12 research outputs found

    HUBUNGAN REGULASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN CYBERBULLYING PADA REMAJA DI SMP PGRI KASIHAN BANTULYOGYAKARTA

    Get PDF
    Latar Belakang:Remaja merupakan masa transisi pola identifikasi dari masa kanak-kanak hingga menjadi dewasa dari masa remaja dapat menunjukan hal yang negatif dari perilaku yang kasar dapat berupa membuat masalah kenakalan remaja ini seperti yang dinamakan cyberbullying hal ini dapat menimbulkan dampak yang cukup membahayakan diri sendri dan orang lain karena cyberbullying ini akan secara langsung berdampak pada psikis, fisik, maupun sosial bagi remaja dampak yang langsung ditimbulkan pada remaja tersebut seperti penurunan kualitas hubungan dengan teman sebaya, menurunnya harga diri, kecemasan emosional, penggunaan obat terlarang serta bunuh diri oleh karena itu penanganan pada hal ini dapat dilakukan dengan cara regulasi diri yang merujuk pada pengkontrolan terhadap diri sendiri, terutama untuk menjaga diri untuk pada jalur yang sesuai standar yang diinginkan. Tujuan: Mengetahuinya hubungan regulasi diri dengan kecendrungan cyberbullying pada remaja di SMP PGRI Kasihan Bantul Yogyakarta MetodePenelitian:Hasil uji korelasi menggunakan Kendall-Tau dengan pendekatan cross sectional dan teknik sampling menggunakan total sampling, didapatkan hasil nilai p sebesar 0,000 (p-value <0,005), maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hasil Penelitian:Regulasi diri pada remaja paling banyak yaitu kategori 47 (53.5%) responden. Cyberbullying paling banyak yaitu kategori rendah 71 (80.7%). Ada hubungan yang signifikan antara variabel regulasi diri dengan kecendrungan cyberbullying pada remaja di SMP PGRI Kasihan Bantul Yogyakarta Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara variabel regulasi diri dengan kecenderungan cyberbullying pada remaja di SMP PGRI Kasihan Bantul Yogyakarta. Kata Kunci :Cyberbullying, Regulasi Diri, Remaja

    PARTISIPASI MASYARAKAT LOKAL DALAM KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI WILAYAH TARAKAN, KALIMANTAN UTARA

    Get PDF
    Salah satu aspek penting dari pembangunan berkelanjutan adalah partisipasi masyarakat lokal yang mengikuti. Di daerah perkotaan, partisipasi seperti itu diperlukan dalam konservasi hutan mangrove untuk mendukung pengembangan daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya konservasi yang dilakukan hutan bakau oleh masyarakat lokal yang berada di daerah perkotaan. Metode yang digunakan adalah studi kasus, di mana pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menerapkan  pengetahuan  ekologi traisional dan  mendirikan  institusi  sehingga  pelestarian  mangrove tetap  terjaga. Pemerintah kota dan perusahaan lokal juga memainkan peran dengan mendukung upaya-upaya dibuat oleh komunitas loka

    PENGARUH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA KARYAWAN PABRIK KELAPA SAWIT DI PT. DSN

    No full text
    This research is based on the importance of applying occupational health and safety to employees of palm oil mills, It is worth noting that by providing awareness to factory employees about occupational health and safety will improve the performance of these employees.The purpose of this research is to know the characteristics of factory employees in the production section and the influence of occupational health and safety on the performance of employees of palm oil mills production parts.The time and place of this research was conducted on December 2 to December 21, 2020 and took place at PT. DSN and located in Muara Wahau District. The research method used is quantitative by using the dissemination of statement questionnaires with variables of health, safety, and employee performance. Researcher data processing techniques use validity tests, reliability tests, and multiple linear regression analysis through spss 22 applications.From the results of research activities that have been conducted by researchers obtained data that shows that there is a positive and significant influence between occupational health and safety variables to the performance variables of factory employees

    Implementasi Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Sekitar Kegiatan Kehutanan

    No full text
    Kualitas pelaporan belum sepenuhnya memenuhi Pedoman Kepmen LH Nomor 45/2005 terutama format laporan dan subtansi pelaporan. Realisasi jenis dampak yang wajib dikelola dan dipantau kategori “baik”. Tingkat capaian implementasi kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak lingkungan pada kategori “cukup baik” Implementasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan belum optimal disebabkan oleh permasalahan koordinasi dan komitmen perusahaan, fokus kebijakan sektoral (PHPL dan Proper), jadwal dan kapasitas laboratorium, kapasitas pengetahuan dan kompetensi staf serta tidak ada umpan balik/koreksi. Penilaian pelaksanaan RKL-RPL oleh Instansi Lingkungan Hidup belum optimal disebabkan oleh permasalahan jumlah, kapasitas pengetahuan dan kompetensi staff. Evaluasi terhadap beberapa dampak hasil pemantauan masih memenuhi ketentuan/standar ilmiah.&nbsp; laju erosi kategori “Kelas III” atau “TBE sedang”. Kualitas air sungai sebesar 93,33% kategori “memenuhi BML” dan 6,67% kategori “telah melampaui BML”. Parameter air pada tingkat kritis “rendah” (68,89%). Indeks Pencemaran (IP) 66,67% tercemar “ringan” (IP 2,11–3,23) dan 33,33% kondisi “baik” (IP 0,29-0,84). Parameter air sungai yang tidak memenuhi BML meliputi timbal, DO, CaCO3, nitrit. Indeks keanekaragaman Shannon–Wiener vegetasi termasuk kriteria “tinggi”. Indeks keanekaragaman Shannon–Wiener fauna termasuk kriteria “sedang”. Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener untuk plankton termasuk kriteria stabilitas komunitas biota sedang atau kualitas air tercemar sedang, sebaliknya untuk bentos termasuk kriteria stabilitas komunitas biota rendah atau kualitas air tercemar berat. Rekruitmen tenaga kerja lokal sebesar 90% atau meningkat 29,57% dari sebelum operasional

    Valuasi Jasa Ekosistem Hutan Tropis di Kalimantan Timur dengan Metode Benefit Transfer: Ecosystem Services Valuation for East Kalimantan Tropical Forest by Using Benefit Transfer Method

    No full text
    Ekosistem hutan hujan tropis merupakan sumber kehidupan dan penghidupan bagi masyarakat Kalimantan Timur. Sayangnya keberadaan hutan di Kalimantan Timur sering hanya dilihat dalam perspektif ekonomi saja. Untuk itu perlu adanya studi untuk mengetahui nilai manfaat jasa ekosistem yang dimiliki oleh hutan tropis di Kalimantan Timur secara menyeluruh bukan hanya aspek ekonomi saja, tetapi juga aspek ekologis dan sosial. Dengan tujuan itulah, penelitian ini dilakukan. Metode valuasi yang digunakan adalah metode benefit transfer dengan memanfaatkan database valuasi jasa ekosistem TEEB (The Economics of Ecosystems and Biodiversity), serta data luasan hutan Kalimantan Timur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai total ekonomi (Total Economic Value/TEV) ekosistem hutan tropis di Kalimantan Timur adalah sebesar 90.806.238.765 USD/tahun. Nilai TEV tersebut mencakup nilai manfaat jasa pendukung sebesar 0,24%, jasa penyediaan sebesar 45,11%, jasa pengaturan sebesar 17,31%, dan jasa kultural sebesar 37,34%

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Bandotan (Ageratum Conyzoides Lin) Terhadap Escherichia Coli, Propionibacterium Acnes, dan Streptococcus Sobrinus

    No full text
    Daun bandotan (Ageratum conyzoides Lin) merupakan salah satu tanaman yang digunakan sebagai obat tradisional daun bandotan mempunyai berbagai khasiat, salah satunya sebagai antibakteri Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek antibakteri ekstrak daun bandotan terhadap pertumbuhan bakteri Propionumbacterium acnes, Escherichia coli, dan Streptococcus mutan. Simplisia daun bandotan diekstrak menggunakan etanol pada suhu kamar, kemudian dilakukan pemekatan ekstrak menggunakan vacuum rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak kasar. Analisis fitokimia dilakukan untuk mengidentifikasi golongan senyawa metabolit sekunder yang meliputi flavonoid, alkaloid, tanin, saponin terpenoid dan steroid. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 100, 200, 400, dan 600 µg/well untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum. Chlorampenicol digunakan sebagai kontrol positif dan aseton sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian dinyatakan bahwa ekstrak daun bandotan mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, saponin, tannin, dan steroid. Sedang alkaloid dan terpenoid tidak terdeteksi. Hasil pengujian aktivitas antibakteri eksrak etanol daun bandotan berpotensi sebagai bahan antibakteri dengan KHM pada E.coli antara100-200 µg/well dan pada P. acne dan S. Sobrinus di bawah 100 µg/well

    Studi Sosial, Ekonomi dan Budaya Desa Benhes Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur

    Full text link
    Desa Benhes merupakan desa pedalaman di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat Desa Benhes yang meliputi demografi desa, ekonomi dan budaya masyarakat desa. Kondisi demografi desa adalah jumlah penduduk 988 jiwa, sex rasio 1,06; kepadatan penduduk 40,93 jiwa/Km2, usia produktif 52,02%, mayoritas beragama Katolik, mata pencaharian utama penduduk petani sawit dan karyawan Perusahaan, dan pengangguran 28,40%. Kondisi ekonomi masyarakat desa adalah rata-rata pendapatan per keluarga perbulan Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 3.000.000,-, kepemilikan lahan berdasarkan warisan dan beli dari orang lain, serta terbatasnya sarana dan prasarana ekonomi. Kondisi budaya masyarakat desa adalah mayoritas penduduk Suku Dayak Wehea, adat istiadat yang berlaku adalah adat istiadat Dayak Wehea, serta tempat yang dilindungi adalah goa leseq, goa peapug, goa ngeong dan goa balaqla

    Studi Sosial, Ekonomi dan Budaya Desa Batu Kajang Kecamatan Malinau Selatan Hilir, Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara

    Full text link
    Desa Batu Kajang merupakan desa pedalaman yang perkembangannya menurun akibat beberapa Perusahaan kayu di sekitar wilayah desa berhenti beroperasi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat Desa Batu Kajang yang meliputi demografi desa, ekonomi dan budaya masyarakat desa. Kondisi demografi desa adalah jumlah penduduk 441 jiwa, sex rasio 1,18; kepadatan penduduk 5,99 jiwa/Km2, usia produktif 61,22%, mayoritas beragama Kristen, mata pencaharian utama penduduk petani/peladang, pertumbuhan penduduk minus (-) 2,22%, dan pengangguran 10,10%.Kondisi ekonomi masyarakat desa adalah rata-rata pendapatan Rp 1.067.700,-/bulan, kepemilikan lahan berdasarkan warisan dan beli dari orang lain, serta kesempatan bekerja 74,19% dan kesempatan berusaha 4,52%. Kondisi budaya masyarakat desa adalah mayoritas penduduk Suku Dayak Kenyah, adat istiadat yang berlaku adalah adat istiadat Dayak Kenyah, serta pengelolaan desa dipimpin oleh Kepala Desa dan Ketua Adat
    corecore