61 research outputs found

    Perancangan Sistem Informasi Pengenalan Fenomena Alam Berbasis Animasi secara Online (Studi Kasus : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)

    Full text link
    The information system introduction of natural phenomenon defined as systems that convey information about the occurrence of natural phenomena. Problems that occur at this time is the delivery of information about natural phenomena only briefly obtained by the print or broadcast media. The problem solved by trying to build an information system design introduction of natural phenomena based online animations are developed using the prototype method. Animation presented in this information system is the chronological occurrence of a natural phenomenon while the system information of the website as a medium of information delivery. This system is expected to be a tool to facilitate the delivery of information about natural phenomena well anywhere and anytime as well as make it easier to add knowledge about the natural phenomena that occur

    Kualitas Tidur Lansia Balai Rehabilitasi Sosial “MANDIRI” Semarang

    Full text link
    Quality of sleep in a condition in whice a sleep generates freshness and fitness in time to wake up. Quality of sleep is includes quantitative aspects of sleep such as sleep duration, sleep latency and subjective aspects, such as deep sleep and rest. This research was descriptive study, on 97 elderly people who live at the Mandiri Social Rehabilitation Center. The quality of sleep was measured by Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Study findings shown that 29 respondents (29.9%) had a good sleep quality and 68 respondents (70.1%) had poor sleep quality. The results of this study obtained data that the elderly sleep at the Mandiri Social Rehabilitation Center, it can be concluded that overall sleep quality of elderly poor. These results can be used as an illustration for nurses to be able to utilize the data in this study so they can perform nursing care on elderly related to the needs of rest and sleep, for example, they can examine the causes of poor sleep quality in elderly, daily activities, bedtime ritual they use

    Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Diare Dengan Perilaku Pencegahan Diare Pada Balita

    Full text link
    Latar Belakang : Kematian Balita di Indonesia yang disebabkan oleh diare sering mengalami kenaikan. Oleh sebab itu perlu adanya pencegahan dan penanganan yang cepat dan tepat untuk mengurangi angka kejadian diare pada Balita dan mewujudkan salah satu tujuan MDG\u27s pada tahun 2015. Dari hasil wawancara pada 11 ibu yang memiliki Balita masih ada 3 ibu yang tidak mengetahui cara penularan diare dan pencegahan diare.Tujuanpenelitian ini diketahuinya hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang diare dengan perilaku pencegahan diare pada Balita di wilayah kerja Puskesmas Kotagede II Yogyakarta.Metode : Jenis penelitian ini meupakan Kuantitatif Korelasionaldengan pendekaan Cross Sectional. Instrumen penelitian berupa kuesioner tertutup yang sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Populasi penelitian sebanyak 72 ibu, sampel sejumlah 61 ibu dengan metode Total Sampling. Teknik analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat uji korelasi Kendal Tau.Hasil : Tingkat pengetahuan ibu tentang diare sebagian besar berada dalam kategori cukup (54,1 %) dan perilaku pencegahan diare dalam kategori positif (77%). Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan perilaku pencegahan diare pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Kota Gede II Yogyakarta dengan nilai korelasi Kendall Tau sebesar 0,416 dengan p value 0,000.Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang diare dengan perilaku pencegahan diare pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Kota Gede II Yogyakarta

    PENGENDALlAN KOKSIDIOSIS PADA AYAM PEDAGING STRARTER DI PETERNAKAN MITRA SEJAHTERA FARM MOJOSARI-MOJOKERTO

    Get PDF
    Berdasarkan pengamatan yang dilakukan serta uraian pembahasan, dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1.Dengan menggunakan anti.wksidia ayam pedaging yang terserang penyakit koksidiosis di peternakan Mitra Sejahtera Farm da~t dil:endalikan dengan baik dan ditunjang dengan manajamen pemeliharaan yang baik pula. 2.Pengendalian penyakit koksidiosis yang baik yaitu d~ngan melakukan sanitasi kandang, mengatur jumlah ayarn dalam kandang agar tidak terla'u padat, pengaturan sirkulasi udara dalam kandang dengan ventilasi udara yang cukup, serta pemberian antikoksidia

    Sistem Surveilans Gizi Buruk Kabupaten Temanggung

    Full text link
    Latar belakangPada tahun 2014 dan sebelumnya kasus gizi buruk di Kabupaten Temanggung masih tinggi, tetapi mulai tahun 2015 kasus gizi buruk di Kabupaten Temanggung menunjukan menurunan yang signifikan. Pada tahun 2014 jumlah kasus gizi buruk mencapai 220 kasus, turun menjadi 25 kasus pada tahun 2015 dan 17 kasus pada tahun 2016. Untuk mengetahui bagaiaman pelaksanaan sistem surveilans gizi buruk yang ada di Kabupaten Temanggung, perlu diadakan evaluasi sistem surveilans gizi buruk.MetodeMetode penelitian descriptive research. Pengambilan sampel menggunakan total sampel yaitu terdapat 26 reponden yang terdiri dari 25 puskesmas dan dinas kesehatan (25 responden petugas gizi puskesmas dan 1 responden petugas gizi dinas kesehatan). Penilaian pada kualitas sistem surveilans untuk mendeteksi gizi buruk secara cepat. Poin utama yang menjadi penilaian adalah Timeliness (tepat waktu), dan Completeness (kelengkapan). HasilPelaporan keseluruhan (100%) menggunakan sistem online dengan aplikasi Sistem Informasi Pelaporan Terpadu (SIPT) yang di kembangkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. Sistem SIPT tersebut mempermudah dinas kesehatan untuk mengingatkan saat mendekati deadline pengumpulan laporan, sehingga mayoritas (88%) laporan dapat dikumpulkan tepat waktu (timeliness). Setiap pelaporan mendapat feedback berupa kroscek ulang terkait data dari dinas kesehatan, sehingga seluruh (100%) laporan lengkapan.SimpulanSistem surveilans gizi buruk yang ada di Kabupaten Temanggung sudah tepat waktu dan lengkap dalam menemukan kasus gizi buruk. Beberapa hal yang dapat dijadikan pelajaran bagi kabupaten lain dalam pengelolaan sistem surveilans gizi buruk diantaranya adalah adanya motivasi petugas dan upaya mempermudah pelaporan medukung dalam meningkatkan suatu sistem surveilans

    Identifikasi Model Sekolah Ramah Anak (Sra) Jenjang Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Se-kecamatan Semarang Selatan

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi SRA (Sekolah Ramah Anak) dalam pelaksanaan pembelajaran anak usia dini di Jenjang Satuan PAUD Se-Kecamatan Semarang Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Data-data diperoleh melalui kajian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan menggunakan beberapa metode pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis datanya dilakukan secara deskriptif untuk mendapatkan pemahaman tentang identifikasi Sekolah Ramah Anak dalam pembelajaran anak usia dini di Jenjang Satuan PAUD Se-Kecamatan Semarang Selatan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa identifikasi Sekolah Ramah Anak dalam pembelajaran anak usia dini di Jenjang Satuan Paud Se-Kecamatan Semarang Selatan sudah cukup baik. Pada prakteknya, kegiatan pembelajaran dengan menggunakan prinsip Sekolah Ramah Anak sudah hampir mendekati teori yang ada. Ini dibuktikan dengan hasil pengamatan dan dokumentasi pada setiap Jenjang Satuan PAUD se-Kecamatan Semarang Selatan. Pengamatan dan dokumentasi difokuskan pada kelengkapan Sarana dan Prasarana yang digunakan dalam Satuan Paud se-Kecamatan Semarang Selatan, pelaksanaan metode pembelajaran, sikap terhadap siswa, dan kesehatan lingkungan. Sarana dan prasarana yang digunakan di Satuan PAUD se-kecamatan semarang selatan telah ditata sedemekian rupa sehingga lingkungan secara keseluruhan dapat mendukung kegiatan anak, baik secara fisik, mental maupun motorik. Hanya saja pelaksanaa metode pembelajaran yang telah dirancang dan dipersiapkan oleh guru tidak dapat dilakukan secara maksimal dikarenakan beberapa sebab. Selain itu, dalam penyampaian materi pembelajaran, guru sudah cukup bervariatif dalam penggunaan metode pembelajaran disesuaikan dengan materinya dan didukung dengan media permainan serta komunikasi yang aktif antara guru dan peserta didik sudah cukup aktif

    Optimasi Ekstraksi Oleoresin Cabai Rawit Hijau (Capsicum Frutescens L.) Melalui Metode Maserasi

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ekstraksi yang menghasilkan rendemen dan kadar capsaicin optimumdengan variasi ukuran bahan, suhu dan waktu selam proses ekstraksi maserasi, yang selanjutnya diuji kadar capsaicin, kadarminyak atsiri dan kadar sisa pelarutnya. Ekstraksi dilakukan pada variasi ukuran bahan (20; 50;dan 80 mesh), suhu (60; 70; dan 80oC), dan waktu (3; 4; dan 5 jam). Response Surface Methodology (RSM) digunakan sebagai desain penelitian dengan metode Box-Behnken. Fungsi respon yang didapatkan untuk optimasi rendemen adalah Y= 34,1667 + 1,8875X1 +1,3750X2 -0,1875X3 -2,1833X12 -0,2083X22 -1,0333X32 -0,2750X1X2 +0,35X1X3 -1,0750 X2X3. Rendemen oleoresin cabai rawit hijau optimum yaitu30,3173% yang didapat pada ukuran partikel sebesar 84,176 mesh, suhu ekstraksi 3,246°C, dan waktu ekstraksi 7,5746 jam yangmemiliki kadar capsaicin sebesar 26,994%, kadar minyak atsiri 11,966 % dan kadar sisa etanol 0,0367%. Fungsi respon yangdidapatkan untuk optimasi kadar capsaicin adalah Y= 20,7893 +0,9806 X1 -0,8935 X2 +0,4121 X3 -2,3516 X12 -4,4333X22 +0,7999X32 -0,8728 X1X2– 0,6345 X1X3+0,4598 X2X3. Kadar capsaicin oleoresin cabai rawit hijau optimum yaitu 20,9454% yang didapatpada ukuran partikel sebesar 57,476 mesh, suhu ekstraksi 68,684°C, dan waktu ekstraksi 3,8791 jam yang memiliki kadar minyakatsiri 7,977% dan kadar sisa pelarut 0,0289%

    Health Insurance Status and Perceived Quality of Health Service at Community Health Center, Sumenep, East Java

    Full text link
    Background: Having health insurance is important for several reasons. As studies have shown, uninsured people receive less medical care and less timely care. They have worse health outcomes, and lack of insurance is a fiscal burden for them and their families. This study aimed to assess the relationship between health insurance status and perceived quality of health service at community health center, Sumenep, East Java. Subjects and Method: This was a cross-sectional study conducted at puskesmas (community health centers) in Sumenep, East Java. A total sample of 250 people who visited the puskesmas in Sumenep were selected for this study. The dependent variable was perceived quality of health services. The independent variables were health insurance status, sex, age, education, and job. The data were collected by questionnaire and analyzed by a multiple linear regression. Results: Member of health insurance (b= 6.21; CI 95% = - 2.75 to -9.68; p<0.001) and female (b= 1.35; CI 95%= -1.35 to -3.23; p<0.001) were associated with better perceived quality of health service. Age (b= 0.50; CI 95%= -2.24 to 3.25; p= 0.72), higher education (b= -0.94; CI 95% = -0.21 to 3.89; p= 0.53), and having a job (b= 0.94; CI 95% = -2.01 to 3.89; p= 0.52) were associated with poorer perceived quality of health services. Conclusion: Member of health insurance and female are associated with better perceived quality of health service. Age, higher education, and having a job are associated with poorer perceived quality of health services. Keywords: perceived quality of health service, national health insuranc

    Kombinasi Ekstrak Temu Putih (Curcuma Zedoaria) Dan Bawang Putih (Allium Sativum L.) Terhadap Aktivitas Sel Limfoma Dengan Metode Mtt Assay

    Full text link
    Tumor merupakan proses terjadinya pertumbuhan sel yang tidak beraturan dan tak terkontrol (abnormal). Tumor ini bisa bersifat kanker (Malignant) atau non-kanker (jinak). Dengan dilakukan penelitan terhadap aktivitas sel lymphoma terhadap kombinasi ekstrak temu putih dan bawang putih menggunakan metode MTT Assay bertujuan untuk menguji keefektifan dari kombinasi ekstrak tersebut terhadap aktifitas sel lymphoma. Bawang putih (Allium sativum) memiliki senyawa organosulfur yang dapat menekanan proliferasi sel dengan menghalangi perkembangan siklus sel tanpa diikuti kerusakan sel disekitarnya. Sedangkan temu putih (Curcuma zedoaria) memiliki mekanisme anti kanker dengan menginduksi apoptosis dari sel kanker itu sendiri tanpa merusak sel lain disekitarnya. Kombinasi ekstrak tersebut diharapkan dapat member efek sinergi dalam penghambatan aktivitas tumor lymphoma. Serbuk simplisia dibuat dalam bentuk ekstrak dengan menggunakan metode maserasi dan menggunakan pelarut etanol 70%. Maserat yang telah diperoleh akan disaring dan diuapkan dengan penguap vakum atau penguap tekanan rendah hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental kemudian diujikan pada sel lymphoma dengan seri dosis 50 : 50 ( 500 : 500 ; 250 : 250 ; 125 : 125 ; 62,5 : 62,5 ; 31,25 : 31,25 ; 15, 625 ; 15, 625 ppm) yang telah dibiakkan pada media komplit di dalam mikroplate dan diberi reagen MTT Assay 0,5%. Hal ini bertujuan untuk mengamati besarnya persen kematian sel (%) dan kristal formazan yang terbentuk. Data hasil pengamatan yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan Elisa reader pada panjang gelombang 550 nm
    • …
    corecore