18 research outputs found

    Konsep Design Catalyst Dalam Revitalisasi Kawasan Studi Kasus Penataan Kawasan Kota Agung Kabupaten Tanggamus

    Get PDF
    Phisycal intervention in the planning process could be the ‘micro\u27 intervention, which mean thatthe pysical aspect of infilltration is the growth ‘catalyst\u27 of the area/environment. Catalyst is oneof the concept for revitalitation strategy in built area/environment. In the concept of urbancatalyst, architectural design could be the catalyst for area/environment planning and designingprocess. This concept give important point for revitalitation process, which mean ‘designarchitectural\u27 could be the catalyst for revitalitation. Kota Agung as the municipal of KabupatenTanggamus has a significant history as one of important place in South of Sumatra in colonialismera, which is also indicate by its location. This study take as design study with synoptic method asthe metodology of the study. From the analysis process, showed that public space, commercialcenter and beach/waterfront activity could be the catalyst for the growth of Kota Agung. Thisprocess also could reinforce the cultural aspect of the place. Those catalyst could be moresignificant with the forming of linkage system in the area/environment

    Analisa Pengaruh Material Abrasif pada Blasting terhadap Kekuatan Lekat Cat dan Ketahanan Korosi di Lingkungan Air Laut

    Full text link
    Coating merupakan proses pelapisan pada permukaan profil material dengan suatu lapisan film organik maupun anorganik. Coating lebih sering digunakan pada industry karena lebih ekonomis dan lebih mudah digunakan. Namun teknik ini pun tidak lepas dari berbagai masalah. Masalah yang timbul dari teknik ini sebagian besar disebabkan karena buruknya proses surface preparation yang dapat mengurangi daya lekat cat. Buruknya proses surface preparation dapat disebabkan berbagai hal antara lain ukuran mesh dari material abrasif yang tidak pas, pemilihan material abrasif, hingga kesalahan teknik dalam melakukan proses ini. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh dari material abrasif terhadap kekuatan lekat cat di material A36 yang diberikan variasi jenis material abrasif alumunium oxide, steel grit, dan volcanic sand, kemudian material di coating dengan cat jenis epoxy dan zinc rich. Hasil dari pengujian menunjukan bahwa peningkatan kekerasan material abrasif meningkatkan kekasaran permukaan pada substrat. Nilai rata-rata kekasaran permukaan yang tertinggi adalah material yang di blasting dengan steel grit yaitu sebesar 84.71 ”m. Meningkatnya kekasaran permukaan akan menambah daya lekat cat dengan substrat, yang juga akan meningkatkan ketahanan korosi pada material. Nilai daya lekat tertinggi pada material yang di coating dengan cat jenis epoxy dan zinc rich berturut-turut sebesar 20.04 MPa dan 21.46 MPa, dimana material tersebut di blasting dengan menggunakan steel grit. Hasil dari pengujian salt spray NaCl 3.5% selama 72 jam, dan 168 jam pada material menunjukan material yang di blasting dengan steel grit tetap memiliki nilai daya lekat yang tertinggi. Nilai daya lekat tertinggi setelah uji salt spray selama 72 jam pada material yang di coating dengan cat jenis epoxy dan zinc rich berturut-turut sebesar 14.15 MPa dan 15.04 MPa, sedangkan Nilai daya lekat tertinggi setelah uji salt spray selama 168 jam pada material yang di coating dengan cat jenis epoxy dan zinc rich berturut-turut sebesar 11.91 MPa dan 12.80 MPa

    Museum Jembatan Sebagai Bangunan Ikonik Pulau Madura

    Full text link
    Bangunan ikonik memiliki peran penting sebagai penanda (sign) atau ikon sebuah tempat, lingkungan, kota, kawasan, bahkan negara. Kehadirannya memberi identitas sehingga tempat tersebut mudah diingat dan dikenal oleh masyarakat atau lingkungannya. Bangunan ikonik memiliki pengertian adalah bangunan yang dapat dijadikan penanda tempat di lingkungan sekitar ataupun karya arsitektur yang menjadi tanda waktu/era tertentu. Objek rancang pada studi ini adalah Museum Jembatan yang direncanakan strategis di gerbang utama Pulau Madura lebih tepatnya pada lahan reklamasi kaki Jembatan Suramadu. Bangunan tersebut akan mengedukasi masyarakat dengan perkembangan teknologi jembatan dan dokumentasi pembuatan Jembatan Suramadu sebagai jembatan kebangggan Indonesia. Metode penelitian yang digunakan untuk mengevaluasi objek rancang Museum Jembatan sebagai bangunan ikonik Pulau Madura adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rancangan Museum Jembatan telah memenuhi kriteria sebagai bangunan ikonik dengan ciri-ciri diantaranya adalah, (a) memiliki skala bangunan relatif besar dan cenderung megah, (b) memiliki bentuk atraktif, (c) memiliki unsur kekuatan bangunan yang tinggi, dan (d) berlokasi pada tempat strategis

    Sistem Informasi Manajemen Pendaftaran Online Siswa Baru “SMP Muhammadiyah 1 Depok” dengan Php dan Mysql Berbasis Website

    Full text link
    The final project discusses about the making of online registration information management systems for a new students on SMP Muhammadiyah 1 Depok using PHP which is a script for a server-based programming. PHP is often used to build a dynamic web site so that it can retrieve, process and provide information effectively. Another purpose of this project is not only for online registration but also as means for informing SMP Muhammadiyah 1 Depok to the public. Through this website expected capable of being a major source of information such as profile, facilities, achievement and other information about the SMP Muhammadiyah 1 Depok Sleman, Yogyakarta

    Aktivitas Antidiabetes Fraksi N-heksan Ekstrak Etanol Daun Lenglengan (Leucas Lavandulifolia Je. Smith) Pada Tikus Neonatal Stz-induced Type-2 Diabetes Mellitus

    Get PDF
    Dalam penelitian ini, kami melakukan fraksinasi ekstrak etanol daun lenglengan dengan pelarut n-heksan untuk menyederhanakan kandungan zat aktif yang terkandung di dalamnya dan mengevaluasi efek antidiabetesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek antidiabetes fraksi n-heksan ekstrak etanol daun lenglengan (FHDL) pada tikus neonatal STZ-induced type-2 diabetes mellitus. STZ 90 ÎŒg/KgBB diberikan secara i.p pada 35 ekor anak tikus galur Wistar umur 2 hari. Pada usia 3 bulan, dilakukan pengukuran kadar glukosa pre-prandial dan post-prandial. Sebanyak 25 ekor tikus neonatal STZ-induced type-2 diabetes mellitus dikelompokkan ke dalam lima kelompok perlakuan, terdiri dari kelompok kontrol diabetes (CMC-Na 0,5%; 25 mL/KgBB), kelompok glibenklamid 5 mg/KgBB dan tiga kelompok FHDL (62,5; 125 and 250) mg/KgBB. Sediaan uji diberikan selama 28 hari. Kadar glukosa darah pre-prandial dan post-prandial diukur pada hari ke-0, 7, 14 dan 28. FHDL secara signifikan berhasil menurunkan kadar glukosa darah pre-prandial dan post-prandial tikus neonatal STZ-induced type-2 diabetes mellitus (p<0,05). Perlakuan FHDL 62,5 mg/KgBB selama 28 hari memiliki efek antidiabetes yang tinggi, yaitu mampu menurunkan kadar glukosa darah pre-prandial tikus sebesar 45,99%. Perlakuan FHDL 250 mg/KgBB juga signifikan menurunkan kadar glukosa darah post-prandial tikus (p<0,05) dengan efek antidiabetes pada hari ke-7, 14 dan 28 berturut-turut adalah sebesar 19,28%; 22,68% dan 24,92%
    corecore