mengenai implementasi sistem informasi dengan menggunakan software ERP yaitu Odoo. Dalam mengembangkan sistem ini penulis menggunakan metode wawancara dan observasi. Proses perancangan sistem dilakukan dengan melakukan business process reengineering pada bisnis proses saat ini, dan dilanjutkan dengan pemodelan desain proses yang digambarkan dengan gambaran umum sistem. Dengan adanya sistem ERP Odoo, PT.X dapat mengintegrasikan bisnis proses yang ada terutama pada penjualan, keuangan, pembelian bahan, gudang, dan pelaporan dengan modul sales, accounting, purchasing, dan inventory yang ada pada Odoo. Sehingga meningkatkan efisiensi waktu berupa mengurangi durasi waktu yang diperlukan dalam melakukan pencatatan dan penyimpanan dokumen secara manual

    A Prototype of Monitoring and Early Warning System of Public Water Flow Interference Based on Arduino, Firebase Realtime DB, and Android

    Full text link
    The majority of the population uses clean water sourced from the PDAM (Indonesian Regional Water Supply Company) pipeline to meet their daily needs. However, clean water utilization is sometimes not smooth because the upstream's water supply is stalled or the PDAM pipeline disrupted. This disruption that often occurs slowly causes routine community activities, such as bathing or cooking, become stop because clean water is a basic need. Thus, a system is needed to provide early warning when the PDAM water supply starts to have problems so that the community can make initial anticipation. This study designed a prototype of an early warning system using an Arduino-based water flow sensor that records water flow discharge data on the PDAM pipeline and sent to the Firebase Realtime Database to be monitored in real-time through an Android application. The system testing is done by black-box testing, i.e. we check all functions of this system, mainly on sending a warning notification when the water flow debt is at a low rate. In the end, by using this system, the user can prepare themselves early, such as collecting residual water debit in the tub and save water when there is a disruption in PDAM water

    Implementasi QoS dengan Mikrotik untuk Manajemen Jaringan di Sekolah

    Full text link
    Pemanfaatan jaringan internet telah menjadi salah satu kebutuhan utama dalam berbagai bidang di zaman sekarang, salah satunya di bidang pendidikan. Pemanfaatan jaringan internet di Sekolah dapat membantu mempermudah kegiatan – kegiatan dalam proses pembelajaran dan proses pelaksaan ujian berbasis online. Pelaksanaan ujian secara online memerlukan jaringan internet yang baik dan stabil serta alokasi yang rata untuk pembagian bandwidth agar semua user mendapat alokasi kecepatan internet yang merata. Sehingga, diperlukan manajemen jaringan internet di sekolah. Manajemen jaringan internet dapat dilakukan oleh beberapa perangkat, salah satunya yaitu Mikrotik. Penelitian ini akan melakukan pengujian manajemen jaringan internet menggunakan Mikrotik untuk pelaksanaan ujian secara online. Hasil manajemen jaringan akan diukur dengan parameter Quality of Service dan akan didapatkan hasil berupa throughput, delay, packet loss dan jitter dari masing – masing user yang sudah mendapat alokasi bandwidth yang merata satu sama lain
    corecore