4 research outputs found

    PERAN PAMONG SATUAN KARYA PRAMUKA WANABAKTI DALAM MEMBINA KEMANDIRIAN ANGGOTA MELALUI PENERAPAN SISTEM AMONG

    Get PDF
    Fokus penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran peran Pamong Satuan Karya Pramuka Wanabakti dalam membina kemandirian anggota Satuan Karya Pramuka Wanabaktdi Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Ciparay. Memperoleh gambaran peran Pamong Satuan Karya Pramuka Wanabakti dalam membina kemandirian anggota melalui penerapan sistem among. Landasan teori dari penelitian ini yaitu mengacu pada konsep peran, konsep Pendidikan Luar Sekolah, Konsep kemandirian, dan konsep pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif dengan pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui wawancara, dokumentasi dan angket , subjek penelitian terdiri atas satu orang pamong, satu orang pimpinan satuan karya dan dua orang anggota satuan karya pramuka wanabakti. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian diperoleh data yaitu :1) Pamong berperan sesuai dengan tugas seorang pendidik karena pada proses pelaksanaannya pamong berperan untuk membina, mengoorganisisr dan melakukan pengawasan. 2) penerapan sistem among pada proses pembinaan dapat dilihat dari mulai perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut dengan didasari pada proses pembinaan menggunakan sistem among yang menitik beratkan kepada kebebasan anggota. 3) kemandirian yang ditunjukan oleh anggota menunjukan pada kemandirian yang tinggi dilihat dari berbagai aspek kemandirian yaitu, disiplin, tanggung jawab dan percaya diri. 4) faktor penghambat dan pendukung dalam poses pembinaan terbagi kedalm kelebihan dan kekurangan baik dari internal maupun eksternal satuan karya pramuka wanabakti. The Focus research is to gain an overview of the role of teachers ' Work units of Scouts Wanabakti in fostering Scout Service Brigade independence Agency for the unity at BKPH) Ciparay. Obtain an overview role of teachers ' Work units of Scouts Wanabakti in fostering self-reliance through the application of the system among members. The cornerstone of the theory of this research that refers to the concept of the role of School Education, the concept, the concept of independence, and the concept of learning. The methods used in this research was the qualitative approach with deskriftif methods and techniques of data collection through interviews, documentation and research subject, now consists of one person, one teachers ' leadership of the unit's work and two other units of Scouts wanabakti. Based on the deliberations of the research results obtained data are: 1) the teachers ' Act in accordance with the tasks of an educator because in the process of teachers ' role to foster their implementation, Organizing and conduct surveillance. 2) implementation of the system among the coaching process can be seen from the start of planning, implementation, evaluation and follow-up with the coaching process is based on using a drip system among a series to freedom members. 3) indicated by the independence of the members of the show on the high views of the independence of the various aspects of discipline, Independence, responsibility and confidence. 4) restricting factors in the process of supporting and coaching are divided into the advantages and disadvantages of both the internal and external unit of Scouts wanabakt

    EVALUASI PELAKSANAAN TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

    Get PDF
    Keselamatan pasien di Puskesmas merupakan salah satu prioritas utama dalam memberikan pelayanan kepada pasien salah satunya melalui penerapan tujuh langkah menuju keselamatan pasien. Tujuan penelitian untuk mengevaluasi pelaksanaan tujuh langkah menuju keselamatan pasien. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dilaksanakan di Puskesmas Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara pada bulan Januari-Maret 2020. Informan yang terlibat sebanyak lima orang terdiri dari dua orang unsur manajemen yaitu pimpinan Puskesmas dan ketua tim keselamatan pasien dan tiga orang representasi dari koordinator unit pelayanan yaitu poli umum, poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan farmasi. Hasil penelitian menggambarkan langkah pertama, budaya keselamatan; dan  kedua, manajemen kepemimpinan telah dilaksanakan secara optimal; sedangkan ketiga, pengelolaan risiko;  keempat, sistem pelaporan;  kelima, berkomunikasi dengan pasien dan masyarakat;  keenam, belajar dan berbagi tentang pembelajaran keselamatan; dan  ketujuh, implementasi solusi dalam mencegah cedera belum dilaksanakan secara optimal. Puskesmas dapat meningkatkan staf yang memahami keselamatan pasien dan melakukan kaji banding dengan Puskesmas yang telah menerapkan program keselamatan pasien dengan baik

    PENYERAPAN KADAR ASAM LEMAK BEBAS (FREE FATTY ACID) PADA CPO (CRUDE PALM OIL) MENGGUNAKAN ADSORBENT ARANG SEKAM PADI DENGAN AKTIVASI H2SO4

    Get PDF
    Crude Plam Oil (CPO) mempunya ciri-ciri fisik agak kental, berwarna kuning jingga kemerah merahan. CPO yang telah dimurnikan mengandung asam lemak bebas (ALB) sekitar 5% dan karoten atau pro-vitamin E (800-900 ppm). Limbah sekam padi dapat digunakan sebagai adsorpsi karena memiliki selulosa tinggi, kandungan karbon tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan adsorpsi arang aktif sekam padi dan mengetahui kondisi optimum adsorpsi dengan memvariasikan jumlah massa adsorben dengan waktu adsoprsi, Perlakuan pertama terhadap sekam padi yaitu di furnace dengan suhu 300 oC selama 2 jam kemudian dilakukan penetralan karbon untuk pengujian dilakukan pentitrasian. Analisa Nilai optimum kapasitas adsorpsi pada kesetimbangan sebesar 0,0133 mg/g. Penurunan kadar FFA optimum menunjukkan nilai 6,3018% hingga turun menjadi 3,7673% pada saat massa adsorben sebanyak 40 gram dan waktu adsorpsi selama 5 jam. Nilai optimum kadar air juga menunjukan 0,0546% menjadi 0,0232% pada peoses adsorpsi 5 jam. Model Isoterm yang didapat adalah Isotern Freundlich.  Model kinetika yang didapat adalah orde dua semu karena nilai R2 yang didapat senilai 0,8768.

    Pemberdayaan Sosial Melalui Inovasi Produk UMKM Keripik Tempe Studi Kasus di Desa Permanu

    No full text
    Eksistensi olahan tempe masih menjadi favorit masyarakat sekitar. Khususnya untuk daerah Kota Malang sendiri menjadi salah satu sentra produksi olahan tempe salah satunya olahan tempe menjadi keripik. Banyak pelaku Usaha mikro kecil dan menengah khususnya pengusaha olahan keripik tempe mengalami berbagai masalah yaitu lemahnya akses terhadap permodalan, literasi digital masih lemah apalagi selama masa pandemi Covid-19 mengakibatkan kontraksi di sektor perekonomian sehingga mengalami daya saing UMKM. Pengabdian ini dilakukan di UMKM Keripik Tempe Sagu Surya Jaya ibu Windi, sebagai salah satu UMKM yang memproduksi keripik tempe di wilayah Desa Permanu, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Keripik tempe hasil produksi UMKM Keripik Tempe Surya Jaya merupakan salah satu keripik tempe yang menjadi favorit bagi warga sekitar desa tersebut, dan juga banyak dijadikan oleh- oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Malang. Hal yang kita dapat dalam penelitian UMKM ini diantaranya kurangnya lokasi dalam teknologi digital yaitu Google Maps yang dengan tujuan untuk orang maupun pelanggan untuk mencari lokasi rumah produksi keripik tempe ini. Selain itu juga kurangnya tanda pengenal dan juga desain produk kemasan berupa desain stiker maka dari itu kita tidak hanya membantu bagaimana cara pengolahannya saja tetapi kita juga membantu pembuatan lokasi google maps, papan pengenal, banner dan desain stiker untuk memajukan UMKM ini agar lebih maju, mudah dikenal, dan pelanggan serta untuk memperluas pemasarannya
    corecore