18 research outputs found

    Petunjuk Penulisan Naskah

    Full text link

    Determinants of Customer Loyalty for Moslem Fashion: A Study The Largest Moslem Population (Indonesia)

    Get PDF
    The development of the fashion world experienced a significant increase in the last few decades. Indonesia has a huge opportunity in the Muslim fashion sector when compared to other countries, because the majority of the population is Muslim. The Indonesian government realizes that even Indonesia is proclaimed to be a benchmark for world Muslim fashion in 2020. This is very possible considering the Muslim fashion industry in Indonesia has experienced growth since the 1990s based on data from the Organization of the Islamic Conference (OIC). One of the biggest brands in Indonesia is HijUp. This aims to analyze the effect of brand images and online promotion strategy on customer satisfaction and loyalty. The analysis technique used is quantitative approach. The sample in this study were 100 HijUp respondents, using the Maximum Likehood (ML) estimation method. This research uses Structural Equation Modeling (SEM) method with LISREL 8.72 measuring instrument. The results of this study indicate the positive influence of brand image on customer satisfaction and customer loyalty. Furthermore, there is a positive influence of online promotion strategies on customer satisfaction, but there is a negative influence on customer loyalty. Furthermore, there is a positive influence between customer satisfaction and customer loyalty.     Keywords: Brand Image, Online Promotion Strategy, Customer Satisfaction, Customer Loyalty, Fashion Musli

    Karakteristik Fisik, Kimia Dan Sensori Permen Jelly Sari Pepaya (Carica Papaya. L) Dengan Konsentrasi Karagenan-konjak Sebagai Gelling Agent

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui formulasi terbaik dari aplikasi karagenan-konjak terhadap permen jellysari pepaya yang dihasilkan berdasarkan karakteristik fisik (kekerasan, kelengketan dan elastisitas), karakteristik kimia (pH, aw,kadar air dan kadar vitamin C), dan karakteristik sensori (warna, aroma, rasa, tekstur dan overall). Penelitian ini menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu variasi konsentrasi karagenan dan konjak (1,2 ; 1,8 dan 2,4%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi karagenan dan konjak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilaikekerasan (259,584-719,008gf), kelengketan (29,085-62,903 gf), elastisitas (4,599-5,325 mm), pH (3,840-4,117), aw (0,632-0,699),kadar air (18,246-22,448%), dan kadar vitamin C (5,500-13,750 mg/100g). Hasil pengujian karakteristik sensori menunjukan tingkatkesukaan panelis paling tinggi adalah pada permen jelly sari pepaya dengan penambahan variasi konsentrasi karagenan dan konjak1,2% dengan skor 5,233 (agak suka). Keseluruhan karakteristik fisik, kimia dan sensori menunjukan penambahan variasikonsentrasi karagenan dan konjak 2,4 % adalah yang terbaik

    Hubungan Pengetahuan Terhadap Pengelolaan Sampah Organik Dan Non Organik Pada Masyarakat Rw 03 Sumbersari Malang

    Full text link
    UBUNGAN PENGETAHUAN TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK DAN NON ORGANIK PADA MASYARAKAT RW 03 SUMBERSARI MALANGRelated Knowledge of Organic Waste Management and Non-Organic Community RW 03 Sumbersari MalangRohmah Susanto1, Nur Lailatul M2, Riza Pahroni31, 2)Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang3)Alumni Mahasiswa Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah MalangJl. Bendungan Sutami 188A Malang 65145*)e-mail: [email protected] kota secara sederhana diartikan sebagai sampah-sampah organik maupun non organik yang dibuang oleh masyarakat dari berbagai lokasi di kota tersebut. Sumber sampah pada umumnya berasal dari Perumahan dan pasar. Memilah sampah mulai dari rumah atau lingkungan masing-masing saat ini seharusnya sudah menjadi bagian dari gaya hidup warga. Dengan tumbuhnya kesadaran untuk memilah sampah saja, sebagian persoalan sampah bisa teratasi. Membiasakan masyarakat membuang sampah sesuai jenisnya memang tidak mudah. Sebagai contoh, tong sampah organik berwarna hijau dan non organik di tong berwarna kuning yang ada di beberapa titik di kawasan industri Jakarta Industrial Estate Pulogadung, Jakarta Timur, tetap terisi sampah yang tercampur. Permasalahan sampah merupakan hal yang krusial. Bahkan, sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena dampaknya terkena pada berbagai sisi kehidupan, terutama di kota-kota besar, seperti kota Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan masyarakat terhadap pengelolaan sampah organik dan non organik pada masyarakat. Menggunakan desain penelitian cross sectional dan teknik penetapan sampel cluster random sampling. Hasil pengumpulan data diperoleh pengetahuan baik dan pengetahuan kurang memiliki prosentase nilai yang hampir sama yaitu 38% memiliki pengetahuan baik dan untuk yang berpengetahuan kurang sebesar 36%, sedangkan sisanya memiliki pengetahuan cukup dengan prosentase 26%. Sebesar 8% responden sudah melakukan pengelolaan dengan baik terhadap sampah organik dan non organik, 84 % responden tidak melakukan pengelolaan dengan baik. Dari hasil pengolahan dengan menggunakan koefisien korelasi rank sperman, menunjukkan corelation coeficient sebesar 1,000 dengan nilai signifikan. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan tingkat pengetahuan tentang pengelolaan sampah dengan pengelolaan sampah organik dan non organik. Dari hasil penelitian diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat memahami konsep pengelolaan sampah organik dan non organik, serta mengaplikasikannya pada kehidupan sehari-hari.Kata kunci: pengetahuan, pengelolaan sampahABSTRACTCity rubbish simply interpreted as also non organic that throw away by society from various locations at city. Rubbish source in general come from housing and market. Separate rubbish begins from home or environment each in this time should be part from member life style. With grow it cognizance to separate rubbish, a part rubbish problem can be overcome. Make society accustomed to throws away rubbish appropriate the kind really not easy. For example, green coloured organic dustbin and non-organic at rust coloured barrel exist in several points at industrial areas Jakarta industrial estate Pulogadung, East of Jakarta, and permanent rubbish content that mixed. Rubbish troubleshoot is matter crucial. Even, rubbish can be said as cultural problem because the impact is hitter in various life sides, especially at metropolis, like Malang city. Aim from this research is to detect about the connection of society knowledge towards management of organic rubbish and non-organic in society. This research is using design of cross sectional and stipulating technique sample cluster random sampling. Result of data collecting is got good knowledge and less knowledge has percentage value much the same that is 38% has good knowledge and for the things knowledgeable less as big as 36%, while has enough knowledge with percentage of 26%. As big as 8% respondent has done management well towards organic rubbish and non organic, 84% respondent doesn't do management well. From processing result by using correlation coefficient rank spearman, show that correlation coefficient as big as 1,000 with significant value. Research result shows there is connection of knowledge level about rubbish management with organic rubbish management and non organic. From supposed research result with this research there is society realizes organic rubbish management concept and non organic, with apply it in everyday life

    Molecular Detection of Taura Syndrome Virus Infections in White Shrimp (Litopenaeus Vannamei) and Giant Prawn (Macrobrachium Rosenbergii)

    Full text link
    Giant prawn (Macrobrachium rosenbergii) and vaname shrimp (Litopenaeus vannamei) are types of shrimp that became excellent commodities in the fisheries sector. However, one of the obstacles in the vaname shrimp aquaculture is a disease caused by the infection of Taura Syndrome Virus (TSV). One of the consequence of raising the vaname shrimp in Indonesia is the possibility of spreading TSV infection in another shrimp species. TSV infection in giant prawns in Indonesia has not been reported. The aims of this study were: 1. To determine the resistance of giant prawns toward TSV infection and 2. To detect molecularly using RT-PCR technique the presence of viruses TSV on vaname shrimp or giant prawns infected with 3 different doses (0.05 ml; 0.10 ml and 0.15 ml) of TSV inoculum using a pair of specific primers for TSV 9992F (5\u27-AAG CTT GCG TAG ACA GCC-3\u27) and 9195R (5\u27-TCA AGA ATG GCT TCC TGG-3\u27). The research results showed that vaname shrimp mortality infected by 0.05 ml; 0.10 ml and 0.15 ml TSV inoculums were 14.28%, 42.86%, and 57.14%, respectively. Whereas the giant prawns mortality that were infected using the same dose of TSV inoculums were 0%, 8.33%, and 8.33%, respectively. Positive result was detected molecularly only from haemolymph of vaname shrimp infected using 0.15 ml of TSV inoculum. On the other hand, positive results were detected in pleopod and the gill of vaname shrimp infected using 0.05 ml; 0.10 ml or 0.15 ml of TSV inoculums. In giant prawns, infection using 3 different doses of TSV inoculums causes negative result molecularly. Based on all of the facts, it can be concluded that, giant prawns has the higher resistance to TSV infection than that of vaname shrimp

    Layanan Pemantauan Dosis Tara Perorangan Eksternal di Laboratorium Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Ptkmr – Batan *)

    Full text link
    PENDAHULUANPada saat ini perkembangan pemanfaatan radiasi pengion di berbagai bidang terutama industri dan kesehatan semakin meningkat seiring dengan laju perkembangan pemanfaatan iptek nuklir di berbagai bidang. Pemanfaatan radiasi pengion disamping memberikan manfaat, juga dapat memberikan dampak radiologis atau resiko terkena pajanan radiasi bagi para pekerja selama melaksanakan pekerjaannya. Dalam pemanfaatan radiasi pengion, faktor keselamatan terhadap para pekerjanya harus mendapat prioritas utama. Hal tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) RI No.63 Tahun 2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan terhadap Radiasi Pengion (α,β,γ,x,n), yang umum disebut keselamatan radiasi. Dalam pasal 10 disebutkan bahwa “Pengusaha instalasi harus mewajibkan setiap pekerja radiasi untuk memakai peralatan pemantau dosis perorangan, sesuai dengan jenis instalasi dan sumber radiasi yang digunakan (ayat 1)”. Untuk itu, para pekerja radiasi perlu memakai peralatan pemantau dosis perorangan untuk mendapatkan layanan pemantauan dosis tara perorangan secara rutin terutama dari sumber radiasi eksternal, sehingga dosis yang diterima oleh para pekerja radiasi selama menjalankan pekerjaannya dapat diketahui. Sedangkan pada ayat 2 disebutkan bahwa “Peralatan pemantau dosis perorangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus diolah dan dibaca oleh instansi atau badan yang telah terakreditasi dan ditunjuk oleh Badan Pengawas”. Laboratorium Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan (LKKL) – Unit Keselamatan, Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional merupakan laboratorium penguji yang telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (LP-206-IDN) dan ditunjuk oleh Badan Pengawas (BAPETEN)

    Upaya Keluarga Untuk Mencegah Penularan Dalam Perawatan Anggota Keluarga Dengan Tb Paru

    Full text link
    Indonesia merupakan negara keempat dengan insiden kasus terbanyak untuk tuberkulosis (TB) paru didunia..Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan case study research, bertujuan untuk memberikan penjelasan tentang upaya keluarga untuk mencegah penularan dalam perawatan anggota keluarga dengan TB Paru. Dari hasil analisa data, didapatkan tiga tema dan tujuh subtema yaitu: (1) Modifikasi lingkungan dengan subtema modifikasi ventilasi yang memadai dan menjaga kebersihan. (2) Upaya memutus transmisi penyakit dengan subtema membuang dahak, pengunaan masker, dan menutup saat batuk. (3) Konsumsi obat dan kontrol rutin ke puskesmas dengan subtema pemantauan dari keluarga dalam minum obat (PMO), serta kontrol rutin ke Puskesmas.Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan Puskesmas dapat menambah dan memodifikasi program penanggulangan tuberkulosis (TB). Selain itu perlu dilakukan pengawasan secara berkala atau kunjungan rumah secara rutin untuk memantau pengobatan dan pencegahan penularan Tuberkulosis (TB) yang dilakukan keluarga di rumah

    When plasma jet is effective for chronic wound bacteria inactivation, is it also effective for wound healing?

    Get PDF
    Purpose: This investigation aimed to compare the effectiveness of two styles of plasma jet treatment (i.e., contact and non-contact styles) for two biological materials, namely, wound related bacteria and acute wounds. Method: An atmospheric plasma jet operated at a frequency of 18.32 kHz and high AC voltage with a peak-topeak voltage of 9.58 kV and a current of 55.2 mA was applied. Argon gas was used as the carries gas of plasma jet generation and was fixed at a flow rate of 1 standard liters per minute (slm).Two biological materials (i.e., wound related bacteria and acute wound) were applied as experimental objects. The sample groups were based on the two styles of plasma jet treatment: contact and non-contact styles. Microbial inhibition zone calculation and macroscopic and histological observations were also performed. Results: This investigation emphasized that the contact and non-contact styles of plasma jet treatment had significantly different effects for wounds and wound-related chronic bacteria. On the one hand, the contact style was visually attractive and more effective for inactivate bacteria. On the other hand, it caused negative effects, such as damaging normal tissue, significantly impeding wound healing and impeding the growing of new epithelial tissue. The non-contact style, however, was less effective at inactivating bacteria; however, it could accelerate wound healing. Conclusion: In the context of wound healing, the non-contact style of plasma jet treatment may be better than the contact style of plasma jet treatment

    Preliminary

    Full text link

    Kebijakan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter Sikap Disiplin di SD IT Salsabila YOGYAKARTA

    Full text link
    .Pendidikan merupakan suatu tolak ukur dalam kemajuan suatu negara. Suatu negara dikatakan maju apabila pendidikan merata dikalangan masyarakat untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat mendukung dalam pembangunan dan kemajuan suatu negara. Oleh sebab itu ada sinegri antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam mencetak kualitas dan karakter yang tinggi, dan ketiga komponen tersebut saling mendukung. Sekolah merupakan lembaga yang paling baik dan stategis dalam menanamkan nilai karakter peserta didik, dalam kegiatan belajar mengajar, budaya sekolah, dan kegiatan pengembangan diri. Melalui kebijakan yang baik akan menumbuhkan kedisiplinan dikalangan sekolah. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini meluputi, 1) bagaimana Upaya kebijakan kepala sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter sikap disiplin di SDIT Salsabila Al-Muthi'in, 2) Apa faktor pendukung dan penghambat Upaya Kepala Sekolah dalam mengembangkan pendidikan karakter disiplin di SDIT Salsabila Al-Muthi'in. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang dilakukan melalui pengamatan, wawacara dan dokumentasi
    corecore