3 research outputs found
Sakola Kaoetamaan Istri: Rejuvenasi Filosofi Pemikiran Raden Dewi Sartika dan Relevansinya terhadap Pendidikan, Bimbingan dan Konseling
Artikel ini bertujuan untuk merejuvenasi filosofi Pendidikan Raden Dewi Sartika sebagai strategi layanan bimbingan dan konseling. Ruang lingkup penelitian ini mencakup filosofi sunda, filosofi Pendidikan Dewi Sartika, dan strategi layanan bimbingan dan konseling. Metode penelitian yang digunakan Library research atau riset pustaka dari sumber-sumber yang relevan diperoleh dari internet, buku-buku, dan jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filosofi Pendidikan Dewi Sartika digali dari gapura panca waluya (gerbang lima kesempurnaan) yang mencakup cageur, bageur, pinter dan wanter yang relevan dalam strategi layanan bimbingan dan konseling. Cageur atau sehat adalah pribadi yang mampu mengatur diri dalam hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sosial. Bageur atau baik merupakan kristalisasi dari akhlak yang bersumber dari ajaran dan nilai-nilai agama. Pinter atau pintar sebagai bagian dari dimensi kognitif, dalam layanan bimbingan konseling termasuk pada bimbingan belajar. Wanter atau berani ditunjukkan dalam kepercayaan diri individ
EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN TOLERANSI BERAGAMA SISWA : Penelitian Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Margahayu Tahun Ajaran 2017/2018
Toleransi beragama merupakan salah satu upaya untuk merawat kemajemukan umat beragama di Indonesia. Sikap toleransi beragama perlu ditanamkan dan ditingkatkan sejak dini pada siswa yang berada di bangku sekolah. Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan program dengan penerapan teknik sosiodrama yang secara empirik dapat meningkatkan toleransi beragama siswa Kelas X SMA Negeri 1 Margahayu Tahun Ajaran 2017/2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah quasi eksperimen. Proses pengumpulan data dengan menggunakan angket toleransi beragama. Hasil penelitian menunjukkan: (1) gambaran profil toleransi beragama siswa Kelas X SMA Negeri 1 Margahayu Tahun Ajaran 2017/2018 terdapat perbedaan tipis, sebagian besar siswa berada pada kategori pasif dibandingkan kategori aktif; (2) rumusan program sosiodrama dipandang layak untuk memfasilitasi peningkatan toleransi beragama siswa; (3) teknik sosiodrama terbukti efektif untuk meningkatkan toleransi beragama terutama dalam aspek kebebasan beragama dan aspek kerjasama sosial.-- Religious tolerance is to represent one of effort to take care of the religion diversity in Indonesia. Attitude of religious tolerance in require to be inculcated and improved early at student residing in school bench. Purpose of Research is to yield the program with the applying of technique sosiodrama which by empiric can improve the religious tolerance in the student of class of X SMA Negeri 1 Margahayu year of 2017/2018. Method used in this research is quasi experiment. Process the data collecting by using religious tolerance enquette. Result of research: 1) Profil of religious tolerance in the student of Class of X SMA Negeri 1 Margahayu year of 2017/2018, there are flimsy difference, most student be at the compared to passive category of active category. 2) The sociodrama formula program to increase religious tolerance in the student. 3) Sociodrama technique proven effective to increase religious tolerance especially in aspect of religious freedom and social cooperation aspect
Real Time Environmental Monitoring in Palm Oil Plantation Using Wireless Sensor Network
The production of the palm oil accounted for 10.15%of total palm oil production in Indonesia. Farmland monitoringsystem is designed to determine the condition of temperature andsoil moisture on oil palm plantation. In this study, we design andbuild a Wireless Sensor Network (WSN) with fitted temperatureand moisture sensors for monitoring soil quality. The process oftemperature and moisture data communication from sensor nodesto the sink using a routing protocol that named Power-EfficientGathering in Sensor Information Systems (PEGASIS). The routingprocess in the PEGASIS is the nodes will form a chain by selectinga leader node as a gateway. The development of WSN is composedof 3 nodes and 1 sink with three different scenarios. The firstscenario is placed moisture sensors on three nodes (single sensor),the second is placed the temperature sensors on three nodes (singlesensor) and the third is placed moisture sensor on two node and onenode equiped by temperature sensor (multi sensor). The evaluationof WSN communication using the PEGASIS routing protocolcompared to the direct transmission using delay, packet loss andenergy have done. The results obtained are the difference betweenthe lifetime sensor nodes between direct transmission and thepegasis is 7 minutes time difference. For the average delay ofPEGASIS and direct transmission is 31.23 and 30.92 msrespectively. All transmission in both scheme have packet loss 0%.Conclusion, the WSN has successfully implemented with longer lifetime energy using PEGASIS than direct transmission methods