3 research outputs found

    Implementasi Penapis Digital Lolos Rendah untuk Pengolahan Sinyal Eeg dengan Menggunakan Pricoblaza Fpga

    Get PDF
    Penapis Digital Lolos Rendah adalah rangkaian elektronika digital yangberfungsi untuk melewatkan sinyal frekuensi yang berada dibawah ambangfrekuensi yang ditentukan. Rangkaian ini digunakan untuk menghilangkankomponen DC yang terdapat pada sinyal EEG. Picoblaze merupakan sebuahprosesor yang memiliki 3 buah core yang tertanam di dalam satu chip.Picoblaze merupakan mikrokontroler 8-bit yang didesain khusus untukdiimplementasikan pada FPGA Prosesor picoblaze dapat diimplementasikandalam sistem yang besar dan mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalamdesaib berbasis FPGA. Perancangan Picoblaze yang dapat mengerjakanpengolahan sinyal EEG diperlukan untuk dapat mempermudah prosespengolahan berikutnya. Sinyal EEG dilewatkan pada port masukan picoblazeuntuk dianalisa sinyal hasil pada port keluaran picoblaze.. Hasil pengujianpada sistem FPGA Spartan 3 berjalan dengan baik dengan kebutuhan slicekurang dari 10 %

    V-class dan Fleksibel Learning: Aplikasi Metode Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi pada Universitas Gunadarma dan Universitas Kristen Satya Wacana

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi aplikasi metode pembelajaran berbasis teknologi informasi yang diterapkan pada dua Universitas, yaitu Universitas Gunadarma (UG) dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel 103 mahasiswa UG dan 152 mahasiswa UKSW. Hasil yang didapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi sederhana dan Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan pendapat antara mahasiswa UG dan UKSW mengenai penerapan aplikasi metode pembelajaran berbasis teknologi informasi

    Perbandingan Face to Face (Ftf) Dan Computer Mediated Communication (Cmc) Dalam Pengambilan Keputusan Kelompok

    Full text link
    Desain teknologi pada alat komunikasi saat ini merupakan implikasi dari apa yang sebenarnya terjadi dalam lingkungan komunikasi virtual. Lingkungan komunikasi virtual yang diciptakan melalui media elektronik, saat ini dikenal dengan istilah computer mediated communication (CMC). Meskipun beberapa penelitian sebelumnya mengenai CMC yang seringkali dibandingkan dengan percakapan face to face (FTF) telah diterapkan, namun pertanyaan di kalangan peneliti masih ada mengenai apakah efektivitas CMC dalam meningkatkan atau menurunkan proses kelompok? Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas pengambilan keputusan melalui FTF dan CMC. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana dalam pengambilan data menggunakan teknik eksperimen dengan metode analisis deskriptif kuantitatif dengan responden sebanyak delapan orang mahasiswi. Diskusi guna pengambilan keputusan pada kelompok CMC lebih berfokus pada tugas dan memiliki kualitas output yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok FTF. Namun apabila dinilai dari segi efektivitas proses pengambilan keputusan kelompok berdasarkan persentase frekuensi kata-kata yang di luar konten, kelompok FTF lebih efektif karena hanya memiliki kata-kata di luar konten kurang dari 1%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tolak ukur efektivitas pengambilan keputusan kelompok melalui diskusi tidak hanya dilihat melalui jumlah kata yang dihasilkan, banyaknya kata di luar konteks, namun juga melibatkan kemampuan intelektual setiap anggota kelompok guna mencapai kualitas output yang baik. Keterbatasan penelitian ini terutama terletak pada segi budaya, karena kondisi yang disajikan sangat berbeda dengan konteks budaya dan kebiasaan di Indonesia. Selain itu keterbatasan sampel yang hanya menggunakan mahasiswi sebagai responden penelitian, pemilihan media komunikasi yang terbatas, kontrol yang kurang
    corecore