54 research outputs found
Properties and occurrence rates of exoplanet candidates as a function of host star metallicity from the DR25 catalog
Correlations between the occurrence rate of exoplanets and their host star
properties provide important clues about the planet formation processes. We
studied the dependence of the observed properties of exoplanets (radius, mass,
and orbital period) as a function of their host star metallicity. We analyzed
the planetary radii and orbital periods of over 2800 candidates from
the latest data release DR25 (Q1-Q17) with revised planetary radii
based on ~DR2 as a function of host star metallicity (from the Q1-Q17
(DR25) stellar and planet catalog). With a much larger sample and improved
radius measurements, we are able to reconfirm previous results in the
literature. We show that the average metallicity of the host star increases as
the radius of the planet increases. We demonstrate this by first calculating
the average host star metallicity for different radius bins and then
supplementing these results by calculating the occurrence rate as a function of
planetary radius and host star metallicity. We find a similar trend between
host star metallicity and planet mass: the average host star metallicity
increases with increasing planet mass. This trend, however, reverses for masses
: host star metallicity drops with increasing planetary
mass. We further examined the correlation between the host star metallicity and
the orbital period of the planet. We find that for planets with orbital periods
less than 10 days, the average metallicity of the host star is higher than that
for planets with periods greater than 10 days.Comment: 14 pages, 13 Figures, Accepted for publication in The Astronomical
Journa
A new mechanism for negative refraction and focusing using selective diffraction from surface corrugation
Refraction at a smooth interface is accompanied by momentum transfer normal
to the interface. We show that corrugating an initially smooth, totally
reflecting, non-metallic interface provides a momentum kick parallel to the
surface, which can be used to refract light negatively or positively. This new
mechanism of negative refraction is demonstrated by visible light and microwave
experiments on grisms (grating-prisms). Single-beam
all-angle-negative-refraction is achieved by incorporating a surface grating on
a flat multilayered material. This negative refraction mechanism is used to
create a new optical device, a grating lens. A plano-concave grating lens is
demonstrated to focus plane microwaves to a point image. These results show
that customized surface engineering can be used to achieve negative refraction
even though the bulk material has positive refractive index. The surface
periodicity provides a tunable parameter to control beam propagation leading to
novel optical and microwave devices.Comment: 6 pages, 7 figures in RevTex forma
Klasifikasi Perkembangbiakan Plasmodium Penyebab Penyakit Malaria dalam Sel Darah Merah Manusia dengan Menggunakan Support Vector Machine (Svm) di Kota Jayapura-Papua
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasite (sekelompok mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium. Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kulit kuning, kejang, koma, atau kematian. Penelitian ini melakukan klasifikasi perkembangbiakan plasmodium penyebab penyakit malaria untuk membantu proses diagnosa klinis dan analisa secara dini jenis plasmodium falciparum dengan cepat dan akurat yang meliputi interpretasi secara otomatis dari citra warna dermatoskopis. Dengan menerapkan metode Support Vector Machine (SVM) melakukan segmentasi terhadap ciri dan tekstur pada citra darah merah manusia untuk memisahkan sel yang dikategorikan Plasmodium Falciparum untuk diekstraksi cirinya. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit-Rumah Sakit yang ada di Kota Jayapura Propinsi Papua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa perkembangbiakan plasmodium sehingga diharapkan dapat mendiagnosa sejak dini plasmodium falciparum, secara cepat dan hasil penelitian menunjukkan akurasi terbaik adalah 73,33 % dengan menggunakan 120 citra data latih dan 30 citra data uji
Rancang Bangun Sistem Manajemen Pengetahuan Ubi Jalar Berbasis Web Menggunakan Metode Kmslc
Penelitian ini merupakan penerapan sistem manajemen pengetahuan yang dapat digunakan para petani ubi jalar maupun masyarakat luas yang membutuhkan informasi dan pengetahuan tentang budidaya ubi jalar. Kurangnya informasi dan pengetahuan yang petani dapatkan tentang cara budidaya ubi jalar yang baik dapatkan menurunkan tingkat produksi. Sistem ini diharapkan dapat membantu para petani ubi jalar dalam mencari dan mendapatkan pengetahuan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan suatu sistem manajemen pengetahuan berbasis web dalam mengolah pengetahuan. Adapun metode yang digunakan yaitu metode knowledge management system life cycle (KMSLC). Hasil dari penelitian ini dapat mendownload pengetahuan sehingga diharapkan dapat membantu penyuluh dalam transfer pengetahuan ke petani dan memudahkan petani untuk memperoleh pengetahuan mengenai budidaya ubi jalar yang tepat
Knowledge Management System Penyakit Sawit Berbasis Android Menggunakan Pendekatan USAbility Engineering
Banyaknya tanaman kelapa sawit yang terserang penyakit tidak ditanggulangi sedini mungkin, akibat yang ditimbulkannya sangat besar mulai dari penurunan produksi sampai dengan kematian tanaman. Hal ini disebabkan karena banyaknya petani yang belum memahami tentang bagaimana menanggulangi penyakit, disebabkan minimnya pengetahuan petani mengenai cara menanggulangi penyakit pada kelapa sawit. Dalam penelitian ini dikembangkan sistem manajemen pengetahuan yang dapat digunakan oleh petani dalam memperoleh pengetahuan tentang penanggulangan penyakit sawit. Tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan suatu sistem manajemen pengetahuan yang menggunakan smartphone berbasis android dalam mengolah pengetahuan, dengan menggunakan metode Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC), dengan mengadopsi pendekatan USAbility engineering
Klasifikasi Citra Plasmodium Penyebab Penyakit Malaria dalam Sel Darah Merah Manusia dengan Menggunakan Metode Multi Class Support Vector Machine (SVM)
Malaria adalah penyakit kronis dan akut yang disebabkan oleh protozoa dari jenis Plasmodium. Ada 4 spesies yang utama dari jenis plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia, yaitu: Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Yang paling berbahaya dari spesies ini adalah Plasmodium falciparum karena akibatnya bisa fatal dan spesies ini juga yang paling banyak menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem klasifikasi stadium penyakit malaria berdasarkan citra Plasmodium Falciparum. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Perawatan Koya Barat Distrik Muara Tami Kota Jayapura Propinsi Papua dan daerah ini merupakan daerah endemik malaria. Ekstrasi ciri Plasmodium Falciparum menggunakan metode Filter Gabor dan Multi Class SVM dengan menggunakan metode “one-angaints-all” untuk klasifikasi stadium dari penyakit malaria. Hasil penelitian menunjukkan akurasi terbaik adalah 73,33 % dengan 120 citra data latih dan 30 citra data uji berdasarkan parameter dari filter gabor yaitu: N=8, =25°, =0, b=1, ϒ=0,5
Nanoengineering of a Negative-Index Binary-Staircase Lens for the Optics Regime
We show that a binary-staircase optical element can be engineered to exhibit
an effective negative index of refraction, thereby expanding the range of
optical properties theoretically available for future optoelectronic devices.
The mechanism for achieving a negative-index lens is based on exploiting the
periodicity of the surface corrugation. By designing and nanofabricating a
plano-concave binary-staircase lens in the InP/InGaAsP platform, we have
experimentally demonstrated at 1.55 microns that such negative-index concave
lenses can focus plane waves. The beam propagation in the lens was studied
experimentally and was in excellent agreement with the three-dimensional
finite-difference time-domain numerical simulations.Comment: 4 pages, 4 figure
Simulating medium-spectral-resolution exoplanet characterization with SCALES angular/reference differential imaging
SCALES (Slicer Combined with Array of Lenslets for Exoplanet Spectroscopy) is
a 2 - 5 micron high-contrast lenslet-based integral field spectrograph (IFS)
designed to characterize exoplanets and their atmospheres. The SCALES
medium-spectral-resolution mode uses a lenslet subarray with a 0.34 x 0.36
arcsecond field of view which allows for exoplanet characterization at
increased spectral resolution. We explore the sensitivity limitations of this
mode by simulating planet detections in the presence of realistic noise
sources. We use the SCALES simulator scalessim to generate high-fidelity mock
observations of planets that include speckle noise from their host stars, as
well as other atmospheric and instrumental noise effects. We employ both
angular and reference differential imaging as methods of disentangling speckle
noise from the injected planet signals. These simulations allow us to assess
the feasibility of speckle deconvolution for SCALES medium resolution data, and
to test whether one approach outperforms another based on planet angular
separations and contrasts
- …