18 research outputs found

    Projectile velocity control on coilgun using genetic algorithms

    Get PDF
    Multistage Coilgun is an electromagnetic coil composed of more than one coil so that can throw a projectile. The velocity of the projectile coming out of the tube must be controlled. The mechanism can be done by a multistage coilgun design that has a varying number of turns. Each coil that coincides with one another is wrapped separately. The motion of projectile following the velocity profile is perfomed by designing a multistage coil in different layer number based on the energy needed, and therefore the coil is more efficient. Furthermore, the velocity of the projectile is controlled by controlling the current injected to the coil using the Genetic Algorithm method. A prototype of a multistage coilgun system with the proposed coil variation is built in this work. The test is carried out 7 times with an average final velocity of the projectile of 29,89 m/s. While the results of the numerical simulation are 32,63 m/s. Testing error compared to simulation is 9,15%

    ANALISIS SAMBUNGAN LAS GMAW BAJA ASTM A36 YANG TERPAPAR PANAS TINGGI DAN PENDINGINAN CEPAT

    Get PDF
    Fires in steel construction, especially in welding joints, cause damage, changes in crystal structure, and mechanical properties of the material. Another effect of the fires, the material undergoes rapid cooling due to extinguishing using water. This research aims to simulate fires on ASTM A36 steel material to analyze the impact of fires. The method of this research is to perform GMAW welding on A36 steel material with heat treatment at 400 °C unti 700 °C and rapid cooling using water. The results of the research are the mechanical properties of the material in the form of crystal structure, hardness level and ultimate tensile strength. The crystal structure of ferrite and pearlite was observed, there was a change in structure, namely coarse ferrite, fine ferrite, and a mixture of bainite martensite. The highest hardness values of coupons temperature is 550 °C until 700 °C, comparison coupons, and coupons temperature at 400 °C-550 °C, which value 169,3 HV, 166.3 HV, and 141,3 HV in the weld zone. Tensile test fractures on the base metal with the ultimate tensile strength coupon with temperature 550 until 700 °C of 481,75 N/mm², the comparison coupon of 478,5 N/mm², and the temperature coupon of 400 until 550 °C which is 456 N/mm². The material is ductile

    Analisis Kekuatan Desain Struktur Bogie Frame Kereta Ukur pada Kondisi Beban Normal Service dengan Metode Elemen Hingga

    Get PDF
    Bogie frame adalah bagian utama bogie yang menerima beban besar selama beroperasi sehingga diperlukan analisis kekuatan struktur untuk memenuhi syarat kelayakan operasional berdasarkan Peraturan Nomor 33 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perkeretaapian dan standar EN 13749. Kelayakan operasional menjadi jaminan keselamatan penumpang, operator, maupun penduduk sekitar perlintasan. Fokus penelitian ini adalah analisis kekuatan desain struktur bogie frame kereta ukur jalur LRT Jabodebek terhadap kelayakan operasional. Tujuan penelitian adalah menganalisis tegangan objek penelitian akibat pembebanan normal service dan memastikan nilai tegangan hasil simulasi memenuhi kriteria keberterimaan standar EN 13749. Solusi penelitian adalah pendekatan endurance limit objek penelitian. Nilai tegangan hasil simulasi dianalisis dengan goodman diagram. Data pendukung penelitian dan parameternya dari hasil survei dan wawancara di PT INKA (Persero). Hasil penelitian adalah lokasi element kritis objek penelitian, nilai tegangan element kritis tiap load case, dan plot nilai tegangan element. Objek penelitian belum memenuhi kriteria keberterimaan EN 13749 berdasarkan analisis dengan pendekatan goodman diagram. Satu element kritis pada bracket gearbox melebihi batas keberterimaan akibat load case longitudinal. Amplitudo tegangan element bernilai 157,09 MPa dari batas keberterimaan 155 MPa.  Perubahan ketebalan pipe transform dari 12 mm menjadi 20 mm efektif menurunkan nilai amplitudo tegangan element menjadi 88,41 MPa, sehingga kekuatan desain memenuhi kriteria keberterimaan.Bogie frame adalah bagian utama bogie yang menerima beban besar selama beroperasi sehingga diperlukan analisis kekuatan struktur untuk memenuhi syarat kelayakan operasional berdasarkan Peraturan Nomor 33 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perkeretaapian dan standar EN 13749. Kelayakan operasional menjadi jaminan keselamatan penumpang, operator, maupun penduduk sekitar perlintasan. Fokus penelitian ini adalah analisis kekuatan desain struktur bogie frame kereta ukur jalur LRT Jabodebek terhadap kelayakan operasional. Tujuan penelitian adalah menganalisis tegangan objek penelitian akibat pembebanan normal service dan memastikan nilai tegangan hasil simulasi memenuhi kriteria keberterimaan standar EN 13749. Solusi penelitian adalah pendekatan endurance limit objek penelitian. Nilai tegangan hasil simulasi dianalisis dengan goodman diagram. Data pendukung penelitian dan parameternya dari hasil survei dan wawancara di PT INKA (Persero). Hasil penelitian adalah lokasi element kritis objek penelitian, nilai tegangan element kritis tiap load case, dan plot nilai tegangan element. Objek penelitian belum memenuhi kriteria keberterimaan EN 13749 berdasarkan analisis dengan pendekatan goodman diagram. Satu element kritis pada bracket gearbox melebihi batas keberterimaan akibat load case longitudinal. Amplitudo tegangan element bernilai 157,09 MPa dari batas keberterimaan 155 MPa.  Perubahan ketebalan pipe transform dari 12 mm menjadi 20 mm efektif menurunkan nilai amplitudo tegangan element menjadi 88,41 MPa, sehingga kekuatan desain memenuhi kriteria keberterimaan

    Redesign Jig Side Frame Bogie Lrt Jabodebek

    Get PDF
    The jig production process at PT IMS focuses on strength, function and production speed. The known problem is the higher strength and cost of producing jigs because the production process is not much at the trial and error stageThis study analyzes the static strength of the jig side frame bogie of the Jabodebek LRT with the parameters of the safety factor and deformation values.Static loading simulation method testing process used is conducted by using Finite Element Method software. It is counted manually to one of conditions to obtain the voltage value compared to the simulation results. This analysis is in form of measured jig design with safety factor and deformation value. The redesigning aim is weight decreasing efficiency. The simulation obtained result in jig early design is the safety factor value 25 and deformation value 0,045 mm. After jig dimension decreasing has been conducted, the redesigning result for safety factor value is 32 and the maximum deformation is 0,114 mm. The results of both simulations are considered as safe because the safety factor values are more than 2 and the deformation value are less than 0,5 mm. Redesigning by decreasing dimension gives better safety factor yet the deformation value increases

    Terapan Pengelasan GMAW APLIKATIF Masyarakat Kayang Makmur Desa Bader Kab. Madiun

    Get PDF
    Kurangnya pemahaman terkait kreativitas dan inovasi tentang peralatan pertanian. Hal ini berdampak pada beberapa masalah keterampilan dan pendidikan di masyarakat Dusun Kayang Makmur, Desa Bader khusus nya di sektor pertanian yang sebagian besar telah menggunakan peralatan pertanian. Kurangnya penanganan dan keterampilan serta ketidakmampuan masyarakat dalam memperbaiki alat pertanian, mengakibatkan peralatan pertanian belum mampu dimanfaatkan dengan optimal. Alat pertanian dimanfaatkan dengan optimal jika perawatannya diperhatikan dengan baik, misalnya setelah pemakaian dilakukan pembersihan dan pengecekan alat secara berkala. Alat pertanian yang terbuat dari besi dan baja membutuhkan perawatan dan perbaikan dalam bentuk pengelasan. Sebelum melakukan pengelasan hal yang harus diperhatikan adalah prosedur pengelasan yang benar seperti instalasi alat yang tepat, posisi pengelasan yang benar serta pemahaman Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sehingga efektifitas pengelasan mudah dicapai dan mitra faham tentang prosedur pengelasan, instalasi alat, kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Hasil Kegiatan yang didapatkan mitra adalah mampu mengelola dan mengembangkan kreatifitas serta inovasi, sehingga produk yang dibuat dapat meningkatakan keterampilan masyarakat

    Terapan Pengelasan Dasar SMAW Masyarakat Kayang Makmur Desa Bader Kabupaten Madiun

    Get PDF
    Masyarakat Dusun Kayang Makmur, Desa Bader sebagian besar menggantungkanhidupnya dari sektor pertanian, pada sektor pertanian peralatan pertanian banyak yangterbuat dari besi dan baja sehingga dibutuhkan perawatan dan perbaikan dalam bentukpengelasan dasar SMAW. Keterbatasan pendidikan yang diemban masyarakat dalampengelasan masih kurang memadai apabila dilakukan penekanan. Dibutuhkan adanyaprogram kemitraan masyarakat yang membutuhkan keterampilan pengelasan sehingga dapatdikembangkan untuk berwirausaha. Dalam pengabdian ini dilakukan pelatihan yang meliputipemberian teori dan praktik untuk pemahaman pengelasan dasar SMAW masyarakat DesaBader. Melalui program kemitraan masyarakat pengelasan yang mempertimbangkan aspekpertanian dan pendidikan pada bidang pengelasan dapat membantu dalam peningkatankualitas SDM masyarakat Desa Bader

    Terapan Iptek Kewirausahaan Hasil Produk Pengelasan SMAW Untuk Meningkatkan Keterampilan Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Doho, Dolopo

    Get PDF
    Pondok Pesantren Miftahul Huda, Desa Doho sebagian besar menggunakan peralatan yang terbuat dari besi dan baja sehingga dibutuhkan perawatan dan perbaikan dalam bentuk pengelasan dasar SMAW. Keterbatasan pendidikan santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Doho dalam pengelasan masih kurang memadai apabila dilakukan penekanan. Dibutuhkan adanya program kemitraan masyarakat yang membutuhkan keterampilan pengelasan sehingga dapat dikembangkan untuk berwirausaha. Dalam pengabdian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui, peningkatan nilai pre test dan post test dalam pemahaman pengelasan dasar SMAW Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Desa Doho. Pengabdian untuk menghasilkan luaran peserta yang mampu memperbaiki barang berbahan besi atau baja, dan membuat produk berbahan dasar besi dengan proses pengelasan SMAW

    PELATIHAN PENGELASAN APLIKATIF BAGI SANTRI PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN “DARUL ULUM” MAGETAN

    Get PDF
    Teknologi pengelasan merupakan teknologi terapan, yang mana teknologi ini dapat diterapkan dan diaplikasikan dalam produk, baik produk dalam skala besar maupun skala kecil. Penerapan teknologi pengelasan dapat dilakukan didunia pendidikan maupun masyarakat, didunia pendidikan dapat dilakukan dengan pendidikan formal sedangkan dimasyarakat dapat dilakukan dengan pelatihan. Pelatihan pengelasan dimasyarakat kami lakukan dengan program pengabdian yaitu pengabdian pelatihan pengelasan aplikatif bagi santri Pondok Pesantren. Pendidikan agama disebuah pesantren mengarah ke pembentukan afektif dan sikap, yang akan menimbulkan penambahan jumlah SDM kurang terampil. Melihat kondisi seperti diatas maka salah satu langkah yang perlu diambil adalah dengan memberikan pelatihan pengelasan bagi santri Pondok Pesantren. Pelatihan ini menerapkan teknologi pengelasan hingga menghasilkan produk. Pelatihan dimulai dari pengenalan, teknik pengelasan hingga aplikasi pengelasan untuk membuat produk, produk yang dihasilkan berupa meja belajar lipat yang digunakan untuk santri Pondok Pesantren. Pelatihan ini telah memberikan dampak positif bagi santri Pondok Pesantren, yang mana sebelumnya belum begitu dapat memahami teknologi pengelasan, pelatihan ini bisa menguasai keterampilan pengelasan. Dengan penguasaan keterampilan pengelasan maka masyarakat alumni pondok pesantren juga memiliki keterampilan dan bisa mengembangkan wirausaha

    Studi Eksperimental Gasifikasi Briket Municipal Solid Waste Dengan Reaktor Gasifikasi Tipe Downdraft Berpengendali Suhu Otomatis Pada Zona Partial Combustion

    Get PDF
    Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan peningkatan kebutuhan energi dan juga timbulan sampah. Gasifikasi adalah proses termokimia yang digunakan dalam proses konversi sampah (MSW) menjadi energi berupa gas yang disebut producer gas atau syngas (synthetic gas). Penelitian dengan metode eksperimental menggunakan briket MSW ini bertujuan untuk meneliti proses gasifikasi briket MSW berpengendali suhu otomatis pada zona partial combustion, serta untuk menemukan pengaruh penggunaan pengendalian suhu zona partial combustion suhu secara otomatis pada proses gasifikasi briket MSW terhadap produktifitas dan kualitas syngas dan korelasinya terhadap kapasitas gasifikasi. Eksperimen dilakukan dengan menggunakan gasifier tipe downdraft, dengan melakukan proses gasifikasi briket MSW tanpa sistem pengendalian suhu otomatis dengan laju alir massa udara yang bervariasi dengan tujuan untuk mengumpulkan data distribusi suhu, AFR, LHV syngas, dan efisiensi energi gasifikasi yang akan digunakan sebagai acuan pemrograman sistem pengendali suhu otomatis yang akan digunakan pada eksperimen proses gasifikasi berikutnya. Eksperimen berikutnya yaitu proses gasifikasi briket MSW dengan menggunakan sistem pengendalian suhu yang telah diprogram berdasar eksperimen sebelumnya, dan menghasilkan data yang dibandingkan dengan eksperimen gasifikasi briket MSW tanpa sistem pengendali suhu otomatis. Pada proses gasifikasi dengan GCU dengan perubahan setpoint value (SV) dari 5000 C menjadi 7500 C maka terjadi peningkatan laju alir syngas sebesar 15,8% , peningkatan nilai LHV sebesar 7% , dan efisiensi gasifikasi yang mengalami peningkatan sebesar 16%. Bila dibandingkan dengan proses gasifikasi tanpa GCU maka nilai tertinggi efisiensi energi gasifikasi pada proses gasifikasi dengan GCU mengalami peningkatan sebesar 2%. Dari hasil yang telah disebutkan dapat disimpulkan adanya pengaruh pemakaian sistem pengendali suhu otomatis terhadap produktifitas dan kualitas syngas dan juga terkorelasi terhadap kapasitas gasifikasi. ================================================================================================================== The increase in population led to an increase in energy demand and waste generated. Gasification is a thermochemical process that is used to convert the municipal solid waste into energy. This study aims to examine the process of gasification of MSW briquettes on a downdraft gasifier that uses an automatic temperature control in partial combustion zone and also to discover the effect of the automatic partial combustion zone temperature control in the process of gasification of MSW briquettes on productivity and quality of the syngas and its correlation to the gasification capacity. Experiments conducted using downdraft gasifier, by doing MSW briquettes gasification process experiments without temperature control system with the mass flow rate of air is varied in order to gather data on the distribution of temperature, AFR, LHV syngas, gasification and energy efficiency that will be used as a reference for programming the automatic temperature control system that will be used in subsequent experiments. The next experiments are briquettes MSW gasification process using the temperature control system has been programmed based on data from previous experiments, and generate data that compared with the experimental gasification of MSW briquettes without an automatic temperature control system. In the gasification process with a temperature control system using a setpoint value of 5000 C there is an increse of LHV value by 7%, an increase in syngas mass flow rate of 15,8%, an increase of gasification energy efficiency by 16%. When compared to gasification without GCU there is an increase at highest energy gasification eficiency by 2%. From the results mentioned it can be concluded the use of automatic temperature control system affect the productivity and quality of the syngas and also correlated to the gasification capacit
    corecore