4 research outputs found

    Rick Riordan's Intention in Writing Percy Jackson and the Lightning Thief and the Reception of the Readers

    Full text link
    This research studies Percy Jackson and the Lightning Thief by Rick Riordan. The objectives are to describe the Greek mythology presented in the novel, the intention of Rick Riordan, and the reception of the readers. The methodology is hermeneutic referring to Recoeur's theory. It was found that, first, the Greek mythology presented in the novel is blended with American real life; second, the main character is a son of a Greek mythology god and a real American woman and, third, the setting is a blend of places in Greek mythology and real American cities. The intention of Riordan is to open up American culture that is lived through by Americans, that a part of American culture is Greek mythology. The readers accept that the novel fulfils the readers' horizon of expectation of aesthetic enjoyment and of the incorporation of Greek mythology into real American life

    The Representation of Muslims in Rudyard Kipling’s Short Stories: A Postcolonial Perspective

    Get PDF
    This article studies Rudyard Kipling’s four short stories, “Wee Willie Winkie”, “The Recrudescence of Imray”, “The Story of Muhammad Din”, and “Without Benefit of Clergy”. The purposes of this research are to describe the representation of Muslims in the four short stories and to describe how the representation of Muslims in the four short stories represents British colonization in India. In this paper, I employs textual study methodology using narrative analysis, binary-opposition analysis, and metaphorical iconicity analysis. The conclusion is that the representation of Muslims in the four short stories ranges from perceiving Muslims as bed men living in hills and forest to perceiving Muslims as the slaves of the British. In all the representations, the British is not presented as an oppressor, instead as a benevolent master. It is a metaphor of Kipling’s firm belief that the British were helping to civilize and educate a previously “savage” people. It disregards the fact that British colonization over India had ruined Islamic empire in India under Mogul Court sovereignty and ruined Indian economy and society organization.[Penelitian ini mengkaji empat cerita pendek Rudyard Kipling, “Wee Willie Winkie”, “The Recrudescence of Imray”, “The Story of Muhammad Din”, dan “Without Benefit of Clergy”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan representasi Muslim dalam empat cerita pendek tersebut dan mendeskripsikan bagaimana gambaran tersebut merepresentasikan kolonisasi Inggris atas India. Metode yang digunakan adalah metodologi kajian tekstual dengan analisis naratif, analisis oposisi-biner, dan analisis ikonositas metaforis. Kesimpulannya adalah bahwa representasi Muslim dalam empat cerita pendek tersebut merentang mulai dari muslim sebagai orang-orang jahat yang hidup di gunung dan hutan hingga sebagai budak orang Inggris. Dalam represestasi itu orang Inggris tidak pernah digambarkan sebagai penindas. Representasi ini merupakan metafora kepercayaan Rudyard Kipling bahwa kehadiran Inggris di India adalah untuk mengadabkan dan mendidik orang India yang semula liar. Representasi ini mengabaikan kenyataan bahwa kehadiran Inggris di India telah menghancurkan imperium Islam di India di bawah kedaulatan Istana Mogul dan meruntuhkan ekonomi dan susunan masyarakat India.

    Marginalisasi Seksualitas Perempuan pada Novel Curahan Hati Sang Spg Karya Wenda Koiman dan The Curse Of Beauty Karya Indah Hanaco (Perspektif Islam)

    Full text link
    Dalam dunia sastra Indonesia, khususnya novel-novel pop saat ini tengah menjadikan perempuan dan seks sebagai isu-isu yang sangat penting. Para penulis pria maupun wanita sering menggunakan tema seks dalam karya-karya mereka yang diyakini sedang menjadi tren. Seperti halnya Indah Hanaco dalam novelnya, the Curse of Beauty, Wenda Koiman dalam novelnya Curahan Hati Sang SPG juga bercerita tentang penindasan seksual perempuan melalui profesi mereka sebagai Sales Promotion Girl (SPG). Hal ini tentu saja berlainan dengan pandangan Islam yang telah memberikan perhatian lebih kepada perempuan karena telah dijelaskan dalam beberapa ayat dan hadits. Melalui fenomena SPG dalam perpektif yang sama baik oleh pengarang perempuan ataupun laki-laki, yang menjadi subjek yang terpinggirkan baik dalam dunia nyata maupun yang digambarkan dalam novel pop makamakalah ini mencoba untuk mengungkapkan (1) bagaimana bentuk penindasan seksual tubuh SPG dalam kedua novel pop ini? (2) Bagaimana pandangan penulis tentang seksualitas perempuan yang diangkat melalui cerita SPG yang tercermin dalam kedua novel pop ini (3) bagaimanacara Islam melihat wacana seksualitas yang dihadapi oleh SPG dalam kedua novel pop ini?.Makalah ini menggunakan deskriptif kualitatif. Data diambil dari semua deskriptif mengenai penampilan tubuh SPG untuk memahami makna naratif dari tubuh. Tulisan ini menunjukkan bagaimana fenomena penindasan seksual perempuan melalui profesinya sebagai SPG telah menenggelamkan mereka dalam keterpurukan yang dalam yang berakibat pada seksploitasi yang tidak sesuai dengan norma agama terutama dalam Islam. Di sini, perempuan sama halnya dengan perangka elektronik yang dengan cepat mengalami pasang surut model mereka dan perlahan menghilang dalam sirkulasi.[In Indonesian pop novels, women and sex are two particular important issues. Many male and female writers use sexual issues as a trendy theme of their works. This issue can be seen in Indah Hanaco's novel the Curse of Beauty and Wenda Koiman's Curhan Hati Sang SPG. Both works also talk about women sexual oppression from their profession as Sales Promotion Girl (SPG), which in some cases, are contradictory with Islamic teaching. The phenomenon of SPG's marginalization is depicted in the pop novel from the same perspective between men and women authors. Therefore, this article tries to explore (1) how are the forms of sexual oppression of SPG's body in this pop novels; (2) how are the authors' perspective on female sexuality through the SPG's story reflected in this pop novels; (3) how does Islam see the sexuality discourse faced by SPG in this pop novels. This research uses descriptive qualitative. The data is taken from all descriptives concerning SPG body appearance to understand the narrative meaning of the body. This article shows how the phenomenon of women sexual oppression through their profession as SPG has drowned them to the deep immersed that affect to sexploitation and it is not suitable with the norm of religion especially in Islam. Here, women are assumed like electronic devices that appear and disappear quickly as new models come to new circulation
    corecore