6 research outputs found

    TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA FARMASI PADA MATA AJAR BIOLOGI SEL

    Get PDF
    ABSTRAK  Setiap orang memiliki tingkat kemampuan berpikir kritis yang tinggi, kemampuan berpikir dapat dikategorikan dari yang tersendah hingga tertinggi berdasarkan dari tingkat kritis jawaban yang diukur melalui pemberian soal-soal yang memiliki penalaran tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kulitatif yang bertujuan mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir mahamahasiswa prodi Farmasi Universitas Imelda Medan (UIM) dalam menyelesaikan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran biologi sel yang dikaitkan ke dalam bidang farmasi dan secara kontekstual dapat dianalisis di kehidupan sehari-hari. Kriteria kemampuan berpikir kritis yang menjadi standar penilaian ialah  standar intelektual bernalar (kejelasan, ketepatan, ketelitian, relevansi, kelogisan, kedalaman, dan keluasan).  Prosedur pengambilan data dengan memberikan instrumen berupa pertanyaan dalam bentuk pilihan berganda, studi kasus dan uraian. Subjek peelitian adalah mahamahasiswa semester dua prodi sarjana farmasi UIM tahun akademik 2019/2020 dalam menyelesaikan masalah pada mata ajaran biologi sel terdiri dari tingkat kemampuan berpikir kritis 3 (kritis), tingkat kemampuan berpikir kritis 2 (cukup kritis), tingkat kemampuan berpikir kritis 1 (kurang kritis), dan tingkat kemampuan berpikir kritis 0 (tidak kritis). Sampel dalam penelitian berjumlah 38 orang. Berdasarkan hasil yang diperolah 50% mahamahasiswa dikategorikan memiliki tingkat berpikir cukup kritis

    EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN SISTEM EKSKRESI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 GALANG T.P 2013/2014

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dengan metode role playing pada pembelajaran sistem ekskresi manusia terhadap hasil belajar siswa di kelas XI IPASMA Negeri 1 Galang tahun pembelajaran 2013/2014. Untuk mengetahui efektivitas dalam penelitian ini maka digunakan empat indikator yaitu 1) Ketuntasan belajar siswa tuntas secara klasikal 2) Aktivitas siswa dikategorikan aktif, 3) Respon siswa dikatagorikan positif dan 4) Kemampuan guru mengelola pembelajaran dikategorikan baik, Bila tiga dari empat indikator tersebut terpenuhi, dengan syarat nomor 1 harus ikut didalamnya, maka pembelajaran dapat dikatakan efektif. Maka dalam penelitian ini efektivitas suatu pembelajaran dilihat dari keempat indikator tersebut.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA1 dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah menerapkan metode role playing, diperoleh ketuntasan belajar siswa, tuntas secara klasikal dengan perolehan sebesar 89,28%. Aktivitas siswa, aktif secara klasikal diperoleh sebesar 78,1%. Respon siswa, positif terhadap kegiatan pembelajaran sebesar 82,71%. Aktivitas guru, baik sekali dengan perolehan nilai sebesar 88,3%. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka keempat indikator efektivitas terpenuhi sehingga dapat disimpulkan penerapan metode role playing efektif terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran sistem ekskresi manusia

    PENGARUH MEDIA KULTUR PADA PLANLET KENTANG Solanum Tuberosum L TERHADAP TOTIPOTENSI PERTUMBUHAN TUNAS

    Get PDF
    Kebutuhan tanaman kentang semakin meningkat namun produksinya semakin menurun. Produktifitas kentang sangat tergantung kepada kualitas benih kentang yang bebas patogen. Penggunaan manitol sebagai osmoregulator terhadap benih kentang dapat dilakukan secara in vitro yang mampu mendapatkan kultur yang bebas virus serta memiliki potensi yang besar untuk konservasi plasma nutfah. Penelitian ini bertujuan mengetahui interaksi antara konsentrasi manitol dan penggunaan jenis bagian eksplan yang menghambat pertumbuhan planlet kentang sehingga dapat disimpan dalam waktu lama. Penelitian dilaksanakan bulan Januari sampai bulan Mei 2017 di Laboratorium Mikropropagasi Balai Bioteknologi.. Penelitian menggunakan metode Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktorial. Faktor pertama perlakuan media MS + Manitol pada taraf 0, 20, 40, 60, 80, 100 dan 120 g.L-1. Faktor kedua penggunaan jenis bagian eksplan pucuk dan buku ke-2. Pemberian perlakuan konsentrasi manitol 60 g.L-1 memberikan laju penghambatan yang optimum dengan menekan pertumbuhan tinggi planlet 58.77%; jumlah daun 60.77%; panjang akar 20.39%; dengan masa penyimpanan 3 bulan

    PENGARUH PEMBELAHAN MELINTANG PADA BIJI MANGGIS GARCINIA MANGOSTANA L TERHADAP TOTIPOTENSI PERTUMBUHAN TUNAS

    Get PDF
    Garcinia mangostana L. merupakan salah satu spesies dari famili Guttiferae kaya senyawa dari golongan xanthon.Manggis memiliki juvenil yang lama. Salah satu metode yang dapat memecahkan masalah dalam perbanyakan tanaman manggis dalam jumlah yang banyak, bisa sepanjang musim dan menghasilkan tanaman yang seragam yaitu kultur in vitro. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi terbaik antara Benzil Amino Purin (BAP) dan madu terhadap induksi tunas dari eksplan biji manggis yang belah tiga melintang secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan BAP (0;3 mg/L) dan madu (3;6 mg/L) pada media MS (Murashige-Skoog) dengan pengamatan 70 hari setelah tanam (hst). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian BAP maupun madu mampu meningkatkan pembentukan tunas. Pemberian BAP dan madu berpengaruh nyata terhadap persentase terbentuknya tunas, waktu muncul tunas, jumlah tunas dan panjang tunas. Jumlah tunas terbanyak terdapat pada perlakuan 3 mg/L BAP sebanyak 20 tunas per biji. Kombinasi perlakuan dengan penambahan 3 mg/L BAP + 3 ml/L madu menghasilkan persentase terbentuk tunas tertinggi (100%); waktu muncul tunas tercepat 12,75 hst; dan panjang tunas tertinggi 1,86 cm. Pada penelitian ini telah berhasil menginduksi tunas dari biji manggis yang dibelah tiga melintang asal Bengkalis dengan penambahan BAP dan madu

    HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI PROGRAM LINTAS MINAT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri (X1) dengan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X Matematika dan Ilmu Alam (MIA) pada mata pelajaran biologi program lintas minat. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan deskriptif studi korelasional. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik total sampling yaitu seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Galang yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 112 orang. Teknik pengumpulan data berupa tes kemampuan berpikir kritis, dan skala minat. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus korelasi dan regresi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hubungan minat dengan kemampuan berpikir kritis dengan nilai korelasi sebesar 0,435 persamaan regresi Ŷ= 43,339 + 0,505X1

    HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X MIA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI PROGRAM LINTAS MINAT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsep diri (X1) dengan kemampuan berpikir kritis siswa kelas X Matematika dan Ilmu Alam (MIA) pada mata pelajaran biologi program lintas minat. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan deskriptif studi korelasional. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik total sampling yaitu seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Galang yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 112 orang. Teknik pengumpulan data berupa tes kemampuan berpikir kritis, dan skala minat. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus korelasi dan regresi. Hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hubungan minat dengan kemampuan berpikir kritis dengan nilai korelasi sebesar 0,435 persamaan regresi Ŷ= 43,339 + 0,505X1
    corecore