34 research outputs found
ANALISA DAN DESAIN MODEL SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI
Keadaan sistem informasi perpustakaan yang ada di Universitas Islam Indragiri sudah menggunakan pemrograman web based akan tetapi anggota perpustakaan belum dapat melihat dan melakukan proses meminjam koleksi buku secara online. Aplikasi ini hanya menampilkan informasi aturan simulasi perpustakaan secara umum. Sehingga perlu dilakuka analisa dan desain sistem informasi perpustakaan yang sesuai dengan misi perpustakaan UNISI, yaitu memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna perpustakaan, baik pengguna internal maupun eksternal perpustakaan, dengan memberikan pelayanan secara online sehingga koleksi yang ada pada perpustakaan dapat diakses kapan saja dan dimana saja tanpa terpengaruh jarak, ruang dan waktu yaitu dengan memanfaatkan teknologi jaringan internet, maka tujuan ini dapat direalisasikan dengan membangun infrastruktur yang mendukung akses internet. Jika dibandingkan dengan Sistem Desktop, Sistem Web Base tidak memiliki batasan waktu dan tempat untuk mengaksesnya. Maka dari itu perlu adanya sebuah rancangan sistem perpustakaan yang baru. Pada penelitian ini hanya melakukan analisis dan perancangan model sistem informasi perpustakaan, belum dilakukannya implementasi sistem perpustakaan. Maka dari itu penelitian ini hanya bertujuan untuk analisis dan perancangan model sistem perpustakaan. Kata Kunci: Desain Model, Perpustakaan, Universitas Islam Indragiri
Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa Kab Sidrap 1974-2018
Penelitian Penelitian ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah dan perkembangan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa di Kelurahan Benteng, Kecamatan Biranti, Kabupaten Sidrap. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang menjelaskan sesuatu berdasarkan perspektif sejarah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Al Urwatul merupakan pondok pesantren tertua di Kabupaten Sidrap. Penelitian ini juga mengungkapkam faktor penyebab didirikannya Pondok Pesntren ini yaitu : Kurangnya sekolah berlatar belakang agama, masih kentalnya kepercayaan animisme, dan adanya cita-cita para
tokoh agama dan pendidik.
Kata Kunci : Pondok Pesantren, tertua, tokoh agama,Kabupaten Sidra
Malino: Kota Perdamaian dan Kawasan Wisata di Gowa 1946-2002
Abstract
This study aims to find out the general picture of Malino as a conference and tourist venue that started from 1946 to 2002, and also explained the background of the Malino conference in Tinggimoncong Sub-district. This research uses a historical research method consisting of four stages, namely heuristic (searching and collecting sources), source criticism (internal criticism and ektern), interpretation (source interpretation) and historiography (historical writing). Methods of data collection is done by conducting field research consisting of interviews and collecting archives and related literature. This study is a historical research with qualitative descriptive approach, so that in the process of research using research methods in accordance with historical scientific rules consisting of several stages. The stages are heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The results of this study indicate that Malino as a place of conference and tourist attractions, in 1946 was the beginning of Malino serve as the venue for the establishment of NIT conferences by the Dutch colonial, then in the reform era between 2001 and 2002 there are at least two important activities of peace negotiations Poso conflict and the Maluku conflict also held in Malino where the negotiations reached a peace agreement between the conflicting parties. In addition to Malino as a place of peace as well as a tourist area where since 1975 Malino serve as a tourist destination in South Sulawesi, where Malino as a natural tourist destination and cultural and historical tourism
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament (TGT) Dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Sejarah Siswa Kelas X MIA 1 SMAN 7 Gowa
Pembelajaran sejarah sampai saat ini masih banyak menggunakan
pembelajaran tradisional, baik ceramah atau eksplanasi. Dalam
pembelajaran sejarah yang hanya memaparkan materi dengan ceramah
dirasa kurang efektif, karena peserta didik sulit untuk mengerti dan
memahami materi. Penelitian Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Teams Games Tournament (TGT) Dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil
Belajar Sejarah Siswa Kelas X MIA 1 SMAN 7 Gowa merupakan Penelitian
Tindakan Kelas (Classroom Action) yang bertujuan untuk mengetahui
peningkatan motivasi dan hasil belajar sejarah siswa kelas X MIA 1 SMAN
7 Gowa setelah menerapkan model pembelajaraan Kooperatif Teams
Games Tournament (TGT). Subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas X
MIA 1 SMAN 7 Gowa yang berjumlah 24 orang dengan 10 orang siswa lakilaki dan 14 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus
dengan 3 kali pertemuan pada masing-masing siklus melalui 4 tahapan,
yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi
tindakan; (4) refleksi tindakan. Pengumpulan data motivasi belajar
dilakukan dengan pengisian angket motivasi dan observasi langsung
selama penelitian, sedangkan pengumpulan data terkait hasil belajar
dilakukan dengan pembagian lembar pretest diawal pertemuan dan lembar
post test di akhir pertemuan. Hasil penelitian terkait motivasi belajar siswa
menunjukkan bahwa pada siklus I rata-rata motivasi siswa berada pada
kategori sedang yakni 70.17% dan pada siklus II rata-rata motivasi belajar
siswa berada pada kategori tinggi yakni 81.00%. Hasil penelitian terkait
hasil belajar siswa menunjukkan bahwa sebelum penerapan model
pembelajaran TGT rata-rata hasil belajar siswa berada pada kategori sangat
rendah dengan skor 43.33%. Pada siklus 1 rata-rata hasil belajar siswa
berada pada kategori rendah dengan skor 53.75%. Dan pada siklus II ratarata hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi dengan skor 80.83%.
berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament
(TGT) dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar sejarah siswa kelas X
MIA 1 SMAN 7 Gowa.
Kata Kunci : Motivasi Belajar, Hasil Belajar, Teams Games Tournament
(TGT
Pasar Tradisional Padang Sappa Kecamatan Ponrang Kabupaten Luwu (2002-2017)
Penelitian dan penulisan ini bertujuan utuk mengetahui latar belakang berdirinya Pasar Padang Sappa, mengetahui perkembangan Pasar Padang Sappa serta dampak keberadaan Pasar Padang Sappa bagi masyarakat.
Metode yang digunakan untuk mengkaji permasalahan dalam penelitian ini adalah metode sejarah, yang meliputi beberapa tahapan yaitu, heuristik (mencari dan engumpulkan sumber), kritik sumber (kritik ekstern dan intern, interpretasi atau penafsiran sumber, dan isoriografi (penulisan sejarah). Metode pengumpulan
data dilakukan dengan cara melakukan penelitian lapangan (wawancara) dan
mengumpulkan sumber arsip.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang berdirinya Pasar
Padang Sappa karena adanya konflik sosial yang terjadi tahun 2000, sehingga pasar
tersebut dipindahkan sementara di Lapangan Sepak Bola Padang Sappa. Karena
lokasi lapangan yang memang tidak memadai untuk berjualan, pemerintah akhirnya
menemukan lokasi pasar baru di Padang Sappa samping Kantor Polres Ponrang
dan memindahkan pasar tersebut pada tahun 2002. Dalam perkembangan Pasar
Padang Sappa kondisi fisik pasar yang awalnya menggunakan tenda-tenda darurat,
saat ini telah menggunakan tempat yang layak untuk melakukan transaksi jual-beli
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Keberadaan Pasar Padang Sappa ini dapat memberikan dampak ekonomi, sosial dan budaya yaitu sebagai sumber pendapatan daerah, sebagai penyedia lapangan pekerjaan dan sumber penghasilan bagi masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Pasar Tradisional Padang Sappa resmi dipindahkan pada tahun 2002 dan mulai dijadikan
tempat jual-beli. Pasar Tradisional Padang Sappa muncul sebagai pasar kecamatan yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya..
Kata Kunci : Pasar, Padang Sappa, Ponran
Aksi Perampokan Pada Masa DI/TII Di Jeneponto/Takalar (Jentak) Tahun 1950-1960
Tulisan ini mengkaji tentang aksi perampokan pada masa DI/TII di Jeneponto/Takalar (Jentak) tahun 1950-1960. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Jeneponto/Takalar Memasuki periode tahun 1950-1960 DI/TII berhasil menguasai Kewedanan Jeneponto/Takalar. Masyarakat masih menjunjung tinggi Budaya Siri’ na Pacce (malu dan pedih) serta stratifikasi sosial. Adapun stratifikasi sosial yang ada di Jeneponto-Takalar (Jentak) yakni: Karaeng (Bangsawan), Daeng / To Maradeka (orang merdeka), Ata (Budak). Selain itu masyarakat Jeneponto/Takalar (Jentak) bertahan hidup dengan mengusahakan pertanian dan persawahan. Hanya saja kondisi keamanan daerah dan pemerintahan yang tidak stabil sebagai akibat dari gerakan DI/TII. Keadaan ini dimanfaatkan oleh beberapa pelaku perampokan untuk melakukan aksi perampokan yang menjadikan sebagai sumber penghasilan. Hal ini berdampak terhadap kondisi sosial, ekonomi dan pemerintahan Jeneponto/Takalar. Masyarakat dalam hal ini paling banyak dirugikan, masyarakat kehilangan harta dan benda berharganya bahkan kehilangan nyawa. Selain itu masyarakat mengalami dampak psikis yakni trauma karna aksi perampokan yang disertai kekerasan. Pemerintah pun turut merasakan dampak aksi perampokan tersebut karena kerap kali barang milik negara juga dirampok, pegawai pemerintahan pun merasa ketakutan. Akibatnya kondisi pemerintahan tidak terkontrol. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah, yakni: heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi . Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian lapangan terdiri dari wawancara (Gallarrang, anggota O.P.R., keluarga anggota DI/TII dan tokoh agama) dan mengumpulkan sumber arsip (arsip Jeneponto dan arsip Sulawesi) serta literatur-literatur yang berhubungan.
Kata Kunci : Aksi Perampokan, Masa DI/TII, Kewedanan Jeneponto/Takala
Yayasan Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat Sulawesi Selatan 1989-2017
Penelitian ini membahas tentang Yayasan Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat Sulawesi Selatan (YKPM) Sulsel adalah Non-governmental organizations (NGO) yang secara umum mengkaji terkait permasalahan-permasalahan sosial dan melakukan pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan
pembangunan khususnya di Sulawesi Selatan. YKPM sendiri lahir dari realitas yang terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, yakni kekangan pemerintah Orde Baru dari segi sosial dan ekonomi dimana sangat membutuhkan pengembangan dan pemberdayaan. Dengan kondisi sosial dan politik maka
terbentuk YKPM dengan program-program terkait permasalahan-permasalahan sosial terkait partisipasi masyarakat, perempuan, anak, dan kondisi sosial yang membutuhkan pengkajian dan pengembangan. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan penelitian historis (Historical
Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, mengumpulkan tulisan tentang YKPM dari berbagai bentuk berita, arsip, profil dari YKPM, beberapa buku diantaranya: Taktik Politik Gratis (Audit Sosial Pendidikan dan Kesehatan Gratis Berbasis Komunitas di Kota Makassar), Meretas Kebijkan Program Pro Rakyat (pembelajaran Audit Sosial dan Partisipasi Warga dalam Pembangunan di Kota Makassar), Ketika Pembangunan Berpihak (Meretas Kebijakan
Program Pro Rakyat), Menuju Masyarakat Partisipatif, dan Pengembangan Masyarakat wacana dan Pratik. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah.
Kata Kunci : Hak Asasi Manusia, Lembaga Swadaya Masyarakat, Yayasan Pengkajian Pemberdayaan Masyaraka
Pemukiman Baru Penduduk Liwu Ke Desa Gu-Lakudo 1969-1977
Tulisan ini menjelaskan tentang latar belakang pemindahan penduduk Liwu ke Desa Gu Lakudo, proses pemindahan dan dampak dari pemindahan penduduk Liwu ke Desa Gu-Lakudo. Hasil penelitian menunjukkan latar belakang pemindahan penduduk Liwu ke Desa Gu-Lakudo yaitu pada tahun 1969-1977 yang dilakukan oleh pemerintah khususnya pemerintah Kabupaten Buton. Dengan adanya pemindahan tersebut maka seiring dengan berjalannya pemerintahan Desa Gu�Lakudo mengalami perkembangan baik dalam sistem pemerintahan, perkembangan jumlah penduduk dan infrastruktur sosial serta perekonomian yang setiap tahun mengalami peningkatan
dari tahun 1969-1977. Dengan adanya perkembangan maka terdapat pula dampak yang ditimbulkan dalam pembetukan Desa yaitu mempercepat pelayanan untuk masyarakat, pembangunan semakin nampak serta kesejahteraan sosial masyarakat semakin meningkat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Program Rsettlement Desa: Kajian Tentang Pemindahan Penduduk Liwu ke Desa Gu-Lakudo pada tahun 1969-1977 telah mengalami kemajuan diberbagai bidang seperti sosial, ekonomi, politik dan budaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu heuristic (mencari dan pengumpulan sumber), kritik sumber (kritik ekstern dan kritik intern), interpretasi (penafsiran sumber), dan
historiografi (penulisan sejarah). Metote pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan penelitian lapangan (wawancara) dan pustaka.
Kata Kunci: Program Resettlement Desa, lakudo, Buton Tengah