9 research outputs found

    Pendugaan Fungsi Penawaran Normatif Untuk Komoditas Palawija Berdasarkan Pemanfaatan Pola Tanam Optimal Pada Lahan Kering Di Lombok

    Full text link
    The aim of the research is to reveal the opportunity of increasing regional production in Lombok Island by optimal utilization of dry land, as commodities supply alternative of palawija. The survey was done in dryland area in Lombok, during May-August 1992. The analysis was conducted using linier programming. The results showed that design of optimal cropping patterns were able to increase region's production and income. Moreover, by knowing normative supply of the product, supply of the commodities can be manipulated by using the optimal cropping patterns

    Rantai Pasok Benih Sumber Varietas Unggul Baru Kedelai

    Full text link
    Pengelolaan rantai pasok didalam dunia bisnis telah menjadi konsep yang penting, yaitu proses distribusi. Produksi dan distribusi benih UPBS harus dilakukan dengan optimal memenuhi permintaan dari BPSB, Dinas, BBI, dan BPTP dengan memenuhi enam tepat (jumlah, varietas, waktu, tempat, mutu, dan harga). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses rantai pasok varietas unggul kedelai dan kontribusi ekonominya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sampai saat ini rantai pasok varietas unggul kedelai yang dilakukan pengelola benih sumber masih sebatas pada rantai 1 dan 2 yaitu suplier (UPBS Balitkabi dan BPSB) dan distributor (Direktorat Perbenihan) sementara untuk rantai retail (penangkar) dan customer (petani), UPBS Balitkabi tidak dapat memantau karena kewenangan ada di BPTP, BBI. Produksi benih sumber UPBS memberikan kontribusi cukup besar dalam mendukung ketersediaan pasok benih normal, dengan produksi benih BS sebesar 6,05 ton mencukupi untuk program PAT 1,7 juta hektar. Namun demikian untuk sampai menjadi benih sebar perlu adanya pengawalan sampai rantai paling bawah (petani), sehingga benih tidak digunakan diluar sasaran untuk konsumsi misalnya

    Pelacakan Posisi Tag RFID Menggunakan Algoritma Genetika

    Full text link
    Paper ini akan membahas tentang cara melacak posisi tag RFID berdasarkan nilai RSSI yang dideteksi oleh reader terhadap tag. Beberapa tag referensi sebagai acuan digunakan untuk menghasilkan posisi perkiraan dari tag yang dilacak. Algoritma Genetika digunakan untuk menyeleksi dan mengambil posisi terbaik dari beberapa posisi perkiraan. Metode ini digunakan untuk mencari optimalisasi posisi terbaik dari beberapa posisi perkiraan tag yang dilacak. Algoritma Genetika ini menggunakan persamaan jarak Euclidian. Dengan membandingkan posisi Aktual dan posisi yang dihasilkan oleh Algoritma Genetika Maka kesalahan posisi dapat dicari. Sistem pelacakan ini digunakan untuk mencari posisi tag yang berada di jalur pergerakan. Namun, meskipun begitu tetap ada perbedaan (error) posisi walaupun kecil. Nilai RSSI yang diambil oleh RFID reader cukup berpengaruh dalam terbentuknya posisi-posisi perkiraan. Semakin baik nilai RSSI yang diperoleh maka posisi tag yang dihasilkan akan menjadi lebih akurat

    Peluang Pengembangan Kacang Tanah di Lahan Kering Nusa Tenggara Timur

    Full text link
    Peluang pengembangan kacang tanah di lahan kering Nusa Tenggara Timur. Potensi pertanian lahan kering di Nusa Tenggara Timur (NTT) cukup luas sekitar 1.528.308 ha dan di daerah ini cocok untuk dikembangkan kacang tanah. Tanaman kacang tanah masih dibudidayakan secara subsisten sehingga perlu diidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam upaya pengembangannya. Penelitian dilakukandi Kabupaten Sumba Timur pada musim tanam 2015 dengan cara ‘Rapid Rural Appraisal (RRA)\u27. Metode analisis data yaitu analisis SWOT, tabulasi dan tingkat daya saing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kesesuaian lahan untuk kacang tanah total nilai bobot (TNB=2,0)dan biomassa kacang tanah termanfaatkan untuk pakan (TNB=1,1) menjadi faktor penguat internal pengembangan kacang tanah di NTT. Sedang penguat eksternalnya adalah pasar kacang tanah sudah terbentuk (TNB = 2,3) dan permintaan kacang tanah tinggi (1,6). Meskipun ada penghambat seperti faktor benih kacang tanah bermutu rendah (TNB=1,2) dan ada ancaman seperti faktor kekeringan (TNB=1,2), tetapi pengaruhnyalebih kecil dibanding penguat dan potensi sumberdaya yang dimiliki. Strategi pengembangan yang digunakan adalah (1) pengelolaan USAhatani yang saat ini harus dilakukan lebih intensif dengan penggunaan VUB kacang tanah dan teknologi tanam, (2) peningkatan skala USAhadengan memanfaatkan lahan-lahan kosong dan peningkatan indeks pertanaman (IP). Komoditas kacang tanah dapat berkompetisi dengan jagung dan sorgum dan peningkatan daya saingnya mudah dilakukan dengan penggunaan VUB kacang tanah yang telah tersedia sesuaidengan agroekologi dan preferensi petani di NTT. Nilai ekonomi dalam pendapatan komoditas kacang tanah saat ini berkontribusi sebesar 30% terhadap pengeluaran keluarga dan berpeluang dapat ditingkatkan

    Seroprevalensi Antibodi Newcastle Disease (ND) pada Itik di Desa Temuasri, Sempu, Banyuwangi

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi titer antibodi ND pada itik di Desa Temuasri Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Deteksi antibodi ND diperiksa dengan uji Hemaglutinasi (HA) dan Hambatan Hemaglutinasi (HI). Penelitian menggunakan desain penelitian non-eksperimental dengan metode survei deskriptif. Kegiatan penelitian ini mengambil 72 sampel darah itik di Desa Temuasri Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi dengan metode cross-sectional. Serum dipisahkan dari bekuan darah, kemudian serum dipindahkan ke dalam microtube. Sebelum melakukan uji HA dan uji HI, sampel harus diberi perlakuan dengan menggunakan Red Blood Cell (RBC) 100% dan diinaktifasi ke dalam waterbath pada 56oC selama 30 menit, tujuannya untuk menghilangkan aglutinin non-spesifik dan menonaktifkan reaksi non-spesifik serum. Uji HI positif ketika menunjukkan pengendapan eritrosit berbentuk titik pada dasar sumuran micoplate. Hasil penelitian ini menunjukkan 20 (27.77%) dari 72 sampel positif ND

    Kemampuan Daya Saing Kacang Hijau di Tingkat Usahatani pada Lahan Salin (Studi Kasus di Desa Gesik Harjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban)

    Full text link
    Di Indonesia, kacang hijau umumnya dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau memiliki peran strategis karena memiliki keunggulan agronomis dan ekonomis. Budidaya kacang hijau di lahan salin dengan karakteristik salinitas tinggi dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi kacang hijau serta pendapatan usahatani. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan daya saing dan dampak ekonomi usahatani kacang hijau di lahan salin. Penelitian dilaksanakan di Desa Gesik Harjo, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban pada bulan Maret 2020. Data yang dikumpulkan meliputi deskripsi usahatani kacang hijau, pendapatan serta daya saing usahatani kacang hijau dan tanaman pangan lain di lokasi penelitian. Salinitas lahan di Desa Gesik Harjo berdampak terhadap produktivitas lahan sehingga menyebabkan penurunan hasil panen kacang hijau sebesar 55-61%. Hal ini berakibat pada penurunan pendapatan usahatani kacang hijau sampai 50% bila dibandingkan dengan usahatani kacang tanah, dengan B/C ratio 0,9 dan daya saing lebih rendah. Namun, dengan B/C ratio mendekati 1 dan harga kacang hijau di pasaran cukup tinggi, daya saing kacang hijau di Gesik Harjo berpeluang untuk ditingkatkan apabila produksinya meningkat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan, antara lain peningkatan kapasitas petani dalam pengelolaan lahan salin, penggunaan varietas unggul toleran salin dan penerapan perbaikan teknik budidaya kacang hijau

    Seroprevalensi Antibodi Newcastle Disease (ND) pada Itik di Desa Temuasri, Sempu, Banyuwangi

    Full text link
    Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi titer antibodi ND pada itik di Desa Temuasri Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi. Deteksi antibodi ND diperiksa dengan uji Hemaglutinasi (HA) dan Hambatan Hemaglutinasi (HI). Penelitian menggunakan desain penelitian non-eksperimental dengan metode survei deskriptif. Kegiatan penelitian ini mengambil 72 sampel darah itik di Desa Temuasri Kecamatan Sempu Kabupaten Banyuwangi dengan metode cross-sectional. Serum dipisahkan dari bekuan darah, kemudian serum dipindahkan ke dalam microtube. Sebelum melakukan uji HA dan uji HI, sampel harus diberi perlakuan dengan menggunakan Red Blood Cell (RBC) 100% dan diinaktifasi ke dalam waterbath pada 56oC selama 30 menit, tujuannya untuk menghilangkan aglutinin non-spesifik dan menonaktifkan reaksi non-spesifik serum. Uji HI positif ketika menunjukkan pengendapan eritrosit berbentuk titik pada dasar sumuran micoplate. Hasil penelitian ini menunjukkan 20 (27.77%) dari 72 sampel positif ND
    corecore