3 research outputs found

    Kajian Produksi Dan Proses Biosurfaktan Rhamnolipida Dari Limbah Industri Minyak Sawit Dan Turunannya Menggunakan Pseudomonas Aeruginosa

    Get PDF
    Biosurfactant is a useful compound to reduce the surface tension of the liquid produced by microorganisms. Properties of biosurfactants are biodgradable, environmentally friendly, and non-toxic. Palm oil mill effluent is formed of waste water from condensate stew, hydrocyclone water, and sludge separator which has a valuable organic substance such as sugars, carbohydrates, amino acids, organic acids, and the rest of the fat is causing microorganisms can grow and thrive. This review contains information biosurfactant production using media processing palm oil and its derivatives by using Pseudomonas aeruginosa to obtain a high yield rhamnolipida. The optimum fermentation conditions to produce biosurfactant rhamnolipida is pH 6.8, 37 ° C, agitation 200 rpm and aeration of 70% or 2L / min. Rhamnolipida biosurfactant application is bioremediation which has the advantages of improving the ability to remove crude oil/oil from the ground / marine so that capture more.Biosurfaktan adalah suatu senyawa yang berguna untuk mengurangi tegangan permukaan cairan dihasilkan oleh mikroorganisme. Biosurfaktan ini memiliki sifat biodgradable yang ramah lingkungan dan tidak beracun. Limbah pengolahan minyak sawit berupa air buangan yang berasal dari kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan lumpur separator yang memiliki substansi organik yang berharga seperti senyawa gula, karbohidrat, asam amino, asam organik, dan sisa lemak yang menyebabkan mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang. Review ini memuat informasi produksi biosurfaktan menggunakan media limbah pengolahan minyak sawit dan turunannya dengan menggunakan Pseudomonas aeruginosa untuk mendapatkan rhamnolipida yield tinggi. Kondisi fermentasi optimum untuk memproduksi biosurfaktan rhamnolipida adalah pH 6,8, suhu 37oC, agitasi 200 rpm,dan aerasi 70% atau 2L/menit. Aplikasi biosurfaktan rhamnolipida adalah bioremediasi yang mempunyai keunggulan meningkatkan kemampuan mengeluarkan minyak bumi dari tanah/laut sehingga pengambilan minyak lebih optimum

    Kajian Produksi Dan Proses Biosurfaktan Rhamnolipida Dari Limbah Industri Minyak Sawit Dan Turunannya Menggunakan Pseudomonas Aeruginosa

    Get PDF
    Biosurfactant is a useful compound to reduce the surface tension of the liquid produced by microorganisms. Properties of biosurfactants are biodgradable, environmentally friendly, and non-toxic. Palm oil mill effluent is formed of waste water from condensate stew, hydrocyclone water, and sludge separator which has a valuable organic substance such as sugars, carbohydrates, amino acids, organic acids, and the rest of the fat is causing microorganisms can grow and thrive. This review contains information biosurfactant production using media processing palm oil and its derivatives by using Pseudomonas aeruginosa to obtain a high yield rhamnolipida. The optimum fermentation conditions to produce biosurfactant rhamnolipida is pH 6.8, 37 ° C, agitation 200 rpm and aeration of 70% or 2L / min. Rhamnolipida biosurfactant application is bioremediation which has the advantages of improving the ability to remove crude oil/oil from the ground / marine so that capture more.Biosurfaktan adalah suatu senyawa yang berguna untuk mengurangi tegangan permukaan cairan dihasilkan oleh mikroorganisme. Biosurfaktan ini memiliki sifat biodgradable yang ramah lingkungan dan tidak beracun. Limbah pengolahan minyak sawit berupa air buangan yang berasal dari kondensat rebusan, air hidrosiklon, dan lumpur separator yang memiliki substansi organik yang berharga seperti senyawa gula, karbohidrat, asam amino, asam organik, dan sisa lemak yang menyebabkan mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang. Review ini memuat informasi produksi biosurfaktan menggunakan media limbah pengolahan minyak sawit dan turunannya dengan menggunakan Pseudomonas aeruginosa untuk mendapatkan rhamnolipida yield tinggi. Kondisi fermentasi optimum untuk memproduksi biosurfaktan rhamnolipida adalah pH 6,8, suhu 37oC, agitasi 200 rpm,dan aerasi 70% atau 2L/menit. Aplikasi biosurfaktan rhamnolipida adalah bioremediasi yang mempunyai keunggulan meningkatkan kemampuan mengeluarkan minyak bumi dari tanah/laut sehingga pengambilan minyak lebih optimum

    Review Pemanfaatan Design Expert untuk Optimasi Komposisi Campuran Minyak Nabati sebagai Bahan Baku Sintesis Biodiesel

    Get PDF
    Pencampuran berbagai jenis minyak nabati untuk sintesis biodiesel merupakan salah satu upaya pencarian sumber energi alternatif terbarukan. Campuran berbagai macam minyak nabati lebih potensial karena ketersediaannya masih melimpah dan kurang dimanfaatkan. Campuran minyak nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku antara lain: minyak jarak pagar, minyak nyamplung, dan minyak jelantah. Komposisi campuran ditentukan dan dioptimasi menggunakan metode simplex lattice design dengan total campuran tertentu. Data yang akan didapat yaitu data pengaruh masing-masing campuran minyak terhadap penurunan bilangan FFA saat reaksi esterifikasi. Metode simplex lattice design merupakan salah satu metode yang terdapat di dalam software Design Expert 10.0 yang digunakan untuk optimasi formula pada berbagai jumlah komposisi bahan yang berbeda. Sintesis biodiesel dijalankan berdasar design of experiment yang dihasilkan oleh program Design Expert 10.0. Kegunaan metode simplex lattice design diantaranya: penentuan formula, mengoptimalkan variabel formulasi dan mengetahui jumlah run, menjaga konsentrasi total tetap konstan. ANOVA (Analysis of variance) dilakukan untuk menentukan signifikansi analisis respon antar variabel dan dapat mengetahui model yang disarankan. Desirability merupakan nilai fungsi yang menunjukkan kemampuan program untuk memenuhi keinginan berdasarkan kriteria yang ditetapkan pada produk akhir. Nilai desirability yang semakin mendekati nilai 1,0 menunjukkan kemampuan program untuk menghasilkan produk yang dikehendaki semakin sempurna. Mixing different types of vegetable oils for synthesis of biodiesel is one of the efforts for renewable alternative energy. Mixed oil of vegetable oils more potential because it is not difficult to finding raw materials and not useful yet. Vegetable oils mixture as raw materials used include: Jatropha curcas oil, nyamplung oil and waste cooking oil. The mixed and optimized compositions use the simplex lattice design method with a total mixture. The data to be obtained is the influence data of each mixed oil to decrease of FFA during esterification reaction. Simplex lattice design method is one of the methods available in the software Design Expert 10.0. The designs used to optimize the formula on different amounts of different material compositions. The biodiesel synthesis is run based on the experimental design produced by the Expert Design 10.0 program. The use of lattice simplex method design: determination formula, optimizing formulation variable and total number of runs, keeping total concentration constant. ANOVA (Analysis of variance) to determine the significance of response analysis among variables and can know the suggested model. Desirability is a method that shows the program's ability to meet the criteria specified in the final product. The desired value that is critical to the desired product improvement program is so perfect
    corecore