322 research outputs found

    Sifat Mekanik Baja Karbon Rendah Akibat Variasi Bentuk Kampuh Las Dan Mendapat Perlakuan Panas Annealing Dan Normalizing

    Get PDF
    Baja karbon rendah merupakan material yang banyak digunakan untuk komponen mesin. Disebabkan karena sifatnya yang mudah dibentuk dan mampu mesin yang baik, serta mempunyai sifat mampu las yang baik. Akibat pengelasan dengan menggunakan energi panas, maka berakibat logam disekitar lasan mengalami siklus termal cepat yang menyebabkan terjadinya Perubahan deformasi dan tegangan termal. Untuk mencegahnya yaitu melalui perlakuan panas Annealing dan Normalizing. Tegangan ultimate tertinggi dimiliki spesimen non-pengelan non-Perlakuan Panas (σu = 53,24 kgf/mm2 dengan ℮ = 5,552%). Tegangan ultimated tertinggi dimiliki spesimen dengan kampuh las V Ganda (X)–Normalizing (σu = 52,85 kgf/mm2. Hal ini akibat dari besarnya luas permukaan lasan yang dibentuk oleh jenis kampuh V ganda (X). Pada pengujian bending untuk spesimen non-pengelasan, tegangan lengkung tertinggi dimiliki spesimen non-perlakuan panas dengan σ = 11,7504 kgf/mm2. Pengujian bending untuk spesimen pengelasan, tegangan lengkung tertinggi dimiliki spesimen Normalizing - Kampuh Las Persegi (I) dengan σ = 12,4032 kgf/mm2. Low carbon steel represent one of material which is generally used in a machine component. It has good formability and machineability, and also having the nature of able to good welding ability. Because welding can causing the happening of change metallurgi at metal, deformation and tension termal. To increase strength of extension welding that is through hot treatment by Annealing And Normalizing. The ultimated stress of specimen, highest owned by non-welding non-heat treatment (σu = 53,24 kgf/mm2 by e = 5,552%). The highest ultimated stress of welding specimen owned by double type V (X) weld - normalizing specimen (σu = 52,85 kgf/mm2). This matter effect of level wide surface weld formed by double type V ( X). The ultimate stress of non-welding non-heat treatment specimen, highest tension is σ = 11,7504 kgf/mm2. Bending test for the welding specimen, highest tension owned by spesimen Normalizing – Square type (I) (σ = 12,4032 kgf /mm2)

    Dekomposisi Volatile Matter Dari Batubara Tanjung Enim Dengan Menggunakan Alat Thermogravimetry Analyzer (Tga)

    Full text link
    The Decompositioning of Volatile-Matter of Tanjung Enim Coal by using Thermogravimetry Analyzer (TGA).Coal is a nature material which a kind of energy source. The decompotition of coal could analyze by heat treated usingthermogravimetry analyzer. The decomposition of the volatile matter for three kinds of Tanjung Enim coal could beknown. The value of activation energy that be found diference, then for Semi Anthracite, Bitumonius and SubBituminous Coal, the initial temperatures are 60.8 oC, 70.7 oC, 97.8oC, and the last temperatures are 893.8 oC, 832 oC,584.6oC

    PEMANFAATAN PELUMAS BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR UNTUK PELEBURAN ALUMINIUM BEKAS

    Get PDF
    Penyuluhan dan peragaan ini memanfaatkan limbah minyak pelumas bekas dari kendaraan bermotor yang akan digunakan sebagai bahan bakar. Pengurangan kotoran dan kadar air dalam minyak pelumas telah dikurangi dengan cara pengendapan.  Uji sifat fisik telah dilakukan dan meliputi kekentalan, titik nyala, nilai kalori, cetane number dan berat jenis. Hasil uji sifat fisik bahanbakar telah dilakukan dan telah didapat nilai optimum yaitu kemudahan atomisasi minyak pada burner, kemudahan penyalaan dan mencapai temperatur. Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini berupa penyuluhan yang memaparkan pemanfaatan minyak pelumas yang mampu untuk melebur aluminium bekas. Kegiatan dilakukan secara tatap muka dengan dilengkapi peragaan alat dan serah terima alat peraga

    UJI EMISI HASIL PEMBAKARAN BATUBARA HASIL PROSES AGLOMERASI AIR-MINYAK SAWIT

    Get PDF
    Batubara adalah salahsatu jenis energi fosil yang telah lama dikenal manusia. Pemakaian batubara sebagai bahan bakar, lebih dahulu dimanfaatkan manusia sebelum pemakaian minyak bumi. Pada saat ini pemakaian batubara yang tidak mengindahkan aspek lingkungan semakin membuat lingkungan hidup kita menjadi tidak sehat dan nyaman. Dengan media air – minyak sawit mentah (crude palm oil - CPO), batubara sub bituminus dari Tanjung Enim, dicuci dengan metode pencucian aglomerasi.. Briket batubara dapat dibuat dengan menggunakan bahan baku hasil pencucian ini. Minyak sawit mentah ternyata dapat berfungsi sebagai media perekat bagi butiran batubara 30 -70 mesh ini. Kenaikan Nilai Kalori telah menurunkan kadar emisi gas buang dan waktu memasak air lebih singkat

    Effect of The Pressure of the Squeeze Process on the Hardness and Micro Structure of Recycled Aluminum Materials

    Get PDF
    Ringkasan Proses pengecoran squeeze menghasilkan produk yang mendekati ukuran akhir dengan kualitas yang baik. Struktur mikro hasil pengecoran squeeze tampak lebih padat, homogen dan sifat mekanik yang baik bila dibandingkan dengan hasil pengecoran tuang. Material yang dipergunakan daur ulang alumunium berupa 25 kg piston, 25 kg velg dan 25 kg berupa campuran (kanvas rem, tutup mesin, dan perabotan rumah tangga) yang di lebur didalam dapur dan proses pencetakan sistem dengan proses DSC. Logam cair dituangkan ke dalam die pada temperatur 750°C, lalu dipres dengan selama 60-70 detik. Proses pemberian tekan di mulai pada penekan 30 MPa dengan durasi penekanan 75 detik. Ulangi untuk penekanan 50,70,90,110 MPa, 130 dan 150 Mpa. Kemudian benda cor di keluarkan dari die (cetakan). Hasil pengujian Komposisi hasil daur ulang alumunium 84,75 % Al dan 8,985 % Si, dengan tingkat kekerasan permukaan pada tekanan 130 MPa sebesar 89,74 HBN. Proses pengecoran squeeze meningkatkan kekerasan permukaan sebesar 22 % Proses pengecoran squeeze meningkatkan kekerasan permukaan sebesar 22 %. Kekerasan permukaan hasil squeeze sangat di pengaruhi oleh temperatur penuangan, waktu penekanan dan besarnya gaya penekanan. Struktur mikro material cenderung merapat dan memendek seiring dengan peningkatan tekanan yang diberikan. Kata Kunci : Pengecoran Squeeze, Struktur mikro dan Kekerasan. Abstract Squeeze casting process to produce products that approach the final size with good quality. Squeeze casting microstructure results appear more dense, homogeneous and good mechanical properties when compared with the results of foundry castings. Recycled materials used in the form of 25 kg piston aluminum, 25 kg and 25 kg wheel in the form of a mixture (brake, engine cover, and household items) are in the process of melting and molding in the kitchen with the DSC system. molten metal into the die at a temperature of 7500C, and then pressed for 60-70 seconds. The process of granting press at start at 30 MPa pressure with a duration of 75 seconds emphasis. Repeat for emphasis 50,70,90,110 MPa, 130 and 150 MPa. Then remove it from the body in die cast (mold). Results of testing of recycled aluminum composition 84.75% Al and 8.985% Si, with surface hardness 130 MPa at a pressure of 89.74 HBN. Squeeze casting process increases surface hardness by 22% squeeze casting process increases surface hardness by 22%. Hardness of squeeze surface is influenced by the pouring temperature, the time pressure and the force suppression. Microstructure of the material tends to move up and retracts with increasing applied pressure. Keywords: Squeeze Casting, Microstructure and Hardness

    Pengurangan Kadar Abu dan Sulfur pada Batubara Sub Bituminus dengan Metode Aglomerasi Air-minyak Sawit

    Full text link
    PENGURANGAN KADAR ABU DAN SULFUR PADA BATUBARA SUB BITUMINUS DENGAN METODE AGLOMERASI AIR-MINYAK SAWIT. Metode aglomerasi digunakan untuk mengurangi kadar abu dan sulfur pada batubara. Batubara Sub Bituminus dari Tanjung Enim Sumatera Selatan dengan kadar abu 6,5% dan sulfur total 0,32% digunakan sebagai bahan bakunya. Dengan menggunakan campuran air dengan minyak goreng sawit atau minyak sawit mentah (CPO) sebagai minyak aglomerasi, kadar abu turun menjadi 2,74% dan sulfur menjadi 0,26%

    New Performance with Matrix Composites of Used Plastic, Fiber of Red Pinang Sheath and Bamboo

    Get PDF
    Ringkasan Pemanfaatan plastik bekas menjadi komposit, khususnya berbahan plyproplene (PP) telah dapat dilakukan dengan cara menambahkan serat Bambu dan Pelepah Pinang Merah. Matriks PP dipanaskan dalam satu alat pemanas untuk dicairkan kemudian ditambahkan masing-masing serat alam bambu dan juga pinang merah. Hasil pengujian sifat mekanik telah dibandingkan matriks tanpa penambahan serat dengan matriks yang berserat. Pengujian menujukkan bahwa sifat mekanik dari kompisit telah meningkat dengan penambahan serat alami. Kekuatan mekanik dengan penambahan serat bambu lebih besar daripada penambahan dengan serat Pinang Merah. Kata Kunci: Polyproplene, serat Bambu, serat Pinang Merah, Komposit, Kekuatan Mekanik. Utilization of scrap plastic to composite, especially made ​​plyproplene (PP) has to be done by adding fibers and sheaths Pinang Red Bamboo. PP matrix is heated in the heater melted then added to each of the natural bamboo fiber and red nut. Mechanical properties of the test results have been compared with the fiber-matrix without the addition of a fibrous matrix. Tests showed that the mechanical properties of kompisit has increased with the addition of natural fibers. Mechanical strength with the addition of bamboo fiber is greater than the addition of the Red Pinang fiber. Keywords : polyproplene, Bamboo fiber, fiber Pinang Merah, Composite, Mechanical Strength

    The Carburizing Process of Low Carbon Steel with Charcoal Media

    Get PDF
    Ringkasan Proses karburisasi dilakukan untuk meningkatkan mutu kekuatas suatu baja karbon rendah dengan biaya yang rendah. Material yang digunakan adalah jenis baja karbon rendah dengan nilai karbon 0,25. Proses karburisasi pada baja karbon rendah dilakukan pada temperatur 900oC dengan holding time 90 menit menggunakan media arang tulang kambing dan tempurung kelapa. Penggunaan karburiser arang tulang kambing menghasilkan nilai kekerasannya lebih tinggi dari baja karbon dengan media arang tempurung kelapa. Hasil pengujian nilai karbon baja setelah proses karburisasi dengan tempurung kelapa adalah 0,423 sedangkan setelah proses karburisasi dengan tulang kambing nilai karbon nya hanya 1,593. Kata Kunci : Proses Karburisasi, Uji kekerasan, Uji Tarik, Uji Impak, dan struktur mikro. Abstract Carburizing process is carried out to improve the power quality of a low carbon steel with a low cost.The material used is a type of low carbon steel with a carbon value of 0.25. Carburizing process on medium carbon steel at a temperature of 900°C with a holding time of 90 minutes using goat bone and coconut shel char medial. The use of goat  bone charcoal karburiser produces higher hardness values of carbon steel with coconut shell charcoal media. Results of testing the value of carbon steel after carburizing processes with coconut shell was 0,423 whereas after carburizing process with goat bone carbon value of only 1,593 Keywords: carburizing process, hardness test, Tensile Test, Impact Test, and microstructure
    • …
    corecore