55 research outputs found

    Bentuk Adaptasi Layanan Perpustakaan di Masa Pandemi : Kajian Literatur

    Get PDF
    Imbas pandemi COVID-19, perpustakaan terpaksa ditutup sementara dan mengharuskan penyediaan layanan online dan jarak jauh. Penelitian ini mengkaji layanan perpustakaan, perangkat teknologi, dan masalah yang dihadapi perpustakaan selama pandemi. Tujuan literature review ini adalah untuk melengkapi pengetahuan yang diperoleh sebelumnya. Interpretasi dari sumber yang ditemukan selama proses pencarian menetapkan validitas konten atau topik studi yang sedang dipertimbangkan. Penelitian diawali dengan pengumpulan data dari sumber-sumber di database EBSCO, yang dapat diakses melalui e-resources Perpustakaan Nasional RI. Kajian ini mengkaji banyak karakteristik layanan perpustakaan di tingkat universitas, antara lain layanan sirkulasi, repositori digital, dan layanan referensi virtual di masa pandemi COVID-19. Bahkan dalam kasus akses terbatas, layanan sirkulasi perpustakaan dapat diberikan melalui layanan penjemputan untuk item koleksi atau dokumentasi koleksi yang dipindai. Selain itu, beberapa perpustakaan menawarkan akses terbuka gratis untuk artikel penelitian di era pandemi COVID-19. Sementara itu, salah satu layanan esensial yang dituntut pengguna perpustakaan universitas adalah layanan referensi virtual melalui platform media sosial seperti WhatsApp, Facebook, dan Twitter untuk memastikan kepatuhan terhadap protokol kesehatan COVID-19

    Tingkat Literasi Informasi Mahasiswa Menurut Standar ACRL : Studi Kasus Peserta KKN UNDIP di Masa Pandemi COVID-19

    Get PDF
    Dalam pelaksanaan KKN secara daring, mahasiswa harus memiliki keterampilan literasi informasi terutama untuk keperluan menyusun modul dan bahan ajar untuk kegiatan pendampingan kepada masyarakat.  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana tingkat literasi mahasiswa Universitas Diponegoro peserta KKN Tim 1 tahun 2021 menurut standar ACRL. Hasil penelitian menunjukkan, pada aspek kemampuan menentukan sifat dan cakupan informasi, kemampuan mayoritas responden berada pada tingkat ‘sangat terampil’ untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan; serta mengidentifikasi jenis dan ragam format informasi, dan mayoritas responden ‘cukup terampil’ untuk mengevaluasi kembali sifat dan cakupan informasi yang diperoleh. Pada aspek mengakses informasi dengan efektif dan efisien, kemampuan mayoritas respon berada pada tingkat ‘cukup terampil’ untuk memilih metode penelusuran; serta ‘sangat terampil’ untuk menggunakan strategi penelusuran seperti boolean operator, truncation, URL, dan tipe dokumen; dan ‘sangat terampil’ untuk mengutip, mencatat, dan mengelola sumber informasi. Pada aspek mengevaluasi berdasarkan sumber, kemampuan mayoritas responden berada pada tingkat ‘sangat terampil’ untuk  meringkas ide utama yang dikutip; ‘terampil’ untuk menggunakan ide utama dari informasi yang diperoleh untuk mengkonstruksi konsep baru; serta ‘cukup terampil’ untuk membandingkan dan menganalisa informasi yang diperoleh dengan pengetahuan yang telah ada. Pada aspek menggunakan informasi untuk tujuan tertentu, kemampuan mayoritas responden berada pada tingkat ‘sangat terampil’ untuk ketiga hal berikut : menggunakan informasi baru dan pengetahuan terdahulu untuk menghasilkan karya; mengkomunikasikan hasil karya dengan media yang tepat; serta menggunakan daftar pustaka dalam pembuatan karya. Pada aspek menggunakan informasi secara etis, mayoritas kemampuan responden berada pada tingkat ‘terampil’ untuk menggunakan informasi yang mengandung hak cipta

    Kajian Filosofis Terhadap Multikulturalisme Indonesia

    Full text link
    Multiculturalism is both an ideology and a means to create egalitarian and peaceful relationship between cultural groups in Indonesia. But there are some problems found when we analyze its basic assumptions, i.e. the principle of egality and recognition of differences. Firstly, a tension happens between ‘one and many\u27, where multiculturalism ironically will neglect similarities while emphasizing differences among cultural groups. Secondly, conflicts may arise between claims of egality of minorities. If we want to proceed with the multicultural agenda, we need to solve these problems

    Pendidikan Karakter di Perguruan Tinggi: Menyikapi Dekandensi Moral di Kalangan Generasi Muda

    Full text link
    The character of a community, especially the younger generation is the identity of the community itself, and the existence of a nation is determined by the character owned. The important role of young people in dealing with the problems in this era of globalization is the return builder character (character enablers), empowering character (character builders) and engineer character (character enginee). In general, the actual character of the Indonesian nation must be returned to the basic value of the Pancasila

    Perilaku Pencarian Informasi Anggota Komunitas Fotografer Semarang Dalam Upaya Memenuhi Kebutuhan Informasi Tentang Fotografi

    Get PDF
    Informasi yang berkaitan dengan fotografi sangat dibutuhkan oleh fotografer untuk membuat foto yang dihasilkan memiliki nilai keindahan ketika dipublikasikan. Oleh karena itu seorang fotografer tentu saja melakukan pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhan informasinya tentang fotografi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku pencarian informasi fotografer pada Komunitas Fotografer Semarang dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pemilihan informan dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengambilan data menggunakan observasi dan wawancara terstruktur dengan jumlah informan 10 orang, yang merupakan anggota aktif Komunitas Fotografer Semarang. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan pencarian informasi yang dilakukan oleh Komunitas Fotografer Semarang didasari oleh berbagai kepentingan seperti menambah pengetahuan, mengembangkan hobi, maupun sebagai bekal dalam dunia kerja. Sumber informasi yang digunakan oleh informan untuk memperoleh informasi yaitu dengan menggunakan platform search engine yang ada di Google, atau melakukan pencarian informasi melalui media sosial seperti, instagram facebook youtube dan melalui teman. Para informan lebih menyukai pencarian informasi melalui media sosial. Hal yang mendasari pencarian informasi melalui media sosial adalah karena informasi yang diperoleh lebih up to date

    Perilaku Informasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dalam Pemanfaatan Fitur Trending Topic Twitter Sebagai Pemenuhan Kebutuhan Informasi

    Get PDF
    Perilaku Informasi merupakan salah satu kajian Ilmu Perpustakaan dan Informasi yang menggali dan mengeksplorasi tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhan akan informasi dan bagaimana seseorang atau individu melakukan pencarian informasi. Penelitian ini mengkaji tentang perilaku informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dalam pemanfaatan Twitter khususnya fitur trending topic Twitter. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pengumpulan data wawancara semi terstruktur dengan sembilan (9) informan yang berasal dari mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dan observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan thematic analysis untuk mengidentifikasi pola perilaku informan. Hasil analisis menunjukkan tiga tema terkait Perilaku Informasi mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dalam pemanfaatan fitur trending topic Twitter sebagai pemenuhan kebutuhan informasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro memiliki dorongan atau motivasi dalam pemenuhan kebutuhan informasi melalui fitur trending topic Twitter sehingga memunculkan suatu kebutuhan informasi yang berbeda-beda, seperti kebutuhan informasi akan hiburan, berita, dan informasi terkini. Kebutuhan informasi menimbulkan suatu penelusuran informasi trending topic Twitter, tentang bagaimana perilaku mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro dalam mencari, mengolah, dan menggunakan informasi yang ada pada fitur trending topic Twitter. Dalam prosesnya terdapat faktor yang mendukung dan menghambat faktor tersebut berupa kelebihan dan kekurangan fitur trending topic Twitter yang dijadikan sebagai sumber informasi. Fitur trending topic memiliki beberapa kelebihan seperti informasi cepat, murah, dan mudah. Adapun untuk kekurangannya yaitu terdapat banyak trending yang tidak jelas dan penyalahgunaan fitur trending topic Twitter.  Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua orang khususnya mahasiswa dalam berperilaku dan memanfaatkan fitur trending topic Twitter sebagai sumber informasi untuk pemenuhan kebutuhan informasinya

    Penerapan Teknologi Produksi dan Perbaikan Kemasan Produk Guna Meningkatkan Nilai Produk Batik Tulis di Kampung Batik Kauman Pekalongan

    Get PDF
    Pengrajin batik di Kampung Batik Kauman menghadapi tantangan dalam hal daya saing produk batik yang dihasilkan. Hal tersebut ditambah dengan penurunan daya bei masyarakat dan adanya kain bermotif batik buatan pabrik dengan harga yang jauh lebih murah. Salah satu alternatif pemecahannya adalah upaya perbaiakan dari sisi intern maupun ekstern. Sisi ekstern yaitu dengan cara peningkatan kualitas sumber daya produksi untuk meningkatkan pengelolaan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk batik dari UKM Batik Mas dan UKM Batik Nulaba dengan menerapkan menerapkan teknologi produksi dan perbaikan kemasan produk batik. Teknologi produksi yang diterapkan adalah kompor listrik untuk pembakaran lilin batik.  Dampak yang dihasilkan bagi UKM Batik Mas adalah efisiensi pada proses pembakaran lilin malam, peningkatan kualitas batik yang dihasilkan, serta tidak adanya polusi yang dihasilkan. Dampak yang dihasilkan bagi UKM Batik Nulaba adalah meningkatnya keberagaman kemasan produk batik serta adanya desai kemasan yang menarik perhatian konsumen

    Pelestarian Kesenian Tradisional sebagai Upaya dalam Menumbuhkan Kecintaan Budaya Lokal di Masyarakat Jurang Blimbing Tembalang

    Get PDF
    Artikel ini berjudul Pelestarian kesenian tradisional sebagai upaya dalam menumbuhkan kecintaan  Budaya Lokal di masyarakat Jurang Blimbing Tembalang,  memaparkan tentang berbagai permasalahan terkait dengan Pelestarian kesenian tradisional di masyarakat Jurang Blimbing Tembalang . Ada beberapa kajian dalam artikel ini  yaitu  : 1. Seni Sebagai Identitas Lokal, 2. Dokumentasi sebagai wadah Pelestarian, 3. Rancangan Pelestarian Kesenian melalui Kemasan Multimedia, 4. Proses Implementasi Rancangan Pelestarian, 5. Budaya Lokal.  Dalam menguraikan pembahasan artikel ini faktor-faktor yang menghambat antara lain 1. Banyaknya masyarakat teruama generasi mudanya yang sudah tidak mengenal kesenian tradisional 2. Kesadaran masyarakat untuk melestarika kesenian tradisonal sangat kurang.. Desa Jurang Blimbing Kelurahan Tembalang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang merupakan Desa tematik yang dirintis sebagai salah satu Desa Tematik Seni dan Budaya di daerah Jawa Tengah. Dengan beragam kesenian didalamnya desa ini memiliki potensi lebih dalam peningkatan daya saing kesenian dan kebudayaan di daerah Jawa Tengah. Dalam artikel ini Penulis mencoba memaparkan menggunakan metode penelitian deskriptif. Penulis melihat secara langsung permasalahan yang berada di tempat tersebut dan melihat pentingnya optimalisasi dokumentasi sebagai penunjang pelestarian serta mendorong rasa kebanggaan terhadap seni tradisional Desa Tematik Seni dan Budaya Desa Jurang Blimbing. Kemudian Penulis mengembangkan secara spesifik permasalahan yang ada di tempat dan membuat Rancangan Inovasi yang berupa pengimplementasia

    Menanamkan Budaya Membaca pada Anak Usia Dini

    Get PDF
    Artikel ini berjudul Menanamkan Budaya Membaca Pada Anak Usia Dini. Di dalam artikel ini terdapat pembahasan mengenai mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas dan berwawasan luas dan mencintai buku. menanamkan budaya membaca pada anak usia dini dilakukan di lingkungan pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan non formal melalui Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain, dan Pendidikan Anak Usia Dini. Tetapi sebelumnya anak-anak mendapatkan pendidikan di dalam keluarga. Dalam keluargalah anak belajar mengenal lingkungan terdekat, baru kemudian dianjutkan ke TK TPA dan PAUD. Masih terdapat penghambat dalam menanamkan budaya membaca pada anak usia dini, antara lain masih kurangnya kesadaran orang tua untuk selalu mendampingi anaknya dan membimbing anaknya mengenal buku, kurangnya koleksi di TPA di TK maupun di PAUD. Terdapat pembahasan mengenai program untuk mengatasi hal tersebut, yaitu pengadaan koleksi buku bacaan untuk anak usia dini di tempat pendidikan non formal maupun formal. Dalam penulisan artikel ini   penulis menggunakan metode deskriptif. Mengamati secara langsung maupun tidak langsung pada anak-anak usia dini yang terdapat di sekitar lingkungan kita.  Dari hasil pengamatan tersebut, diketahui bahwa pentingnya  membaca untuk anak usia dini, mengingat mereka adalah embrio dari generasi penerus yang akan meneruskan keberlangsungan bangsa. Diharapkan bisa berkelanjutan tdk hanya sekarang tapi juga yang akan datang sehingga kesempatan untuk memiliki generasi penerus yang berkualitas dan berwawasan luas terbuka lebar bagi masyarakat Indonesia
    • …
    corecore