7 research outputs found
Teaching speaking by using picture strip stories
This study was aimed to find out whether picture strip stories used as CLT (Communicative Language Teaching) could significantly help students develop their speaking skills, and also to find out which speaking sub-skills could be better taught by using picture strip stories. This study used a true experimental research design with quantitative and qualitative methods. It had an experimental group (EG) which was taught by using picture strip stories and a control group (CG) which was taught by using a typical speaking drill technique. The subjects of the study were classes VIII.1 and VIII.2 in the second grade at middle school, MTsN Model Gandapura, with 30 students in each class. The instrument used was a speaking test sheet. The collected data was analyzed using SPSS. The findings showed that using picture strip stories in teaching speaking significantly improved the EG students’ speaking scores. The EG average pre-test score  was 60 and for the CG it was 52 while the EG mean post-test score was 80 and for the CG it was 66. The students’ speaking ability in both groups was significantly different as indicated by the t-test (t-obtain (6.79 t-table 2.00). This showed that the students who were taught speaking by using the picture strip story technique improved significantly more in speaking than those who were taught  by using the drill technique. Besides, the findings from the study showed that five speaking sub-skills, viz: pronunciation, grammar, vocabulary, fluency, and comprehensibility, were all better taught by using picture strip stories
Pengaruh Penambahan Kadar Kapur terhadap Karakteristik dan Daya Dukung Tanah Lunak di Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Tanah merupakan dasar dari suatu konstruksi sipil yang memiliki peran yang sangat penting
karena akan menahan beban struktur diatasnya, sehingga tanah yang dibutuhkan harus memiliki
sifat dan daya dukung yang mampu menahan beban dengan baik. Daya dukung tanah yang
kurang baik dapat menimbulkan kerusakan pada infrastruktur dan bangunan diatasnya. Salah
satu jenis tanah yang memiliki daya dukung kecil adalah jenis tanah lunak. Demi untuk
menanggulangi kerusakan struktur dan meningkatkan daya dukung, maka diperlukan suatu
pekerjaan perbaikan tanah. Perbaikan tanah dapat dilakukan dengan metode mekanik dan
kimiawi.
Perbaikan tanah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode kimiawi
menggunakan bahan aditif kapur. Kapur dipilih sebagai bahan untuk campuran stabilisasi tanah
karena bahan tersebut lebih mudah didapatkan dan efektif. Dari sifat-sifat baik kapur seperti
tidak getas dan workability baik, diharapkan dapat memperbaiki sifat fisis tanah dan
meningkatkan daya dukung tanah lunak.
Dalam penelitian ini objek yang diamati adalah tanah lunak yang berasal dari Kecamatan
Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Pengujian laboratorium yang dilakukan seperti uji
specific gravity dan uji batas-batas atterberg untuk mengetahui sifat fisis tanah yang sudah
dicampurkan dengan kapur. Sedangkan untuk mengetahui sifat mekanis tanah campuran
dilakukan pengujian seperti uji pemadatan standard dan uji CBR unsoaked maupun soaked.
Variasi kadar kapur yang dilakukan dalam penelitian ini adalah 3%, 6%, 9%, 12% dan 15% dari
berat kering tanah.
Berdasarkan pengujian specific gravity yang dilakukan, nilai specific gravity tanah
campuran mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tanah asli. Hal ini disebabkan karena
nilai GS kapur lebih kecil dibandingakn tanah asli sehingga berpengaruh terhadap nilai GS tanah
campuran. Hasil pengujian batas-batas atterberg menunjukkan nilai batas cair (LL) dan Indeks
Plastisitas (PI) mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya kadar kapur, sehingga hal ini
juga menunjukkan kapur dapat menunrunkan sifat plastis dari tanah lunak. Hasil uji pemadatan
standard menunujukkan adanya peningkatan berat isi kering dan kadar air optimum (OMC)
dengan peningkatan tertinggi terjadi pada kadar kapur 3% dengan nilai berat isi kering 1,374
gr/cm3 dan kadar air optimum (OMC) 31,9%. Hasil pengujian CBR unsoaked menunjukkan
peningkatan nilai CBR dibandingkan dengan tanah asli. Peningkatan tertinggi terjadi pada kadar
kapur 6% dengan nilai CBR 29,89%, naik sebesar 93,48% jika dibandingkan dengan CBR tanah
asli. Sedangkan untuk pengujian CBR soaked juga menunjukkan peningkatan nilai CBR
dibandingkan dengan tanah asli. Peningkatan tertinggi terjadi pada kadar kapur 6% dengan nilai
CBR 20,52%, naik sebesar 260,58% jika dibandingkan dengan CBR tanah asli. Dengan
meningkatnya nilai CBR tanah campuran, maka menujukkan bahwa bahan aditif kapur dapat
meningkatn daya dukung tanah lunak
PENGARUH PENAMBAHAN KADAR KAPUR TERHADAP KARAKTERISTIK DAN DAYA DUKUNG TANAH LUNAK DI KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN, JAWA TIMUR
Tanah sebagai komponen utama dari kontruksi sipil harus memiliki daya dukung yang mampu menahan beban dengan baik.Daya dukung tanah yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan bagi bangunan diatasnya.Tanah lunak merupakan salah satu jenis tanah yang memiliki daya dukung tanah kurang baik, sehingga perlu dilakukan pekerjaan perbaikan tanah.Dalam penelitian ini perbaikan tanah dilakukan dengan metode kimiawi menggunakan bahan aditif kapur. Pengujian laboratorium dilakukan terhadap sifat fisik dan mekanik tanah yang dicampurkan dengan bahan aditif kapur dengan variasi kadar 3%,o6%,o9%,o12% dano15% darioberat kering tanah.Hasil pengujian specific gravity menunjukkan nilai GS tanah campuran yang lebih rendah dibandingkan tanah asli.Hasil pengujian batas-batas atterberg menunjukkan penurunan nilai indeks plastisitas seiring dengan penambahan kapur. Hasil pengujian pemadatan standard menunjukkan peningkatan berat isi maksimum dan penurunan kadar air optimum (OMC) dibandingkan tanah asli. Sedangkan hasil pengujian CBR menunjukkan adanya peningkatan nilai CBR tanah campuran baik dalam keadaan takoterendamo(unsoaked)odan terendamo(soaked). Berdasarkan hasilopengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahan aditif kapur dapat memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah lunak. Kata kunci: Tanah Lunak, Stabilisasi Tanah, Kapur, Karakteristik, Daya Dukung
STUDENTS’ PERSPECTIVE TOWARD THE BENEFIT OF ALTISSIA IN LEARNING ENGLISH
This research was a case study which aimed to investigate the students’ perspective and the benefits of using Altissia in learning English. The research was conducted at Universitas Islam Kebangsaan Indonesia and the subjects of the research were 10 students of Business Administration class E and 10 students of Accounting class B, and the data was collected through student interviews and questionnaires. This research found that most of the students have a good perspective on the benefits of using Altissia in learning English. They found the learning process more effective and interesting than usual. Students also showed an improvement in their English skills after using Altissia media, according to the results of a post-test conducted by the researchers. The results of the interviews were also supported by the results of a questionnaire that indicated that students felt that learning English by using Altissia was enjoyable and they were satisfied with the learning process and results
PENGARUH PENAMBAHAN KADAR KAPUR TERHADAP KARAKTERISTIK DAN DAYA DUKUNG TANAH LUNAK DI KECAMATAN GRATI KABUPATEN PASURUAN, JAWA TIMUR
Tanah sebagai komponen utama dari kontruksi sipil harus memiliki daya dukung yang mampu menahan beban dengan baik.Daya dukung tanah yang kurang baik dapat menyebabkan kerusakan bagi bangunan diatasnya.Tanah lunak merupakan salah satu jenis tanah yang memiliki daya dukung tanah kurang baik, sehingga perlu dilakukan pekerjaan perbaikan tanah.Dalam penelitian ini perbaikan tanah dilakukan dengan metode kimiawi menggunakan bahan aditif kapur. Pengujian laboratorium dilakukan terhadap sifat fisik dan mekanik tanah yang dicampurkan dengan bahan aditif kapur dengan variasi kadar 3%,o6%,o9%,o12% dano15% darioberat kering tanah.Hasil pengujian specific gravity menunjukkan nilai GS tanah campuran yang lebih rendah dibandingkan tanah asli.Hasil pengujian batas-batas atterberg menunjukkan penurunan nilai indeks plastisitas seiring dengan penambahan kapur. Hasil pengujian pemadatan standard menunjukkan peningkatan berat isi maksimum dan penurunan kadar air optimum (OMC) dibandingkan tanah asli. Sedangkan hasil pengujian CBR menunjukkan adanya peningkatan nilai CBR tanah campuran baik dalam keadaan takoterendamo(unsoaked)odan terendamo(soaked). Berdasarkan hasilopengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahan aditif kapur dapat memperbaiki sifat fisik dan mekanik tanah lunak. Kata kunci: Tanah Lunak, Stabilisasi Tanah, Kapur, Karakteristik, Daya Dukung
TEACHERS’ PERCEPTION ON CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT AFTER COVID-19 PANDEMIC
The researcher investigated two research questions on the teachers’ perception towards continuing professional development in Bireuen Regency at the time of covid-19. The first research question was the opinion on continuing professional development in general and the second one was going more in-depth to find out how this opinion differs after the time of Covid-19. 30 teachers from the six schools in Bireuen Regency were included in this research. All participants were asked to provide responses to questionnaires and interviews. This study used mixed methods as its research methodology in order to make the data obtained more comprehensive, valid, reliable and objective. As a result, among Continuing Professional Development (CPD) programs, ‘Network of Teachers Formed Specifically for the Professional Development’ had the greatest impact on teacher work before or after pandemic, with more than half of the respondents were found to be participating in the ‘Network of Teachers Formed Specifically for the Professional Development’ and they believe it has had a great impact on them