49 research outputs found
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KESIAP SIAGAAN MENGANTISIPASI ANCAMAN BENCANA ALAM DI DESA KALI DAN KALI SELATAN MINAHASA
Artikel ini merupakan suatu luaran dari implementasi kegiatan bidang pengabdian kepada masyarakat khususnya dalam bidang kebencanaan yang dapat melibatkan masyarakat. Melalui program dengan skim Program Kemitraaan Masyarakat (PKM) tahun 2018, tim telah melaksanakan kegiatan “PKM Pelatihan Teknis Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Ancaman Bencana di Desa Kali dan Kali Selatan Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa” yang telah dihadiri sebanyak 46 orang peserta dari anggota masyarakat setempat. Luaran dari kegiatan ini ialah tersedianya karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal nasional serta tersedianya petunjuk teknis yang praktis dan memadai bagi masyarakat. Program ini dilaksanakan dengan metode survey, observasi lokasi lingkungan permukiman desa, melakukan wawancara dengan pemerintah desa Kali dan Kali Selatan serta mitra kerja yaitu masyarakat yang ada disekitar lokasi rawan banjir, tanah lonsor, erupsi gunung berapi dan pihak yang berkepentingan lainnya (stakeholders) serta studi pustaka. Sebagai kesimpulan, upaya peningkatan ketentraman, keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat di desa memerlukan kerjasama antara pemerintah dari kedua desa dimaksud dengan masyarakat, lembaga sosial masyarakat, lembaga pendidikan tinggi sebagai antisipasi terhadap ancaman bencana. Pertumbuhan dan perkembangan suatu komunitas masyarakat ditentukan oleh adanya rasa tenteram, aman dan nyaman yang perlu difasilitasi oleh pemerintah melalui: pembangunan infrastruktur yang tanggap terhadap ancaman bencana alam seperti: banjir dan tanah longsor dan erupsi gunung berapi; melaksanakan penghijauan bukit serta memelihara drainase; penegakan peraturan dalam membangun rumah pada kawasan rawan bencana; pelatihan teknis / sosialisasi; penempatan tanda-tanda jalur evakuasi; pendampingan baik dari pemerintah dalam hal ini melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Minahasa serta Lembaga Pendidikan Tinggi yang memiliki kepakaran ilmu dan teknologi, ketrampilan dalam bidang kebencanaan serta lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan lainnya yang berkompeten dalam rangka memberikan rasa tenteram, aman dan kenyamanan
KAJIAN TATA RUANG WILAYAH PESISIR KOTA MANADO MENGHADAPI DAMPAK PEMANASAN GLOBAL
AbstrakPenataan ruang kawasan pesisir pantai perlu mendapat perhatian mengingat akan keberlanjutan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Kegiatan kawasan pesisir yang tidak terkendali adalah sebagai salah satu unsur penyebab terjadinya pemanasan global, yang berdampak pada peningkatan suhu udara maupun perairan didalam kota dan sekitarnya. Visi Kota Manado sebagai Kota Ekowisata maka perlu diperhatikan dalam pembangunannya yang cukup pesat dan perlu dikendalikan untuk mencapai keseimbangan lingkungan. Ruang kawasan pesisir perlu ditata agar dapat dipelihara sehingga memberikan dukungan yang nyaman terhadap manusia serta mahluk hidup lainnya dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya secara optimal. Ratifikasi Protocal Kyoto oleh beberapa negara adalah juga sebagai upaya untuk mengurangi sebab-sebab pemanasan global dengan mereduksi pelepasan gas-gas rumah kaca. UU no 27 Tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. UU no. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengatur besarnya prosentasi Ruang Terbuka Hijau pada kawasan urban/pesisir, dan PP no. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagai kepedulian pemerintah terhadap pentingnya penataan ruang kawasan pesisir. Penelitian ini akan difokuskan pada areal kawasan pesisir pantai kota Manado. Metode yang akan dipakai sistim Mapping, drawing (Lubis, 2002), Observasi Lapangan (direct).Kata Kunci : Tata ruang, pesisir, urban heat islan