8 research outputs found

    Penerapan Trainer Interfacing Mikrokontroler dan Internet Of Things Berbasis Esp32 pada Mata Kuliah Interfacing

    Get PDF
    The absence of props remains a constraint on the learning process interfacing subjects where students have difficulty understanding the material obtained, besides because of the lack of microcontroller practice experience, students don't understand how to operate the microcontroller and also because of the lack of basic knowledge about the microcontroller. The design of the microcontroller interface trainer is intended as a teaching aid to help understand microcontroller interfacing using the UART, SPI, and I2C protocols and can be used as an Internet of Things teaching aid to help students practice monitoring and controlling input output on microcontrollers using smartphones over the internet. In designing this trainer, the author had made direct observations on learning activities in interfacing subjects and conducted questions and answers with several students. This trainer uses RFID, RTC and LCD modules as interfacing props that are connected to the ESP32 microcontroller, and there are components in the form of LEDs and potentiometers to practice the concept of the Internet of Things. The GPIO header pins and microcontroller interface pins expansion are also available on this trainer which can be connected with more modules and other components. Modules and components in the design of this trainer are connected with the ESP32 microcontroller in one integrated circuit board so as to provide practicality in its use

    Perancangan Smart Car Menggunakan Speech Recognition Berbasis Arduino Uno

    Full text link
    Kemajuan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi khususnya mikrokontroler semakin hari semakin meningkat, sehingga mendorong terjadinya arus globalisasi. Perkembangan tersebut tumbuh secara pesat tidak hanya dari bidang komputer saja, selain itu manfaat dari kemajuan teknologi komputer saat ini dapat kita rasakan dalam bidang komputer yang memiliki peranan sangat penting dalam dunia teknologi informasi dan berfungsi sebagai media yang dapat mengolah kreatifitas, dan imajinasi menjadi bentuk yang nyata. Perusahaan PT Indonesia Nippon Seiki yang bergerak di bidang produksi komponen elektrik kendaraan bermotor roda dua dan empat terus berinovasi dalam menciptakan suatu produk Salah satunya adalah menciptakan sebuah alat yang berfungsi dengan menggunakan perintah suara atau ucapan (Spach Recognition), oleh karena itu dalam penelitian ini akan membuat suatu alat speech recognition untuk mengendalikan sebuah kendaraan seperti starter pada kendaraan bermotor yang diaktifkan dengan perintah suara. Pada penelitian ini digunakan metode penelitian analisa, metode perancangan dan metode prototype. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mengatasi permasalahan yang dialami pengemudi seperti mempermudah dalam menyalakan mobil, menyalakan lampu utama, dan lampu sein.Kata kunci—Perancangan, Smart Car dan Arduino

    Analisis Potensi Simpanan Karbon Agroforestri Perkebunan Kopi Robusta (Coffea Canephora) di Pegunungan Argopuro, Kabupaten Bondowoso

    Full text link
    Coffee plantation areas have the potential to absorb carbon dioxide in the atmosphere to reduce the greenhouse gas (GHG) emissions. Especially if coffee plantations are developed with forest plants in agroforestry area within  forest management patterns. On the other hand, some coffee agroforestry now, are planted with horticultural crops that can reduce carbon sequestration ability to reduce climate change impact. The objectives of the study are to identify the parameters of the abiotic environment and the potential for carbon storage in robusta coffee agroforestry at Argopuro mountains, Bondowoso Regency. Through the calculation of plant biomass and carbon stock, it is potential to approach the amount of carbon uptake in plants to reduce carbon emissions in the atmosphere. Coffee plantation is one area that can increase carbon sequestration in the atmosphere. The results showed that microclimate parameters at robusta coffeeagroforestry at Argopuro mountains in Bondowoso regency i.e. temperature, air humidity, light intensity has average values of 29.2 oC; 54%; and 2166 lux respectively, then an average of soil pH is 6.00. There were some commonly plants founds in robusta coffee plantation i.e mango trees, avocado trees, dadap trees, pine trees, and more banana plants. Total biomass estimation in robusta coffee plantation area is 144,834 tonnes/ha. The identification of carbon stock show that the robusta coffee agroforestry area with ??2000 m2 can contribute to reduce atmospheric carbon emissions by 72.417 tonnes/ha in Argopuro mountains, Maesan District, Bondowoso Regency. Keywords: Argopuro Mountains; Bondowoso; Carbon stock; Coffee agroforestry; Climate Change

    Penentuan Parameter Kunci Kualitas Air Sungai Bedadung Kabupaten Jember Menggunakan Water Quality Index (Key Determination of Water Quality Parameter in Bedadung River, Jember Regency Using Water Quality Index Method)

    Full text link
    Penentuan parameter kunci dari kualitas air suatu badan air berfungsi untuk mewakili beberapa parameter kualitas air guna menentukan status kualitas airnya. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk menganalisis status kualitas air menggunakan Indeks Kualitas Air dari Kementerian Lingkungan Hidup Mongolia dan memilih parameter kunci kualitas air dengan analisis diskriminan di Sungai Bedadung. Data yang digunakan pada kajian ini berupa parameter fisika-kimia dan mikrobiologi dari perairan Sungai Bedadung. Penelitian ini menggunakan 25 parameter yang diambil dari 5 lokasi pengambilan contoh air pada periode tahun 2016 - 2019. Lokasi pengambilan sampel kualitas air berada di segmen perkotaan yaitu Kecamatan Patrang, Sumbersari, dan Kaliwates. Hasil perhitungan status kualitas air Sungai Bedadung segmen perkotaan menunjukkan nilai 0,70 - 2,00 dalam kategori bersih dan tercemar ringan hingga sedang. Parameter utama dari analisis diskriminan yaitu TSS, kobalt, sulfida, dan klorin. Parameter yang paling tercemar yaitu sulfida dan klorin. Sumber pencemaran klorin dan sulfida di Sungai Bedadung adalah paparan limbah padat domestik. Rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi tingkat pencemaran yang disebabkan oleh sampah yaitu membangun bendungan kecil untuk memudahkan pembersihan sampah pada musim kemarau yang sedang berlangsung serta mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah di Sungai Bedadung

    River water quality assessment in East Java, Indonesia

    No full text
    This study aims to assess the water quality and determine the pollution index of the Bedadung River in the urban-area segment of Jember Regency, East Java. The sampling in the urban segment of Jember was conducted in May 2019 at five different locations, namely Slamet Riyadi Street, Mastrip Street, Bengawan Solo Street, Sumatra Street, and Imam Bonjol Street. The pollution index assessment refers to the Decree of the State Minister for the Environment of Indonesia Republic number 115 of 2003. The analysis showed that the parameters of TDS, TSS, pH, COD, BOD, NH3-N, Co, Cd, Cu, Zn, H2S, Cl–, SO4, oil and fats, MBAS, NO2-N, Fe, Pb, F, Cl2, NO3-N, phenol, and As did not exceed the quality standards. The parameters PO4, CN, total coliform, and faecal coliform were found to breach the quality standards at the 5 water sampling points. Total coliform and faecal coliform were the dominant pollutants in this segment. Therefore, the parameters of PO4, total coliform, and faecal coliform were considered as indicators of pollution arising from domestic and agricultural activities. The pollution index values for the five sampling locations ranged from 7.21 to 8.23. These scores indicate that the Bedadung River section that passes through the urban segment in Jember is classified as being in the moderately polluted category. This preliminary rapid assessment is therefore one of the considerations for the management of water quality in the Bedadung River section that passes through the urban area of Jember

    Penentuan Parameter Kunci Kualitas Air Sungai Bedadung Kabupaten Jember Menggunakan Water Quality Index (Key Determination of Water Quality Parameter in Bedadung River, Jember Regency Using Water Quality Index Method)

    Full text link
    Penentuan parameter kunci dari kualitas air suatu badan air berfungsi untuk mewakili beberapa parameter kualitas air guna menentukan status kualitas airnya. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk menganalisis status kualitas air menggunakan Indeks Kualitas Air dari Kementerian Lingkungan Hidup Mongolia dan memilih parameter kunci kualitas air dengan analisis diskriminan di Sungai Bedadung. Data yang digunakan pada kajian ini berupa parameter fisika-kimia dan mikrobiologi dari perairan Sungai Bedadung. Penelitian ini menggunakan 25 parameter yang diambil dari 5 lokasi pengambilan contoh air pada periode tahun 2016 - 2019. Lokasi pengambilan sampel kualitas air berada di segmen perkotaan yaitu Kecamatan Patrang, Sumbersari, dan Kaliwates. Hasil perhitungan status kualitas air Sungai Bedadung segmen perkotaan menunjukkan nilai 0,70 - 2,00 dalam kategori bersih dan tercemar ringan hingga sedang. Parameter utama dari analisis diskriminan yaitu TSS, kobalt, sulfida, dan klorin. Parameter yang paling tercemar yaitu sulfida dan klorin. Sumber pencemaran klorin dan sulfida di Sungai Bedadung adalah paparan limbah padat domestik. Rekomendasi yang diberikan untuk mengurangi tingkat pencemaran yang disebabkan oleh sampah yaitu membangun bendungan kecil untuk memudahkan pembersihan sampah pada musim kemarau yang sedang berlangsung serta mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah di Sungai Bedadung

    Identifikasi Perilaku Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Pencemaran Air Sungai Bedadung Di Jember, Jawa Timur (Identification of Communities Behavior and Perception on Water Pollution at Bedadung River in Jember, East Java)

    Full text link
    Sungai Bedadung segmen perkotaan digunakan sebagai air baku Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) dan juga berfungsi untuk irigasi pertanian. Sungai Bedadung di bagian segmen perkotaan melalui Kecamatan Patrang, Sumbersari dan Kaliwates. Beban pencemaran di Sungai Bedadung semakin meningkat seiring dengan banyaknya kegiatan masyarakat. Selain dari limbah domestik, sumber pencemaran di Sungai Bedadung juga berasal dari kegiatan pertanian (pupuk dan pestisida), kegiatan industri, pertumbuhan penduduk, limbah organik, dan anorganik. Tujuan dari penelitian yaitu melakukan identifikasi perilaku dan persepsi masyarakat wilayah perkotaan terhadap pencemaran air Sungai Bedadung. Studi ini didasarkan kepada data primer yang dilakukan melalui survey dan wawancara terhadap 400 responden dan data sekunder dari beberapa institusi. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden membuang sampah ke saluran-saluran air dan langsung ke sungai. 75% responden sudah mempunyai WC dengan peresapan untuk pembuangan tinja. Berdasarkan persepsi masyarakat, 58% menilai keadaan Sungai Bedadung saat ini adalah tercemar, hanya 36% yang menyatakan kondisi baik, sedangkan 7% tidak tahu. Persepsi tersebut berdasarkan kondisi air Sungai Bedadung seperti keberadaan sampah, kejernihan air serta bau air. Selain pengelolaan sampah dan sanitasi yang kurang baik, keberadaan industri kecil di sekitar Sungai Bedadung juga memberikan kontribusi terhadap kondisi lingkungan sungai. Guna menjaga kualitas lingkungan Sungai Bedadung, masyarakat dan stakeholder terkait telah melakukan kegiatan pembersihan sungai dari sampah secara kontinyu. Kajian awal ini diharapkan dapat menjadi informasi awal dalam pengelolaan kualitas air sungai berbasis masyarakat secara berkelanjutan

    Identifikasi Perilaku Dan Persepsi Masyarakat Terhadap Pencemaran Air Sungai Bedadung Di Jember, Jawa Timur (Identification of Communities Behavior and Perception on Water Pollution at Bedadung River in Jember, East Java)

    Full text link
    Sungai Bedadung segmen perkotaan digunakan sebagai air baku Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDAM) dan juga berfungsi untuk irigasi pertanian. Sungai Bedadung di bagian segmen perkotaan melalui Kecamatan Patrang, Sumbersari dan Kaliwates. Beban pencemaran di Sungai Bedadung semakin meningkat seiring dengan banyaknya kegiatan masyarakat. Selain dari limbah domestik, sumber pencemaran di Sungai Bedadung juga berasal dari kegiatan pertanian (pupuk dan pestisida), kegiatan industri, pertumbuhan penduduk, limbah organik, dan anorganik. Tujuan dari penelitian yaitu melakukan identifikasi perilaku dan persepsi masyarakat wilayah perkotaan terhadap pencemaran air Sungai Bedadung. Studi ini didasarkan kepada data primer yang dilakukan melalui survey dan wawancara terhadap 400 responden dan data sekunder dari beberapa institusi. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden membuang sampah ke saluran-saluran air dan langsung ke sungai. 75% responden sudah mempunyai WC dengan peresapan untuk pembuangan tinja. Berdasarkan persepsi masyarakat, 58% menilai keadaan Sungai Bedadung saat ini adalah tercemar, hanya 36% yang menyatakan kondisi baik, sedangkan 7% tidak tahu. Persepsi tersebut berdasarkan kondisi air Sungai Bedadung seperti keberadaan sampah, kejernihan air serta bau air. Selain pengelolaan sampah dan sanitasi yang kurang baik, keberadaan industri kecil di sekitar Sungai Bedadung juga memberikan kontribusi terhadap kondisi lingkungan sungai. Guna menjaga kualitas lingkungan Sungai Bedadung, masyarakat dan stakeholder terkait telah melakukan kegiatan pembersihan sungai dari sampah secara kontinyu. Kajian awal ini diharapkan dapat menjadi informasi awal dalam pengelolaan kualitas air sungai berbasis masyarakat secara berkelanjutan
    corecore