4 research outputs found

    ANALISA MAKNA PADA ESTETIKA KAIN TENUN GOTIA DI DESA ADAT TENGANAN PAGERINGSINGAN

    Get PDF
    Abstrak  Weaving is a society tradition to meet the needs of ceremonies and as a creative insdustry. Gotia cloth is a scared cloth, which is used in every ceremony in the Tradisional Village of Tenganan. Gotia fabric has a special aesthetic, namely squer and rectangular motifs arising from the merging of black lines white horizontal and vertical directions with a 2.1.2.1 structure with a withebase that make its uniqueness. The uniquenessof the colors and motifs of the gotia woven cloth contains the values and philosophicial significance for the Tenganan Pageringsingan Traditional village Traditional village of Tenganan pageringsingan. The problem under this study is how the meaning contained in the aesthetic code of gotya woven pabric. This study uses a descriptions that explain the subject of research in the from of written words from the speakers and obseserved and bevavior. Data collection techniquis by interview, observation and documentation. The resulth showed that, the black and white colors in gotia cloth had connotations coantaining spiritual values which could be represented as natural balance or “Rwa Bhineda”. In Addition, the color of the concept of rwa Bhineda in Gotia woven cloth is also found in the semitric lines that intersect with eahe ch other to help the + motif called the Tapak Dara by the people in Tenganan Adat Village. Tampak Dara has the connotation of interpreting the balance in which everyting good in home yard always centered in the middle. Tampak Dara in a symbol of the union of two defferent things in life or rwa Bhineda.AbstrakMenenun merupakan tradisi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan upacara dan sebagai industri kreatif. Kain Gotia merupakan kain sakral, yang digunakan setiap upacara di desa adat Tenganan.  Kain Gotia memiliki estetika khusus, yaitu motif persegi empat dan persegi panjang yang timbul akibat penggabungan antara garis berwarna hitam dengan arah horizontal dan vertikal dengan struktur 2.1.2.1 dengan di dasari warna putih yang menjadikan keunikannya tersendiri. Keunikan pada warna dan motif pada kain tenu gotia mengandung nilai-nilai dan makna filosofi bagi masyarakat desa adat Tenganan Pageringsingan. Penelitian ini bertujuan menganalisa makna yang Terkandung dalam kain tenun gotya di desa adat tenganan pageringsingan. Adapun masalah yang diteliti adalah Bagaimana Makna yang terkadung dalam kode estetika kain tenun gotya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif melalui uraian-uraian yang menjelaskan subjek penelitian baik berupa kata-kata ungkapan tertulis dari narasumber dan perilaku yang diamati. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Warna hitam dan putih dalam kain gotia memiliki konotasi mengandung nilai sepiritual yang dapat di representasikan sebagai keseimbangan alam atau rwa bineda. Selaim warna konsep Rwa Bhineda dalam kain tenun Gotia juga terdapat pada garis semitris yzng bersilingan membantuk motif ( + ) yang di sebut dengan Tampak Dara oleh masyarakat di Desa Adat Tenganan. Tampak Dara memiliki konotasi memaknai keseimbangan dimana segala sesuatu baik pekarangan rumah selalu selalu berpusat di tengah. Tampak Dara merupakan symbol penyatuan dua litas kehidupan atau Rwa Bhineda

    SURAT PENCATATAN CIPTAAN Buku: KAIN TENUN GOTYA DALAM GLOBALISASI INDUSTRI FASHION

    Get PDF
    Puja dan puji syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat penyelesaikan penelitian ilmiah yang berjudul: “Kain Tenun Gotya Dalam Globalisasi Industri Fashion” buku ini disusun sebagai hasil penelitian Tesis Magister pada program LPPMPP Institut Seni Indonesia Denpasar. Dalam proses pendalaman materi dan penyusunan buku ini, penulis banyak memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak berikut. Ristekbrin yang telah memberikan dana penelitian Tesis Magister berdasarkan Surat keputusan Nomor 8/E1/KPT/ 2020 dan perjanjian kontrak Nomor 005/SP2H/ LT/DRPM/2020 mendapat Anggaran Penelitian Transformasi Lagu Pengantar Tidur Tradisional Bali Ke Dalam Chamber Orkesrtra. Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar, Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, SSKar., M.Hum, yang telah memberikan petunjuk dan pengarahan selama masa kuliah. Kaprodi Pascasarja Institut Seni Indonesia Denpasar, Dr. I Ketut Sariada, SST.,M.Si, yang telah memberikan perhatian, memfasilitasi, seluruh sarana dan prasarana dalam penulis menempuh Pendidikan Magister dalam bidang pengkajian seni di Institut Seni Indonesia Denpasar. Seluruh narasumber yang telah bersedia memberikan waktu dan informasi yang sangat berguna dalam penyelesaian buku ini. Ayah tercinta I Made Sudarsana, Ibu I Made Widyantini, saudara I Made aldy Prayatna, serta keluarga besar penulis yang selalu memberikan, doa restu dukungan dan semangat baik moral maupun materi selama menyelesaikan buku ini. Ayu Pradnyani, Tirtini Mudarahayu, Yuni Diantari, Darmara Pradnya Paramitha, Tri Ratih Arya Putri, I Made Suadnyana, dan asisten dosen di Prodi Desain Mode. Ibu Dewi Pebryani dan Ibu Karuni yang telah banyak memberikan dukungan dan bimbingan selama proses penyusunan buku. Seluruh teman dan kerabat, serta pihak terkait yang tidak bias disebutkan satu persatu, yang telah membantu kelancaran proses penyusunan buku ini. Meskipun penulis berharap isi dari buku ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun sebagai manusia yang tak sempurna tentu tidak akan luput dari kesalahan dari penjabara, maksud maupun penjelasan dalam penulisan buku ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun agar karya ini dapat lebih bagik dan bermanfaat bagi semua pembaca. Terimakasih Denpasar, 1 Oktober 2020 Penuli

    LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT WORKSHOP PEMBUATAN TAPESTRI DI YAYASAN BUNGA BALI, DENPASAR, BALI

    Get PDF
    Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan oleh setiap dosen perguruan tinggi sebagai tenaga pendidik, salah satunya adalah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Hal ini sesuai dengan peraturan pemerintah no 37 tahun 2009 tentang beban kerja dosen, maka pengabdian kepada masyarakat wajib dilakukan. Kegiatan pengabdian dapat diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan atau melalui lembaga lain. Berkaitan dengan kewajiban tersebut, maka seluruh dosen Program Studi Kriya dan Program Studi Desain Produk FSRD ISI Denpasar melaksanakn kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di Yayasan Bunga Bali – Denpasar, sesuai dengan Surat Tugas yang diberikan oleh Dekan FSRD ISI Denpasar dengan isian bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diberikan izin dan siap disambut dengan baik dari pihak Fakultas dan Yayasan. Pada pelaksanaannya dikemas dalam bentuk workshop merajut benang menjadi bentuk-bentuk Tapestri. Pengabdian ini merupakan salah satu bentuk partisipasi dalam mengembangkan bakat dan keterampilan para penyandang disabilitas di Yayasan Bunga Bali Denpasar di bidang tekstil (menganyam), dengan harapan keahlian yang diajarkan dapat dimanfaatkan oleh mereka sebagai bekal dalam mengarungi gelombang kehidupan. Selain itu dengan penguasaan keterampilan yang telah dipelajari, akan bisa memberikan harapan kepada mereka untuk dapat hidup secara mandir

    Struktur Keseimbangan dan Keselarasan dalam Kain Tenun Gotya di Desa Adat Tenganan Pegringsingan

    Get PDF
    Kain tenun Gotya merupakan salah satu kain tradisional di Desa Adat Tenganan  Pegringsingan. Keunikan kain tenun Gotya sebagai karya kain tenun yait   dengan motif garis 2.1.2.1 berwarna hitam dengan arah horizontal dan vertikal dengan di dasari warna putih, sehingga kain Gotya memiliki kualitas, nilai estetis. Diperlukan penyusunan prinsip desain untuk menghindari kemonotonan dan kekacau-balauan ke dalam sebuah karya seni. Prinsip keseimbangan dan keselarasan juga sangat diperhatikan dalam proses pembuatan kain tenun gothia mulai dari penyusunan warna dan motif sehingga menibulkan tekstur, hal tersebut bertujuan agar kain tenun gothia dapat enak dilihat, bersifat tenang, tidak berat sebelah. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisa pengelolaan prinsip keseimbangan dan keselarasan dalam kain tenun Gotya. Permasalahan yang dibahas adalah Bagiamana struktur keseimbangan dan keselarasan dalam kain tenun Gotya? Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. pengumpulan data meliputi Interviu, observasi dan kepustakaan. Hasil menunjukan bahwa Keseimbangan yang diterapkan adalah keseimbangan formal, terlihat dari penerapan garis, warna, ukuran pada kain dengan kesamaan ukuran yang seimbang antar bagian yang lainnya. Keselarasan dicapai dengan mengadakan pengulangan warna dan garis pada motif kain tenun
    corecore