3 research outputs found

    PEMANENAN AIR HUJAN SEBAGAI PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KABUPATEN TAKALAR

    Get PDF
    Air merupakan komponen lingkungan hidup yang penting untuk kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya dan proses pemanenan atau pemafaatan air hujan merupakan serangkaian kegiatan mengumpulkan, menggunakan dan meresapkan air hujan kedalam tanah. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanenan air hujan (Rain Water Harvesting) dan efekivitas pemanenan air hujan sebagai alternatif kebutuhan air bersih di Kabupaten Takalar. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah analisis data curah hujan pada daerah pemukiman, analisis data type rumah dan luas atap rumah, analisis data jumlah penduduk malolo desa ko’mara kecamatan polongbangken utara. Dari hasil analisis di dapat diperoleh jumlah air hujan yang dapat dipanen sebanyak 48.304 liter/hari, untuk kebutuhan air bersih yang digunakan masyarakat setempat sebanyak 187,500 liter/hari dan hasil perhitungan antara jumlah air hujan yang dapat dipanen dengan jumlah kebutuhan air bersih sebanyak 25% perharinya dari total kebutuhan air bersih 187,500 liter/hari

    PENERAPAN PENGELOLAAN IRIGASI PARTISIPATIF (PIP) BAGI PERKUMPULAN PETANI PEMAKAI AIR (P3A) DI KECAMATAN TURATEA KABUPATEN JENEPONTO SULAWESI SELATAN

    Get PDF
    Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif (PPSIP) merupakan mandat pengelolaan sistem irigasi nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Irigasi. Pemberdayaan kelembagaan tingkat kelompok petani yang berbasis pada peran serta (partisipasi) anggota dan kelompoknya dalam pengelolaan irigasi diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik sehingga dapat mengatasi permasalahan pokok dalam pemanfaatan irigasi terutama di wilayah-wilayah dengan resiko kegagalan panen padi yang diakibatkan kurangnya pasokan air pada sistem pertaniannya. Hal ini yang mendasari program Pengabdian pada Masyarakat yang dilaksanakan di Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan. Upaya peningkatan pengetahuan teknis dan keterampilan anggota Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) yang merupakan masalah prioritas yang dihadapi terutama di Desa Pa’sanrangan Beru. Kegiatan utama yang dilaksanakan berupa pemberdayaan kelompok dan pelatihan Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PIP) sehingga kelembagaan petani pemakai air menjadi kuat dan mandiri serta berkelanjutan. Pelatihan bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menunjang peningkatan produksi pertanian dan pendapatan petani itu sendiri.  Kegiatan yang dilaksanakan pada mitra berupa: (1) Pelatihan, pemberdayaan dan pembenahan kelembagaan P3A dan GP3A dalam pengelolaan irigasi, (2) Pelatihan dan praktek Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PIP) di lapangan berupa Rapid Study, dan (3) Pendampingan kelompok dalam pengembangan manajemen irigasi partisipatif.  Hasil kegiatan menghasilkan perbaikan manajemen kelembagan kelompok, tersusunnya Panduan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif bagi kelompok dan profil lembaga P3A/GP3A di Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto. Kata kunci: pengelolaan, irigasi, partisipatif, P3A, GP3A, petani

    Analisis Karakteristik Aliran pada Sungai Jeneberang di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa dengan Menggunakan HEC-RAS 6.0

    Get PDF
    Sungai Jeneberang merupakan salah satu sungai yang ada di Sulawesi Selatan, dan memiliki panjang 78,75 km. Sungai Jeneberang memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) sekitar 782,85 km². Tujuan penelitian ini untuk mengetahui debit maksimum yang melewati Sungai Jeneberang dan mengetahui hasil analisis karakteristik aliran pada sungai dengan menggunakan HEC-RAS 6.0. Dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan melakukan pengumpulan data sekunder seperti peta DAS, data curah hujan, data cross section, dan long section. Hasil penelitian ini menghasilkan nilai debit maksimum yang diperoleh dari nilai metode HSS nakayasu, karena memiliki nilai yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan metode yang lain artinya nilai debit ini dapat mencakup nilai debit yang lebih kecil. Nilai debit maksimum berturut-turut yaitu : 486,811; 577,485; 631,897; 683,278; 694,044; 737,010; 777,541 dan 816.585 m3/detik. Analisis karakteristik aliran dengan menggunakan software HEC-RAS 6.0 pada aliran Sungai Jeneberang diperoleh suatu hasil analisis karakteristik aliran dimana STA 0 adalah aliran kritis, sedangkan STA 1 s/d 62 merupakan aliran subkritis (Fr 1,0)
    corecore