86 research outputs found

    Pengalaman menjadi Gay

    Get PDF
    Beren (2013) menyatakan bahwa homoseksualitas terjadi di seluruh lapisan masyarakat dunia dengan perkiraan 21% pria di dunia adalah kaum gay. Pandangan pro dan kontra yang terjadi di masyarakat menyebabkan kaum gay melakukan penyesuaian sosial setelah kaum gay melakukan coming out. Penyesuaian diri pada kaum gay bukanlah hal yang mudah karena kaum gay menghadapi tekanan-tekanan dari dalam dirinya sendiri maupun tekanan dari lingkungan. Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis dengan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Partisipan dalam penelitian ini memiliki karakteristik utama pria homoseksual yang sudah mengungkapkan diri sebagai sebagai gay pada keluarga dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukan faktor pendukung individu menjadi gay adalah pola asuh yang salah, tidak adanya role model laki-laki yang terdapat pada figur ayah sehingga individu mengidentifikasi diri sebagai gay dan memutuskan untuk coming out. Persepsi lingkungan yang menerima atau menolak serta stressor yang dialami oleh gay mengakibatkan ketiga subjek untuk melakukan coping stress berupa sikap menghindar, mengalihkan perhatian, menyembunyikan identitas, dan membatasi pergaulan sebagai usaha untuk berinteraksi dengan masyarakat. Kata kunci: gay, coming out, coping stres

    Pengalaman Menjadi Gay (Studi Fenomenologi pada Pria Homoseksual menuju Coming Out)

    Get PDF
    Beren (2013) menyatakan bahwa homoseksualitas terjadi di seluruh lapisan masyarakat dunia dengan perkiraan 21% pria di dunia adalah kaum gay. Pandangan pro dan kontra yang terjadi di masyarakat menyebabkan kaum gay melakukan penyesuaian sosial setelah kaum gay melakukan coming out. Penyesuaian diri pada kaum gay bukanlah hal yang mudah karena kaum gay menghadapi tekanan-tekanan dari dalam dirinya sendiri maupun tekanan dari lingkungan. Peneliti menggunakan pendekatan fenomenologis dengan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Partisipan dalam penelitian ini memiliki karakteristik utama pria homoseksual yang sudah mengungkapkan diri sebagai sebagai gay pada keluarga dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukan faktor pendukung individu menjadi gay adalah pola asuh yang salah, tidak adanya role model laki-laki yang terdapat pada figur ayah sehingga individu mengidentifikasi diri sebagai gay dan memutuskan untuk coming out. Persepsi lingkungan yang menerima atau menolak serta stressor yang dialami oleh gay mengakibatkan ketiga subjek untuk melakukan coping stress berupa sikap menghindar, mengalihkan perhatian, menyembunyikan identitas, dan membatasi pergaulan sebagai usaha untuk berinteraksi dengan masyarakat

    HUBUNGAN ANTARA MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN SELF REGULATED LEARNING PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji hubungan antara minat berwirausaha dengan self-regulated learning pada Mahasiswa Fakultas Ekonomika Universitas Diponegoro. Hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah ada hubungan positif yang signifikan antara Minat berwirausaha dengan self-regulated learning pada Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Populasi pada penelitian ini yaitu mahasiswa Jurusan Manaemen angkatan 2015 sebanyak 233 orang dengan sampel penelitian berjumlah 145 orang. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel convinience sampling. Metode pengumpulan data menggunakan skala Likert yang terdiri dari Skala Minat berwirausaha (63 aitem, α = 0,968) dan Skala Self-regulated Learning (23 aitem, α = 0,870). Hasil analisis regresi linier menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara minat berwirausaha dan self-regulated learning r = 0,001 (p < 0,05). Artinya, semakin tinggi minat berwirausaha maka semakin tinggi self-regulated learning. Minat berwirausaha memberikan sumbangan efektif sebesar 6,9% terhadap self-regulated learning. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi para pendidik sebagai referensi dalam meningkatkan self-regulated learning sehingga berdampak pada aktivitas belajar mahasiswa

    Hubungan antara Kecerdasan Spiritual dengan Kecemasan Mengalami Cedera Berat pada Pemain Bola Basket di Universitas Diponegoro Semarang

    Get PDF
    Kecemasan mengalami cedera berat adalah salah satu permasalahan yang dirasakan atlet Karena dapat menyebabkan atlet merasa tidak percaya diri dan menurunnya performa saat pertandingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kecemasan mengalami cedera berat pada pemain bola basket di Universitas Diponegoro Semarang. Populasi penelitian ini sebanyak 155 orang yang merupakan mahasiswa aktif Universitas Diponegoro dan pernah mengikuti kompetisi bola basket tingkat jurusan, fakultas, maupun universitas bersama tim bola basket di Universitas Diponegoro. Sampel penelitian berjumlah 107 orang dengan menggunakan teknik convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Kecemasan Mengalami Cedera Berat (24 aitem, α = .88) dan Skala Kecerdasan Spiritual (38 aitem, α = .92). Hasil analisis Spearman’s menunjukkan bahwa hubungan negatif yang tidak signifikan antara kecerdasan spiritual dengan kecemasan mengalami cedera berat pada pemain bola basket di Universitas Diponegoro Semarang rxy -.15 dengan p= .14 (p> .05), semakin positif kecerdasan spiritual, maka semakin rendah kecemasan mengalami cedera berat. Saran untuk penelitian selanjutnya antara lain diharapkan dapat mempertimbangkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi kecemasan mengalami cedera berat, sehingga dapat memberikan hasil yang signifikan. Kata Kunci : kecerdasan spiritual, kecemasan mengalami cedera berat, pemain bola baske

    HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI AGRESI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YAYASAN KEJURUAN TEKNOLOGI BARU (SMK YKTB) 2 KOTA BOGOR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara konformitas teman sebaya dengan intensi agresi pada siswa SMK YKTB 2 Bogor. Intensi agresi adalah niat individu untuk berperilaku secara fisik maupun verbal yang bertujuan untuk menyakiti individu lain dalam kesempatan dan waktu tertentu. Konformitas teman sebaya adalah individu mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial yang ada agar dapat disukai, diterima, dan dianggap benar oleh kelompok atau teman dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang hampir sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK YKTB 2 Bogor. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 150 siswa yang ditentukan menggunakan metode cluster random sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala intensi agresi (29 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,902) dan skala konformitas teman sebaya sebanyak (21 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,861). Skala ini menggunakan model skala Likert dan analisis statisk menggunakan teknik analisis regresi (anareg) dibantu dengan komputasi SPSS versi 21.0. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan intensi agresi (= 0,445; p=0,000). Semakin tinggi konformitas teman sebaya maka semakin tinggi intensi agresi pada siswa. Sebaliknya, semakin rendah konformitas teman sebaya maka semakin rendah intensi agresi pada siswa. Kata kunci: intensi, agresi, konformitas, teman sebaya, remaj

    HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI AGRESI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YAYASAN KEJURUAN TEKNOLOGI BARU (SMK YKTB) 2 KOTA BOGOR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara konformitas teman sebaya dengan intensi agresi pada siswa SMK YKTB 2 Bogor. Intensi agresi adalah niat individu untuk berperilaku secara fisik maupun verbal yang bertujuan untuk menyakiti individu lain dalam kesempatan dan waktu tertentu. Konformitas teman sebaya adalah individu mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial yang ada agar dapat disukai, diterima, dan dianggap benar oleh kelompok atau teman dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang hampir sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK YKTB 2 Bogor. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 150 siswa yang ditentukan menggunakan metode cluster random sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala intensi agresi (29 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,902) dan skala konformitas teman sebaya sebanyak (21 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,861). Skala ini menggunakan model skala Likert dan analisis statisk menggunakan teknik analisis regresi (anareg) dibantu dengan komputasi SPSS versi 21.0. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan intensi agresi (= 0,445; p=0,000). Semakin tinggi konformitas teman sebaya maka semakin tinggi intensi agresi pada siswa. Sebaliknya, semakin rendah konformitas teman sebaya maka semakin rendah intensi agresi pada siswa. Kata kunci: intensi, agresi, konformitas, teman sebaya, remaj

    Attachment dan Penyesuaian Diri dalam Perkawinan

    Get PDF
    The study aims to find out correlation between attachment to marital adjustment. During the first and second marriage couples usually have to adjust each other, to their family members and friends. The most basic adjustment problem was first encountered by the new family is adjusting to the spouse. Subject of the study is 100 members of the association of mothers PTPN IX Sub Unit Kebun Sukamangli Sukorejo. This study used a scale of attachment and marital adjustment. The results showed that there is a correlation between attachment variables with marital adjustment in indicated by a score correlation rxy = 0.541 and p = 0.000 (p <0.05). The higher of attachment, the more high marital adjustment, and conversely, the lower of attachment, the more low of marital adjustment. The coefficient of determination R= 0.292, meaning attachment variables contribute effectively at 29.2% on the variable marital adjustment to the members of the association of mothers PTPN IX Sub Unit Kebun Sukamangli Sukorejo. Parents' relationship with their children can affect the individual in adapting to the approval of our parents because the child will develop a sense of security, confidence, appreciation resulting in good adjustment. Adjustment will apply also when someone is mature, have relationship and in the process of adjustment in marriage. Keywords : attachment, marital adjusment, mothers, community member

    HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI AGRESI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YAYASAN KEJURUAN TEKNOLOGI BARU (SMK YKTB) 2 KOTA BOGOR

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara konformitas teman sebaya dengan intensi agresi pada siswa SMK YKTB 2 Bogor. Intensi agresi adalah niat individu untuk berperilaku secara fisik maupun verbal yang bertujuan untuk menyakiti individu lain dalam kesempatan dan waktu tertentu. Konformitas teman sebaya adalah individu mengubah sikap dan tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial yang ada agar dapat disukai, diterima, dan dianggap benar oleh kelompok atau teman dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang hampir sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK YKTB 2 Bogor. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 150 siswa yang ditentukan menggunakan metode cluster random sampling. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala intensi agresi (29 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,902) dan skala konformitas teman sebaya sebanyak (21 aitem valid dengan koefisien reliabilitas 0,861). Skala ini menggunakan model skala Likert dan analisis statisk menggunakan teknik analisis regresi (anareg) dibantu dengan komputasi SPSS versi 21.0. Hasil analisis regresi sederhana menunjukkan adanya hubungan positif antara konformitas teman sebaya dengan intensi agresi (= 0,445; p=0,000). Semakin tinggi konformitas teman sebaya maka semakin tinggi intensi agresi pada siswa. Sebaliknya, semakin rendah konformitas teman sebaya maka semakin rendah intensi agresi pada siswa. Kata kunci: intensi, agresi, konformitas, teman sebaya, remaj

    HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA DAN SISWI KELAS VII YAYASAN PONDOK PESANTREN FUTUHIYYAH MRANGGEN KABUPATEN DEMAK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan penyesuaian diri pada siswa dan siswi kelas VII Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah. Penyesuaian diri adalah usaha individu dalam merespons mental dan tingkah laku untuk mengatasi kebutuhan-kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustasi yang dialami, sehingga terwujud keselarasan antara tuntutan dari dalam diri dan lingkungan. Religiusitas adalah penghayatan nilai agama individu melalui internalisasi ajaran agama sehingga menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku. Subjek adalah siswa dan siswi kelas VII Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah. Sampel penelitian berjumlah 183 orang dengan menggunakan cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala yaitu skala religiusitas (27 aitem, α = 0,894) dan skala penyesuaian diri (28 aitem, α = 0,845). Analisis data menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan penyesuaian diri pada siswa dan siswi kelas VII Yayasan Pondok Pesantren Futuhiyyah (rᵪᵧ = 0,414, p = 0,000). Religiusitas memberikan sumbangan efektif sebesar 17,1%. Kata Kunci: religiusitas; penyesuaian diri; pondok pesantren Abstract This research is intended to determine the relation between religiosity and self-adjustment among class VII students of Futuhiyyah Mranggen Islamic boarding school. Self-adjustment is an individual needs in order to respond mentally and behavior to overcome the needs, tensions, conflicts and frustrations that one have, as to realize the harmony between the demands of the self and the environment. Religiosity is the appreciation of individual religious values through the internalization of religious teachings so that it becomes the frame of reference in behaving. The populations of this research are class VII students of Futuhiyyah Islamic boarding school. Characteristics of the subject of this study are active students between the ages of 12-14 years and in class VII in the Futuhiyyah Islamic Boarding School. The sample of the study is 183 people using cluster random sampling. Data collection method is using religiosity scale (27 items, α = 0,894) and self-adjustment scale (28 items, α = 0,845), while the data analysis of this inquary applied the simpleregression analysis. The finding of this research indicates the positive correlation between religiosity and self-adjustment to class VII students of Futuhiyyah Islamic Boarding School (rᵪᵧ = 0,414, p = 0,000). Religiosity gives effective contribution in 17,1%. Keywords: religiosity, self-adjustment, boarding schoo
    • …
    corecore