19 research outputs found

    PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN ANGKUTAN BARANG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    Get PDF
    Abstract East Kalimantan is a province with a large area in Indonesia. This causes the transportation of goods in the province is also large. The pattern of movement of goods in East Kalimantan Province is influenced by the potential of its natural resources. This study aims to analyze the attraction model of the movement of freight transportation in East Kalimantan Province, using the Origin and Destination Matrix of movement for 9 districts/cities in East Kalimantan Province, as well as the movement of 3 external zones. Furthermore the Origin and Destination Matrix of the movement is converted to trip units/year based on the type of truck most often used to transport goods. This is done so that in the analysis process, variables can be correlated with socio-economic data as independent variables. The analysis was performed using a zone-based correlation model, a step-by-step method of type 1. The results show that the best model for the attraction of freight transportation in East Kalimantan Province is a model that uses independent variables of egg production and chicken livestock, with a coefficient of determination of 0.564. Keywords: trip attraction,freight  transportation, Origin and Destination Matrix, external zone  Abstrak Kalimantan Timur merupakan suatu provinsi dengan luas wilayah yang besar di Indonesia. Hal ini menyebabkan angkutan barang di provinsi ini besar pula. Pola pergerakan barang di Provinsi Kalimantan Timur dipengaruhi oleh potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis model tarikan pergerakan angkutan barang di Provinsi Kalimantan Timur, dengan menggunakan Matriks Asal Tujuan pergerakan untuk  9 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur, serta pergerakan 3 zona eksternal. Selanjutnya Matriks Asal Tujuan pergerakan dikonversikan ke satuan trip/tahun berdasarkan jenis truk yang paling sering digunakan untuk mengangkut barang. Hal ini dilakukan agar dalam proses analisis, variabel dapat dikorelasikan dengan data sosial-ekonomi sebagai variabel bebas. Analisis dilakukan dengan menggunakan model korelasi berbasis zona, metode langkah demi langkah tipe 1. Dari hasil pemodelan diperoleh bahwa model terbaik untuk tarikan angkutan barang di Provinsi Kalimantan Timur adalah model yang menggunakan variabel-variabel bebas pro-duksi telur dan ternak ayam, dengan koefisien determinasi sebesar 0,564. Kata-kata kunci: tarikan pergerakan, angkutan barang, Matriks Asal dan Tujuan, zona eksterna

    PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN ANGKUTAN BARANG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    Get PDF
    Abstract East Kalimantan is a province with a large area in Indonesia. This causes the transportation of goods in the province is also large. The pattern of movement of goods in East Kalimantan Province is influenced by the potential of its natural resources. This study aims to analyze the attraction model of the movement of freight transportation in East Kalimantan Province, using the Origin and Destination Matrix of movement for 9 districts/cities in East Kalimantan Province, as well as the movement of 3 external zones. Furthermore the Origin and Destination Matrix of the movement is converted to trip units/year based on the type of truck most often used to transport goods. This is done so that in the analysis process, variables can be correlated with socio-economic data as independent variables. The analysis was performed using a zone-based correlation model, a step-by-step method of type 1. The results show that the best model for the attraction of freight transportation in East Kalimantan Province is a model that uses independent variables of egg production and chicken livestock, with a coefficient of determination of 0.564. Keywords: trip attraction,freight  transportation, Origin and Destination Matrix, external zone  Abstrak Kalimantan Timur merupakan suatu provinsi dengan luas wilayah yang besar di Indonesia. Hal ini menyebabkan angkutan barang di provinsi ini besar pula. Pola pergerakan barang di Provinsi Kalimantan Timur dipengaruhi oleh potensi sumber daya alam yang dimilikinya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis model tarikan pergerakan angkutan barang di Provinsi Kalimantan Timur, dengan menggunakan Matriks Asal Tujuan pergerakan untuk  9 kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur, serta pergerakan 3 zona eksternal. Selanjutnya Matriks Asal Tujuan pergerakan dikonversikan ke satuan trip/tahun berdasarkan jenis truk yang paling sering digunakan untuk mengangkut barang. Hal ini dilakukan agar dalam proses analisis, variabel dapat dikorelasikan dengan data sosial-ekonomi sebagai variabel bebas. Analisis dilakukan dengan menggunakan model korelasi berbasis zona, metode langkah demi langkah tipe 1. Dari hasil pemodelan diperoleh bahwa model terbaik untuk tarikan angkutan barang di Provinsi Kalimantan Timur adalah model yang menggunakan variabel-variabel bebas pro-duksi telur dan ternak ayam, dengan koefisien determinasi sebesar 0,564. Kata-kata kunci: tarikan pergerakan, angkutan barang, Matriks Asal dan Tujuan, zona eksterna

    ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MENGGUNAKAN METODE HAZARD ANALYSIS (STUDI KASUS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT KORPRI KOTA SAMARINDA)

    Get PDF
    Dalam dunia konstruksi tidak luput dengan adanya perhatian terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dalam suatu pekerjaan konstruksi terdapat banyak sekali unsur bahaya yang dapat membahayakan pekerja. Identifikasi keselamatan dan kesehatan kerja dilakukan menggunakan metode hazard analysis yaitu HIRA dan HAZOP. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder yaitu data primer yang mencakup wawancara kepada safety officer, menyebarkan kuesioner ke pekerja hingga project manager, dan hasil pengamatan langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder mencakup struktur organisasi perusahaan. Berdasarkan hasil terdapat 34 variabel resiko yang telah diidentifikasi dan dilakukan uji validitas terdapat 6 variabel resiko yang tidak valid sehingga dari 34 variabel resiko yang telah diidentifikasi hanya 28 variabel resiko yang valid. Kemudian dilakukan uji reliabilitas dan hasilnya 28 variabel resiko konsisten dan didapat nilai reliabilitas 0,886 yang memiliki reliabilitas tinggi. Hazard analysis dengan metode HIRA terdapat 2 variabel resiko yang paling tinggi dengan kategori extreme yaitu pada variabel B1 dan C1. Hazard analysis dengan metode HAZOP terdapat beberapa penyebab yang disebabkan dari potensi bahaya yaitu tidak adanya pelatihan dan pengarahan tentang K3, minimnya staff HSE pada proyek, minimnya pemberian sanksi yang tegas, minimnya anggaran dana untuk APD, tidak menggunakan APD, mengabaikan SOP, pekerja tidak memahami SOP

    ANALISIS PERHITUNGAN KAPASITAS RUNWAY PADA BANDAR UDARA INTERNASIONAL AJI PANGERAN TUMENGGUNG PRANOTO SAMARINDA

    Get PDF
    Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda merupakan salah satu Bandar Udara Internasional yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Status sebagai Bandar Udara Internasional dikarenakan ada rencana penerbangan ke luar negeri dan Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto layak untuk melayani penerbangan tersebut. Tetapi fasilitas dan pelayanan yang ada belum sesuai untuk Bandar udara berkelas internasional. Oleh karena itu Bandar udara ini terus dikembangkan untuk dapat melayani permintaan penerbangan, baik penerbangan domestic maupun internasional yang terus meningkat dari tahun ke tahun dari dan menuju Samarinda. Metodologi yang digunakan dalam penulisan mencakup pengambilan data dengan cara survey lapangan langsung mendapatkan data primer yaitu data lalu lintas udara dan data sekunder dari pihak pengelola bandara berupa data jadwal penerbangan, kondisi eksisting yang diolah dengan pendekatan matematis. Perhitungan kapasitas menggunakan pendekatan model kedatangan, keberangkatan dan operasi campuran. Berdasarkan kondisi eksisting yang sekarang maka Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto mempunyai 1 buah runway sepanjang 2.250 meter x 45 meter, 1 buah taxiway untuk komersil, 1 buah apron utama dengan luasan 36.900 m2. Sesuai dengan perhitungan maka lalu lintas udara campuran halim adalah 27 operasi/jam. Berdasarkan hasil diatas maka bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto masih sangat layak untuk beroperasi maksimal dengan penyesuaian manajemen saja, karena semua elemen masih dalam toleransi dan masih memenuhi standar minimum di semua aspe

    STUDI ANALISIS TEBAL PERKERASAN KAKU RUAS JALAN SIMPANG TBA (PT. TUNAS BERSUSUN ABADI ) – PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN MAHAKAM ULU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    Get PDF
    Sistem jaringan jalan baru menjadi kebutuhan yang tidak dapat terelakan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk serta transportasi terutama untuk mobilitas penduduk dan kendaraan yang semakin pesat dan tingkat kebutuhan yang semakin tinggi. Perencanaan geometrik dan tebal perkerasan jalan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam perencanaan jalan. Perencanaan geometrik dan tebal perkerasan ini memerlukan metode efektif dalam perencanaan agar diperoleh hasil yang terbaik dan memerlukan unsur kenyamanan, keamanan dan keselamatan bagi pengguna jalan sehingga metode yang digunakan mengacu pada metode Direktorat Jendral Bina Marga.Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan pada jalan Simpang TBA (Tunas Bersusun Abadi)  – Pusat Perkantoran Kabupaten Mahakam ulu merupakan jalan kolektor, dengan kelas jalan arteri IIIB dengan medan jalan datar, kecepatan rencana 60 km/jam. Lebar badan jalan 7 m dan panjang jalan 2,9 km. Perencanaan geometrik didapatkan alinyemen horizontal memiliki 6 tikungan SCS dan 3 tikungan SS sedangkan alinyemen vertikal memiliki 4 lengkung cekung dan 4 lengkung cembung. Tebal perkerasan menggunakan perkerasan kaku dengan umur rencana 20 tahun,  tebal pelat beton berdasarkan perhitungan metode Bina Marga 2003 adalah 19 cm, sedangkan berdasarkan metodeAASHTO 1993 adalah 18,8 cm, lapis pondasi dengan bahan pengikat perhitungan metode Bina Marga 2003 yaitu 10 cm sedangkan untuk metodeAASHTO 1993 yaitu 12,5 cm, subgrade (tanah dasar) dengan tanah dasar asli

    PEMANFAATAN LIMBAH PLASTIK JENIS 7 (NYLON) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA BATA BETON (PAVING BLOCK)

    Get PDF
    Plastik merupakan material yang sulit terurai baik itu ditanah maupun diair. Salah satu alternatif yang bisa dimanfaatkan dari plastik yaitu digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan paving block. Bata beton (paving block) merupakan suatu bahan bangunan yang sering digunakan baik itu dalam penggunaan pada jalan maupun penggunaan pada tempat parkir dan taman sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan plastik jenis 7 (Nylon) pada paving block dengan menggunakan pasir mahakam perbandingan atau persentase pasir yang berbeda yaitu perbandingan semen dan pasir 1:4 atau persentase pasir (80%), 1:6 atau persentase pasir (85,7%), dan 1:8 atau persentase pasir (88,9%) dengan penambahan komposisi plastik dari jenis 7 (Nylon) 0,4% dari volume pasir, pada setiap perbandingan dengan FAS yang digunakan yaitu 0,5 dengan metode pengujian yang digunakan berdasarkan SNI 03-0691-1996. Pembuatan benda uji berbentuk persegi Panjang atau bata dengan ukuran 20cm x 10cm x 6cm sebanyak 45 benda uji dimana untuk setiap variasi perbandingan sebanyak 10 benda uji untuk kuat tekan dan 5 benda uji untuk daya serap air. Pengujian kuat tekan beton dilakukan setelah paving block berumur 28 hari.Hasil uji nilai kuat tekan min komposisi perbandingan 1:4, 1:6, dan 1:8 berturut-turut ialah 8 MPa, 8,5 MPa, dan 8,3 MPa.. Sedangkan untuk nilai persentase penyerapan air komposisi perbandingan 1:4, 1:6, dan 1:8 berturut-turut ialah 10,4%, 10,8%, dan 11,5%. Berdsarkan hasil tersebut maka paving block dengan adanya penambahan plastik jenis Nylon dengan menggunakan pasir Mahakam, maka dapat disimpulkan bahwa pada perbandingan 1:6 atau persentase pasir (85,7%) memenuhi syarat berdasarkan SNI 03-0691-1996 masuk pada mutu D atau dapat digunakan untuk tama

    ANALISIS PERBANDINGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN KAKU DENGAN TEBAL LAPIS PERKERASAN LENTUR TERHADAP EFISIENSI BIAYA (STUDIKASUS : JALAN PAMPANG MUARA PADA STA 4+000 S/D STA 6+215)

    Get PDF
    Jalan Pampang Muara yang berada di Kota Samarinda,Provinsi Kalimantan Timur, direncanakan akan menjadijalan alternatif menuju Bandara APT Pranoto. Pembangunan jalan alternatif diperlukan sehubungan denganmeningkatnya volume lalu lintas yang menyebabkan terjadinya penurunan kinerja dan pelayanan jalan, serta padalokasi tertentu sering terjadi banjir pada kondisi cuaca tertentu yang menyebabkan kemacetan bahkan tidak dapatdiakses.Jalan Pampang Muara yang akan digunakan sebagai jalan alternatif menuju bandara APT Pranoto Samarinda saatini masih dalam tahap perencanaan. Sehingga menentukan tipe perkerasan jalan yang sesuai sangat penting agardiperoleh infrastruktur jalan yang selalu dalam kondisi mantap dan prima. Tujuan dari penelitian ini adalah untukmengetahui tebal lapis perkerasan kaku dan lentur sehingga dapat diketahui tipe perkerasan yang lebih efisien darisegi biaya pada Jalan Pampang Muara. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi dilapangan dan analisis data primer berupa data LHR, data sekunder berupa data topografi, data DCP dan dataCBR. Kemudian dilakukan analisis data menggunakan Manual DesainPerkerasan Jalan 02/M/BM/2017.Hasil dari analisis yang telah dilakukan didapatkan desain perkerasan kaku pada penelitian ini sebesar 60,5 cm,sedangkan pada perkerasan lentur sebesar 44 cm. Penggunaan perkerasan lentur lebih efisien dari segi biayadaripada menggunakan tipe perkerasan kaku pada Jalan Pambang Muara. Dilihat dari selisih harga dari keduaperkeraasan tersebut sebesar Rp 2.059.950.000,00Kata kunci: perkerasan kaku, perkerasan lentur, biaya, MDP 02/M/BM/201

    Kinerja Ruas Jalan Perkotaan di Jalan Ir. H. Juanda di Kota Samarinda Kalimantan Timur

    Get PDF
    Ruas Jalan Ir.H Juanda , Kota Samarinda sering terjadi kepadatan lalu lintas pada jam-jamsibuk, khususnya di sekitar Ir.H Juanda arah simpang empat menuju Jalan Suryanata , JalanPangeran Antasari dan Jalan MT.Haryono yaitu kendaraan dari Jalan Ir.H Juanda menujusimpang 4 mengalami kemacetan, selain itu cukup banyak kendaraan yang melambat akibataktifitas sekolah sehingga menambah titik konflik yang mengakibatkan kinerja ruas Jalan Ir.HJuanda tergangguHasil analisis kinerja ruas Jalan Ir.H Juanda menggunakan MKJI 1997 diperoleh nilai derajatkejenuhan pada ruas jalan pada segmen jalan yang ditentukan tinggi yaitu 0,75, nilai derajatkejenuhan tersebut telah mencapai titik D dengan parameter 0,75- 0.84. maka tingkatpelayanan jalan pada jalan Ir.H Juanda adalah D dengan Arus mendekati tidak Stabil, Kecepatanmasih dikendalikan arus lalu lintas , kecepatan kadang terhentiAlternatif perbaikan yang direkomendasikan yaitu pelebaran Jalan dan pelebaran kereb padajalan Ir.H Juanda. perubahan membuat tingkat pelayanan ruas jalan pada segmen jalan menjadiC dengan DS 0,66 dan karakteristik arus stabil tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dibatasioleh keadaan lalu lintas, pengmudi dibatasi dalam memilih kecepatan. Nilai derajat kejenuhanturun dari keadaan eksisting sebelumnya yaitu 0,7

    ANALISIS BANGKITAN PERJALANAN DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR KENDARAAN PADA KAWASAN RUKO ALAYA JUNCTION SAMARINDA,KALIMANTAN TIMUR

    Get PDF
    Ruko Alaya Junction merupakan pusat pertokoan yang dapat menimbulkan bangkitan perjalanan dari suatuzona. Sejalan dengan keberadaan Ruko Alaya Junction tersebut, maka aktivitas pergerakan masyarakat kotaSamarinda semakin meningkat dalam pemenuhan kebutuhannya yang menyebabkan tingginya jumlahpergerakan zona terhadap kawasan ini. Selain itu, seiring meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotordan meningkatnya jumlah pengunjung maka kebutuhan parkir di Ruko Alaya Junction menjadi sangatpenting.Pada penelitian ini digunakan metode survei kuesioner dan survei lalu lintas harian untuk mengetahuikarakteristik dan jumlah bangkitan perjalanan dari suatu zona. Penyebaran kuesioner dilakukan secaralangsung di lokasi dan melalui internet. Analisis yang digunakan untuk menghitung jumlah bangkitanperjalanan yaitu analisis regresi linier berganda. Pada penelitian parkir, metode yang digunakan ialahmetode survei dengan titik akses tertentu yaitu dengan menempatkan surveyor di setiap blok. Pengambilandata parkirdilakukan selama 8 jam berturut-turut selama 5 hari. Data-data tersebut digunakan sebagai bahandalam menganalisis karakteristik dan kebutuhan ruang parkir kendaraan.Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan pada kawasan RukoAlaya Junction ialah jumlah anggota keluarga. Jumlah bangkitan perjalanan berdasarkan model terpilihdidapatkan pada tahun 2021 sebesar 1547perjalanan/hari dan estimasi pada tahun 2026 sebesar 1710perjalanan/hari. Nilai akumulasi parkir parkir tertinggi untuk sepeda motor yaitu sebesar 135 kendaraan(<170 SRP) dan mobil sebesar 113 kendaraan (<237 SRP). Nilai indeks parkir kendaraan tertinggi yaituuntuk sepeda motor sebesar 79,4% (<100%) dan mobil sebesar 47,7% (<100%). Dan untuk kebutuhanruang parkir didapatkan nilai tertinggi untuk sepeda motor sebesar 84 SRP (<170 SRP) dan mobil sebesar74 SRP (<237 SRP). Dari nilai-nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa saat ini kebutuhan ruang parkir diRuko Alaya Junction masih mencukupi.Kata Kunci :Bangkitan Perjalanan, AnalisisRegresi Linier Berganda, Karakteristik Parkir, KebutuhanRuang Parki

    ANALISA KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN METODE COMPRESSION TEST DAN HAMMER TEST MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS PASIR TENGGARONG

    Get PDF
    Beton merupakan suatu bahan komposit yang dihasilkan dari pencampuran bahan-bahan agregat halus, agregat kasar, air, semen atau bahan lain yang berfungsi sebagai bahan pengikat hidrolis, dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan. Kuat tekan beban beton adalah besarnya beban per satuan luas yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton yang dihasilkan dari metode compression test dan hammer test menggunakan agregat halus Pasir Tenggarong. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini ada 2 jenis yaitu silinder berdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm, kubus berukuran 15 cm X 15 cm X 15 cm dengan total 16 buah sampel benda uji yang dibagi menjadi 8 sampel untuk silinder dan 8 sampel untuk kubus, dengan sampel direndam/curing selama 28 hari. Hasil penelitian yang didapat untuk metode compression test benda uji kubus nilai tertingginya yaitu 307,73 kg/cm2 dan nilai terendahnya yaitu 269,20 kg/cm2 sedangkan untuk benda uji silinder nilai tertingginya yaitu 293,28 kg/cm2 dan nilai terendahnya yaitu 253,26 kg/cm2. Lalu untuk metode hammer test benda uji kubus nilai tertingginya yaitu 193,74 kg/cm2 dan nilai terendahnya yaitu 142,76 kg/cm2 sedangkan untuk benda uji silinder nilai tertingginya yaitu 203,94 kg/cm2 dan nilai terendahnya yaitu 122,36 kg/cm2. Yang terakhir nilai persentase hammer test terhadap compression test untuk benda uji kubus nilai tertingginya 70,08% dan terendahnya 51,55% sedangkan benda uji silinder nilai tertingginya 69,54% dan terendahnya 46,48%
    corecore