36 research outputs found

    The Study on Work Load Calibration by Using Step Test and Ergometer

    Full text link
    The study on Work Load Calibration by using Step Test and Ergometer test was carried out in order to find the best way 10 calibrate the data measurement and to predict human work load by using heart rate data. This study was conducted on four male subjects. but the data analysis has just been done to three subjects due one of the subject was insufficient performance. The sport tester PE3000 heart rate monitor is used for measuring the heart rate data which will be useful for predicting the work load on each activity. The linear regression method is also used to predict the work load based on the heart rate data, so that the best alternative scenario data input will be able to determined by comparing the correlation coefficient or coefficient of determination

    The study on Work Load Calibration by using Step Test and Ergometer test was carried out in order to find the best way 10 calibrate the data measurement and to predict human work load by using heart rate data. This study was conducted on four male subjects. but the data analysis has just been done to three subjects due one of the subject was insufficient performance. The sport tester PE3000 heart rate monitor is used for measuring the heart rate data which will be useful for predicting the work load on each activity. The linear regression method is also used to predict the work load based on the heart rate data, so that the best alternative scenario data input will be able to determined by comparing the correlation coefficient or coefficient of determination.

    Get PDF
    The study on Work Load Calibration by using Step Test and Ergometer test was carried out in order to find the best way 10 calibrate the data measurement and to predict human work load by using heart rate data. This study was conducted on four male subjects. but the data analysis has just been done to three subjects due one of the subject was insufficient performance. The sport tester PE3000 heart rate monitor is used for measuring the heart rate data which will be useful for predicting the work load on each activity. The linear regression method is also used to predict the work load based on the heart rate data, so that the best alternative scenario data input will be able to determined by comparing the correlation coefficient or coefficient of determination

    KAJIAN KARAKTERISTIK SPEKTRUM TANDAN BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT BERDASARKAN TINGKAT KEMATANGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV – VIS

    Get PDF
    Pemanenan TBS kelapa sawit yang masih mengandalkan tenaga manusia menyebabkan kualitas panen dipengaruhi pengalaman, keahlian, dan pengetahuan.  Alternatif lain yang perlu dikembangkan adalah penggunaan sensor dalam mendeteksi tingkat kematangan TBS. Untuk menentukan sensor yang tepat maka diperlukan kajian karakteristik optik dari TBS kelapa sawit menggunakan spektrofotometer UV – Vis.  Citra TBS ditangkap oleh digital spotting scope dan reflektan TBS akan dibaca oleh spektrometer ocean optics USB 650 (fiber optic solids) pada panjang gelombang 200-850 nm. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan untuk klon marihat, dampy dan selapan jaya dapat dibedakan pada kisaran panjang gelombang 630 – 690 nm. Pada panjang gelombang ini mengindikasikan terjadinya perbedaan warna antara buah yang belum matang dan buah matang.  Setiap klon mempunyai karakteristik yang berbeda selama proses pematangan pada klon marihat kadar minyak optimal terjadi pada fraksi 2, sedangkan pada klon dumpy dan selapan jaya kadar minyak optimal terjadi pada fraksi 1. Hubungan kurang baik antara data reflektan dan kadar minyak TBS dengan R2 untuk klon Marihat, Dumpy dan Selapan Jaya secara berurutan masing – masing sebesar  0,288 ; 0,614 dan 0,516

    Development of Dynamic Local Work Load Measurement Method Using Electromyography (EMG) (an Experimental Measurement with Drilling Activities)

    Full text link
    This paper presents a scheme to build a system of musculosceletal maesurement using Electromyography and for measuring physical dynamic workload of local muscles, i.e., drilling activities. Electro-myography (EMG) can be signal of muscle contractions and provides continous record as the analog signal. The result of this dynamic local workload measurement show a nonlinear relationship between peak level power spectra of EMG signal and torque. the work load for drilling 0.8 mm to 5 mm plate activities ranges between 0,1513 to 1, 6979 Joule

    Pendugaan Kadar Air dan Total Karoten Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Menggunakan NIR Spektroskopi

    Get PDF
    AbstractThe aim of this research is to develop a Near Infrared (NIR) calibration model based on water content and total carotene that can be used as a standard of ripe fruit. There are three steps of the research. The first step is NIR spectral data aquisition of 60 samples by using NIRFlex N-500. Next step is measuring water content and total carotene from each sample using destructive method. The last step is development of NIR calibration model using (Partial Least Square) PLS and applying pretreatment data Standard Normal Variate (SNV), normalization (N01), dan First Derivative Savitzky-Golay 9 Point (DG1). The result show that water content could be predicted well by applying SNV with R2 (calibration) =0.89, R2 (validation) = 0.88 and RPD = 2.84. Total carotene also could be predicted well by applying DG1 with R2 (calibration) = 0.84, R2 (validation) = 0.77 and RPD = 2.06.Keywords: Fresh Fruit Bunch (FFB) maturity, NIR spectra, calibration model, water content, total caroteneAbstrakTujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun model kalibrasi dari kadar air dan total karotenyang dapat dijadikan standar kematangan buah. Terdapat tiga tahapan pada penelitian ini, pertama akuisisi spektrum Near Infrared (NIR) pada 60 sampel menggunakan NIRFlex N-500. Langkah selanjutnya adalah pengujiankadar air dan total karoten tiap sampel secara destruktif. Langkah terakhir adalah pembuatanmodel kalibrasi menggunakan metode (Partial Least Square) PLS dan menerapkan pretreatment data Standard Normal Variate (SNV), normalisasi (N01), dan First Derivative Savitzky-Golay 9 titik (DG1). Hasilmenunjukkan bahwa kadar air dapat diprediksi dengan baik menggunakan SNV dengan R2 (kalibrasi) = 0.89 dan R2 (validasi) = 0.88 dan RPD = 2.84. Total karoten juga dapat diprediksi dengan baik menggunakan DG1 dengan R2 (kalibrasi) = 0.84 dan R2 (validasi) = 0.77 dan RPD = 2.06.Kata kunci: Kematangan Tandan Buah Segar (TBS), spektrum NIR, model kalibrasi, kadar air, total karotenDiterima: 13 Agustus 2014 ; Disetujui: 30 September 201

    Model Kebijakan Pengembangan Minimalisasi Limbah Sekam Padi Berbasis Lingkungan

    Full text link
    Padi (Oryza Sativa) adalah satu tanaman yang banyak ditanam di Indonesia dan selama ini ditujukan untuk memperoleh beras, sedangkan produk yang lain seperti: sekam, dedak/bekatul, menir jerami I batang padi dianggap sebagai limbah. Hasil penggilingan padi gabah kering giling menghasilkan beras sebesar 60 — 66% sedangkan yang Iainnya berubah limbah adalah sekam, dedak/bekatul, menir. Salah satu limbah tersebut yang dapat dikembangkan untuk memperoleh nilai tambah adalah Sekam. Selama mi pemanfaatan sekam di Kabupaten Subang belum maksimal, masih terbatas pada bahan bakar dan campuran batu bata merah. Kondisi tersebut menyebabkan nilal jual sekam rendah. Selanjutnya sekam yang belum termanfaatkan secara maksimal juga limbah dan tanaman, makanan dan industri merupakan persoalan bagi Indonesia. Persoalan utama, saat sekarang sulit diperoleh sekam segar secara terus menerus karena tanaman musiman. Masalah limbah baik Iimbah pertanian, limbah pangan maupun limbah industri masih merupakan hal yang cukup rumit di Indonesia. Kemudian dengan analisis MDS (Multi Dimensional Scaling) persoalan aplikasinya dapat berlanjut secara maksimum. Atas dasar beberapa pilihan pemanfaatan Sekam maka dengan AHP (Analytical Hierarchy Process) dapat ditentukan model kebijakan pengembangan minimalisasi sekam dikawasan sentra padi Kabupaten Subang, sebagai bahan bakar mesin pengering dalam industri padi

    Development of Dynamic Local Work Load Measurement Method Using Electromyography (EMG) (an experimental measurement with drilling activities)

    Get PDF
    This paper presents a scheme to build a system of musculosceletal maesurement using Electromyography and for measuring physical dynamic workload of local muscles, i.e., drilling activities. Electro-myography (EMG) can be signal of muscle contractions and provides continous record as the analog signal. The result of this dynamic local workload measurement show a nonlinear relationship between peak level power spectra of EMG signal and torque. the work load for drilling 0.8 mm to 5 mm plate activities ranges between 0,1513 to 1, 6979 Joule

    Identifikasi Kekritisan Komponen Pada Lini Produksi Pabrik Gula Tebu Menggunakan Metode Equipment Criticality Rating

    Get PDF
    Abstract ECR is one of Maintenance Performance Index (MPI)’s  criteria in The System of Eco Maintenance (SEM) proposed for sugarcane fabrication. The SEM is a maintenance system that concerns to energy conservation issue in sugarcane  fabrication. Reduction of energy consumption can affect the reduction of pollutant produced by sugarcane fabrication process. MPI and EPI (Environment Performance Index) are  Operational Performance Index (OPI)’s components that calculated by SEM. The OPI will be used for selecting a proper strategy for  revitalization of sugarcane factory. ECR uses  a pairwise comparison assesment  based on experts interview and judgement. Then, it will be calculated by Expert Choice software. The weight of  ECR’s criteria will be multiplied by criteria value from data processing  result in SEM software. The results show that the highest value of ECR is of 41.52 for Mill and Boiler station and the lowest result is of 8.83 for Drying and Packaging station. Finally the value of ECR will be classified into very critical (ECR1), critical (ECR2), less critical (ECR3) and non critical (ECR4), to determine the level of station’s criticality. keywords: ECR, eco maintenance, sugarcaneAbstrak ECR  adalah salah satu dari kriteria Indeks Kinerja Perawatan (MPI) dalam Sistem Eco Maintenance (SEM) yang diusulkan untuk pengolahan gula tebu. SEM adalah suatu sistem perawatan yang peduli terhadap isu konservasi energi dalam pengolahan gula tebu. Pengurangan konsumsi energi dapat berpengaruh terhadap pengurangan polutan yang dihasilkan oleh proses pengolahan gula tebu.  MPI dan EPI (Indeks Kinerja Lingkungan) adalah komponen-komponen dari Indeks Kinerja Operasional (OPI) yang dihitung oleh SEM. OPI akan digunakan untuk menyeleksi strategi yang tepat bagi revitalisasi pabrik pengolah gula tebu. ECR menggunakan penilaian pembandingan berpasangan berbasis pada wawancara dan penilaian pakar. Kemudian, penilaian tersebut  akan dihitung oleh piranti lunak  Expert Choice. Bobot dari kriteria ECR akan dikalikan dengan nilai kriteria dari hasil pemrosesan data dalam piranti lunak SEM. Hasilnya memperlihatkan bahwa nilai tertinggi dari ECR adalah  41.52 untuk stasiun Gilingan dan Ketel Uap dan hasil  terendah adalah 8.83 untuk stasiun Pengeringan dan Pengepakan. Pada akhirnya nilai ECR akan diklasifikasikan menjadi sangat kritis (ECR1), kritis (ECR2), kurang kritis (ECR3) dan tidak kritis (ECR4), untuk menggambarkan tingkat dari kekritisan stasiun. Kata Kunci: ECR, Eco Pemeliharaan, TebuDiterima:26 November 2010 ; Disetujui:30 Maret 2011  
    corecore