2 research outputs found

    PENGARUH PEMBERIAN LISINOPRIL, RAMIPRIL, DAN CAPTOPRIL TERHADAP PROLIFERASI ENDOTHELIAL PROGENITOR CELL (EPC) PENDERITA STABLE CORONARY ARTERY DISEASE (SCAD)

    Get PDF
    Latar Belakang: Lesi atherosklerotik merupakan akibat dari proses inflamasi yang diawali oleh kerusakan endotel. EPC, yang berasal dari sumsum tulang, berpartisipasi dalam perbaikan endotel dan pertumbuhan pembuluh darah baru. Farmakoterapi kardiovaskular telah dibuktikan dapat memperbaiki jumlah dan fungsi EPC pada penderita dengan risiko kardiovaskular dan penyakit kardiovaskular. Banyak studi melaporkan bahwa ACEI memiliki efek yang menguntungkan terhadap EPC yaitu dengan meningkatkan proliferasi dan diferensiasi. Oleh karena itu, kami melakukan penelitian untuk menganalisis efek tiga ACEI yang berbeda terhadap proliferasi EPC secara in vitro. Tujuan: Untuk menganalisis efek pemberian ACEI terhadap proliferasi EPC pada darah tepi penderita penyakit jantung koroner stabil. Metode: Penelitian ini merupakan quasy experimental post-test control group study. Sel mononuklear diisolasi dari darah tepi penderita penyakit jantung koroner stabil dan dilakukan kultur dalam medium CFU-Hill selama 3 hari. Kemudian sampel dibagi menjadi empat kelompok yaitu kelompok captopril, ramipril, lisinopril, dan kelompok kontrol. Tiap kelompok yang diberi perlakuan dibagi lagi menjadi tiga sub kelompok dengan dosis yang berbeda, yaitu 2 μmol/L, 10 μmol/L, dan 50 μmol/L kemudian diinkubasi selama 48 jam. Proliferasi EPC dievaluasi setelahnya dengan MTT cell proliferation assay. Metode imunositokimia dilakukan untuk identifikasi EPC dengan mengevaluasi ekspresi CD34+. Pemeriksaan dan penghitungan CFU-Hill dilakukan untuk mengkonfirmasi karakteristik fungsional EPC. Data dianalisis dengan uji T dua sampel bebas dan ANOVA. Hasil: MTT cell prolifeation assay menunjukkan peningkatan bermakna terhadap proliferasi EPC pada kelompok captopril, ramipril, dan lisinopril dibandingkan dengn kelompok kontrol (0.231 ± 0.013, 0.236 ± 0.002, 0.246 ± 0.018 vs 0.168 ± 0.016, p<0.05). Proliferasi EPC juga berbeda antar kelompok ACEI, dimana efek tertinggi didapatkan pada kelompok lisinopril. Proliferasi EPC pada kelompok lisinopril lebih tinggi daripada kelompok captopril (0.246 ± 0.018 vs 0.231 ± 0.013, p<0.05), lisinopril tidak berbeda bermakna dengan ramipril, dan ramipril tidak berbeda bermakna dengan captopril. Penghitungan CFU-Hill memperlihatkan jumlah tertinggi pada kelompok ramipril, diikuti lisinopril, dan captopril. Pemeriksaan imunositokimia menunjukkan ekspresi positif terhadap CD34. Kesimpulan: ACEI meningkatkan proliferasi EPC pada darah tepi penderita penyakit jantung koroner stabil. Efek tertinggi tampak pada kelompok lisinopril, diikuti kelompok ramipril, dan captopril. Tiap ACEI meningkatkan proliferasi dengan bergantung dosis (dose-dependent)

    Coronary Artery Disease in the Military Setting: Lower Gensini Score in High-Rank Personnel Compared to Low-Rank and Civilian

    Get PDF
    Background: Studies had reported an increasing trend of coronary artery disease (CAD) cases in the military population. However, the severity of the CAD among different military rank is yet to be studied. The Gensini scoring system as a popular and developed objective method to quantify the CAD severity through the coronary an giographic findings. Material and Method: In this retrospective cross-sectional study, researchers consecutively enrol a consecutive total of 171 patients referred to the Indonesian Navy Hospital of Dr Ramelan, who underwent elective coronary angiography from January to June 2019. Researchers divided the study population into three groups of low-rank military personnel, high-rank military personnel, and the civilian. Anthropometric, laboratory finding, and Gensini score were obtained from medical records. Results: This research found that Post-hoc LSD test analysis showed the average score of Gensini Score of high-rank military personnel (18.39 ± 32.71) is significantly lower than both low-rank (32.76 ± 41.84; p=0.031) and civilian (36.08 ± 43.41; p=0.005). Conclusions: High-rank military personnel was found to have lower Gensini score compared to low-rank and civilian
    corecore