2 research outputs found

    Hubungan Panjang-Bobot dan Faktor Kondisi Ikan Sicyopus zosterophorum (Bleeker, 1856) di Sungai Bohi, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah

    Get PDF
    Sicyopus zosterophorum merupakan salah satu spesies dari famili Gobiidae yang diketahui bermigrasi secara amphidromous, sehingga disebut sebagai amphidromous goby. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan panjang bobot dan faktor kondisi pada ikan S. zosterophorum. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2019 hingga Januari 2020, sampel ikan dikoleksi dari Sungai Bohi, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Hasil analisis hubungan panjang bobot ikan S. zosterophorum pada ikan jantan mempunyai model hubungan panjang bobot adalah W = 0.00005L2.607 sedangkan untuk ikan betina adalah W = 0.003L1.546. Hubungan panjang bobot menunjukkan nilai korelasi yang sangat kuat untuk ikan jantan (r = 0.91) dan ikan betina yaitu sedang (r = 0.49). Berdasarkan hasil uji t terhadap nilai koefisien pertumbuhan (b) untuk ikan jantan maupun ikan betina menunjukkan tipe pertumbuhan allometrik negatif dimana thitung >ttabel yang berarti pertambahan panjang lebih cepat dari pada pertambahan bobot tubuh ikan. Nilai b yang rendah (b = 1.55) pada ikan betina menunjukkan ikan betina memiliki tubuh yang agak kurus dibandingkan dengan ikan jantan (b = 2.61). Kisaran faktor kondisi S. zosterophorum betina adalah 0.64 โ€“ 1.43 dan jantan yaitu 0.76 โ€“ 1.41. Variasi nilai faktor kondisi dipengaruhi oleh makanan, umur dan waktu matang gonad.Kata kunci: Sicyopus zosterophorum, hubungan panjang bobot, faktor kondisi, Sulawesi Tengah

    PERAN LEGUME DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI MERAH DI ULTISOL

    No full text
    Ultisol merupakan jenis tanah yang penyebarannya sangat luas di Indonesia. Tanah ini tergolong jenis tanah yang kurang subur karena memiliki kandungan C organik yang rendah dan juga miskin unsur hara. Penambahan bahan organik seperti pupuk kandang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktifitas tanah. Hal ini dikarenakan bahwa bahan organik mampu memperbaiki sifat fisik tanah dan memberikan sumbangan unsur hara yang lengkap namun dalam jumlah yang sedikit bagi tanah yang dibutuhkan tanaman. Rotasi tanam bekas tanaman legume mampu meningkatkan kandungan N dalam tanah, ini dikarenakan tanaman legume yang bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium mampu memfiksasi N bebas dari udara hingga tersedia bagi tanah dan meninggalkan sejumlah N untuk tanaman berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk kandang sapi terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil cabai merah pada lahan bekas tanaman legume di tanah Ultisol. Penelitian dilaksanakan pada bulan Nopember 2011 โ€“ Maret 2012 di Kebun Percobaan Tahura, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, jenis tanah Ultisol lahan bekas legume (Kacang panjang). Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL), ulangan yang digunakan tiga kali. Pupuk kandang kotoran sapi yang diberikan sebagai perlakuan pada lahan bekas tanaman legume dengan dosis pupuk kandang sapi 4, 8 dan 12 ton.ha -1. dan lahan non legume tanpa pemberian pupuk kandang sapi sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk kandang sapi dengan dosis 4, 8 dan 12 ton.ha-1 pada lahan bekas tanaman legume hanya mempengaruhi jumlah cabang dikotom dan bobot kering brangkasan bagian atas tanaman dengan dosis pupuk kandang sapi terbaik antara 7,49 sampai dengan 9,062 ton.ha-1. . Sedangkan luas daun, jumlah buah, bobot kering akar tanaman, bobot kering total tanaman, bobot buah, panjang buah, LAB dan LPT tidak dipengaruhi oleh pupuk kandang sapi
    corecore