21 research outputs found

    UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DAN KEBUGARAN JASMANI MELALUI OLAHRAGA DI BALAI DESA KEDUNGDOWO KECAMATAN ARJASA SITUBONDO

    Get PDF
    Olahraga merupakan pusat aktivitas fisik yang berperan sebagai upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani.  Olahraga tersebut harus dilakukan secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui upaya yang diinginkan masyarakat dalam upaya penigkatan kesehatan & kebugaran dan hasil yang didapatkan oleh masyarakat setelah mengikuti program latihan. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah deskripsi dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Kedungdowo. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalan untuk memasyarakatkan Senam Kebugaran Jasmani mastarakat dan menghasilkan instruktur senam  yang memiliki bakat dalam bidang senam. Selain itu pengabdian masyarakat ini juga dilakukan untuk memberdayaan masyarakat dengan membuat rutinitas pelaksanaan senam krbugaran jasmani secara berkelanjutan yang bertujuan untuk peningkatan kebugaran pada masyarakat  khususnya bapak-bapak kerabat desa Kedungdowo. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat melakukan olahraga untuk meningkatkan kesehatan dan meningkatkan kebugaran

    PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU MA SARJI AR RASYID UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian ini dilatarbelakangi permasalahan mitra yang diidentifikasi meliputi 1) Umumnya para guru merasa enggan  untuk mengurus kenaikan pangkat/golongan karena persyaratan yang dirasa berat;  2) Guru kurang paham cara membuat karya ilmiah yang sesuai dengan standar; dan 3) Guru tidak tahu bagaimana cara mempublikasikan karya ilmiah. Adapun solusi yang ditawarkan ialah memberikan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah bagi guru MA Sarji Ar Rasyid. Target luaran pengabdian ini berupa jasa pelatihan berupa informasi bagi guru MA terkait penulisan karya tulis ilmiah dan publikasi artikel ilmiah. Melalui kegiatan pengabdian yang telah dilakukan memiliki tiga hal yang ditingkatkan yaitu ; 1) memperdalam pengetahuan guru tentang karya tulis ilmiah, 2) mengenalkan dan menggalakkan kegiatan menulis artikel ilmiah di jurnal untuk meningkatkan kompetensi profesionalisme guru dan 3) memotivasi guru untuk mulai mempublikasikan karya tulis ilmiah berupa artikel ilmiah di jurnal. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu memberikan pemahaman tentang karya tulis ilmiah, alasan mengapa guru harus membuat karya ilmiah, konsep karya tulis ilmiah, dan proses menulis karya ilmiah. Selanjutnya para guru mendapatkan materi tentang cara mempublikasikan karya tulis ilmiah beserta tahapan-tahapannya. Peserta diminta membuat karya ilmiah sebagai tindak lanjut kegiatan pengabdian berikutnya

    PENINGKATAN KUALITAS PRODUKSI KERUPUK PULI TEMPE MENGGUNAKAN ALAT PENGERING BUATAN USAHA KECIL INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN DAWUHAN KECAMATAN SITUBONDO

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mencarikan solusi bagi permasalahan mitra yang mengalami kesulitan untuk mengeringkan kerupuk tempe dalam kondisi cuaca mendung/ hujan. Alat pengering (oven) yang dirancang oleh team pelaksana kegiatan dapat membantu proses pengeringan dalam kondisi sinar matahari  yang kurang mendukung pengeringan yang optimal. Dengan menggunakan alat pengering (oven), produktivitas kerupuk tempe selama cuaca mendung atau hujan meningkat sekitar 200 % dibandingkan dengan produksi kerupuk  tempe  tanpa menggunakan oven. Oven hasil rancangan ini menggunakan bahan bakar gas dengan teknologi yang cukup sederhana sehingga mudah dioperasikan oleh mitra sebagai tindak lanjut kegiatan pengabdian berikutny

    PEMANFAATAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI CAMPURAN MEDIA TANAM, PENANAMAN BIBIT (POLIATHES TUGEROSA) DI DESA TAMBAK UKIR

    Get PDF
    Pelaksanaan memperbaiki efisiensi pakan dan manajemen gizi ayam petelur merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas dalam budidaya ayam petelur. Efisiensi pakan dapat ditingkatkan dengan memperhatikan asupan nutrisi yang tepat, komposisi ransum yang baik, dan penggunaan bahan pakan yang berkualitas. Manajemen gizi ayam petelur mencakup pemberian pakan dengan jumlah dan jenis yang tepat, serta pengelolaan air minum yang baik. Penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik-teknik ini dapat meningkatkan produksi telur dan kualitas telur, serta mengurangi biaya produksi. Oleh karena itu, pelaksanaan memperbaiki efisiensi pakan dan manajemen gizi ayam petelur dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi peternak dalam meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan pengelolaan bisnis peternakan ayam petelu

    PENGELOLAAN POJOK BACA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PENDIDIKAN DAN MINAT MEMBACA MAHASISWA

    Get PDF
    Salah satu layanan dan sarana proses pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan proses pendidikan. Perpustakaan berupa sebuah tempat menyimpan,mengelolah dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan pemakaiannya sebagi sumber informasi dalam pembelajaran. Perpustakaan adalah istitusi pengelolaan koleksi karya tulis, karya cetak dan karya rekaman secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian , pelestarian, informasi dan rekreasi para pustaka. Literasi merupaka keterampilan penting dalam hidup, sebagian besar proses pendidikan bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya litersai yang tertanam pada diri mahasiswa mempengaruhi tingkat keberhasilan mendasar dalam praktik literasi dalah kegiatan embaca, keterampilan mebaca merupam fondasi untuk mempelajari berbagai hal lainnya. Salah satu pengelolaan pojok baca di STKIP PGRI Situbondo diruang pelayanan mahasiswa mampu merupakan tempat yang efisien dan strategis untuk menumbuhkan motivasi pendidikan dan minat membaca mahasiswa untuk Alumni dan dosen. Kegiatan pengelolaan pojok baca diruang pelayanan mahasidswa di STKIP PGRI Situbondo mendapat sambutan baik dari mahasiswa serta dosen, alumni dan tamu yang lagi berkunjung ke kampus STKIP PGRI Situbondo, Keadaan ini dilihat dari kahadiran dipojok baca yang hampir 30% setiap harinya yang membaca buku refernsi di pojok baca dipelayanan

    PENINGKATAN KREATIVITAS MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN POLA DASAR BAJU DI DESA KEDUNGDOWO

    Get PDF
    Training on making basic patterns of clothing is an activity designed to develop human resources through a series of activities for identification, assessment and a planned learning process. This training activity is expected to make the community more active, innovative, and creative in honing their abilities or potential. The method of implementing this activity is through socialization and training on making basic patterns of clothes for mothers and young women in Kedungdowo Village to have skills in making basic patterns of clothes and increasing community creativity. The result of this activity is the increased creativity of the people of Kedungdowo Village in making basic patterns of clothes and sewing or making fashion products and applying them to themselves and others. Thus, they can open a home-based business by receiving sewing/makeup services, so that they can help the family economy. The expected outcome is the development of business management into independent community activity unit

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PQ4R UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN PELAKU-PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA KELAS VIII-A SMP NEGERI 2 MLANDINGAN

    No full text
    Low activity and student learning outcomes can be caused by the experience of students working on social studies questions which they think are difficult, difficult and difficult because they do not understand a concept. The PQ4R cooperative learning model is used to help students remember what they read. With these reading skills, each student will enter a scientific world that is full of charm, understands the treasures that develop many other skills that are very useful for achieving success in life. Skilled reading activities will open up broad knowledge, gates to deep wisdom, and expertise in the future. In the implementation in cycle II, the results of student activity observations showed an increase. This can be seen in the activity of students who experienced a fairly high increase compared to the observations made in cycle I, namely there was an increase of 1.9%, namely 85.98% in the observation of student activity in cycle I to 87.88% although it was not too high an increase in learning activities, but This is sufficient to prove that the learning activities of class VIII-A students in social studies subjects are active. Student learning outcomes have met the standard of learning completeness ≥ 85% classical completeness, in cycle I there are 16 with a classical completeness percentage of 63.63% of students completing classically while in cycle II there is an increase in students who complete up to 20 children with a completeness percentage of 90, 91%.Rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh pengalaman siswa saat mengerjakan soal IPS yang menurut mereka susah, sulit dan sukar karena mereka belum paham terhadap suatu konsep. Model pembelajaran kooperatif PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang mereka baca. Dengan keterampilan membaca itu setiap siswa akan memasuki dunia keilmuan yang penuh pesona, memahami khasanah yang banyak mengembangkan berbagai ketrampilan lainnya yang amat berguna untuk kelak mencapai sukses dalam hidup. Aktivitas membaca yang terampil akan membukakan pengetahuan yang luas, gerbang kearifan yang dalam, serta keahlian di masa yang akan datang.Pada pelaksanaan pada siklus II ini hasil observasi keaktivan siswa menunjukan adanya peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada aktivitas siswa yang mengalamipeningkatan yang cukup tinggi dibandingkan pada observasi yang dilakukan pada siklus I yaitu ada peningkatan sebesar 1,9% yaitu 85.98% pada observasi keaktifan siswa siklus I menjadi 87,88% walaupun tidak terlalu tinggi peningkatan aktivitas belajar  namun hal ini cukup membuktikan bahwa aktivitas belajar siswa kelas VIII-A pada mata pelajaran IPS aktif. Hasil belajar siswa sudah memenuhi standar ketuntasan belajar ≥85% ketuntasan klasikal, pada siklus I terdapat 16 dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 63,63% siswa tuntas secara klasikal sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan siswa yang tuntas mencapai 20 anak dengan presentase ketuntasan sebesar 90,91%

    MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN KETUNTASAN BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA KELAS VII MATA PELAJARAN EKONOMI PADA MATERI POKOK TINDAKAN EKONOMI SMP NEGERI 1 PANJI KABUPATEN SITUBONDO SEMESTER GANJIL

    No full text
    Peer Tutor Cooperative Learning utilizes peers to act as a learning information center for other students, whose approach strategy is to form groups. Students are expected to more easily accept and understand subject matter from their more capable peers. This study aims to determine whether the Peer Tutor Cooperative Learning will improve student learning outcomes. This type of research is a classroom action research conducted at SMPN 1 Panji, Situbondo Regency. This research was conducted by researchers who act as economics teachers. This research is focused on class VII-F odd semester with 32 students. The application of the peer tutor cooperative learning model with the basic competence of identifying economic action based on economic motives and principles in various daily activities carried out at SMP Negeri 1 Panji has been quite successful. This can be seen from the enthusiasm and activeness of students during the learning process, and the test results obtained by students increased from the results of the test before the action with the cycle I test. Learning before the classical learning completeness action was 62.50%, while the results of the cycle learning test I achieved classical mastery of 96.88%. And the learning activities of class VII-F students can increase. This can be observed in the percentage of the average score of meetings, namely meeting I 54.2%, meeting II 69.22%, and meeting III 85.31%. This shows that the peer tutor cooperative learning model can improve students' understanding of economic actions, motives and principles so as to improve learning outcomes. Based on the research results, it can be concluded that with Peer Tutor Cooperative Learning can improve student learning outcomes.Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya memanfaatkan teman sebaya untuk dapat berperan sebagai pusat informasi belajar bagi peserta didik yang lain, yang strategi pendekatannya dengan membentuk kelompok. Peserta didik diharapkan akan lebih mudah menerima dan memahami materi pelajaran dari teman sebayanya yang lebih mampu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya akan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMPN 1 Panji Kabupaten Situbondo. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru Ekonomi. Penelitian ini difokuskan kepada kelas VII-F semester ganjil dengan jumlah peserta didik sebanyak 32 orang. Penerapan model pembelajaran kooperatif Tutor Sebaya dengan kompetensi dasar mengidentifikasi tindakan ekonomi berdasarkan motif dan prinsip ekonomi dalam berbagai kegiatan sehari-hari yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Panji ternyata cukup berhasil. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme dan keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan hasil tes diperoleh siswa semakin meningkat dari hasil tes sebelum tindakan dengan tes siklus I. Pembelajaran sebelum tindakan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 62,50%, sedangkan pada hasil tes belajar siklus I mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 96,88%. Dan pada aktivitas belajar siswa kelas VII-F ini dapat meningkat. Hal tersebut dapat diamati pada persentase skor rata-rata pertemuan yaitu pertemuan I 54,2%, pertemuan II 69,22%, dan pertemuan III 85,31%. Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif Tutor Sebaya dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap tindakan, motif dan prinsip ekonomi sehingga mampu meningkatkan hasil belajarnya. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didi

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADUDENGAN KOMPETENSI DASAR MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN ANTARA KELANGKAANSUMBER DAYA DENGAN KEBUTUHAN MANUSIA YANG TID

    No full text
    The research was conducted from April 20th until May 30th 2015 with the research object was students of Class VIII-C as many as 28 students. The design of this study is a Hopkins scheme model, with 4 phases, that wew planning, action, observation and reflection. Data collection technique which used in this study were observation, interviews and tests. Data analysis in this study used a qualitative descriptive analysis. The results of this study showed an increase in student’s learning activity and student’s learning outcomes. Student’s learning activities before the action was quite active criteria. From the analysis of student’s learning activity on the first cycle obtained 78.57% and the percentage of daily tests on the first cycle obtained classical mastery 78.57%. This shows that the implementation of Numbered Head Together (NHT) learning model in the first cycle was not successful, and then this study would be continued to the second cycle. Student’s learning activity in the second cycle was in the active category with the percentage of 86.11%, while the analysis of daily tests on the second cycle obtained classical mastery 85.71%. The achievement of students on daily tests showed that Numbered Head Together (NHT) learning model have been successful and have been able to bring students to increase their learning outcomes. It can be concluded that the learning models which used by teachers greatly affect to student’s learning activity learning outcomes. It can be proven in the implementation of Numbered Head Together (NHT) learning model in Integrated Social Science Subject on Class VIII-C State Junior High School 1 Jangkar Situbondo, which has achieved the classical mastery.Penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal 20 April sampai dengan 30 Mei 2015 dengan obyek penelitian siswa kelas VIII-C sebanyak 28 siswa. Desain penelitian ini adalah model skema Hopkins, dengan mengguanakan 4 fase, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan tes. Analisis data penelitian ini menggunakan analisa deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran sebelum tindakan memenuhi kriteria cukup aktif. Dari hasil analisis aktivitas siklus I diperoleh persentase 78,57% dan ulangan harian pada siklus I diperoleh ketuntasan klasikal 78,57% Hal ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran menggunakan model pembelajaran dengan pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada siklus I belum berhasil maka dilanjutkan pada siklus II. Hasil pembelajaran siklus II, aktivitas belajar siswa berada dalam kategori aktif dengan persentase 86.11%, sedangkan analisis ulangan harian pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 85,71%. Keberhasilan siswa pada ulangan harian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran yang digunakan oleh guru sangat mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dalam penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada mata pelajaran IPS Terpadu siswa kelas VIII-C SMP Negeri 1 Jangkar Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2015/2016 yang telah mencapai ketuntasan secara klasikal

    UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (MENCARI PASANGAN) PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KEGIATAN EKONOMI KELAS VII SMP SUNAN AMPEL SODUNG SUKOREJO

    No full text
    This study adapted the Hopkins scheme model with 4 phases, planning, action, observation and reflection. To obtain data in this research, researcher used observation, interview and tes. Student’s learning activity observation result show the good enough improvement of this matter is visible from observation result which student activity executed at cycle I that is equal to 72,73% with the good criterion, and atobservation execution of at cycle of II being active student be promoted n very good that is equal to 92,42 %. This matter also prove that with the applying of Strategy of Study of Index of Card Match ( Searching Couple) is very good applied at student of class VII specially lesson IPS, At execution of cycle I followed by 22 student. Daily restating of cycle I show complete learn the student reach 72,73% Conclusion obtained by its result at execution of cycle I not yet succeeded hence research continued at cycle 11. Result of daily restating analysis at cycle 11 obtained complete of klasikal of equal to 86,36 % with the student efficacy of at daily restating indicate that the study with the Strategy of Study of Index of Card Match succeeding and have earned to bring the student ofresult learn which progressively mount and also shown complete learn individually with the average value > 70 and by klasikal > 80 % ketercapaian. Pursuant to research result and analyse the solution which have been conducted, inferential hence that with the applying of Strategy of Study of Index of Card Match activity and result of learning student of elementary subject IPS interest of economic activity of Anomalous class VII SMP Sunan Ampel Sodung Sukorejo Situbondo on 2014/2015 academic year is be promoted.Desain penelitian ini adalah model skema Hopkins dengan mengguanakan 4 fase, yaitu perencanaan, aksi/tindakan, observasi dan refleksi. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan tes. Hasil observasi aktivitas siswa menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi yang aktivitas siswa yang dilaksanakan pads siklus I yaitu sebesar 72,73% dengan kriteria baik, dan pada pelaksanaan observasi pada siklus II aktivitas siswa meningkat sangat baik yaitu sebesar 92,42 %. Hal ini juga membuktikan bahwa dengan penerapan Strategi Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan) sangat baik diterapkan pada siswa kelas VII khususnya pada mata pelajaran IPS, Pada pelaksanaan siklus I yang diikuti oleh 22 siswa. Ulangan harian siklus I menunjukkan ketuntasan belajar siswa mencapai 72,73% Kesimpulan yang diperoleh hasilnya pada pelaksanaan siklus I belum berhasil maka penelitian dilanjutkan pada siklus II. Hasil analisis ulangan harian pada siklus II diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 86,36 % dengan keberhasilan siswa pada ulangan harian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan Strategi Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan) berhasil dan telah dapat membawa siswa pada hasil belajar yang semakin meningkat serta ditunjukkan ketuntasan belajar secara individu dengan nilai rata-rata > 70 dan secara klasikal > 80 % ketercapaian. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan Strategi Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan) aktivitas dan hasil belajar siswa mats pelajaran IPS kompetensi dasar kegiatan ekonomi kelas VII SMP Sunan Ampel Sodung Sukorejo Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2014/2015 meningkat
    corecore