10 research outputs found

    Patrawidya Vol.17 No.1

    Get PDF
    1. The communist ideas of Economic Development the PKI's intellectual growth during the guided democracy period 1959-1965 2. Talk more, do more': mimbar penerangan magazine and government communication in immediate post-revolutionary Indonesia 3. Politik identitas dan konstruksi kebangsaan masyarakat perbatasan Indonesia-Malaysia di pulau Sebatik, Kalimantan Utara 4. Di Antara klakah-klakah: kemandirian petani garam perempuan desa Jono kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan tahun 2004-2014 5. Peran dan relasi gender masyarakat using dalam lakon barong Kemiren-Banyuwangi 6. Kehidupan anak-anak kefamenanu dalam kajian etnofografi 7. Sinkretisme budaya dalam seni reog di Brijo Lor, Trucuk, Klate

    Patrawidya Vol.15 No.3

    Get PDF
    1. Westernisasi dan Gaya Hidup Bangsawan di Kadipaten Pakualaman pada Masa Paku Alam V 2. Gerakan Kiri di Klaten: 1950 - 1965 3. Kedaulatan Rakyat dan Solopos: Pilar Kehidupan Bahasa Jawa dan Kebudayaan Lokal Masyarakat 4. Menjadi Melayu : Perempuan Jawa sebagai Agen Transformasi Sosial dalam Masyarakat Jawa di Semenanjung Malaya Tahun 1900-2000 5. ā€¦.Selanjutnya Kami Memilih Pergi ā€¦ Kisah-kisah Etnis Tionghoa Asal Indonesia yang Kembali ke Taiwan 1950-1960an 6. Strategi Peningkatan Pendapatan Melalui Budidaya Rumput Laut di Kecamatan Talango, Pulau Poteran, Sumenep 7. Usaha Gula Kelapa : Pertukaran dalam Produksi dan Distribusi 8. Dampak Pembangunan Jembatan Suramadu Terhadap Mobilitas dan Kondisi Sosial Budaya Penduduk (Kasus Lima Keluarga di Desa Pangpong, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan

    Patrawidya Vol.16 No.1

    Get PDF
    1. Hubungan antar umat beragama di Kaimana dalam tinjauan sejarah sosial 2. Aktualisasi pokok adat suku tolaki melalui simbol kalo dalam mitos "oheo" 3. Wacana "satu bahasa" dalam historiografi pendidikan Indonesia" 4. Integrasi sosial antara penduduk lokal dan pendatang di kota bengkulu dalam perspektif sejarah 5. Dari Malaysia ke Jawa : transformasi sosial-ekonomi migran kembali di Kabupaten Grobongan tahun 1990-2010 6. Kontesasi pelestarian warisan budaya di Trowulan 7. Makna sapi kerapan dari perspektif orang Madura kajian sosial, ekonomi, budaya 8. Kentongan : pusat informasi, identitas dan keharmonisan pada masyarakat Jaw

    Patrawidya: seri penerbitan penelitian sejarah dan budaya

    Get PDF
    Berisikan beberapa artikel yaitu: 1.The Communist Ideas of Economic Development the PKIā€™s Intellectual Growth During the Guided Democracy Period 1959-1965 oleh Farabi Fakih (hlm. 1-22). 2.ā€™Talk More, Do Moreā€™: Mimbar Penerangan Magazine and Government Communication in Immediate Post-Revolutionary Indonesia oleh Muhammad Yuanda Zara (hlm.23-43). 3.Politik Identitas dan Konstruksi Kebangsaan Masyarakat Perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara oleh Lina Puryanti dan Sarkawi B. Husain (hlm. 45-61). 4.Di Antara Klakah-klakah: Kemandirian Petani Garam Perempuan Desa Jono, Kecamatan Tawangharjo, Kabupaten Grobogan Tahun 2004-2014 oleh Lucia Juningsih (hlm. 63-80). 5.Peran dan Relasi Gender Masyarakat Using dalam Lakon Barong Kemiren-Banyuwangi oleh Wiwin Indiarti, dan Abdul Muni(hlm. 81-103). 6.Kehidupan Anak-anak Kefamenanu dalam Kajian Etnofograļ¬ oleh Prayanto Widyo Harsanto (hlm. 105-118. 7.Sinkretisme Budaya dalam Seni Reog di Brijo Lor, Trucuk, Klaten oleh Sutiyono (hlm. 119-138)

    KOTA PELABUHAN AMBON 1817-1865:STUDI TENTANG PERKEMBANGAN Port of Ambon from 1817-1865:a Study of The Portdevelopment

    Get PDF
    This thesis is focused on the evolution of the port city, Ambon, from 1817 to 1865. This period is based on the reason that 1817 was the Dutch recolonialization in Ambon. In the same year, a system of administration was established, named Gouvernernent der Molukken and the government was centralized in Ambon. The limitation of the year, 1865, is based on the reason that in 1865 there was a separation of system i.e., Manado became a residency, and so did Ternate. More over, three regencies - the central Maluku, Southeast Maluku and Southwest Maluku - were integrated and named Residentie Amboina that was centralized in Ambon. In the 1864, the Dutch left out the clove monopoly but the government would still accept clove from the inhabitants up to 1865. In the period of 1817 to 1865, the port of Ambon was declining as the result of political and economic domination of the Dutch, no free trade, the decline of the clove price in the European market, the condition of waters around the island of Ambon, the coastal condition of the port of Ambon, and the limited economic potencies of the island and the surrounding islands. The effect of the decline of the port city was the decline of the socio-economic sector. Key words: clove monopoly, development of port city, internal factors, external factors

    Dampak kekerasan seksual pada Jugun Ianfu

    No full text
    x, 54 p; 22 cm
    corecore