20 research outputs found

    KARAKTERISTIK PENDERITA COVID 19 DIRAWAT DI RSU LIUNKENDAGE TAHUNA SEJAK JANUARI 2021

    Get PDF
    Penularan virus corona 19 disebabkan oleh SARS Corona virus 2. Ditandai dengan demam, sesak nafas, batuk dan mengalami gangguan nafas akut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif berupa data rekam medic RSU Liunkendage Tahuna untuk mengetahui karakteristik penderita COVID  19 yang dirawat di RSU Liunkendage Tahuna sebanyak 325 pasien. Pengolahan data dianalisia secara deskriptif untuk melihat distribusi frekuensi, responden penelitian berdasarkan karakteristik. Hasil: yang menderita COVID 19 paling banyak pada kelompok umur 18-65 tahun 253 orang (78%), berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 191 orang (59%) dan laki-laki sebanyak 134 orang (41%). Sedangkan gejala ringan yaitu 242 orang (74%) dan yang mengalami penurunan kesadaran 6 orang pasien (2%), tidak memiliki riwayat komorbid yaitu 204 orang (63%)  dan yang memiliki riwayat komorbid sebanyak 121 orang (37%). Pasien  Covid-19 paling banyak belum divaksin dengan jumlah 307 orang (94%)  dan 3 orang (1%) sudah pernah di vaksin dosis pertama. Corona-19 virus transmission caused by SARS Coronavirus 2. Fever, shortness of breath, coughing, and acute respiratory disorder are signs that indicate Covid-19. This research used a descriptive method with medical record data at General Hospital Liunkendage Tahuna to determine 353 characteristics of patients of Covid-19 victims being treated at General Hospital Liunkendage Tahuna. Tabulation of data analyzed descriptively to know frequency distribution, and research respondents based on characteristics. Result: Patients covid-19 most of age 18-65 years old  (78%), the female gender is 191 patients (59%), and as many as male 134 patients (41%).  Quick indication 242 patients (74%) and lowering of unconscious 6 patients (2%). Patients do not history of comorbidities 204 (63%) and patients have comorbidities 121 people (37%). Covid-19 patients most of them not been vaccinated 307 people (94%) dan three (3) people have been vaccinated with the first dose

    DUKUNGAN KELUARGA PADA ANAK DENGAN MASALAH KETERLAMBATAN MENTAL DI KECAMATAN MANGANITU

    Get PDF
                    Menjaga dan membesarkan anak berkebutuhan khusus merupakan tugas dan tanggung jawab sebagai orang tua karena anak merupakan anugerah Tuhan yang dititipkan bagi setiap orang tua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dukungan keluarga merawat anak dengan keterlambatan mental di Kecamatan Manganitu. Metode: penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik wawancara kepada 5 keluarga yang merawat anak di Kecamatan Manganitu. Analisis data yang digunakan mengacu pada tujuh langkah teknik analisis data collaizi. Hasil penelitian ini yaitu dukungan keluarga pada anak dengan masalah keterlambatan mental sangat penting mulai dari memberikan mencari informasi tentang kesehatan anak, kebutuhan makan minum, fasilitas pendidikan sampai kasih sayang yan diberikan merupakan dukungan terbesar yang diharapkan oleh anak dengan keterlambatan mental sehingga anak akan merasa dihargai dan sayangi oleh orang tua. Kesimpulan:  Dukungan keluarga yang diberikan orang tua pada anak dengan masalah keterlambatan mental yaitu dukungan Informasi, dukungan emosional, dukungan instrumental dan dukungan penghargaan. Orang tua memiliki peran terhadap tumbuh kembang anak Caring for and raising children with special needs is the duty and responsibility of parents because children are God's gifts that are entrusted to every parent. The purpose of this study was to determine family support in caring for children with mental retardation in Manganitu District. Method: this study used a qualitative research method with interview techniques to 5 families who cared for children in Manganitu District. The data analysis used refers to the seven-step collaizi data analysis technique. The results of this study are that family support for children with mental retardation is very important, starting from providing information about children's health, eating and drinking needs, educational facilities to the affection that is given, which is the greatest support expected by children with mental delays so that children will feel valued and loved by parents. Conclusion: Family support given by parents to children with mental retardation problems, namely information support, emotional support, instrumental support and appreciation support. Parents have a role in the development of children

    PENGALAMAN KELUARGA MENGHADAPI TRAUMA PASCA BENCANA ALAM DI KAMPUNG LEBO KECAMATAN MANGANITU

    Get PDF
    Bencana tidak bisa lepas dari siapapun jika sudah kehendak sang kuasa pasti akan terjadi, dan keluarga yang mengalami dampak dari bencana alam ini harus bisa menerima setiap kenyataan hidup yang sudah terjadi. Bencana alam yang dialami membuat keluarga kehilangan rumah, harta benda bahkan anggota keluarga yang sangat dikasihi. Pengalaman yang sangat menyakitkan ini adalah bagian dari kehidupan yang harus dijalani pasca bencana alam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguraikan pengalaman keluarga menghadapi bencana alam di kampung Lebo. Metode: penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi dengan teknik wawancara mendalam kepada 6 keluarga yang terdampak bencana alam di Kampung Lebo Kecamatan Manganitu. Analisis data yang digunakan mengacu pada tujuh langkah teknik analisis data collaizi. Hasil: Penelitian ini menunjukkan keluarga merasakan dampak trauma pasca bencana alam sehingga ditemukan tujuh tema besar yaitu 1) Tanda awal bencana, 2) Respon terhadap banjir, 3) Beban psikologi 4) Jenis dukungan, 5) Beban ekonomi, 6) Makna setelah terjadi bencana, 7) Harapan untuk Lebo. Tujuh tema tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain dan merupakan pengalaman hidup partisipan menghadapi pasca trauma bencana alam. Kesimpulan:  Akibat dari kejadian ini menyebabkan keluarga mengalami beban psikologi karena kehilangan barang berharga. Meskipun sulit menerima kenyataan harus kehilangan yang orang yang dikasihi serta benda berharga tetapi dukungan yang selalu datang dari berbagai pihak sehingga keluarga mengurangi beban yang dialami. Dengan kejadian ini keluarga mengalami perubahan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Melalui kejadian ini keluarga menyadari bahwa ini kehendak sang pencipta sehingga harapan kedepan bencana alam ini tidak akan terjadi lagi di kampung.   Disasters cannot be separated from anyone if the power has the will of it, it will definitely happen, and families who experience the impact of this natural disaster must be able to accept it. The natural disasters experienced have made families lose their homes, property and even loved family members. This painful experience is a part of life that must be lived after a natural disaster. The purpose of this study is to describe the experiences of families facing natural disasters in Lebo village. Methods: This study used a phenomenological qualitative research method with in-depth interviews with 6 (six) families affected by natural disasters in Lebo Village, Manganitu District. The data analysis used refers to the seven steps of the Collaizi data analysis technique. Results: Those study showed that families feel the impact of trauma after natural disasters so that seven major themes were found, 1) Early signs of disaster, 2) Response to flood, 3) Psychological burden 4) Types of support, 5) Economic burden, 6) Meaning after a disaster, 7) Hope for Lebo. The seven themes were interconnected with one another and represent the life experiences of the participant in dealing with natural disasters. Conclusion: The consequences of those incident caused the family to experience a psychological burden due to the loss of valuables. Even though it was difficult to accept the fact that you were lose loved ones and valuable objects, support always come from all people so that the family could reduces the burden experienced. With this incident the family experienced economic changes in meeting their daily needs. Through those incident the family realized those was the creator's will so that in the future this natural disaster would not happen again in the Lebo village

    GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG KEKERASAN PADA ANAK DI KAMPUNG BEENG

    Get PDF
    Kekerasan anak atau child abuse adalah perlakuan orang dewasa atau anak yang lebih tua dengan menggunakan kekuasaan/otoritasnya terhadap anak yang tak berdaya yang seharusnya menjadi tanggung jawab dari orangtua atau pengasuh yang berakibat penderitaan, kesengsaraan, cacat/kematian. Kekerasan pada anak lebih bersifat sebagai bentuk penganiayaan fisik dengan terdapatnya tanda atau luka pada tubuh sang anak. Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang kekerasan pada anak di Kampung Beeng. yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini dibatasi hanya pada deskriptif dengan metode survei, dengan melihat pengetahuan orangtua tentang kekerasan pada anak di Kampung Beeng, Kec.Tabukan Selatan Tengah, Kab.Kepulauan Sangihe. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 14 responden ( 47% ), dan pengetahuan baik sebanyak 11 responden ( 36% ), sedangkan pengetahuan kurang sebanyak 5 responden ( 17% ). Hasil penelitian Gambaran pengetahuan orang tua tentang kekersan pada anak Di Kampung Beeng. Kec. Tabukan Selatan Tengah. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup yaitu dengan jumlah sebanyak 14 responden ( 47% ). Kepada orangtua disarankan orangtua harus sering mencari informasi melalui media cetak, radio, dan Tv. Agar orangtua lebih memahami tentang kekerasan pada anak. Kepada Institusi Pendidikan Keperawatan agar dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang pengetahuan oran tua tentang kekerasan pada anak melalui proses mengajar. Peneliti selanjutnya dapat meneliti variable lainnya tentang gambaran pengetahuan orang tua tentang kekerasan pada anak. Diharapkan kepada Pelayanan Kesehatan agar bisa memberikan penyuluhan untuk menambah pengetahuan orangtua

    PSIKOEDUKASI BERBASIS CARING PADA KELUARGA YANG MEMILIKI ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA DI KAMPUNG BENTUNG KECAMATAN TABUKAN SELATAN

    Get PDF
    Caring merupakan suatu kemampuan untuk berdedikasi dengan orang lain, dengan pengawasan perasaan empati dan perasaan cinta atau menyayangi pada orang lain serta memiliki moral untuk melindungi, mempertahankan dan meningkatkan martabat manusia. Tujuan PKMS ini yaitu untuk mengurangi stigma masyarakat dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuahn Activity Daily Living (ADL) pada ODGJ dalam bentuk psikoedukasi berbasis caring.Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di ruang aula kantor kelurahan kampung Bentung Kecamatan Tabukan Selatan sebanyak dua judul yaitu tentang tanda dan gejala gangguan jiwa dan stigma masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa, kemudian melakukan kunjungan rumah keluarga yang memiliki ODGJ untuk melakukan Psikoedukasi dengan caramemberikan rasa tanggung jawab, perhatian dan keikhlasan, dimana keluarga mengajak, membimbing dan mendampingi penderita untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Kunjungan rumah ini dilakukan dua kali sehingga keluarga mampu melakukan perawatan kepada ODGJ dengan kepedulian yang tinggi. Setelah dilakukan penyuluhan masyarakat dapat mengetahui tentang tanda dan gejala gangguan jiwa dan dampak dari stigma terhadap ODGJ. Selain itu Psikoedukasi yang diberikan pada keluarga dapat membantu keluarga dalam melakukan perawatan kepada ODGJ dengan metode caring.   Caring is an ability to dedicate oneself to others with a strong feeling of empathy and love or love for others and has the moral to protect, maintain and improve human dignity. The purpose of this community service (shorten for PKSM) was to reduce the current community stigma on people sufferting from mental disorder (shorten for ODGJ) and improve the ability of affected families in meeting the need for activity daily living (ADL) in ODGJ, conducted in form of a counseling caring-based psychoeducation. The counseling was carried out in the hall room of the village office of Bentung village, Tabukan Selatan sub-district, focusing first on the signs and symptoms of mental disorders and community stigma against people with mental disorders and followed be visiting the families of ODGJ to conduct psychoeducation by instilling a sense of responsibility, sincerity and care to the members of the ODGJ’s families in assisting, guiding and taking care of the sufferers to carry out their daily activities. This house visit was done twice to ensure that the families were able to understand and take a really good care of the ODGJ. It was expected that after the counseling, the public could identify the signs and symptoms of mental disorders and understand the negative impacts of stigma on the ODGJ. In addition, the psychoeducation provided to the affected families helped them in taking care ofthe ODGJ by applying the caring method

    Gambaran Epidemiologi Kanker Payudara di Rumah Sakit Liun Kendage Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Tahun 2010-2015

    Get PDF
    Kanker payudara menjadi ancaman serius bagi kaum perempuan di dunia termasuk Indonesia. Keterlambatan deteksi dini dan pengobatan sebagai penyebab tingginya angka kematian. Menurut World Health Organization (WHO, 2008). Prevalensi kejadian kanker payudara di dunia kurang lebih 16% dari semua kasus kanker pada wanita. Diperkirakan kurang lebih 510.000 wanita meninggal dunia pada tahun 2004 dan 69% dari angka tersebut merupakan kejadian di Negara yang kurang berkembang. Penelitian dilaksanakan dengan metode serial kasus. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk data primer dan register pasien untuk data sekunder. Hasil pengolahan data ditampilkan dalam bentuk presentase. Populasi dan sampel dalam penelitian ini ialah seluruh pasien yang didiagnosa kanker payudara dan tercatat di di register pasien Rumah Sakit Liun Kendage tahun 2010-2015 yang berjumlah 642 orang. %). Proporsi kasus tertinggi pada perempuan (98%) dengan rasio antara laki-laki dan perempuan 1:61. Proporsi tertinggi pada pada umur 36-45 tahun (37%), suku sangihe (97%), pendidikan SMA (16%), pekerjaan Ibu Rumah Tangga (45%), dan sudah menikah (40%). Proporsi kasus paling banyak bertempat tinggal di kecamatan Tahuna Timur (23%), Tabukan Utara (19%), dan Manganitu (16%).Terdapat riwayat kanker payudara pada keluarga sebanyak 27%, penggunaan pil kontrasepsi sebanyak 16%.Namun tidak ditemukan pasien yang usianya saat menarke < 12 tahun dan tidak ada riwayat obesitas. Proporsi pasien paling banyak pada stadium lanjut (IV) yaitu sebanyak 35%.Proporsi pasien meninggal paling banyak yaitu 37%. Menurut stadium proporsi kasus yang meninggal paling banyak pada stadium IV yaitu 85%. Dalam pencatatan rekam medis sebaiknya semua informasi pasien diisi dengan lengkap dengan mencantumkan nomor telepon pasien/keluarga.Perlunya kerjasama antara pihak Rumah Sakit dengan Dinas Kesehatansehingga adanya peningkatan komunikasi informasi dan edukasi dalam penyebaran informasi tentang kanker payudara. Hal ini dilakukan untuk menigkatkan pengetahuan masyarakat tentang kanker payudara sehingga tidak terjadi keterlambatan penanganan penyakit ini. Banyaknya kasus kanker payudara di Rumah Sakit Liun Kendage yang cenderung mengalami peningkatan khususnya selama 6 tahun terakhir maka diharapkan Rumah Sakit semakin meningkatkan pelayanan secara komprehensif. Sehingga pasien tidak harus dirujuk ke Rumah Sakit di Manado yang jaraknya cukup jauh

    GAMBARAN AWAL EFEK SAMPING VAKSIN SINOVAC-CORONAVAC PADA PETUGAS KESEHATAN DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

    Get PDF
    Efek samping vaksin COVID-19 menjadi informasi yang sangat penting diketahui untuk meyakinkan masyarakat dalam rangka peningkatan cakupan vaksinasi. Penelitian ini bertujuan melakukan studi independen untuk mengetahui efek samping Sinovac-CoronaVac pada petugas kesehatan. Metode penelitian berupa cross-sectional pada Juni-Desember 2021. Kuesioner berisi pertanyaan tentang data demografi, anamnesis, dan efek samping vaksin Mayoritas partisipan tidak merasakan efek samping apapun, 61,8% setelah dosis 1 dan 88,1% setelah dosis 2. Efek samping yang dirasakan umumnya ringan seperti mengantuk (14,7%), tidak enak badan (6,5%),  sakit di lokasi suntikan (4,8%), sakit kepala (5,8%), demam (5,1%), nafsu makan meningkat (3,8%), letih/lesu (3,1%), bengkak di lokasi suntikan (2,4%), dan nyeri ulu hati (0,7%). Terdapat perbedaan proporsi efek samping yang signifikan menurut kelompok umur dan riwayat alergi. Efek samping vaksin Sinovac-CoronaVac tergolong ringan bahkan tanpa efek samping, sehingga masyarakat tidak perlu ragu untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.   The study of COVID-19 vaccine side effects is very important to convince the community to increase vaccination coverage. This study aimed to conduct an independent study to determine the side effects of Sinovac-CoronaVac among health workers. The cross-sectional research method was carried out in June-December 2021 on health workers. The questionnaire contains questions about demographic data, medical anamneses, and vaccine side effects. The majority of participants did not feel any side effects, 61.8% after dose 1 and 88.1% after dose 2. The side effects felt were generally mild, including increased sleep (14.7%), feeling unwell (6.5%), injection site pain (4.8%), headache (5.8%), fever (5.1%), increased appetite (3.8%), fatigue (3.1%), injection site swelling (2.4%), and nausea (0.7%). There was a significant difference in the proportion of side effects according to age group and allergy history. The side effects of the Sinovac-CoronaVac vaccine are mild and even without side effects, so people don't need to hesitate to get the COVID-19 vaccination

    PKM PEMBENTUKAN POSYANDU LANSIA DI GMIST IMANUEL TAHUNA KELURAHAN SAWANG BENDAR KECAMATAN TAHUNA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA

    Get PDF
    Proses menjadi tua merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh semua manusia. Memasuki usia lanjut akan mengakibatkan terjadinya banyak permasalahan kesehatan antara lain fisik, mental, masalah kesehatan dan perawatan, dikarenakan 38% permasalahan pada lansia adalah penurunan status kesehatan. Kondisi kemunduran terutama fisik lansia mengakibatkan lansia membutuhkan pelayanan kesehatan dan keperawatan. Jenis pelayanan kesehatan pada lansia meliputi lima upaya kesehatan dasar yaitu Promotif, prefentif, Posyandu lansia merupakan pengembagan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatanbagi lansia yang penyelenggaraanya melalui program puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi social. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan.Pembentukan Posyandu Lansia di Jemaat GMIST Imanuel Tahuna sangat dirindukan oleh warga jemaat khususnya warga lansia. Menurut Ketua pelayanan Kategorial (Pelka) lansia Jemaat GMIST Imanuel Tahuna, warga lansia mengalami kesulitan memeriksakan kesehatan di pelayanan kesehatan karena berbagai kendala baik karena keterbatasan waktu keluarga membawa lansia untuk memeriksakan kesehatan setiap bulan maupun kendaladari lansia itu sendiri akibat keterbatasan fisik , dan ekonomi. Untuk itu perlu dibentuk sarana pemeriksaan kesehatan yang mudah dijangkau oleh lansia yaitu posyandu lansia sehingga warga lanjut usia akan lebih mudah untuk memeriksakan kesehatan, sehingga perlu difasilitasi untuk pembentukan posyandu tersebut. Hasil dari kegiatan PKM ini yaitu terbentuknya Posyandu lansia di GMIST Jemaat Imanuel Tahuna dan Kader Posyandu

    FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN CHRONIK KIDNEY DISEASE (CKD) PENDERITA YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT DAERAH LIUNKENDAGE TAHUNA

    Get PDF
    Chronik Kidney Disease (CKD)adalah kerusakan pada bagian ginjal yang menyebabkan fungsi ginjal mulai menurun secara bertahap. Penyakit CKD biasanya disertai dengan komplikasi seperti penyakit cardiovaskuler, penyakit saluran nafas, penyakit saluran cerna, kelainan pada otot dan tulang, kulit serta anemia. Pengelolaan CKD lebih mengutamakan diagnosis dan pengobatan terhadap penyakit ginjal spesifik yaitu hemodialisis atau cuci darah dan transplantasi ginjal. Rumusan Masalah “Apakah faktor–faktor risiko yang berhubungandengan kejadian Chronik KidneyDisease (CKD) penderita yang dirawat di Rumah Sakit Daerah Liukendage Tahuna”?Tujuan Penellitian Untuk mengetahui faktor – faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ChonikKidny Disease (CKD) penderita yang di rawat di Rumah Sakit Daerah Liun-Kendage Tahuna.Jenis Penelitian ini adalah penelitian analitik korelasi dengan pendekatan croossectional. Sampel semua penderita CKD yang dirawat selama penelitian berlangsung yang memenuhi kriteria sebanyak 50 responden. Hasil Penelitian.Dari hasil uji analisis Bivariat faktorfaktor risiko yang berhubungan dengan CKD, ditemukan bahwa tidak terdapat hubungan antara hypertensi dengan kejadian CKD, dilihat dari nilai p<0,05 (p=0,895),dan nilai OR=2,924, CI= 1,284- 3,004. Terdapat hubungan penyakit DM, dengan kejadian CKD, nilai signifikan p<0,009 lebih kecil dari 0,05 (0,009 p>0,05), Nilai (OR=3,063, CI=1,323-3,478). Terdapat hubungan antara Pyelonefritis/infksi ginjal dengan kejadian CKD, dengan nilai p= 0,000 (0,000 <0,05). Nilai OR=5,063 (95%; CI=2,144- 4,861). Tidak terdapat hubungan perokok dengan kejadian CKD. Nilai p=0,812 (0,812 <0,05). Nilai OR=1,868 (95%; CI=0,272-2,778). Tidak terdapat hubungan kebiasaan minum alkohol dengan kejadian CKD. Nilai P=0,991 <p0,05). Dari Nilai OR 0,993 (95%; CI=0,312-3,158)

    IbM Kaum Ibu yang Berisiko Kanker Payudara di GMIST Imanuel Tahuna Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara

    Get PDF
    Mitra sasaran program IbM, yaitu kaum perempuan yang tergabung pada organisasi keagamaan yang ada di Pelayanan Kategorial kaum perempuan rayon I dan II GMIST Jemaat Imanuel Tahuna Kecamatan Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara. Daerah pemukimanan kedua kelompok mitra ini merupakan daerah yang berisiko tinggi terhadap terjadinya kanker payudara pada kaum perempuan.Masalah yang ada yaitu, meningkatnya kejadian kanker payudara pada kaum perempuan di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, dengan judul Gambaran kejadian kanker payudara di RSUD Liun Kendage Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe Propinsi Sulawesi Utara. Dari 62 kasus yang ditemukan, sebagian besar sudah berada pada stadium lanjut. Bahkan ada kasus yang ditemukan pada lokasi program ini. Masalah yang dihadapi oleh ibu-ibu ini yaitu, belum mengetahui tentang kanker payudara, takut memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan, belum mengetahui cara deteksi dini terjadinya kanker payudara, serta masih kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan tentang kanker payudara. Tujuan kegiatan ini yaitu, agar kaum perempuan yang menjadi mitra sasaran kegiatan ini, dapat mengetahui tanda-tanda dan gejala kanker payudara, mengurangi risiko terjadinya kanker payudara, dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI), menjaga kebersihan diri dan memperpanjang usia harapan hidup. Metode pelaksanaan yang diterapkan yaitu: Penyuluhan, Demonstrasi/simulasi, melatih mitra sasaran dalam hal pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Evaluasi dan pendampingan bagi ibu-ibu yang berisiko. Luaran dari kegiatan ini, melakukan pemeriksaan payudara sendiri, menggunakan fasilitas kesehatan, Jurnal Artikel Ilmiah Nasional terakreditasi dan buku praktis/brosur/liflet
    corecore