3 research outputs found

    SISTEM MONITORING CHARGING STATION MOBIL LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER DAN WEB SERVER

    Get PDF
    Charging station merupakan tempat pengisian energi listrik bagi kendaraan listrik. Sistem charging station yang dimaksud disini dapat berupa Hybrid Power Generation, yang memiliki arti sumber energinya dari listrik jala-jala dan Photovoltaic (PV). Terdapat beberapa proses pengkondisian tegangan dan arus dari sumber menuju bus DC seperti Inverter, charging kontroller dengan MPPT dan DC/DC converter. Berdasarkan prinsip hall effect, sensor tegangan LV 25-P dan sensor arus LA 55-P dari LEM digunakan pada Tugas Akhir ini untuk mengambil data tegangan dan arus di titik yang perlu di monitoring pada charging station. Sistem monitoring di desain menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai analog digital converter, ethernet shield sebagai modul ethernet untuk transmisi data, dan komputer sebagai database server. Data dari sistem monitoring dirancang dapat dilihat dan diakses dalam bentuk halaman web dengan mode real time dan data logger. Untuk data logger disajikan dalam bentuk tabel dan grafik 1000 data terakhir, dimana pengiriman data dari mikrokontroler terjadi setiap 10 detik. Pengujian alat dilakukan dengan mengukur tegangan dan arus dari sumber tegangan dan sumber arus disertai dengan koneksi jaringan ke database server. Pengambilan nilai ADC terjadi setiap 5 detik, dengan frekuensi sampling 2 KHz, diambil 20 nilai, kemudian di rata-rata. Hasil akuisisi data memiliki ketelitian 0.72% pada nilai tegangan 259.8 V DC, 1.19% pada nilai arus 12.9 A DC dan 1.09% pada nilai arus -12.8 A DC. Pengukuran tersebut dilakukan pada keadaan yang sengaja dikondisikan dengan skala laboratorium

    SISTEM MONITORING CHARGING STATION MOBIL LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER DAN WEB SERVER

    Get PDF
    Charging station merupakan tempat pengisian energi listrik bagi kendaraan listrik. Sistem charging station yang dimaksud disini dapat berupa Hybrid Power Generation, yang memiliki arti sumber energinya dari listrik jala-jala dan Photovoltaic (PV). Terdapat beberapa proses pengkondisian tegangan dan arus dari sumber menuju bus DC seperti Inverter, charging kontroller dengan MPPT dan DC/DC converter. Berdasarkan prinsip hall effect, sensor tegangan LV 25-P dan sensor arus LA 55-P dari LEM digunakan pada Tugas Akhir ini untuk mengambil data tegangan dan arus di titik yang perlu di monitoring pada charging station. Sistem monitoring di desain menggunakan mikrokontroler arduino uno sebagai analog digital converter, ethernet shield sebagai modul ethernet untuk transmisi data, dan komputer sebagai database server. Data dari sistem monitoring dirancang dapat dilihat dan diakses dalam bentuk halaman web dengan mode real time dan data logger. Untuk data logger disajikan dalam bentuk tabel dan grafik 1000 data terakhir, dimana pengiriman data dari mikrokontroler terjadi setiap 10 detik. Pengujian alat dilakukan dengan mengukur tegangan dan arus dari sumber tegangan dan sumber arus disertai dengan koneksi jaringan ke database server. Pengambilan nilai ADC terjadi setiap 5 detik, dengan frekuensi sampling 2 KHz, diambil 20 nilai, kemudian di rata-rata. Hasil akuisisi data memiliki ketelitian 0.72% pada nilai tegangan 259.8 V DC, 1.19% pada nilai arus 12.9 A DC dan 1.09% pada nilai arus -12.8 A DC. Pengukuran tersebut dilakukan pada keadaan yang sengaja dikondisikan dengan skala laboratorium

    Tingkat Kerapatan Dan Penentuan Dominansi Jenis-Jenis Klotalaria Pada Berbagai Agroekologi Di Pulau Ternate

    No full text
    Abstract. This study aims to determine the analysis of the distribution of vegetation of various types of Clotalaria sp plants on Ternate Island and their dominance. This research was carried out in the Ternate island region. The data analysis technique used in this study was the quadratic method. Based on the results of the study showed that there are 5 species of Clotalaria sp plants found on the island of Ternate. Based on the results obtained from the highest SDR value, the dominant species is Clotalaria sp. Clotalaria incana (23.00%) In Tolire village, the second dominant species is Clotalaria incana (22.00%) in Gambesi village, the third dominant is Clotalaria incana L. (19.00%) in Jambula sub-district, the fourth dominant is Clotalaria incana L (18.45%) in Tubo sub-district. The five species were dominant, Sena occideentalis L (1800%) in Jambula Village, the six Clotalaria trichotoma bojer L species were dominant (16.00%) in the Takome sub-district, and the seven Clotalaria pallidaa aiton species were dominant (15.00%) in Loto sub-district.Keywords: Density, Dominance, Clotalaria sp
    corecore