6 research outputs found

    Evaluasi Massa Batuan Terowongan Eksplorasi Uranium Eko-Remaja, Kalan, Kalimantan Barat

    Get PDF
    Eko-Remaja uranium exploration tunnel, Kalan, West Kalimantan is one of the important facilities for uranium deposit research. The tunnel was built in 1980 with a length of 618 meters penetrating Eko Hill on both sides. The rock inside the tunnel is relatively compact, but it has weak zones in some area. Ground supporting is a method used to overcome the soil and rock collapses which occurred in the tunnel weak zones. Installation of ground supporting system throughout the recent time based on the soil collapse pattern, which occurred when the tunnel opened without any specific study related to rock mass characterization and the requirement of ground support system. This research conducted to evaluate the safety level of Eko-Remaja tunnel and the suitability of ground support location. The evaluation performed by comparing the rock mass characteristics using Rock Mass Rating (RMR) method between the installed rock support and uninstalled rock support locations. Based on the analysis result, RMR value on the installed ground support is classified as class IV or poor rock. Meanwhile, on uninstalled location, the rock is classified as class II or fair rock. Based on the correlation between RMR calculation result and Eko-Remaja tunnel roof span, it is concluded that tunnel ground supports position which are represented by observation location on 38 m, 73 m, and 165 m depth are suitable with rock mass characterization system using RMR method

    Interpretasi Bawah Permukaan Berdasarkan Distribusi Nilai Tahanan Jenis di Daerah Puspiptek, Serpong

    Full text link
    Kawasan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (PUSPIPTEK) Serpong memiliki luas 460 hektar. Sebagian besar kawasan ini merupakan ruang terbuka hijau. Seiring dengan pertumbuhan kegiatan penelitian, kebutuhan sarana infrastruktur dan bangunan juga akan semakin meningkat. Sebagai sarana strategis nasional, diperlukan desin bangunan yang kokoh untuk dan sesuai dengan kondisi bawah permukaan. Survey geolistrik dapat digunakan untuk mengetahui kondisi/informasi di bawah permukaan tanah. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran di bawah permukaan berdasarkan distribusi nilai geolistrik tahanan jenis di area rencana pembangunan Reaktor Daya Eksperimen (RDE). Pengambilan data tahanan jenis menggunakan alat ukur resistivitymeter multichannel tipe MAE X612EM+ secara 2-D menggunakan 48 channel konfigurasi Wenner-Schlumberger. Jumlah elektroda yang digunakan adalah 48 buah dengan interval jarak antar elektroda 5 m. Berdasarkan pemodelan inversi 2-D telah dihasilkan empat model penampang lintasan yaitu line-1, line 2, line-3, dan line-4. Kesalahan data di tiap lintasan relatif kecil, kurang dari 12%. Interpretasi geologi dilakukan pada pada penampang line-2 dan line-3 menggambarkan keberadaan lapisan A, B, dan C. Lapisan A diduga berupa batuan dengan ukuran butir lempung-lanau yang mengandung material organik dengan rentang nilai tahanan jenis 2-20 ohm-m dan variasi ketebalan sekitar 1-7 m. Lapisan B diduga berupa batupasir yang memiliki rentang nilai tahanan jenis 10-90 ohm-m dengan variasi ketebalan 5-20 m. Lapisan C diduga merupakan batulempung yang memiliki rentang nilai tahanan jenis 2-5000 ohm-m dengan variasi kedalaman 10-20 m

    Analisis Geologi Teknik Longsor di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe, Nusa Tenggara Timur

    Get PDF
    Bencana alam longsor di Desa Kuatae, Kecamatan Kota Soe sering terjadi pada musim hujan. Longsor telah menyebabkan rusaknya rumah dan infrastruktur lainnya. Penelitian longsor dilakukan dengan pemetaan geologi teknik, pengeboran geologi teknik, uji laboratorium, analisis kestabilan lereng, dan identifikasi opsi penanggulangan. Berdasarkan hasil pemetaan, longsor terjadi dalam dua model, yaitu blok batugamping terumbu yang mengalami longsor translasi di atas napal dan batulempung serta longsor rotasi pada napal yang dikontrol oleh lapisan dasar yang kontak dengan batulempung. Hasil uji penetrasi standar pada batulempung dan napal menunjukkan nilai konsistensi yang sangat tinggi. Hasil analisis kestabilan lereng menunjukkan lereng dalam keadaan stabil tapi ternyata longsor masih terjadi di beberapa tempat pada area napal dan batulempung. Hal tersebut mengindikasikan bahwa material batuan mengalami degradasi kuat geser pada beberapa kondisi. Penelitian lebih lanjut terkait degradasi material batuan, seperti sifat tahan lekang dan lempung mengembang sangat penting untuk menentukan opsi penanggulangan yang paling tepat dilakukan pada kasus longsor di Desa Kuatae

    Analisis Kualitas dan Perkuatan Terowongan Eksplorasi Uranium Eko Remaja Kalan, Kalimantan Barat Menggunakan Metode RMR (Rock Mass Rating)

    Full text link
    Terowongan Eksplorasi Uranium Eko Remaja Kalan (TEURK) di Kalimantan Barat yang dibangun pada tahun 1980 merupakan salah satu sarana penelitian cebakan uranium di Indonesia. Terowongan ini menembus Bukit Eko Remaja sepanjang 618 m, mulai dari pintu Remaja hingga TRK-7. Mineralisasi uranium di lokasi ini dikontrol oleh urat-urat tak beraturan (stockwork) yang sangat rapat pada batuan metalanau dan metapelit. Tingginya kerapatan struktur geologi tersebut membentuk beberapa zona lemah di dalam terowongan. Zona lemah tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya longsor batu dan tanah. Penyangga sementara terbuat dari tiang-tiang kayu dipasang di zona tersebut untuk perkuatan terowongan. Saat ini tiang kayu tersebut tidak lagi mampu menyangga terowongan sehingga sering terjadi longsor batu dan tanah di dalam terowongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas massa batuan aktual dan menentukan jenis perkuatan yang sesuai agar terowongan tetap aman. Survei palu Schmidt dan scanline pada zona tak berpenyangga (kedalaman 50–297 m dan 355–538 m) dilakukan untuk mengambil data parameter klasifikasi Rock Mass Rating (RMR). Hasil pengukuran menunjukkan bahwa massa batuan TEURK di kedalaman tersebut memiliki nilai RMR 52-71 (sedang–baik). Perkuatan yang direkomendasikan adalah pemasangan baut batu dan beton semprot konvensional

    Karakterisasi Geoteknik Fondasi Kandidat Tapak PLTN dengan Metode Seismik Refraksi

    Full text link
    . Pemerintah Indonesia dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Rencana Induk Riset Nasional Tahun 2017–2045, menetapkan beberapa bidang utama yang akan menjadi prioritas penelitian nasional, salah satunya adalah bidang energi. Dalam tema riset teknologi kelistrikan berbasis energi baru dan terbarukan rendah/nol karbon terdapat topik riset teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) skala komersial. Pada topik riset tersebut, ditetapkan bahwa dalam jangka waktu penelitian tahun 2020–2024, dihasilkan purwarupa PLTN. Pada penelitian ini, karakterisasi geoteknik tapak PLTN dilakukan dengan menggunakan metode seismik refraksi guna melengkapi data penelitian sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil perlapisan batuan bawah permukaan untuk estimasi pekerjaan terkait fondasi PLTN. Pemetaan geologi dan akuisisi data geofisika, pengolahan, serta interpretasi tanah/batuan berdasarkan parameter kecepatan gelombang kompresi (Vp). Hasil pemetaan geologi menunjukkan adanya 2 satuan batuan beku yaitu diorit kuarsa dan andesit. Hasil pengolahan dan interpretasi data seismik refraksi menghasilkan model penampang Vp pada lapisan batuan bawah permukaan. Terdapat 3 lapisan batuan di lokasi penelitian yaitu lapisan tanah (Vp = 361–715 m/s), lapisan batuan beku lapuk (Vp = 1.386–2.397 m/s), dan lapisan beku segar (Vp = 3.789–6.133 m/s). Perkiraan densitas batuan beku segar berdasarkan perhitungan adalah 2,43–2,74 g/cm3. Hasil pemodelan dapat menunjukkan kedalaman dan struktur bawah permukaan lapisan batuan beku segar yang dapat menjadi fondasi bangunan PLTN
    corecore