5 research outputs found
Pemodelan Interaksi Aktivitas Pasangan Suami Istri Pemilik Kendaraan Pribadi (Studi Kasus: Kecamatan Pedurungan)
Rumah tangga merupakan kumpulan individu yang mendiami dalam satu rumah dengan variasi aktivitas untuk tiap-tiap individunya. Dengan berumah tangga maka secara tidak langsung kegiatan tiap-tiap individu akan saling bergantungan dan dapat mempengaruhi keputusan perjalanan tiap individunya. Individu dalam rumah tangga yang memiliki aktivitas paling tinggi tingkatannya yaitu pasangan suami istri. Untuk menunjang pergerakan perjalanan mereka, mereka membutuhkan moda transportasi dengan aksesibilitas yang tinggi. Pada tingkat rumah tangga moda transportasi yang digunakan adalah angkutan umum penumpang (AUP). Dugaan sementara pelayanan angkutan umum penumpang (AUP) yang berada di Kecamatan Pedurungan masih belum cukup untuk memenuhi permintaan pergerakan masyarakat. Sehingga, pada rumah tangga beralih menggunakan moda transportasi kendaraan pribadi. Kendaraan pribadi berupa sepeda motor dan mobil dipilih karena dianggap mampu untuk melayani pergerakan perjalanan berbasis aktivitas pasangan suami istri. Maka, peneliti perlu melakukan studi dengan pertanyaan penelitian (Research Question), yaitu “Bagaimana model interaksi aktivitas pasangan suami istri pemilik kendaraan pribadi di Kecamatan Pedurungan?”. Penelitian ini akan menguji beberapa hipotesis hubungan variabel yang dikembangkan dari studi teoritis dan empiris. Metode statistik AMOS 16.0 digunakan untuk menilai hubungan signifikansi antar variabel. Hasil penelitian ini adalah hubungan nilai signifikansi antara variabel endogen dan eksogen terhadap faktor hambatan ayah, aksesibilitas ayah, hambatan ibu, dan aksesibilitas ibu. Penelitian ini memberikan beberapa rekomendasi sehingga diharapkan dapat dijadikan arahan bagi pemerintah untuk menyusun suatu kebijakan mengenai kepemilikan kendaraan pribad
Pemodelan Interaksi Aktivitas Pasangan Suami Istri Pemilik Kendaraan Pribadi di Kecamatan Tembalang
Aktivitas rumah tangga dilakukan berdasarkan karakteristik sosial ekonomi dari anggota rumah tangga. Setiap anggota rumah tangga memiliki interaksi aktivitas yang dapat mempengaruhi keputusan pergerakan dari masing-masing anggota rumah tangga. Keputusan pergerakan dilakukan untuk memaksimalkan penggunaan waktu dan alokasi tugas dalam rumah tangga, sehingga produktivitas dan utilitas rumah tangga mencapai nilai maksimal. Di Kota Semarang, terutama di Kecamatan Tembalang, kondisi transportasi umum masih belum mampu memenuhi permintaan pergerakan untuk kepala rumah tangga. Kondisi ini mengakibatkan pasangan suami istri (household heads) memutuskan untuk menggunakan kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) untuk permintaan pergerakannya. Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan penelitian “bagaimana model interaksi aktivitas pada pasangan suami istri pemilik kendaraan pribadi di Kecamatan Tembalang?”. Model struktural digunakan untuk menjelaskan interaksi aktivitas antara pasangan suami istri dalam kepemilikan kendaraan pribadi di Kecamatan Tembalang. Model ini mencoba menjelaskan keterkaitan antara aktivitas pasangan suami istri, aksesibilitas pasangan suami istri, dan hambatan pergerakan pasangan suami istri. Penelitian ini menggunakan AMOS 16 untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel melalui diagram jalur dan hasil statistik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi dalam pembuatan kebijakan transportasi, terutama untuk mengurangi kepemilikan kendaraan pribadi di Kecamatan Tembalang dan sebagai bahan evaluasi untuk pelayanan transportasi umum
Pengaruh Alokasi Waktu Terhadap Perilaku Perjalanan Rumah Tangga Pengguna Sepeda Motor Di Pusat Kota Semarang
Downtown area is the area that located in the central of a city with a relatively close distance to the location of the activity and existing facilities and it is served by public transportation service, so that the number of private vehicles uses can be reduced. However, those conditions are not found in the downtown area of Semarang, where the number of motorcycle uses is high. That phenomenon needs to be observed from household scale as the main actors of trips. This study aims to investigate motor cycle travel behavior of households living in the downtowns area of Semarang. Based on the results it is found that husband and wife have different travel behavior along with their role in the household. Husbands have more trips related to work activities while wives have more trips related to household activities. Moreover, household travel behavior is different during weekdays and weekend. Variable which has the most influence on travel behavior in weekdays is daily activity that is accompany family members, while variables which have the most influence on travel behavior in weekend are non-daily activities such as recreation and visiting relatives. Pusat kota adalah kawasan yang menempati lokasi sentral dengan jarak relatif dekat dengan lokasi aktivitas serta fasilitas yang ada dan dapat diakses dengan jaringan pelayanan angkutan umum sehingga angka penggunaan kendaraan pribadi, khususnya bagi penduduk yang tinggal di dalamnya, dapat dikurangi. Namun kondisi tersebut tidak terjadi di pusat Kota Semarang karena angka penggunaan sepeda motor di sini cenderung tinggi. Fenomena tersebut perlu dicermati pada skala paling kecil, yaitu rumah tangga sebagai pelaku utama pergerakan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis perilaku perjalanan rumah tangga pengguna sepeda motor yang tinggal di kawasan pusat Kota Semarang. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pasangan suami dan istri memiliki perilaku perjalanan yang berbeda dalam melakukan aktivitas rumah tangga. Pergerakan suami lebih banyak dilakukan untuk kegiatan bekerja sedangkan istri lebih banyak berperan dalam aktivitas rumah tangga. Selain itu perilaku perjalanan rumah tangga pada hari kerja dan pada akhir pekan juga berbeda. Variabel yang paling mempengaruhi perilaku perjalanan pada hari kerja adalah aktivitas harian, yaitu mengantar anggota keluarga, sedangkan variable yang paling mempengaruhi pada akhir pekan adalah aktivitas non-harian, seperti rekreasi, jalan-jalan dan mengunjungi kerabat