4 research outputs found

    THE VALUE OF SUFISM AS A PREVENTION OF DPMESTIC VIOLENCE

    Get PDF
    Kekerasan dalam rumah tangga diartikan sebagai tindak kejahatan yang konteksnya suatu hubungan yang intim. Baik kekerasan dalam bentuk fisik, psikis, emosional, seksual ataupun terlantarnya anggota keluarga. Islam memerintahkan para suami agar memperlakukan istri dengan cara yang baik. Islam juga mengajarkan  etika dan moral serta dibenarkan oleh syar’i. Peneliti memfokuskan tentang nilai-nilai tasawuf sebagai upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, sehingga rumusan masalahnya antara lain: (1) Apa pengertian kekerasan dalam rumah tangga? (2) Apa saja faktor-faktor kekerasan dalam rumah tangga? (3) Bagaimana dampak kekerasan dalam rumah tangga? (4) Bagaimana nilai-nilai ajaran tasawuf sebagai pencegah kekerasan dalam rumah tangga?. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan (library research) dalam hal ini peneliti menentukan literatur-literatur yang ada korelasinya dengan peran tasawuf terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan adalah deskriptif analisis yakni penguraian secara teratur seluruh konsep yang ada masih berkaitan dengan pembahasan. Penerapan nilai-nilai tasawuf seperti muhasabah, qanaah, ridha, sabar dan syukur dalam kehidupan sehari-hari akan membuat rumah tangga kedalam keluarga yang baik dan menghindarkan dari pertikaian. [Domestic violence is defined as a crime in the context of an intimate relationship. Both violence in the form of physical, psychological, emotional, sexual or neglected family members. Islam commands husbands to treat their wives in a good manner. Islam also teaches ethics and morals and is justified by syar'i. The researcher focuses on the values of Sufism as an effort to prevent domestic violence, so that the formulation of the problem includes: (1) What is the meaning of domestic violence? (2) What are the factors of domestic violence? (3) What is the impact of domestic violence? (4) What are the values of Sufism as a deterrent to domestic violence? The type of research used in this study is library research, in this case the researcher determines the literature that has a correlation with the role of Sufism on domestic violence. This study uses a qualitative approach with the method used is descriptive analysis, namely the regular breakdown of all existing concepts that are still related to the discussion. The application of Sufism values such as muhasabah, qanaah, ridha, patience and gratitude in daily life will make the household into a good family and avoid conflict.]Kekerasan dalam rumah tangga diartikan sebagai tindak kejahatan yang konteksnya suatu hubungan yang intim. Baik kekerasan dalam bentuk fisik, psikis, emosional, seksual ataupun terlantarnya anggota keluarga. Islam memerintahkan para suami agar memperlakukan istri dengan cara yang baik. Islam juga mengajarkan  etika dan moral serta dibenarkan oleh syar’i. Peneliti memfokuskan tentang nilai-nilai tasawuf sebagai upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, sehingga rumusan masalahnya antara lain: (1) Apa pengertian kekerasan dalam rumah tangga? (2) Apa saja faktor-faktor kekerasan dalam rumah tangga? (3) Bagaimana dampak kekerasan dalam rumah tangga? (4) Bagaimana nilai-nilai ajaran tasawuf sebagai pencegah kekerasan dalam rumah tangga?. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan (library research) dalam hal ini peneliti menentukan literatur-literatur yang ada korelasinya dengan peran tasawuf terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan adalah deskriptif analisis yakni penguraian secara teratur seluruh konsep yang ada masih berkaitan dengan pembahasan. Penerapan nilai-nilai tasawuf seperti muhasabah, qanaah, ridha, sabar dan syukur dalam kehidupan sehari-hari akan membuat rumah tangga kedalam keluarga yang baik dan menghindarkan dari pertikaian. [Domestic violence is defined as a crime in the context of an intimate relationship. Both violence in the form of physical, psychological, emotional, sexual or neglected family members. Islam commands husbands to treat their wives in a good manner. Islam also teaches ethics and morals and is justified by syar'i. The researcher focuses on the values of Sufism as an effort to prevent domestic violence, so that the formulation of the problem includes: (1) What is the meaning of domestic violence? (2) What are the factors of domestic violence? (3) What is the impact of domestic violence? (4) What are the values of Sufism as a deterrent to domestic violence? The type of research used in this study is library research, in this case the researcher determines the literature that has a correlation with the role of Sufism on domestic violence. This study uses a qualitative approach with the method used is descriptive analysis, namely the regular breakdown of all existing concepts that are still related to the discussion. The application of Sufism values such as muhasabah, qanaah, ridha, patience and gratitude in daily life will make the household into a good family and avoid conflict.

    Peringatan maulid Nabi di Desa Pesayangan Kabupaten Tegal: tradisi tekwinan, rolasan, lawean (analisis sufistik)

    Get PDF
    Pergulatan budaya dan agama, terutama Islam menjadi suatu fenomena yang menarik tidak terkecuali peringatan maulid Nabi desa Pesayangan. Pertemuan antara budaya dan agama tersebut berjalan secara dinamis sehingga memperoleh tempat dalam kelangsungan budaya. Proses dialogis dan transformasi berjalan secara berkesinambungan. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalahnya antara lain : (1) Apa Makna Peringatan Maulid Nabi di Desa Pesayangan Kabupaten Tegal: Tradisi Tekwinan, Tradisi Rolasan, Tradisi Lawean? (2) Apa Fungsi Peringatan Maulid Nabi di Desa Pesayangan Kabupaten Tegal: Tradisi Tekwinan, Tradisi Rolasan, Tradisi Lawean? (3) Bagaimana Peringatan Maulid Nabi di Desa Pesayangan Kabupaten Tegal: Tradisi Tekwinan, Tradisi Rolasan, Tradisi Lawean ditinjau dari Analisis Sufistik?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Adapun jenis penelitiannya yakni penelitian lapangan dengan pendekatan sosio-antropologi menggunakan teori fungsionalisme dan pendekatan sufistik. Hasil dari penelitian ini antara lain rangkaian peringatan maulid Nabi masing-masing memiliki makna. Tradisi tekwinan dipahami sebagai suatu tradisi untuk meningkatkan ketakwaan. Kemudian tradisi rolasan dimana Rolas berasal dari dua suku kata yakni Rong yang berarti dua dan Las berarti asal-usul manusia (janin). Tradisi lawean memberikan pemahaman bahwa adanya dua puluh lima Nabi yang wajib kita ketahui. Peringatan ini mampu memenuhi kebutuhan biologis seperti halnya terpenuhinya kebutuhan pangan, kebutuhan integratif seperti halnya Agama dan fungsi sosial sebagai pemenuh kebutuhan instrumental. Adapun kaitannya dengan sufisme, rangkaian peringatan maulid Nabi desa Pesayangan mulai dari tradisi tekwinan, rolasan dan lawean dapat meningkatkan mahabbah dimana adanya rasa cinta merupakan bentuk penghubung antara yang mencintai dengan yang dicintai. Adapun mengenai tabarruk, peringatan maulid Nabi desa Pesayangan sebagai suatu kegiatan untuk mencari keberkahan dimana keberkahan yang dirasakan masyarakat antara lain nikmat sehat, hati yang tenang, kebutuhan ekonomi yang tercukupi. Selanjutnya rangkaian peringatan maulid Nabi desa Pesayangan juga menjadi ajang untuk berwasilah kepada kekasih Allah seperti Nabi atau seorang yang dekat dengan Allah (wali) berarti membuat ikatan dengan Allah SWT lewat para kekasih Allah yakni dengan membaca shalawat dari tanggal 1 sampai 25 Rabiul Awwal serta melalui pembacaan manaqib

    NILAI-NILAI AJARAN TASAWUF SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

    No full text
    Kekerasan dalam rumah tangga diartikan sebagai tindak kejahatan yang konteksnya suatu hubungan yang intim. Baik kekerasan dalam bentuk fisik, psikis, emosional, seksual ataupun terlantarnya anggota keluarga. Islam memerintahkan para suami agar memperlakukan istri dengan cara yang baik. Islam juga mengajarkan  etika dan moral serta dibenarkan oleh syar’i. Peneliti memfokuskan tentang nilai-nilai tasawuf sebagai upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, sehingga rumusan masalahnya antara lain: (1) Apa pengertian kekerasan dalam rumah tangga? (2) Apa saja faktor-faktor kekerasan dalam rumah tangga? (3) Bagaimana dampak kekerasan dalam rumah tangga? (4) Bagaimana nilai-nilai ajaran tasawuf sebagai pencegah kekerasan dalam rumah tangga?. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan (library research) dalam hal ini peneliti menentukan literatur-literatur yang ada korelasinya dengan peran tasawuf terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan adalah deskriptif analisis yakni penguraian secara teratur seluruh konsep yang ada masih berkaitan dengan pembahasan. Penerapan nilai-nilai tasawuf seperti muhasabah, qanaah, ridha, sabar dan syukur dalam kehidupan sehari-hari akan membuat rumah tangga kedalam keluarga yang baik dan menghindarkan dari pertikaian. [Domestic violence is defined as a crime in the context of an intimate relationship. Both violence in the form of physical, psychological, emotional, sexual or neglected family members. Islam commands husbands to treat their wives in a good manner. Islam also teaches ethics and morals and is justified by syar'i. The researcher focuses on the values of Sufism as an effort to prevent domestic violence, so that the formulation of the problem includes: (1) What is the meaning of domestic violence? (2) What are the factors of domestic violence? (3) What is the impact of domestic violence? (4) What are the values of Sufism as a deterrent to domestic violence? The type of research used in this study is library research, in this case the researcher determines the literature that has a correlation with the role of Sufism on domestic violence. This study uses a qualitative approach with the method used is descriptive analysis, namely the regular breakdown of all existing concepts that are still related to the discussion. The application of Sufism values such as muhasabah, qanaah, ridha, patience and gratitude in daily life will make the household into a good family and avoid conflict.]Kekerasan dalam rumah tangga diartikan sebagai tindak kejahatan yang konteksnya suatu hubungan yang intim. Baik kekerasan dalam bentuk fisik, psikis, emosional, seksual ataupun terlantarnya anggota keluarga. Islam memerintahkan para suami agar memperlakukan istri dengan cara yang baik. Islam juga mengajarkan  etika dan moral serta dibenarkan oleh syar’i. Peneliti memfokuskan tentang nilai-nilai tasawuf sebagai upaya pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, sehingga rumusan masalahnya antara lain: (1) Apa pengertian kekerasan dalam rumah tangga? (2) Apa saja faktor-faktor kekerasan dalam rumah tangga? (3) Bagaimana dampak kekerasan dalam rumah tangga? (4) Bagaimana nilai-nilai ajaran tasawuf sebagai pencegah kekerasan dalam rumah tangga?. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kepustakaan (library research) dalam hal ini peneliti menentukan literatur-literatur yang ada korelasinya dengan peran tasawuf terhadap kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode yang digunakan adalah deskriptif analisis yakni penguraian secara teratur seluruh konsep yang ada masih berkaitan dengan pembahasan. Penerapan nilai-nilai tasawuf seperti muhasabah, qanaah, ridha, sabar dan syukur dalam kehidupan sehari-hari akan membuat rumah tangga kedalam keluarga yang baik dan menghindarkan dari pertikaian. [Domestic violence is defined as a crime in the context of an intimate relationship. Both violence in the form of physical, psychological, emotional, sexual or neglected family members. Islam commands husbands to treat their wives in a good manner. Islam also teaches ethics and morals and is justified by syar'i. The researcher focuses on the values of Sufism as an effort to prevent domestic violence, so that the formulation of the problem includes: (1) What is the meaning of domestic violence? (2) What are the factors of domestic violence? (3) What is the impact of domestic violence? (4) What are the values of Sufism as a deterrent to domestic violence? The type of research used in this study is library research, in this case the researcher determines the literature that has a correlation with the role of Sufism on domestic violence. This study uses a qualitative approach with the method used is descriptive analysis, namely the regular breakdown of all existing concepts that are still related to the discussion. The application of Sufism values such as muhasabah, qanaah, ridha, patience and gratitude in daily life will make the household into a good family and avoid conflict.

    NILAI-NILAI AJARAN TASAWUF SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

    No full text
    corecore