102 research outputs found

    Grammatical Morpheme Acquisition in 4-Year-Olds With Normal, Impaired, and Late-Developing Language

    Get PDF
    The production of the grammatical morphemes studied by Brown and his colleagues was examined in free speech samples from a cohort of 4-year-olds with a history of slow expressive language development (SELD) and a control group of normal speakers. Results suggest that children with SELD acquire morphemes in an order very similar to that shown in previous acquisition research. Children who were slow to begin talking at age 2 and who continued to evidence delayed expressive language development by age 4 showed mastery of the four earliest acquired grammatical morphemes, as would be expected, based on their MLUs, which fell at Early Stage IV. Four-year-olds with normal language histories produced all but one of the grammatical morphemes with more than 90% accuracy, as would be expected based on their late Stage V MLUs. Children who were slow to acquire expressive language as toddlers, but who caught up in terms of sentence length by age 4 did not differ in MLU from their peers with normal language histories. However, they had acquired fewer of the grammatical morphemes. The implications of these findings for understanding the phenomenon of slow expressive language development are discussed

    Hubungan Kualitas Tidur dan Tingkat Stres terhadap Gangguan Menstruasi pada Mahasiswi Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Angkatan 2015

    Get PDF
    Menstruasi adalah proses meluruhnya dinding endometrium yang melibatkan keluarnya darah dari uterus melalui vagina. Faktor yang dapat mempengaruhi menstruasi adalah kualitas tidur dan stres. Kualitas tidur dan stres meransang aksi hipotalamus pituitary adrenal yang dapat mempengaruhi keseimbangan hormon reporoduksi wanita yang akan berakibat pada gangguan menstruasi. Tujuan peneltitian ini adalah menganalisis hubungan kualitas tidur dan tingkat stres terhadap gangguan menstruasi pada mahasiswi prodi kedokteran fakultas kedokteran universitas andalas. Penelitian ini menggunakan analitik asosiatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling dengan total sampel adalah 130 responden sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Penelitian dilakukan pada bulan agustus 2018 hingga februari 2019 menggunakan kuesioner PSQI, DASS 42 dan gangguan menstruasi. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 72.3% responden mengalami kualitas tidur terganggu, 39.2% mengalami gangguan stres, dan 58.5% mengalami gangguan menstruasi. Hasil analisis kualitas tidur terhadap gangguan menstruasi diperoleh nilai p = 0.027 (p<0.05). Hubungan tingkat stress terhadap gangguan menstruasi didapatkan nilai p = 0.005 (p<0.05). Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dan stres terhadap gangguan menstruasi pada mahasiswi angkatan 2015 Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran. Kesimpulan penelitian adalah semakin tinggi angka kejadian gangguan kualitas tidur dan tingkat stres maka akan semakin tinggi angka kejadian gangguan menstruasi. Kata Kunci: Stres, kualitas tidur, gangguan menstruasi, PSQI, DASS 4

    Piloting Extensible Paper Web Production

    No full text
    • …
    corecore