7 research outputs found

    Diversity of Waterbirds in the Sebuku Strait Kotabaru, South Kalimantan

    Full text link
    This research is to determine the diversity of waterbirds in the Sebuku Strait (Pulau Laut Timur and Pulau Sebuku), Kotabaru, South Kalimantan. Communities of waterbirds identified in the mangrove forest (HM); rice paddies and ponds (Sw-Ta); wetlands and ponds (Ra-Te); open land, savannas, and shrublands (LT-PR-SB), beach front and strait (TPT-Se). The Research used point methods or point of abundance and exploration in the habitat types, at 6:00 - 11:00 pm (morning) and 1:00 - 6:00 pm (afternoon) in March until May 2014. Analysis the type of habitat, name of the species, and number of waterbirds were identified. Around the Sebuku Strait were found 28 species of 9 families waterbirds. Diversity of waterbirds around Sebuku Strait was high (H \u27= 3.237). It was found various families of waterbirds, i.e. family of Ardeidae (11 species), Alcedinidae (4 species), Anatidae (2 species), Anhingidae, Ciconiidae, Fregatidae, Rallidae, Recurvirostridae, and Scolopacidae (1 species). Sixteen species protected by government regulations No. 7 of 1999, only one species in Appendix I CITES (Convention on International Trade in Endangered Species)

    Evaluation of Avifauna Species Found in the Area of PT Arutmin Indonesia-NPLCT, Kota Baru, South Kalimantan

    Full text link
    Avifauna is a biological aspect, which is easy to use as a decision making to arrange the development of the mining-product port area on postmining. The objective of the research was to evaluate composition of avifauna species in the area of PT Arutmin Indonesia – NPLCT based on the presence or the residence, the preference to the habitat type, the dominant diet, and the propagation indicator. Evaluation was conducted through grouping the field data or published databased on such four parameters and comparing to the references. Among 57 avifauna species in the area, 39 are resident, because they were always found in all observations. A single species is an endemic to Kalimantan. Five other species may be migrants originating relatively far from the research area. Avifauna was likely to prefer secondary forest to other habitat types. Based on dominant diet, there were frugivore, granivore, insectivore, carnivore, nectarivore, omnivore, and piscivore. Various nests were found and those reflected opportunity the birds to propagate in the are

    Jenis Burung di Area Reklamasi PT Adaro Indonesia yang Direvegetasi Tahun 1996/1997

    Full text link
    The species richness of birds had been documented in an observation period, but this preliminary data was inadequate.Additional data were needed so the result could be utilized as a standard to measure the success of reclamation and revegetation. The aim of the research was to update the species richness of birds inthe ex-coal-mining area reclaimed and revegetatedin 1996/1997 andto compare bird species among observation periods (PP).The birds were observed in 3 PPsthrough observation plot andwalking survey in the habitat type of acasia forest (HA), sengon forest (HS), trembesi forest (HT), mixed forest (HC), shrub - bush (SB), open land – grasses (LTPR), andwaters (PA). Bird status was categorized in accordance with valid regulations. Overall 76 bird species were found, but the number fluctuated in every PP. There were47 species in PP-1,62 in PP-2, and61 in PP-3. Of 76 species, 16 speciesare protected by PP 7/1999; 2 speciesare vulnerable, 3 are near threatened, andothers are least-concern species according to IUCN; 5 speciesare in Appendice II andothers are non-appendiceaccording to CITES; and36speciesare likely to be residents.Species andthe number of birds in the revegetated area of 1996/1997 were not as much as those of the primary (undisturbed) forest, but could be used as a minimumstandard for the other reclamation and revegetationareasin the concession of PT Adaro Indonesi

    Validitas Buku Saku Malvaceae di Kawasan Mangrove Desa Sungai Bakau Berbasis 3d Pageflip

    Full text link
    Malvaceae atau kapas merupakan tumbuhan pohon atau perdu yang sering ditemui di berbagai kawasan yang ada Indonesia. Pengembangan buku saku dengan potensi lokal dianggap mampu menjadi penunjang sumber belajar yang berbasis potensi lokal. Perkembangan 3D Pageflip banyak dipakai sektor pendidikan dan menghasilkan sumber pembelajaran menarik minat dan motivasi bagi pengguna. Tujuan penelitian yaitu Mendeskripsikan validitas buku saku Famili Malvaceae di Kawasan Desa Sungai Bakau Kab. Tanah Laut; Penelitian dilakukan di program studi Pendidikan Biologi FKIP ULM Banjarmasin. Metode Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara sistematis menggunakan teknik sampling dan dilanjutkan dengan pengembangan bahan ajar melalui evaluasi formatif uji Tessmer. Validasi dilakukan oleh 2 orang ahli yang merupakan dosen pengampu mata kuliah Botani Tumbuhan Tinggi di Pendidikan Biologi FKIP ULM Banjarmasin. Penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap uji pakar (expert review). Hasil penelitian menunjukkan, bahwa validitas Buku Saku Famili Malvaceae berbasis 3D Pageflip yang dikembangkan diperoleh total skor rata-rata 89,47% (sangat valid)

    Etnobotani Hanjuang di Desa Sabuhur Kabupaten Tanah Laut sebagai Buku Ilmiah Populer

    Full text link
    Etnobotani merupakan ilmu tentang mempelajari pemanfaatan suatu tumbuhan oleh masyarakat, adat, atau suku bangsa tertentu. Potensi local sekitar lingkungan dapat dijadikan sumber belajar, khususnya tumbuhan dalam lingkup etnobotani. Hanjuang memiliki penyebaran dan manfaat di Desa Sabuhur. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji etnobotani Hanjuang di Desa Sabuhur, mengetahui validitas, serta kepraktisan isi buku yang dikembangkan sebagai Buku Ilmiah Populer. Metode pada penlitian dengan pendekatan deskriptif untuk mendeskripsikan kajian etno-botani Hanjuang dengan melakukan wawancara menggunakan teknik snowball sampling dan penelitian pengembangan menggunakan evaluasi formatif Tessmer melalui tahapan self evaluation, expert review dan one to one. Hasil penelitian menunjukkan 6 kajian etnobotani yaitu Hanjuang merupakan tumbuhan perdu (botani) yang digunakan masyarakat Desa Sabuhur sebagai obat hipertensi (farmakologi), serta sebagai tanaman hias yang ditanam di pekarangan rumah (ekologi). Hanjuang digunakan sebagai bahan untuk upacara adat mandi-mandi pengantin (sosioantropologi), dan bisa dijual sebagai tanaman hias (ekonomi). Penamaan hanjuang sebagai ‘pawang'  dipercaya dapat menangkal makhluk halus (linguistik). Hasil pengembangan Buku Ilmiah Populer pada expert review dari dua validator memiliki Validitas Sangat Valid dengan persentase 94,7% dan hasil kepraktisan isi dari tiga orang mahasiswi Pendidikan Biologi FKIP ULM Banjarmasin yang telah menempuh mata kuliah Etnobotani dan lulus dengan nilai A mendapatkan  persentase 93,0% dengan kriteria Sangat Baik. &nbsp

    Kajian Keanekaragaman Famili Papilionaceae di Kawasan Mangrove sebagai Buku Saku Berbasis 3D Pageflip

    Full text link
    Papilionaceae adalah satu dari banyak keanekaragaman hayati di Indonesia, yang mempunyai ciri buah polong, mempunyai sistem pertumbuhan berbentuk perdu, herba, pohon hingga membelit, kebanyakan ditemukan berbentuk pohon dan membelit, sangat mudah diamati karena memiliki tipe buah dengan adanya sifat-sifat dan karakteristik pada bunganya. Tujuan penelitian ini yaitu (1) Mendeskripsikan keanekaragaman spesies Papilionaceae mangrove Desa Sungai Bakau, (2) Mendeskripsikan validitas buku saku 3D Pageflip keanekaragaman spesies Papilionaceae mangrove Desa Sungai Bakau, (3) Mendeskripsikan kepraktisan buku saku 3D Pageflip keanekaragaman spesies Papilionaceae mangrove Desa Sungai Bakau. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan pengembangan evaluasi formatif Tessmer (1998) dibatasi hanya pada alur pengembangan (1) self evaluation; (2) expert review; dan (3) one-to-one. Hasil pengamatan menunjukkan, bahwa keanekaragaman spesies Papilionaceae ditemukan 6 spesies, yaitu: Crotalaria pallida, Clitoria fragrans, Derris trifoliata, Grona triflora, Desmodium heterocarpon, dan Canavalia cathartica. Hasil validitas Buku Saku spesies Papilionaceae berbasis 3D Pageflip didapatkan skor rata-rata 91,67% termasuk dalam kategori sangat valid dan hasil uji kepraktisan isi Buku Saku spesies Papilionaceae berbasis 3D Pageflip didapatkan skor rata-rata 86,90% dengan kriteria sangat praktis
    corecore