5 research outputs found
TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TUGUMULYO KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
Latar Belakang : Kepuasan merupakan perasaan senang seseorang yang muncul setelah
membandingkan hasil kinerja atau hasil suatu produk yang dirasakan dibanding dengan
harapan-harapannya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas
Tugumulyo terdapat 10 ibu hamil yang melakukan kunjungan. Dari 10 ibu hamil terdapat
7 ibu hamil masih kurang puas terhadap pelayanan antenatal care berdasarkan 5 (lima)
dimensi mutu pelayanan kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat
kepuasan pelayanan antenatal care di Puskesmas Tugumulyo Kabupaten Ogan Komering
Ilir
Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian Deskriptif. Penelitian dilakukan mulai
tanggal 04 Desember – 01 Januari 2022 di Puskesmas Tugumulyo. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang periksa kehamilan di Puskesmas Tugumulyo.
Tehnik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, dengan jumlah sampel
30 ibu hamil. Instrument penelitian menggunakan kuisioner.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sebagian besar respoden merasa
puas ( 56,7%) terhadap pelayanan antenatal care di Puskesmas Tugumulyo. Pada dimensi
tangibles sebagian besar ibu mengatakan puas (56,7 %), dimensi reliability sebagian
besar mengatakan puas (70%), dimensi responsiveness sebagian besar mengatakan puas
(53,3%) dimensi assurance sebagian besar mengatakan puas (53,3%), dimensi empathy
sebagian besar mengatakan puas sebanyak (66,7%)
Kesimpulan: Tingkat Kepuasan pada ibu hamil yaitu sebanyak 17 responden (56,7%)
mengatakan puas dengan pelayanan antenatal care yang diberikan
Kata kunci : Tingkat Kepuasan , Ibu Hamil, Pelayanan Antenatal Care
Kepustakaan : 42 (2011-2021
Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Yoga Sebagai Upaya Untuk Mengatasi Dismenore Pada Remaja
Adolescence is a period of human development or a period of transition from childhood to adulthood. Growth and development in adolescence is very rapid, both physically and psychologically. In women, menstruation has started and in men has begun to produce sperm ( Made, Gumangsari, 2014). In adolescence, it is not uncommon to experience menstrual disorders such as dysmenorrhea. Dysmenorrhea or menstrual pain is a symptom that is most often experienced by young women. one or more symptoms ranging from mild to severe pain. Menstrual pain in adolescent girls can have an impact on disrupting learning concentration and disrupting daily activities so that appropriate pain management is needed. This community service method is through the Whats App group, where each respondent is a teenager who experiences dysmenorrhea every menstruation. Through the WhatsApp group, we send materials about dysmenorrhea and also yoga videos. Each respondent can read and demonstrate yoga movements at their respective homes. From the data it can be concluded that there is an increase in the knowledge of young women. The average pre-test was 59.3 and increased when the post-test was 92.6. When the pre-test, the teenagers' level of knowledge was very low, after the counseling the level of knowledge became good AbstrakMasa remaja merupakan salah satu periode perkembangan manusia atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat pesat, baik fisik maupun psikologis.Pada perempuan sudah mulai terjadinya menstruasi dan pada laki-laki sudah mulai menghasilkan sperma (Made, Gumangsari, 2014). Pada masa remaja ini tak jarang mengalami gangguan mentstruasi seperti dismenorea.Dismenorea atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering dialami wanita-wanita muda.Namun, dismenorea atau nyeri haid bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu gejala yang timbul akibat kontraksi disritmik myometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari nyeri ringan sampai berat.Nyeri haid pada remaja puteri dapat memberikan dampak terganggunya konsentrasi belajar maupun terganggunya aktivitas sehari-hari sehingga dibutuhkan penanganan nyeri yang tepat. Metode pengabdian masyarakat ini melalui Whats App grup, dimana masing-masing responden adalah anak remaja yang mengalami dismenore setiap haidnya. Melalui Whats App grup, kami mengirimkan materi tentang dismenore dan juga vidio yoga. Masing-masing responden dapat membaca dan memperagakan gerakan yoga dirumah masing-masing. Dari data dapat disimpulkan ada peningkatan pengetahuan dari para remaja putri. Rata-rata pre test didapatkan 59,3 dan mengalami peningkatkan ketika post test yaitu sebesar 92,6. Ketika pre test para remaja kurang sekali tingkat pengetahuannya setelah dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuanya menjadi bai
Laporan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Yoga Sebagai Upaya Untuk Mengatasi Dismenore Pada Remaja
Adolescence is a period of human development or a period of transition from childhood to adulthood. Growth and development in adolescence is very rapid, both physically and psychologically. In women, menstruation has started and in men has begun to produce sperm ( Made, Gumangsari, 2014). In adolescence, it is not uncommon to experience menstrual disorders such as dysmenorrhea. Dysmenorrhea or menstrual pain is a symptom that is most often experienced by young women. one or more symptoms ranging from mild to severe pain. Menstrual pain in adolescent girls can have an impact on disrupting learning concentration and disrupting daily activities so that appropriate pain management is needed. This community service method is through the Whats App group, where each respondent is a teenager who experiences dysmenorrhea every menstruation. Through the WhatsApp group, we send materials about dysmenorrhea and also yoga videos. Each respondent can read and demonstrate yoga movements at their respective homes. From the data it can be concluded that there is an increase in the knowledge of young women. The average pre-test was 59.3 and increased when the post-test was 92.6. When the pre-test, the teenagers' level of knowledge was very low, after the counseling the level of knowledge became good AbstrakMasa remaja merupakan salah satu periode perkembangan manusia atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat pesat, baik fisik maupun psikologis.Pada perempuan sudah mulai terjadinya menstruasi dan pada laki-laki sudah mulai menghasilkan sperma (Made, Gumangsari, 2014). Pada masa remaja ini tak jarang mengalami gangguan mentstruasi seperti dismenorea.Dismenorea atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering dialami wanita-wanita muda.Namun, dismenorea atau nyeri haid bukan merupakan suatu penyakit, melainkan suatu gejala yang timbul akibat kontraksi disritmik myometrium yang menampilkan satu atau lebih gejala mulai dari nyeri ringan sampai berat.Nyeri haid pada remaja puteri dapat memberikan dampak terganggunya konsentrasi belajar maupun terganggunya aktivitas sehari-hari sehingga dibutuhkan penanganan nyeri yang tepat. Metode pengabdian masyarakat ini melalui Whats App grup, dimana masing-masing responden adalah anak remaja yang mengalami dismenore setiap haidnya. Melalui Whats App grup, kami mengirimkan materi tentang dismenore dan juga vidio yoga. Masing-masing responden dapat membaca dan memperagakan gerakan yoga dirumah masing-masing. Dari data dapat disimpulkan ada peningkatan pengetahuan dari para remaja putri. Rata-rata pre test didapatkan 59,3 dan mengalami peningkatkan ketika post test yaitu sebesar 92,6. Ketika pre test para remaja kurang sekali tingkat pengetahuannya setelah dilakukan penyuluhan tingkat pengetahuanya menjadi bai
Literature review : Faktor Resiko Kejadian Preeklampsia Berat
Hipertensi dalam kehamilan masih menjadi penyebab kematian ibu yang cukup tinggi. Preeklampsia memengaruhi sekitar 2% hingga 8% kehamilan di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya preeklampsia. Jenis penelitian ialah literature review, menggunakan tiga database yaitu PubMed, ClinicalKey, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu risk factor OR faktor risiko AND preeclampsia OR preeklampsia. Setelah diseleksi dengan kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan critical appraisal, didapatkan 30 literatur yang terdiri dari 14 cross-sectional study, 13 case control study, dan 3 cohort study. Hasil penelitian mendapatkan 30 literatur yang meneliti hubungan faktor atau karakteristik usia, paritas atau status gravida, obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat penyakit ginjal, riwayat preeklampsia, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia keluarga, jarak antar kehamilan, status sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan pekerjaan), dan penyakit autoimun. Simpulan penelitian ini ialah faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya preeklampsia yaitu usia ibu hamil berisiko, nuliparitas, primigravida, obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat penyakit ginjal, riwayat preeklampsia, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia keluarga, jarak antar kehamilan, tingkat sosioekonomi, dan penyakit autoimun
Literature review : Faktor Resiko Kejadian Preeklampsia Berat
Hipertensi dalam kehamilan masih menjadi penyebab kematian ibu yang cukup tinggi. Preeklampsia memengaruhi sekitar 2% hingga 8% kehamilan di seluruh dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya preeklampsia. Jenis penelitian ialah literature review, menggunakan tiga database yaitu PubMed, ClinicalKey, dan Google Scholar. Kata kunci yang digunakan yaitu risk factor OR faktor risiko AND preeclampsia OR preeklampsia. Setelah diseleksi dengan kriteria inklusi dan eksklusi dilakukan critical appraisal, didapatkan 30 literatur yang terdiri dari 14 cross-sectional study, 13 case control study, dan 3 cohort study. Hasil penelitian mendapatkan 30 literatur yang meneliti hubungan faktor atau karakteristik usia, paritas atau status gravida, obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat penyakit ginjal, riwayat preeklampsia, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia keluarga, jarak antar kehamilan, status sosial ekonomi (tingkat pendidikan dan pekerjaan), dan penyakit autoimun. Simpulan penelitian ini ialah faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya preeklampsia yaitu usia ibu hamil berisiko, nuliparitas, primigravida, obesitas, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat penyakit ginjal, riwayat preeklampsia, kehamilan ganda, riwayat preeklampsia keluarga, jarak antar kehamilan, tingkat sosioekonomi, dan penyakit autoimun